Epilog

QUARANTINE - Indonesian Version
Please Subscribe to read the full chapter

Setelah dua minggu menjalani karantina di rumah, seorang fotojurnalis keturunan Korea-Amerika Kim Kura (alias Miyawaki Sakura) meninggalkan apartemennya di Seoul pada hari ke-15nya. Selama karantina, dia tidak sengaja mengambil video seorang selebriti internet Lee Chaeyeon dan mengunggahnya di media sosial dengan judul "Gadis Penari di Lantai Atap". Unggahan tersebut menjadi viral. Dua orang gadis yang tinggal di dua apartemen berbeda, terpisah jarak oleh satu satu jalan besar, telah menjadi teman karantina dengan bantuan Kurikindi, burung kolibri berteknologi tinggi—kamera drone milik Kura yang mondar-mandir terbang di antara dua apartemen untuk saling bertukar makanan dan kebutuhan.

"Sejujurnya, saya merasa agak canggung ketika kembali ke luar apartemen. Saya juga merasa sangat bersyukur telah bertemu Chaeyeon-ssi selama karantina yang saya jalani. Bersama Kurikindi, kami melawan virus sekaligus kesepian yang kami rasakan," di depan gedung apartemennya, Kura berkata sambil memegang Kurikindi di tangan. Dia menuju ke klinik virus korona lokal untuk tes terakhir, ditemani oleh Chaeyeon.

"Cut!" Kwon Eunbi, bos Sakura memberi tanda kepada sang operator kamera untuk berhenti saat Chaeyeon menuangkan cairan pembersih ke tangan Sakura. "Tapi Kkura-ya, kamu tidak perlu terlalu malu."

"Unnie! aku benar-benar tidak merasa nyaman dengan peran terbalik ini," protes Sakura.

"Tapi kamu melakukannya dengan baik," Eunbi mengabaikan keluhan rekannya itu sambil dan tersenyum pada Chaeyeon.

Chaeyeon hanya bisa membalas senyumannya dengan sopan.

Dengan cerita Chaeyeon-Sakura—atau sekarang dijuluki "Chaekura"—yang beredar di internet, bos media Kwon Eunbi memutuskan untuk melakukan feature khusus. Dia telah mengirim kru untuk mendokumentasikan dua hari terakhir karantina Sakura dan interaksi Chaekura dengan Kurikindi terbang di antara mereka (di atap Chaeyeon). Sang bos media juga memutuskan untuk secara pribadi berpartisipasi dalam pengambilan gambar "upacara pelepasan" karantina Sakura.

Kura berjalan dengan gembira keluar dari klinik virus corona, mengangkat tanda "V" dengan tangannya sambil setengah berlari ke arah sahabatnya.

Chaeyeon terlihat gembira, "Saku-chan? negatif? Selamat!"

Kura mengangguk dan mengeluarkan sebotol disinfektan. Chaeyeon diam-diam mengambil botol tersebut dan menyemprotkannya dengan hati-hati ke rambut dan pakaian Kura. Dia kemudian merangkul lengan temannya itu dan berjalan perlahan berdampingan.

"Aku sudah minta pemeriksaan anti-gen, tapi mereka bilang aku perlu menunggu beberapa hari untuk hasilnya," kata Kura santai.

"Jadi, apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Kamu sudah bebas karantina."

"Hm..." fotojurnalis itu berpikir dengan serius, "Aku ingin berjalan-jalan dengan bebas sambil mengamati bagaimana orang biasa hidup di tengah pandemi ini... mengambil beberapa foto tebaran bunga sakura ini juga. Terlihat indah, kan?"

Chaeyeon melihat ke arah bunga merah jambu itu, "Sekarang juga?"

Sakura juga mendongak, "Ya, sekarang juga."

"Cut!" Eunbi yang kembali berjalan bersama kru menyuarakan tanda selesai rekaman dan semua orang berhenti. Sakura sangat lega dan Chaeyeon melepaskan lengannya untuk memberi Sakura sedikit ruang untuk bernapas.

"Chaeyeon-ssi kamu benar-benar seorang host berbakat, kamu harus lebih banyak membantu kami besok-besok. Dan Kkura kamu harus lebih banyak muncul di depan kamera juga. Kalian berdua benar-benar hebat!" Eunbi berseru. "Ayo ikut aku ambil drone Kkura dari mobilku dan kita akan mengambil beberapa foto adegan Kkura mengambil foto di jalanan. Kemudian kita bisa makan siang lebih awal. Lalu, melakukan beberapa sesi foto lagi setelahnya untuk adegan interaksi Chaekura sebelum akhirnya selesai shooting."

**************************

Untuk menjaga social distancing, bos dan para kru memutuskan untuk menggunakan dua meja. Eunbi, Sakura, dan Chaeyeon duduk bersama sementara para kru yang lain berada agak jauh dari mereka.

Setelah memesan makanan, Eunbi bertanya pada Sakura, "Aku lupa bertanya padamu terakhir kali—bagaimana kabar Bibi Kaeun?"

"Ibu baik-baik saja," Sakura kemudian menjelaskan kepada Chaeyeon, Bibi Kaeun yang dimaksud adalah ibunya. Eunbi pernah menjadi penyewa kamar di rumah ibunya ketika belajar di NYU, dan dia adalah seniornya di jurusan Jurnalisme. Kaeun sangat menyukai Eunbi karena optimisme dan kerendahan hatinya.

"Ibuku meneleponku tadi malam," Sakura melanjutkan, "berkabar bahwa dia telah menyumbangkan semua masker N95 yang kubawa ke New York untuk pekerja medis dan hanya menyimpan KF94 agar dia bisa keluar dan membeli bahan makanan. Dan ibuku membagikannya dengan tetangga kami kemudian, sambil mengajari mereka cara menjaga masker agar tetap awet. Orang Asia-Amerika memiliki tingkat infeksi dan kematian terendah di New York. Aku bangga padanya."

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
gumgumtara
Hi, this is gumgumtara. It is so nice now QUARANTINE has more than one language version. We will be uploading chapter 1 very soon. Please subscribe to let me know you like this story! Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cathycathy #1
Chapter 7: I like this version so much. Just like the other said, this version gives me different feelings. Thank you for the hardwkork! <3
Pandawa77 #2
Chapter 6: Gemezzz
yeonsaku #3
Chapter 3: Waah it's good. I've read the original version, I enjoyed it very much. I really love it, gumgumtara - nim. But this Indonesian version gives me different feeling, in a good way. Good jod, D00bydab. Cant wait for the next chapter