Epilog

Other World
Please Subscribe to read the full chapter

BAB 8. Epilog

“Aku tak percaya Myungsoo bisa melakukan hal gila seperti itu,” gumam Dongwoo pelan ketika dia dan Sunggyu sedang duduk di sebuah cafe yang baru saja buka dengan nuansa begitu cozy. “Bagaimana bisa dia berhalusinasi melihat Duyung? Padahal dia photographer ternama.”

Sunggyu masih ingat bagaimana Myungsoo dan Sungyeol berdebat setelah dirinya melepas Woohyun untuk kembali ke lautan. Sungyeol mendapatkan masalah besar karena nama Institutenya di sebut-sebut, dia mendapatkan banyak kecaman. Apalagi di sesi wawancara, Myungsoo memperlihatkan keadaan mansion Sungyeol yang di ketahui oleh beberapa rekan kerjanya.

Myungsoo melakukan itu demi popularitas. Meski dia terkenal dengan photographer tampan dan banyak mendapatkan tawaran, tapi itu saja tentu tidak cukup. Myungsoo ingin lebih dan lebih. Mendapatkan perhatian publik dengan berita fenomenal. Untungnya, masyarakat sekarang tidak mudah percaya begitu saja. Apalagi menyangkut hal tabu seperti kehidupan lain. Mereka tidak percaya begitu saja.

Semua kembali tenang setelah keadaan laut kembali normal dan ketika mansion Sungyeol di geledah tidak ada apa-apanya. Pihak research melanjutkan penelitian mereka, memasuki lautan menggunakan kapal selam. Namun nihil. Titik yang sudah di yakini oleh Hoya tiba-tiba tidak memberikan respon apa-apa.

“Titiknya seperti lenyap begitu saja,” ujar Hoya saat itu membuat Sunggyu tidak tahu harus bersyukur atau merasa sedih. Bersyukur karena tidak akan terjadi apa-apa di kehidupannya, tidak akan ada banjir atau badai seperti praduga sebelumnya – namun juga sedih, apakah itu berarti bahwa Woohyun menghilang untuk selamanya juga?

Sungyeol sering bertanya kepada Sunggyu mengenai Woohyun dan Sungjong. Apakah mereka akan kembali? Tentu saja tidak mendapatkan jawaban karena Sunggyu sendiri tidak mengetahui jawabannya. Sungyeol terlihat kecewa setelah kepergian Sungjong.

Semuanya menghilang begitu saja, seolah-olah semua yang terjadi hanyalah mimpi belaka. Hangatnya pelukan Woohyun, bagaimana lucunya dia yang tak ingin mandi, bagaimana tampannya dia ketika tertidur, senyumannya, tawanya, kelembutannya ketika menggenggam jemari Sunggyu, keseriusannya ketika dia mengatakan bahwa dia mencintai Sunggyu...semua itu terasa mimpi...mimpi yang indah namun juga menakutkan di waktu yang bersamaan.

Kini yang tersisa hanya kenangan yang Sunggyu tak yakin apakah nyata? Atau sekedar maya? Yang tersisa hanya berita menyedihkan mencibir bagaimana Myungsoo melakukan penipuan publik untuk meningkatkan pamornya yang mulai redup. 

Sunggyu kini masih menjadi model, menatap lurus kearah kamera yang mengeluarkan cahaya yang kadang masih menyilaukan pandangannya namun dia tetap enggan mengalihkan pandangan. Dia masih tersenyum di hadapan kamera,namun senyumannya kembali menipu, bukan senyuman yang tulus seperti ketika dia melihat rambut emas yang menyilaukan ketika di terpa sinar mentari.

Semua...lambat laun...akan kembali normal, kan?

***

Sungjong menatap lekat sahabatnya.

“Kau tetap tidak memiliki ekor, Woohyun.”

Woohyun melihat tubuhnya. Benar, dia masih memiliki kaki, apakah itu berarti dia masih bisa kembali?

