Catatan Penerjemah - Penutup
QUARANTINE - Indonesian VersionHalo semua~ D0by hadir disini~ Akhirnya selesai menerjemahkan. Maafkan jadwal updatenya tidak menentu ya sedari awal. Wk.
Jadi inti bagian penutup ini adalah kesan-pesan saya pribadi selama proses penerjemahan. Beberapa waktu lalu saya sudah tanya ke Kapten Penulis Asli, gumgumtara, terkait bagian akhir. Kurang lebih percakapannya seperti ini:
D0by: gumgum-ssi, apakah hendak menulis closing remark?
gumgum: Sepertinya aku tidak punya closing remark, kamu saja yang menulis.
D0by: Aye-aye! Cap'n!
Jadi, demikianlah saya menulis. Awalnya saya berniat menulis bilingual, tapi baru ingat, ini kan fic bahasa Indonesia. Yang baca pastilah paham bahasa Indonesia juga (yep. Maafkan kebodohan hamba). Dan D0by memutuskan untuk menulis penutup dengan gayanya sendiri~
Pada awalnya...
Penerjemahan fanfic ini dimulai dari *drum rolls* saya, D00bydab, dengan sebuah PM ke gumgum. Intinya, saya minta ijin untuk menerjemahkan karena tertarik dengan "Quarantine". Dikablukanlah permintaan saya itu, tanpa ada penolakan. Yey~
Mengapa fanfic ini yang saya pilih untuk terjemahkan dan bukannya fanfic lain milik sang author? =w=)/
Sebelum saya memulai menyuarakan opini saya, Disclaimer: pandangan saya tentang fanfic ini bisa jadi sangat berbeda dari gumgumtara. Jadi, opini saya disini tidak mewakili aspirasi beliau sedikitpun ya.
Pertama, saya tertarik karena ada fanfic yang mengintegrasikan(?) keadaan awal Korona di dunia kedalam cerita. Saya merasa bisa melihat ke-rempongan, ketakutan, kekhawatiran, dan seterusnya--
Comments