Takdir Akan Mempertemukan

Other World
Please Subscribe to read the full chapter

BAB. 3 Takdir Akan Mempertemukan
    “Woohyun!”
    Sosok itu menoleh mendengar namanya di sebut. Rambut emasnya yang terkibas di antara air menyilaukan mata yang memandangnya.
    “Ugh, kau benar-benar menyilaukan hari ini,” ucap sosok itu kepada Woohyun. Woohyun yang menyadari siapa yang memanggilnya dengan cepat berenang kearah sosok itu dan memeluknya.
    “Sungjong! Kau sudah kembali!” teriaknya senang.
    Sungjong mendorong tubuh Woohyun untuk menjauh,”Lepaskan! Kau tidak enak memeluk, tubuhmu terasa hangat.”
    “Kau tak pernah mau aku peluk,” ucap Woohyun kecewa.
    “Itu karena tubuhmu hangat,” protes Sungjong.
    “Ya, semua juga begitu. Menjauhiku karena aku berbeda. Bagi mereka aku monster mengerikan,” Woohyun berenang menjauhi Sungjong. Sungjong langsung merasa bersalah. Temannya itu memang memiliki bentuk yang berbeda dengan semua yang ada di lautan. Lebih menyedihkan lagi, hanya Woohyun yang berbentuk seperti itu.
    “Sudah kubilang jangan hiraukan perkataan yang lain,” ucap Sungjong berusaha membujuk.
    Woohyun menatap tubuh temannya sedari kecil itu. Rambut hitam kelam yang indah, berbeda dengan rambut emasnya yang bersinar terang yang menyakitkan setiap yang melihatnya. Tubuh Sungjong putih bersih dengan ekor indah berwarna hijau gelap seperti tumbuhan yang hidup di sana. Sungjong adalah duyung yang menjadi satu-satunya makhluk yang mau berteman dengan sosok aneh seperti Woohyun.
    “Tapi memang benar, aku monster,” ucap Woohyun lagi. “Aku satu-satunya makhluk di lautan ini yang tak memiliki ekor.”
    Sungjong menatap miris temannya itu, ikut duduk di salah satu bebatuan yang ada di sana. Woohyun tak memiliki ekor, melainkan dua buah kaki layaknya monster yang makhluk lautan benci yaitu – manusia.  Meski duyung juga hampir menyerupai manusia, namun karena memiliki ekor duyung masih bisa di terima di kehidupan laut. Tapi tidak untuk Woohyun. Tubuhnya benar-benar manusia, dengan dedaunan hijau yang sulur-sulurnya tumbuh merayap di betis, pinggang dan lehernya.
    “Mereka bilang aku adalah monster yang bernama manusia,” ucap Woohyun lagi.
    “Kau percaya mereka? Manusia hanya ada di legenda lautan ini. Aku yakin mereka tak pernah bertemu dengan manusia secara langsung. Aku tak yakin apa manusia itu berbentuk persis sepertimu,” bela Sungjong.
    Woohyun terdiam sesaat lalu berucap kembali,”Tapi, Jong. Mengapa hanya aku yang berbentuk seperti ini? Kita saling mengenal makhluk lautan di sini, tapi tidak ada yang seperti aku. Ayahku seorang raja di lautan ini, dan dia sendiri gagal menemukan sosok yang sama sepertiku. Bahkan ayahku memiliki ekor! Ekornya besar dan kuat seperti gurita. Mengapa hanya aku yang berbeda?"
    Sungjong terdiam tak menjawab. Woohyun terlihat semakin kecewa.
    “Mungkin mereka memang benar. Aku adalah sosok dengan cahaya, yang memiliki kutukan dan akan membawa malapetaka di lautan ini.”
    Sungjong menggeleng tidak setuju.
    “Mungkin kau special. Kau tahu kan, bukan membawa malapetaka, mungkin kau akan membawa sesuatu yang hebat untuk lautan ini.”
    Woohyun tersenyum mendengar ucapan temannya itu. “Kau benar-benar berusaha untuk menghiburku, huh?”
    Sungjong mendelik,”Karena ketika kau sedih kau sungguh menyebalkan.”
    Mereka kemudian saling terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Di kejauhan mereka bisa melihat beberapa makhluk berenang kesana-kemari. Tak banyak cahaya di sini namun mereka bisa melihat dengan jelas. 
    “Jong, mengapa ada makhluk di lautan ini yang tak bisa berbicara?” tanya Woohyun tiba-tiba. Sungjong menggeleng. “Entahlah, aku tidak tahu. Apa ayahmu tidak memberitahumu?”
    Kini giliran Woohyun yang menggeleng. “Dia selalu menghindariku. Sekarang dia sangat suka menghilang karena malas menanggapi pertanyaan-pertanyaanku yang dia anggap aneh.”
    “Justru dia yang aneh,” sahut Sungjong. “Dia seorang raja, seharusnya dia mengetahui setiap hal yang terjadi di sini.”
    “Mungkin...seperti yang di katakannya, semua hal akan terjawab jika waktunya telah tiba.” Woohyun berkata sambil menatap jauh ke ujung lautan.
    Sungjong mengangguk. “Ya, mungkin...”
    “Kau tahu Jong? Aku penasaran dengan legenda cahaya yang nenek hiu ceritakan kepadaku.”
    Sungjong lantas membulatkan matanya kaget.
    “Kau tidak berpikir untuk mencoba mengikuti cahaya itu, kan?”
    Woohyun mengangguk. “Aku benar-benar tertarik.”
    “Jangan bodoh, Woohyun. Cahaya bisa membunuh kita.”
    “Dari mana kau tahu hal itu?” serang Woohyun.
    “Sedari dulu. Semua tahu. Orang tuaku juga mengatakan hal yang sama.”
    “Bagaimana jika hal itu salah?”
    Sungjong membuka mulutnya untuk menjawab, namun tidak ada kata yang keluar. Woohyun melanjutkan,”Seperti katamu, bagaimana jika hal itu memiliki arti sebaliknya. Bagaimana jika cahaya justru tidak mematikan bagi kita?”
    Sungjong menggeleng.
    “Tidak ada yang berani mencobanya, Woohyun. Tidak ada. Begitu banyak cerita yang mengatakan, apapun yang melintasi batasan itu akan sirna selamanya. Hal itu pula yang membuat batas itu di jaga ketat. Kau pasti lebih tahu dari pada aku. Kau hidup di dalam kerajaan Yang Mulia. Jika kau nekat untuk membuktikannya, kurasa kau akan mati lebih dulu karena di bunuh oleh penjaga batas itu sebelum tiba di batasnya.”
    “Makanya aku membutuhkan bantuanmu,” sahut Woohyun cepat.
    Sungjong mengernyitkan dahinya.
    “Besok akan ada pesta perjamuan. Ayahku mengambil nyawa dari makhluk luar lautan ini.”
    “Jadi?” potong Sungjong. “Apakah nyawa makhluk luar itu adalah manusia?”
    Woohyun menggeleng. “Entahlah, dia tak pernah berkata apapun selain mengatakan bahwa akan ada perjamuan nyawa. Nyawa sangat penting untuk membangun pondasi kerajaan, itu yang sering dia katakan. Bukankah hal ini membuatmu merasa penasaran? Bagian luar lautan...apa kau tak ingin mengetahuinya?"