“Ternyata yang kau ucapkan ketika kita berada di dunia manusia itu memang benar, ya?” ucap Sungjong. Woohyun mencoba untuk mengingat.

“Ketika kau bilang ‘Aku akan kembali ke lautan, tapi bukan untuk menetap’, kurasa keteguhan hatimu memang tidak bisa goyah.”

Woohyun tersenyum.

“Maafkan aku, Jong. Aku mencintai Sunggyu. Sangat. Aku sungguh ingin kembali.”

Sungjong menangguk.

“Aku mengerti, manusia...mereka begitu memukau, kan?”

Woohyun membalas pertanyaan Sungjong dengan anggukan kepalanya.

“Jika begitu, pastikanlah kau bisa kembali setelah menyelesaikan masalah di sini,” ucap Sungjong dengan nada ringan seperti dulu. Woohyun tersenyum menyetujui.

Woohyun mendapati kerajaan yang selama ini menjadi rumahnya telah porak-poranda. Tanaman menjadi menghitam semua, tak tumbuh. Mereka bahkan tidak menemukan satu penghuni lautan sebelumnya ketika menuju ke sini.

“Kurasa keluargaku sudah tidak ada. Apa mereka di lautan manusia?” tanya Sungjong. Woohyun menggeleng. “Entahlah, aku harus menemui Raja.”

Sungjong mengangguk.

Woohyun dan Sungjong menemui Raja yang masih duduk di singgah sananya, memegang tongkat bercabang tiga yang tajam dan memiliki kekuatan memusnahkan. Kerajaan telah hancur, namun tentu saja kursi kekuasaan sang Raja tetap ada. Sang Raja tersenyum sinis ketika melihat Woohyun berada di hadapannya.

“Wah, wah, wah...anak manusia yang menyamar sebagai penghuni lautan akhirnya muncul juga... Si pembawa kutukan! Sosok menjijikan berkaki yang berlagak sebagai anak seorang Raja. Hahahahaha. Sungguh menggelikan!”

Hinaan dari sosok yang selama ini dianggap sebagai ayah oleh Woohyun tentu saja terasa begitu menyakitkan.

“Ayah, tenanglah.”

Perkataan Woohyun justru membuat Raja tertawa terbahak-bahak.

“Manusia sepertimu berani berbicara padaku? Huh? Kau bukan anakku! Kau anak manusia yang meniduri orang yang sangat aku cintai! Dasar manusia biadab!”

“Itu bukan salah manusia itu. Sang Dewi lah yang telah menyamar menjadi isteri manusia itu,” bela Woohyun.

“Tentu...tentu saja manusia tak salah. Tentu saja penghuni laut yang salah. Ya, kau memang titisan menjijikkan, tentu saja kau akan membela mereka!”

Raja menuruni tahtanya dan berenang mendekati Woohyun, langsung mencekik lehernya. Sungjong kaget dan berusaha untuk membantu Woohyun. Raja langsung mengayunkan tongkatnya dan Sungjong tepental.

“Jong!” teriak Woohyun. Raja terkekeh. “Jangan sakiti temanku!” teriak Woohyun di sela kesakitannya.

“Temanmu? Satu-satunya temanmu...dasar makhluk menyedihkan!” Raja melepaskan leher Woohyun dan mendorongnya hingga terpental.

“Aku akan membunuh kalian semua! Aku akan mengakhiri kerajaan ini, dan akan membangun kerajaan baru. Aku akan membuat kehidupan baru yang akan memusnahkan manusia! Dan, semua itu akan berawal dari kematianmu!”

Raja mengayunkan tongkatnya untuk menyalurkan kekuatannya dan membunuh  Woohyun.

“Haewon, jangan!” teriak Yi Won menghentikan gerakan Raja. Raja melihat bagaimana Yi Won memeluk Woohyun yang masih merasakan kesakitan.

