Going on a Date Pt. 2

My Ice Prince(ss)
Please Subscribe to read the full chapter

Kepala SinB rasanya mau pecah. Sejak tadi Yerin terus berbicara kepadanya tanpa henti, sudah seperti pembawa berita di acara televisi. Dia sampai tidak nafsu memakan dessert nya lagi dan ingin cepat-cepat pulang. Meraih earphone untuk membersihkan telinganya dari suara-suara cerewet Yerin. Dia lebih memilih mendengarkan musik dibanding mendengarkan Yerin.

Is she being savage?

Nah, she's always been savage all day all night.

Meskipun Yerin merupakan kekasihnya sendiri, namun itu bukanlah menjadi sebuah pengecualian. SinB tetap merasa terganggu. Dia masih bisa menahan kesabaran, tidak langsung meninggalkan Yerin detik itu juga. Setidaknya, SinB mencoba bersabar.

"Dan kau tahu apa yang terjadi kepada Lucky? Dia mati," Yerin melengkungkan bibirnya kebawah, mata berkaca-kaca. "Aku sudah merawatnya dengan sepenuh hati. Tiap sore kuberi dia nutrisi yang cukup, aku juga sering bermain dengannya," Tangannya mengusap sudut mata yang berair. "Dia bukan hanya sekedar tanaman, tapi temanku yang sangat berharga."

SinB mengembuskan napas kasar. Tidak peduli jika Yerin melihatnya. Dia benar-benar bosan dan muak mendengarkan ocehan Yerin tentang hal-hal yang menurutnya konyol. Apa-apaan itu? Sebuah tanaman? Lucky? Tidak sekalian unlucky? Karena itu yang SinB rasakan sekarang. Hari ini dia sangat tidak beruntung. Kalau saja Yerin tidak mengancamnya dengan buku favoritnya, SinB mana mau keluar seperti ini.

"Sikkeuro," desis SinB, memandang Yerin tajam.

Tanpa rasa takut, Yerin mengangkat bahunya tak acuh. "Kau selalu terlihat muak saat aku bercerita, tapi kau tetap mendengarku, omong-omong."

SinB mendelik. Bagaimana dia tidak mendengar ketika dia memiliki kedua telinga yang berfungsi normal?! Astaga, kalau saja SinB membawa earphone, sudah sejak awal dia menyumpal telinganya dengan benda tersebut.

"Shut the up and eat your food, so we can go."

"Pergi? Kau ingin kita pergi? Kemana? Apa kau memiliki rekomendasi tempat menarik? Yang romantis?" Yerin bertanya antusias, matanya memancar binar.

"Yes. There's one place called hell. That place will suit you."

Yerin mengerucutkan bibirnya. "Jahat."

"I am."

"Tapi aku tetap suka." sahut Yerin cepat.

SinB menarik napas dan membuangnya kasar. God, apa yang dia pikirkan ketika mengajak Yerin berkencan dulu? Dia tidak pernah menyangka kalau Yerin akan sangat tergila-gila kepadanya seperti ini. SinB sempat menduga hubungan mereka hanya akan bertahan seumur jagung, tapi rupanya dia salah. Lihat sekarang, Yerin justru terus menempel padanya seperti tentakel.

"Terserah."

"Bi-ya, kau mau tahu seberapa besar rasa sukaku kepadamu?"

"Tidak." balas SinB cepat.

Bukan Yerin kalau tidak berhenti. Dia mulai merentangkan tangannya sedikit demi sedikit. "Rasa sukaku padamu terus berkembang tiap harinya. Dari yang sebesar ini menjadi..."

"Sebesar ini!"

Kedua mata Yerin terbelalak. Apalagi ketika tahu bahwa dia membuat kesalahan. Akibat terlalu bersemangat merentangkan tangan, Yerin sampai tidak sadar menyenggol frappuchino nya dan membuatnya terlempar hingga mengenai seseorang yang kebetulan tengah berjalan disampingnya. Pakaian orang itu basah oleh minuman milik Yerin.

"Omo, agassi. Joesonghaeyo." Yerin buru-buru merogoh isi tasnya untuk mengambil sapu tangan.

"YA!" Orang itu berteriak marah, membuat Yerin tersentak. Dia melihat mata gadis yang terkena tumpahan minumannya, berkilat penuh amarah. Yerin menelan salivanya gugup.

"Apa kau tahu berapa harga dress ini?!" tunjuknya pada dress selutut berwarna ungu yang dipakainya.

Yerin melirik sekilas, itu memang terlihat mahal. Kegugupan dan rasa takutnya bertambah dua kali lipat.

"Ini sangat mahal! Aku yakin kau tidak akan mampu menggantinya!" Gadis itu mengerang dan mengacak rambutnya frustasi.

"J-Joesonghaeyo. B-Biarkan saya membersihkannya sedikit." Yerin hendak mengelap bagian dress yang basah ketika ia merasakan wajahnya disiram air yang cukup dingin. Gadis itu menggunakan minuman yang dibawanya untuk menyiram wajah Yerin.

"Jangan sentuh dressku!"

"Aish!"

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Dear98 #1
Chapter 11: Lanjut pliss 😭😭
Yerintopic #2
Chapter 11: Aaa udah lama ga update
Yerintopic #3
Chapter 10: Lanjut dong
Incarnadinejourney
#4
Chapter 10: Ini beneran bukan mimpi lagi kan?
Bscanez__
#5
Chapter 1: Sinb terlalu ga peduli knpa bisa jadian
JNhyungie #6
Chapter 9: sinb lagi global warming deh kayaknya
avicennialba
#7
Chapter 9: Huooooo, senpai updateee. Notice me senpai!
Incarnadinejourney
#8
Chapter 9: Turunin harga dirimu SinB, senin baru naikin lagi harganya hehe.
JNhyungie #9
Chapter 8: kkkkk sinb cepetan cair es nya dong lucu
thanks ffor the update min <3