Sungjong terdiam.


    “Kau ingin aku melakukan apa?” tanya Sungjong serius.
    “Aku ingin kau mengatakan pada ayahku bahwa aku sakit sehingga aku tidak bisa menghadiri acara perjamuan. Lalu aku akan mengendap-endap ke batas yang memiliki cahaya itu. Penjaga juga tidak akan ada karena mereka akan menghadiri perjamuan.”
    “Bukankah kau sudah sering bermain di sekitar batasan itu tanpa di ketahui oleh penjaga? Mengapa harus berbohong besok? Lagipula, mungkin kau lupa Woohyun kita tidak pernah sakit. Jika kita terluka, kita akan sembuh dengan segera.”
    “Tidak denganku. Kau tidak pernah melihatku terluka, kan?”

 Sungjong mengangguk.


    “Kau ingat aku berbeda. Jika aku terluka, yang keluar dari tubuhku bukan berwarna hijau seperti dirimu dan lainnya, tapi malah berwarna merah. Dan butuh waktu lama untukku sembuh.”
    “Jadi kau akan melukai dirimu sendiri?”
    Woohyun mengangguk.
    “Bukan luka serius, aku hanya perlu mengeluarkan sedikit warna merah dan ayah akan panik. Ka

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
alonelover
Makasih buat semua yang betah nungguin chapter demi chapter. Masih setia ngikutin cerita fantasy yang bener-bener banyak ngarangnya. Lol. Yang rajin komen, i love you all!!!


Ketemu lagi di next fanfic!!! ^^

Comments

You must be logged in to comment
KimAnHee #1
Chapter 8: Ciiiiyaaaaaattttt
Aaaaahhhh seneng banget diriku, ketemu lanjutannya disini wkwkwk, langsung baca sampai habis dan ini keren banget, ih gila lah pinter banget buat yg beginian, deskripsinya jg mantav vroh, pemilihan kata yg simpel dan mudah dipahami keren keren keren, ku tunggu karya selanjutnya darimu thor-nim, semangat \^o^/
gari_chan #2
Chapter 8: lalu sungjong bagaimana? rasanya penasaran sama sungjong berharap ketemu sama sungyeol dan beruah jadi manusia kayak woohyun
akitou
#3
Chapter 7: knp end.....????? tidak ada kah squel....???? ini terlalu menyakitkan....
akitou
#4
Chapter 5: sulurnya keluar jd gyu kaget. gyu emang pantas jd emak2
namu_candy #5
Chapter 5: Kyaaaaaaa Sunggyu liat kah?
Aduuh. Gawat! Eh ini yg bottom siapa by the way :-D
akitou
#6
Chapter 4: gyu harus ekstra sabar dengan tingkah woohyun.
namu_candy #7
Chapter 4: Jatuh cintrong yeaps mas ??
meimei2002 #8
Chapter 3: Yashh , mereka ketemu ..
Penasaran woohyun tuh apa sebenrny ?
akitou
#9
Chapter 3: akhirny mereka bertemu...,