“Wah, pemandangan yang mengharukan, hmm. Seorang ibu yang ingin mati bersama anaknya? Seorang pengkhianat yang menggebu-gebukan cinta namun ternyata pengkhianat?! Dia membunuh ayahku dan menodai kerajaan dengan bercinta kepada manusia? Sungguh menggelikan!”

“Aku minta maaf Haewom, aku sudah mengatakannya berkali-kali. Aku melakukan semua itu karena aku mencintaimu. Aku ingin memilikimu hanya untukku!”

“Omong kosong! Jika kau mencintaiku, kau tidak akan berkhianat padaku!”

Yi Won terdiam. Dia melihat bagaimana menyedihkannya Woohyun yang sedang kesakitan. Tanpa sepengetahuan Woohyun, Yi Won menyalurkan kekuatannya untuk Woohyun agar bisa tetap bertahan.

“Maafkan aku, Woohyun. Aku hanya menjadikanmu objek untuk kesuksesanku mendapatkan cinta yang semu,” ucap Yi Won.

Raja yang melihat itu merasa kesal, dengan cepat dia melambaikan tongkatnya dengan kekuatan penuh, tongkat itu memunculkan cahaya yang terang benderang dan mengenai tubuh Yi Won. Yi Won terpental, Woohyun masih bisa mendengar lirih Yi Won meminta maaf kepadanya dengan tatapan sendu. Tubuh Yi Won menghilang. Menyaksikan itu Woohyun tentu saja marah kepada Raja.

“Tidak bisakah kau mengakhiri semua ini tanpa membunuhnya? Dia sudah menyadari kesalahannya!”

“Memaafkan? Kau pikir aku adalah manusia lemah yang mudah tunduk dengan kata maaf? Jika kau bisa berbuat salah, kau harus bisa menerima konsekuensinya!”

“Bunuh dia sekarang juga Haewon, jangan membuang waktu lagi.” Sang Ratu tiba-tiba bergabung. “Dia adalah anak kutukan yang kita kira mukjizat. Dia penyebab semua ini terjadi. Bunuh dia, dan kita akan menenggelamkan manusia dan membuat kerajaan baru untuk kita.”

Sang Raja mengangguk setuju. “Tentu saja, Bu. Kita akan mengukir kisah baru untuk dunia kita. Dan akan kupastikan tidak ada kata manusia di sana.”

Sang Raja mengayunkan tongkatnya, namun terhenti ketika mereka mendengar suara seseorang dengan jelas menggema,”Woohyun, aku kembali.”

***

“Hyung, mau ikut ke lautan? Ombak sekarang sudah membaik,” ajak Minseok. Sunggyu menggeleng. Sudah semenjak beberapa hari lalu Minseok terus mengajaknya ke laut, Sunggyu terus menolak dengan mengatakan bahwa dia pulang hanya karena kangen orang tuanya.

“Ayolah, hyunggg...tidak enak jika hyung tidak ikut,” rengek Minseok.

“Kau akan meninggalkan kusendirian di sana. Kau kan bersama pacarmu,” sahut Sunggyu malas. Pacar Minseok adalah gadis manis yang lebih muda dari Minseok 3 tahun.

“Hehehehehe, tapi hyung kan janji akan mengantarkanku ke sana. Aku belum mahir membawa mobil, nanti mobil hyung lecet.”

“Jalan kaki saja,” sahut Sunggyu.

“Aish, tidak romantis hyung! Hyung tidak pernah pacaran jadi tidak tahu.”

“Pakai sepeda saja, romantis abis,” sahut Sunggyu sambil terkekeh. Minseok melempar bantal kepada kakaknya.

Karena rengekan Minseok terus menerus,  Sunggyu akhirnya mengalah.

