Trouble
Regret28 Oktober 2008
Aku merasakan sinar matahari yang menyinari wajahku dan mengusik tidur indahku. Aku masih sangat lelah karena tak terlupakan kemarin. Akhirnya aku bisa memilikinya seutuhnya :D
“Aku tidak percaya aku melakukannya” aku bergumam pelan dengan senyuman yang tidak pernah terlepas dari wajahku.
Mataku masih tertutup rapat masih merasakan kantuk. Aku dengan malas menggulingkan tubuhku ke samping mencari kehangatan dari tubuh seseorang yang selalu bermain marry go round di kepalaku.
Senyuman hilang dari wajahku karena merasakan kekosongan tempat yang sebelumnya terisi olehnya. Aku mulai membuka mataku mencari keberadaanya.
Aku terbangun dari posisi tidurku dan menuju kamar mandi berharap ia berada disana. Tetapi yang aku temukan hanyalah kekosongan. Aku menghela nafasku dan berjalan menuju kasurku mencari keberadaan handphoneku berharap ia meninggalkan pesan.
Tetapi aku tidak mendapatkan apapun.
30 Oktober 2008
Aku memasuki gerbang kampusku dan menemukan banyak sekali tatapan kebencian yang mengarah kepadaku. Aku tidak tau kenapa mereka menatapku seperti itu. Aku tetap berjalan dan membiarkan kakiku membawaku ke tempat dimana perkuliahanku nanti berlangsung tanpa memedulikan tatapan yang diberikan kepadaku.
Setelah jam perkuliahan selesai aku menghampiri dosenku berniat untuk menanyakan hal-hal yang tidak aku ketahui. Tetapi yang aku dapatkan hanyalah tatapan dinginnya dan tanpa menjawab pertanyaanku ia pergi meninggalkan ruangan seolah aku tidak pernah ada dan bertanya padanya.
Aku berjalan melewati koridor fakultasku dan mendapati perlakuan yang sama. Tanpa aku sadari yul menarik tangannku menjauh dari kerumunan mahasiswa yang ada dikoridor yang menatapku benci dan membisikkan sesuatu yang tidak bisa aku dengar.
“yul?...” aku menatap punggungnya heran.
“ikutlah denganku. Aku akan menjelaskannya padamu” suara yul panic.
Ia membawaku kelantai paling atas melewati anak-anak tangga dan di depan pintu menuju atap hyo berdiri melambaikan tangannya.
“cepat! Sebelum kita ketahuan!” kata hyo
Setelah kita sampai diatap dan hyo mengunci pintunya. Mereka menghela nafas lega dan kemudian menatapku menyelidik. Aku yang melihatnya dan tidak tahu kenapa mereka membawaku kemari hanya bisa menatap heran.
“kau berpacaran dengan tiffany?!” yul berteriak kepadaku.
“…”
“darimana kau tau, yul?”
“kau bertanya darimana aku tau?! Semua mahasiswa di kampus ini membicarakan kalian taeng!”
“apa maksudmu?!” aku terkejut mendengarnya.
Yul mengambil smartphonenya dari kantongnya dan melihatkan layarnya kepadaku. Aku melihat fotoku dan tiffany yang seda
Comments