Pure Love

Regret
Please Subscribe to read the full chapter

   

 

Note :

author adalah makhluk yang selalu bekerja keras dengan pikiran dan tangannya demi menciptakan sebuah karya tulisan yang bagus dan dapat membuat kita seakan dibawa masuk kedalamnya. mereka tidak meminta apapun, apabila mereka meminta vote atau coment. berikanlah, karena itu adalah bagaimana kita sebagai reader menghargai kerja keras mereka dan mengapresiasinya.

just please, apabila kalian enggan untuk mengapresiasi karya mereka. maka jangan berikan komen atau pesan yang menyakiti hati mereka. mereka juga manusia yang memiliki hati dan perasaan. apabila apa yang mereka tulis tidak sesuai dengan kehendak kalian, buatlah sendiri. 

just respect each other, please :( 






 

Taeyeon POV
 

Aku terbangun dari tidurku dan menemukan tempat yang berada disampingku kosong. Jantungku berdetak begitu cepat memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi.

Apa ia pergi?

Aku bangun dari posisiku dan berlari menuju kamar mandi mencoba untuk membuka pintu kamar mandi tersebut dan melihat isinya tetapi aku tidak menemukan keberadaannya disana.

nafasku keluar dan masuk dengan tidak teratur. jantungku memompa dengan cepatnya.

Dimana kau pany-ah?

Aku berlari lagi menuju ke kamar yang berada di samping dari kamarku dan merupakan kamar tidur tiffany. Tetapi sekali lagi aku tidak menemukannya.

Aku sangat ketakutan apabila ia meninggalkanku sekali lagi. bahkan air mataku memberontak untuk keluar dari tempatnya saat ini.

"Pany-ah...."


 

Disaat pikiranku mulai kacau. akupun mencium aroma sedap yang langsung menyeruak memasuki indra penciumanku. Aroma yang berasal dari makanan kesukaanku yaitu nasi goreng kimchi.

Aku mengatur nafasku sejenak dan kemudian melangkahkan kakiku dengan pelan menuruni tangga dan berharap bahwa seseorang yang membuat aroma harum khas tersebut adalah tiffany.
 

Dan benar saja, Aku melihatnya yang sedang memasak di dapur dengan menampakkan punggungnya padaku serta rambut yang diikat kebelakang dengan tali apron yang melingkari pinggangnya.

Aku mendekatinya perlahan dan seakan seperti sebuah adegan di film dimana semua menjadi lambat dan hanya terfokus pada objek didepanmu. Itulah yang terjadi saat ini.

Bukan bermaksud melebihkan. Tetapi saat aku berada dekat dengannya, jantungku seakan bergerak dengan ritme yang tidak teratur dan mataku akan selalu menemukan dimana keberadaannya dan menatapnya tanpa mengindahkan sekitarku.

Seperti itulah bagaimana seseorang yang sangat aku cintai, berhasil merubah duniaku.

 

 

Author POV

Tiffany sedang menggerakkan tangan lihainya untuk mengaduk-aduk nasi yang berada di wajan agar bumbu yang ia masukkan dapat tercampur dengan rata dan dengan senyuman yang tak pernah ingin lepas dari bibirnya. Tanpa menyadari keberadaan seseorang yang berada dibelakangnya yang sedang berjalan menuju dimana ia berada dan mengagetkannya dengan memeluknya erat sambil menelusupkan wajahnya ke ceruk lehernya.

Menerima perlakuan tersebut membuatnya terdiam, senyuman yang menghiasi bibirnya sudah tidak terlihat lagi. Kaget? Pastinya iya. Karena ia sedang asik-asiknya memasak nasi goreng kimchi untuk seseorang yang sangat spesial untuknya dan tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang mengagetkannya.

Namun, senyuman kembali terukir dibibirnya saat mendengarkan suara seseorang yang selalu berputar dikepalanya layaknya kaset rusak.

"Baunya enak" taeyeon menelusupkan wajahnya ke leher tiffany menikmati harum dari strawberry khas yang bercampur dengan bau nasi goreng kimchi didepannya.

"Kau mengagetkanku, taeyeon-ah" sahut tiffany dengan senyuman yang tak pernah mau lepas dari bibirnya. mendengar hal tersebut membuat taeyeon semakin meng            eratkan pelukannya dan semakin menelusupkan wajahnya manja.

"Kau yang membuatku kaget, Pany-ah. Aku takut kau meninggalkanku lagi"

Suara putus asa keluar dari bibirnya dan tangis yang selalu ia pendam selama ini mulai runtuh dan membasahi pundak tiffany. 
 

Taeyeon sangatlah lemah apabila berurusan dengan seseorang yang dicintainya. Dan tiffany merupakan kelemahan terbesarnya yang dapat membuatnya menangis tersedu-sedu seperti ini.

Hari tanpa tiffany sebelumnya sudah membuat hidupnya terasa hampa dan lebih buruk dari sebuah film hitam putih tahun 60-an.

Dan mengingatnya kembali membuat pertahanan yang selalu ia gunakan untuk menahan air matanya langsung runtuh.
 