Sunggyu sebenarnya sengaja untuk menghindari tempat ini, tempat di mana dirinya dan Woohyun pertamakali bertemu. Di antara bebatuan dan ombak lautan. Sudah seminggu dari hari itu, hari di mana Sunggyu melepaskan Woohyun untuk kembali ke tempat di mana dirinya berasal. Sakit di dadanya masih baru, dan masih terasa begitu menyakitkan. Kenyataan bahwa dirinya jatuh terlalu dalam kepada sosok bersulur seperti Woohyun, membuat Sunggyu tak habis pikir bagaimana takdir dengan mudahnya bermain-main terhadap hati insan.

Dengan menutup matanya perlahan, Sunggyu menghirup udara lautan yang begitu segar dan ada aroma manis yang entah dari mana di sana. Mengingatkan Sunggyu akan aroma sosok yang kini sangat dia rindukan.

“Apakah kau di sana merindukanku juga?” gumam Sunggyu pelan. “Sudah seminggu kau pergi, apakah di sana juga sama? Atau waktu di sana lebih singkat di bandingkan di sini? Aku tidak pernah bertanya mengenai perbedaan waktu. Aku juga tidak bertanya apa aku bisa setidaknya mengirimkan surat padamu.”

Sunggyu merasa ucapannya benar-benar terdengar bodoh. Mata kecilnya memandang kesekeliling lautan. Entah mengapa, terasa begitu akrab – dekat. Mungkin karena hatinya telah di bawa oleh sosok yang kini berada jauh di dalam sana.

“Kini aku sudah mengetahui namamu, haruskah aku memanggilnya? Aku sungguh merindukanmu....”

Semilir angin menerpa rambut hitam Sunggyu. Dengan buliran air mata Sunggyu berucap, "Woohyun, aku kembali.”

***

Raja tertawa keras ketika mendengar suara seseorang memanggil Woohyun. Dia tahu suara itu bukan berasal dari dalam lautan.

“Teman manusiamu, heh? Hahahaha. Sungguh menjijikkan.”

“Tapi...” ucap sang Ratu. “Bagaimana bisa suara manusia memasuki kerajaan ini?”

Raja terdiam. Dia menatap Woohyun lekat. Woohyun membalas tatapannya dengan sorot kebencian yang tak pernah Raja lihat sebelumnya dari si rambut emas dan mata hijau itu.

'Woohyun, aku benar-benar merindukanmu'

Suara Sung

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
alonelover
Makasih buat semua yang betah nungguin chapter demi chapter. Masih setia ngikutin cerita fantasy yang bener-bener banyak ngarangnya. Lol. Yang rajin komen, i love you all!!!


Ketemu lagi di next fanfic!!! ^^

Comments

You must be logged in to comment
KimAnHee #1
Chapter 8: Ciiiiyaaaaaattttt
Aaaaahhhh seneng banget diriku, ketemu lanjutannya disini wkwkwk, langsung baca sampai habis dan ini keren banget, ih gila lah pinter banget buat yg beginian, deskripsinya jg mantav vroh, pemilihan kata yg simpel dan mudah dipahami keren keren keren, ku tunggu karya selanjutnya darimu thor-nim, semangat \^o^/
gari_chan #2
Chapter 8: lalu sungjong bagaimana? rasanya penasaran sama sungjong berharap ketemu sama sungyeol dan beruah jadi manusia kayak woohyun
akitou
#3
Chapter 7: knp end.....????? tidak ada kah squel....???? ini terlalu menyakitkan....
akitou
#4
Chapter 5: sulurnya keluar jd gyu kaget. gyu emang pantas jd emak2
namu_candy #5
Chapter 5: Kyaaaaaaa Sunggyu liat kah?
Aduuh. Gawat! Eh ini yg bottom siapa by the way :-D
akitou
#6
Chapter 4: gyu harus ekstra sabar dengan tingkah woohyun.
namu_candy #7
Chapter 4: Jatuh cintrong yeaps mas ??
meimei2002 #8
Chapter 3: Yashh , mereka ketemu ..
Penasaran woohyun tuh apa sebenrny ?
akitou
#9
Chapter 3: akhirny mereka bertemu...,