Lost

Regret
Please Subscribe to read the full chapter

 

Taeyeon POV

Merasa aku tidak dapat mengendalikan amarahku dan akan berakhir menyakitinya. Akupun menapakkan kakiku keluar dari klub tersebut.

Meninggalkan Tiffany yang sedang mengeluarkan air matanya menatapku.

 

Aku berlari di sepanjang jalanan kota seoul. mengabaikan tatapan aneh yang diberikan oleh orang-orang kepadaku.

 

Air mataku tanpa aku sadari mulai jatuh membasahi pipiku.

Dadaku sesak.

Hatiku sakit.

 

 

Aku berhenti di jembatan sungai han dan meneriakkan ketidakadilan yang diberikan tuhan kepadaku. 

Berteriak frustasi mengumpat kepada takdir yang telah mempermainkanku.

 

 

 

 

 

 

 

25 Desember 2008

Aku mulai mengumpulkan kesadaranku dan mencoba untuk membuka mataku. Tetapi, yang aku rasakan hanyalah tubuhku yang terbaring di lantai yang dingin.

Aku mencoba menggerakkan tubuhku untuk bangun. Tetapi yang terjadi adalah aku tidak bisa menggerakkan anggota badanku secara bebas.

Tanganku terikat.

Kakiku terikat.

Suaraku tidak dapat keluar karena di halangi oleh lakban yang melekat pada mulutku.

Kepalaku ditutupi oleh kain hitam. Membuatku hanya bisa menatap gelap.

Aku mencoba untuk menenangkan diriku dan mendengar apa yang ada disekitarku.

Tapi tidak ada suara apapun.

 

 

 

Waktu berlalu dan aku tidak tau waktu sudah berlalu berapa lama.

Tubuhku masih dalam posisi yang sama dan keadaanku semakin melemah karena tidak mendapat asupan makanan. Ditambah dengan udara dingin yang menerpa tubuhku dan kejadian beberapa saat lalu yang menguras semua tenagaku.

 

Suara derit pintu samar-samar kudengar saat ini dan membawa suara kaki yang berjalan memasuki ruangan. Keadaan ruangan yang sunyi membuat telingaku samar-samar dapat mendengar pembicaraan mereka yang lumayan jauh.

Mereka berbicara menggunakan Bahasa inggris yang mungkin hanya sedikit yang bisa aku terjemahkan.

"............use...........own......."

"kill.......bastet"

Karena ada beberapa suara yang samar-samar aku dengar dan kelemahanku akan Bahasa inggris. Akupun hanya dapat mendapatkan beberapa kata tersebut dari mereka.

 

Setelah mereka menyelesaikan pembicaraan mereka. derap langkah kaki semakin jelas kudengar. Suara pintu yang berada di dekatku mulai terdengar tanda terbuka.

Mereka membawaku entah kemana. Dan menjatuhkan tubuhku kembali kelantai dan melepaskan lakban yang melekat pada mulutku tanpa melepas penutup yang menutupi kepalaku dan penglihatanku.

Setelah beberapa saat.

 

 

Suara benda tumpul yang di seret mengenai permukaan lantai dapat kudengar.

Dan seketika itu juga tubuhku merasakan sakit yang luar biasa pada bagian lenganku.

 

 

"AKHHHH!!" Teriakkan kesakitan keluar dari diriku.

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Taenggo2908 #1
Chapter 12: Taeyeon gilrfriend material banget, sweet momen, kangen taeny huahhh :"(
taenyworth
#2
Chapter 11: I appreciate your way to make a change
Kim_shaela05 #3
Chapter 10: This is goodddddddddd.
sone9_ #4
Chapter 10: walau pun kapalnya karam di real life tapi setidaknya tetep berlayar di ff :')
Taenggo2908 #5
Chapter 8: Jngan biarkn kapal taeny karam ???
anotherkpop
#6
Chapter 7: Dari cinta menjadi benci :(
anotherkpop
#7
Chapter 5: Ya ampun taeny bertahan juseyol T_T
anotherkpop
#8
Chapter 4: OMG sangking panasnya gw sampe nyalain kipas angin XD
sone9_ #9
Chapter 5: nice~~
cant wait for the next update!