Merasakan pundaknya yang basah karena tangis taeyeon serta suara isak tangis yang keluar dari bibir seseorang yang selalu bersemayam dihatinya membuat tiffany menghentikan aktifitasnya. Melepaskan pelukan tersebut dengan gerakan lembut dan membalikkan badannya menatap taeyeon yang terlihat sangat kacau dengan air mata yang mengalir di wajahnya serta bahunya yang terus begetar mencoba untuk menahan air matanya agar tidak keluar.

Hatinya seakan tercabik-cabik melihat seseorang yang dicintainya terlihat kacau seperti ini. 

Dan yang membuat rasa penyesalannya membuncah adalah semua ini disebabkan oleh dirinya.

Andai ia dapat memutar waktu. Maka ia tidak akan mendekati taeyeon dan lebih memilih untuk memendam perasaannya dengan menatapnya dari kejauhan.

Ia terlalu sering membuat seseorang yang sangat ia cintai menangis dan merasakan sakit.

Ia terlalu sering menyakitinya.

Dan untuk terakhir kalinya,

Ia tidak ingin menyakitinya.

Tiffany mengatupkan kedua tangannya di pipi taeyeon dan membisikkan kalimat yang selalu menjadi bebannya setiap saat.

"Maaf karena aku pernah meninggalkanmu. Maafkan aku karena telah menyakitimu, tae. Tapi..." 

Ada jeda dalam perkataannya dan dalam jeda tersebut tiffany tidak dapat memendam kepedihan hatinya dan berakhir ikut mengeluarkan air matanya.

Tiffany memantapkan hatinya untuk mengeluarkan apa yang selalu menjadi bebannya saat ini.

Tanpa sebuah kebohongan.

Ia hanya ingin taeyeon pergi dari sisinya karena ia sadar bahwa ia hanya akan membawa kemalangan kepadanya.

"A-aku tidak bisa tetap bersamamu, taeyeon-ah. A-aku tidak ingin menyakitimu sekali lagi"

Mendengar kalimat tersebut seperti sebuah sengatan listrik jutaan volt yang tiba-tiba menyerang tubuhnya dan membuat hatinya seakan hancur berkeping-keping.

Air matanya semakin deras keluar membasahi pipi mereka. Hanya isak tangis yang menyelimuti ruangan tersebut.
 

"K-kenapa? Kenapa kau selalu egois, pany-ah?!"

Taeyeon menapik kedua tangan tiffany dari pipinya dan berteriak histeris didepannya.
 

"Kenapa?..." suaranya lemah. Taeyeon sudah terlalu lelah dengan semua ini. Ia hanya ingin tiffany tau bahwa dalam keadaan apapun dan kesulitan apapun. Ia akan berdiri tegap disampingnya dan melindunginya meskipun ia harus menerima segala rasa sakit tersebut.

Cinta bukanlah tentang bagaimana kita selalu tersenyum bersama dan merasakan kebahagiaan bersama. Tetapi cinta lebih kompleks dari hal tersebut,

Cinta adalah bagaimana kita dapat membagi rasa sakit yang kita rasakan dan membagi beban yang ada dipundak kita satu sama lain.

Cinta adalah Berbagi.

Saling berbagi kebahagian dan kesedihan. 

Saling berbagi segala sesuatu yang kita rasakan.

Cinta adalah suatu wadah dimana kita dapat mengekspresikan segala sesuatu yang kita rasakan kepada yang terkasih dan membuat kita saling mengerti satu sama lain sehingga cinta kita semakin kuat setiap harinya.

Dan yang aku inginkan hanyalah kau membagikan hal tersebut padaku, Pany-ah.

Aku hanya ingin menjadi tempat dimana kau dapat bergerak bebas tanpa menyembunyikan segala sesuatu yang menjadi bebanmu dan memberikanku kepalsuanmu.

Mengapa kau tidak juga mengerti, pany-ah?
 

"M-maaf, taeyeon-ah" tiffany menundukkan kepalanya dengan air mata yang dengan derasnya membasahi pipinya hingga jatuh kepermukaan lantai.

Ia tidak pantas untuk taeyeon.

Taeyeon berhak untuk mendapatkan yang lebih pantas untuknya.

'Dan aku

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Taenggo2908 #1
Chapter 12: Taeyeon gilrfriend material banget, sweet momen, kangen taeny huahhh :"(
taenyworth
#2
Chapter 11: I appreciate your way to make a change
Kim_shaela05 #3
Chapter 10: This is goodddddddddd.
sone9_ #4
Chapter 10: walau pun kapalnya karam di real life tapi setidaknya tetep berlayar di ff :')
Taenggo2908 #5
Chapter 8: Jngan biarkn kapal taeny karam ???
anotherkpop
#6
Chapter 7: Dari cinta menjadi benci :(
anotherkpop
#7
Chapter 5: Ya ampun taeny bertahan juseyol T_T
anotherkpop
#8
Chapter 4: OMG sangking panasnya gw sampe nyalain kipas angin XD
sone9_ #9
Chapter 5: nice~~
cant wait for the next update!