One Fine Day
My Ice Prince(ss)Tangan menyangga dagu, pandangan lurus menatap mahakarya Tuhan yang sempurna, dengan senyum konyol yang tidak akan turun dalam waktu dekat. Yerin terkikik geli dalam hati. Dia mungkin bisa menghabiskan seluruh hari hanya untuk melihat wajah rupawan SinB.
Yerin menggeleng pelan, memundurkan wajah kemudian membuka kotak makanannya yang berwarna ungu. Terdapat berbagai macam buah yang sudah dipotong. Yerin sengaja membawanya untuk ia bagi bersama SinB di waktu istirahat mereka sebelum kelas dimulai. Sebenarnya hari ini Yerin tidak memiliki kelas apapun setelah menyelesaikan mata kuliah Metopen Hukum. Dia hanya ingin menemani SinB dan menghabiskan waktu sebelum gadis itu kembali ke kelasnya.
"A~" Yerin menyodorkan apel potong kepada SinB, namun gadis itu bergeming dan tetap fokus terhadap bacaannya. Seperti biasa, mengabaikan keberadaan Yerin.
"Aku tidak menambahkan racun di dalam sini, jadi, Aa~"
Tidak ada gunanya berbicara kepada manusia beku, Yerin-ssi. Menyerah saja. - @mydaisy309
Sialan, tentu saja Yerin tidak akan menyerah. Dia terlalu pintar untuk menyerah. Maka dari itu, dia berdiri. Melangkahkan kaki hingga berdiri tepat disamping SinB. Kemudian membuka secara paksa mulut gadis itu untuk ia masukkan buah potong tadi. Yerin tersenyum ketika apelnya berhasil masuk dan SinB mulai mengunyahnya, dengan wajah datar bosan hidupnya tentu saja. Yerin terkadang dibuat takjub dengan SinB yang hanya memiliki satu ekspresi. Tidak pernah sekalipun Yerin melihat SinB tersenyum, tertawa, sedih, atau menangis. Beberapa kali dia memang kesal karena tingkah Yerin, tapi tetap saja, nada dan ekspresinya monoton, hanya meninggikan suara saja. Tidak lebih.
Ugh, untung sayang, pikir Yerin.
"Nah, ingin makan baik-baik atau kupaksa seperti tadi?" Yerin berkacak pinggang.
"Berisik." kata SinB, tanpa sedikitpun menoleh ke arah Yerin.<
Comments