Kurikindi sang Drone

QUARANTINE - Indonesian Version
Please Subscribe to read the full chapter

Setelah mengakhiri FaceTime, Sakura memutuskan untuk mengedit dan mengirim video klip tarian itu kepada Chaeyeon sebelum mengerjakan tugasnya yang lain. Bagi Sakura, mengedit merupakan hal mudah. Akan tetapi, kini sudah hampir satu jam terlewatkan dan dia masih berkutat dengan editannya.

Sakura merasa kesal tanpa tahu mengapa. Perutnya seperti teraduk-aduk. Dia memutuskan untuk pergi ke toilet, namun kemudian sadar bahwa penyakitnya ini bukan penyakit fisik. Setiap inci kulitnya terasa gatal––bukan gatal seperti digigit nyamuk atau eksim[1]. Lebih tepatnya, sel-sel tubuhnya seolah menari-nari di bawah kulit dan membuatnya menggigil. Dia menggeliat di kursinya dan tidak bisa duduk diam lalu berdiri dan berjalan mondar-mandir di apartemen kecilnya. Dia pun berakhir dengan meraih Switch-nya untuk menenangkan diri dengan mengunjungi pulau Animal Crossing. Namun, Sakura tetap tidak dapat berkonsentrasi, sama sekali.

Kemudian, duduklah ia di kursi dan mulai melakukan penelusuran terkait Lee Chaeyeon di internet, dan Wow! Ya, ternyata Chaeyeon sungguh terkenal! Gadis penari itu bukan sekedar co-owner studio tari - yang cukup populer karena networking pribadinya di industri Kpop, ia juga seorang foodie terkenal di IG dan memiliki kanal memasak di YouTube. Tidak mengejutkan bila Sakura menemukan informasi bahwa Chaeyeon adalah sukarelawan bintang emas di bidang penyelamatan anjing distrik.

Gadis itu sungguh serba bisa, pikir Sakura, dan juga aktif. Shiba Inu.

Kemudian, sang fotojurnalis mengklik salah satu foto studio Chaeyeon yang diambil dari sudut yang tepat, sangat indah. Kini Sakura memahami apa maksud Chaeyeon soal dia tidak begitu cantik––Chaeyeon tidak memiliki rupa tipikal feminin manis ala negeri ini; bila diperhatikan fitur wajahnya tidak sempurna, tatapan melankolis di pantulan mata bulan sabitnya, dan raut tabah ada di bibirnya––namun, segalanya itu sempurna saat disatukan.

Sakura sungguh dapat merasakan panasnya bara api yang menyala di balik wajah filosofis itu. Kesannya sangat berbeda dari keramahan dan keceriaan yang terpancar dari orang yang baru saja mengajaknya FaceTime. Chaeyeon yang tadi juga terkesan menggemaskan.

Kemudian, saat mata masih terpaku pada foto Chaeyeon, Sakura merasakan jantungnya berdegup kencang dan keras di dadanya.

Dia mengenali tanda-tanda itu dengan sangat baik.

Tapi kenapa? Kenapa Chaeyeon membuatku seperti ini? Sakura merasa pipinya memanas karena... marah? Atau apa? Tapi kita baru saja bertemu. Aku memintanya untuk mengirim pesan tertulis tetapi mengapa dia malah mengirim permintaan Facetime? Apa dia bermaksud menggodaku? Tapi kenapa juga dia melakukan itu? Taulah, aku cuma apa... maksudku, dia adalah seorang selebriti dan aku bukan siapa-siapa. Lagi pula… Tapi tunggu dulu. Kamu yang memulai ini semua, Miyawaki Sakura… Tapi bukan begitu, bukan itu niatku. Hanya saja… Sebentar, aku juga tidak berpura-pura baik dengan memberikan nomor kontakku... Tapi... Astaga! Bukan hal seperti ini yang kuharapkan.

Kenangan tak menyenangkan dari masa lalu membanjiri pikiran Sakura. Cinta masa mudanya yang selalu bertepuk sebelah tangan berakhir traumatis, dia diintimidasi karena seksualitasnya... Tidak, tidak mungkin dia tahu bahwa aku bisa menyukainya lebih dari teman... Atau jangan-jangan, dia mungkin juga memiliki rasa ketertarikan yang sama padaku?

...Tidak mungkin! Sakura mencoba menyingkirkan pikiran itu. Dia mengingatkan dirinya sendiri. Bisa jadi Chaeyeon adalah salah satu satu dari banyak playgirl di industri entertainment. Wajar saja, dia telah memiliki cukup pengalaman di industri ini. Banyak dari pelaku industri tersebut yang "bertahan hidup" dengan menggoda banyak orang, dari ras apa pun, dengan jenis kelamin apa pun, juga usia berapa pun; mereka terlalu antusias dan terutama berani blak-blakan di depan wartawan. Pada akhirnya, orientasi seksual orang-orang itu lurus-lurus saja. Sama halnya dengan gadis penari itu, mungkin dia hanya bosan sehingga menggoda sang fotojurnalis. Kalau tidak waspada dan Sakura berpacaran dengannya, mungkin dia akan mengulang sejarah pahit dalam hidupnya. Lee Chaeyeon akan mempermainkan perasaannya sebelum mencampakkannya begitu saja setelah karantina ini berakhir––

––Ya Tuhan, mikir apa aku barusan!? Halooo Sakura! Memangnya ada yang memintamu menikahi Chaeyeon besok?

Sakura menggerutu akibat imajinasinya. Hal seperti inilah yang akan membuatnya mati jomlo, titik.

Kemudian suara keras berbunyi, Sakura sampai melompat karena terkejut. Sebuah notifikasi masuk ke ponselnya.

Ternyata ada pesan dari Chaeyeon, dia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
gumgumtara
Hi, this is gumgumtara. It is so nice now QUARANTINE has more than one language version. We will be uploading chapter 1 very soon. Please subscribe to let me know you like this story! Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cathycathy #1
Chapter 7: I like this version so much. Just like the other said, this version gives me different feelings. Thank you for the hardwkork! <3
Pandawa77 #2
Chapter 6: Gemezzz
yeonsaku #3
Chapter 3: Waah it's good. I've read the original version, I enjoyed it very much. I really love it, gumgumtara - nim. But this Indonesian version gives me different feeling, in a good way. Good jod, D00bydab. Cant wait for the next chapter