Melawan Jetlag Bersamamu

QUARANTINE - Indonesian Version
Please Subscribe to read the full chapter

Berkat keberadaan kamera drone Sakura 'Kurikindi' yang menjadi burung kolibri penghubung relasi dua tetangga terisolir dalam karantina, mereka memutuskan untuk memperlakukan "Misi Kurikindi" dengan lebih serius. Mereka berdua tidak yakin apakah misi ini melanggar peraturan karantina, meski demikian mereka tetap mencuci tangan dengan sabun selama lebih dari 40 detik sebelum menyentuh apa pun dan memakai masker saat menyiapkan makanan. Sakura juga mendisinfeksi Kurikindi hampir disetiap penerbangannya berakhir sehingga potensi infeksi silang akan dihilangkan. Selain itu, mereka berdua bereksperimen dengan Kurikindi––mencoba-coba wadah makanan yang lebih ringan dan lebih aman; juga mencari cara pembungkusan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Misi Kurikindi: pertukaran makanan.

"Ibuku tahu bahwa aku harus tinggal di rumah selama 14 hari setelah kembali di bulan April, jadi dia membawakan banyak makanan dari dapurnya––hafal putrinya hanya menyimpan mie instan gelas dan bir di apartemen." Sakura tertawa ringan melalui telepon dengan Chaeyeon di ujung lainnya. "Dan ibuku memang benar, aku bahkan masih memiliki kecap dan saus salad yang sudah kadaluwarsa, dan bahan makanan misterius lainnya di dalam freezer."

"Ih~" respons Chaeyeon bercanda, dia terkekeh, "Kalau begitu, karantina ini adalah masa yang paling tepat untuk membersihkan lemari esmu. Lalu, apa saja yang ibumu bawakan?"

"Makanan kaleng pada umumnya," Sakura mengerutkan hidungnya, "tuna, sarden, Spam. Juga bagel beku, keju keras, buah ara kering, salami, pasta kering, dan susu bubuk."

"Oh, ibumu sangat Amerika!"

"Ya, tapi ibu membawakanku selusin telur rebus dan sekotak kimchi buatan sendiri yang tertutup rapat. Yang itu kebiasaan Korea."

"Kamu benar."

"Jadi, ada makanan apa saja di tempatmu, Chaeyeon? Mau keju keras dan buah ara kering? Cocok untuk pencuci mulut."

"Wah, boleh sekali! Dan aku punya beberapa buah anggur segar," Chaeyeon berseru. "Ibuku punya kafe, jadi punya akses ke semua jenis bahan makanan. Sesekali, ibu akan meminta adikku untuk mengirimkanku sayuran dan buah-buahan segar––bilang saja kalau kamu butuh sesuatu. Aku bisa minta Chaeryeong untuk mengantarkannya untukmu. Oh, iya! Kemarin lusa, Chaeryeong membawakanku es krim vanila. Mau es krimnya? Buah anggur juga?"

Mata Sakura berbinar, "Mau!"

Jadi demikianlah, si cantik Kurikindi melakukan penerbangan terakhirnya sebelum matahari terbenam (Chaeyeon bersikeras bahwa Kurikindi adalah seekor burung betina) di hari karantina ke-5 Sakura, dan hari ke-9 Chaeyeon.

*******************************

Setelah Sakura menyimpan es krimnya, dia tiba-tiba merasa sangat lelah dan tertidur di sofa sebelum sempat mendisinfeksi Kurikindi. Dengan sisa tenaga yang ada, sang jurnalis itu meraih dan menyalakan layar ponselnya kemudian menutup matanya. Ini baru jam 6 sore.

 

Jetlag. Itulah yang terakhirkali melintas di pikirannya.

 

Telepon berkali-kali berdering keras sebelum Sakura membuka matanya lagi, sadar bahwa ada yang menelepon.

Chaeyeon.

"Halo..." nafasnya terengah karena terbangun tiba-tiba, dia hampir tidak bisa bicara.

"Sakura? kamu baik-baik saja?" Chaeyeon terdengar khawatir.

"Ha?"

"Kamu menelponku berkali-kali, tapi tidak ada yang menjawab ketika kuangkat. Jadi aku mencoba meneleponmu balik berkali-kali dan tidak ada yang menjawab telepon juga."

"Maaf, aku... aku, tertidur tadi..." Sakura menyalakan mode loudspeaker dan memeriksa riwayat panggilannya. Dia bingung dengan banyaknya panggilan yang ada, "Ah… sepertinya teleponku yang meneleponmu… kau tau, smartphone. atau... mungkin jariku ..."

Tawa Chaeyeon memekakkan telinga, "Kenapa kamu bisa seimut ini?"

"Oh..." Sakura merasakan pipinya terbakar, "Kurasa karena jetlag."

"Oh? Kalau begitu kamu jangan tidur sekarang. Jetlagmu akan menjadi parah––sudah coba makan es krimnya?"

"Belum."

"Makanlah! Gula bisa membantumu untuk tetap bangun."

"Bisakah kamu..." Sakura tiba-tiba memiliki ide––dia tergagap sedikit, tapi cukup berani untuk mengatakannya, "bisakah kamu menemaniku... untuk... memastikanku tetap bangun?"

"Tentu!" Chaeyeon berseru, "kita bisa terus mengobrol saat kita memasak makan malam dan memakannya. Bahkan mengobrol saat sedang di toilet."

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
gumgumtara
Hi, this is gumgumtara. It is so nice now QUARANTINE has more than one language version. We will be uploading chapter 1 very soon. Please subscribe to let me know you like this story! Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cathycathy #1
Chapter 7: I like this version so much. Just like the other said, this version gives me different feelings. Thank you for the hardwkork! <3
Pandawa77 #2
Chapter 6: Gemezzz
yeonsaku #3
Chapter 3: Waah it's good. I've read the original version, I enjoyed it very much. I really love it, gumgumtara - nim. But this Indonesian version gives me different feeling, in a good way. Good jod, D00bydab. Cant wait for the next chapter