Lavender Scent
My Ice Prince(ss)Yerin bosan hanya melihat kekasihnya kembali bercumbu dengan buku tebal miliknya. Dia juga bosan hanya mengoceh sendirian tanpa balasan dari gadis Hwang. Lagipula, Yerin memang kehabisan bahan cerita, sih.
Sejenak berpikir, seringai sedikit demi sedikit terbentuk di kedua sudut bibirnya. Yerin berdiri, setelah itu menarik paksa buku yang dibaca SinB. Belum sempat membuka mulut untuk protes, SinB dikejutkan dengan Yerin yang tiba-tiba duduk di pangkuannya. Dia menahan napas saat aroma lavender mulai memenuhi indera penciumannya.
"H- Hey, apa yang kau lakukan?"
SinB mengguncang bahu Yerin yang kini asik bersandar padanya. Novel yang direbutnya tadi ia buka untuk dibaca, mengabaikan pertanyaan SinB.
"Jung Yerin!"
"Ssst, diam. Aku hanya ingin ikut membaca apa yang kau baca. Ini, lihat saja bukumu." tunjuk Yerin pada lembar terakhir yang dibaca SinB.
Mendesah kasar, tangan SinB terangkat untuk merebut buku. Kemudian membalikkan beberapa halaman. Hingga menemukan bacaan terakhirnya.
"Oh, aku salah, ya?" Yerin meringis ketika salah membuka lembar buku.
SinB tidak membalas, memilih kembali fokus terhadap bacaannya. Keduanya hanya diam untuk beberapa menit kedepan. Masing-masing terpaku pada kalimat demi kalimat yang tertulis di dalam buku. Yerin bukan penggemar bacaan berat seperti SinB, jadi dia merasa sedikit sulit untuk memahami konteks bacaan. Saat SinB akan membuka lembar selanjutnya, Yerin buru-buru menghentikannya.
"Stop there. Aku belum selesai."
Gadis Hwang mendengus. Bisakah sekali saja Yerin tidak mengganggu kegiatannya? Dia ingin membaca dengan tenang. Apa itu hal yang sulit? Merasa tak tertarik lagi untuk membaca, SinB menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Membiark
Comments