Chapter 8

Wanna See You Again
Please Subscribe to read the full chapter

Aku melihat ke arah jam yang berada di atas mejaku. Sekarang tepat pukul tiga subuh dan aku masih bekerja di atas mejaku. Sesekali aku melihat ke arah tempat tidurku dan kudapati Sana tertidur pulas di atasnya. Ah, aku ingin segera tidur juga, tetapi pekerjaanku masih banyak.

Dengan mataku yang sudah begitu lelah, aku terus membaca dokumen-dokumen yang berada di depanku. Aku juga menyalakan laptopku untuk mencari beberapa informasi di internet. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang melingkari leherku dan menyentuh bagian atas kepalaku.

"Sana?" panggilku.

"Masih belum tidur?" tanyanya.

"Masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan." jawabku sambil mengucek-ngucek mataku.

"Aigoo.. istirahatlah sebentar, yeobo." ucapnya sambil memeluk semakin erat.

"Tidak apa-apa."

"Oh iya, Eunwoo tumben dari semalam tidak menghubungimu. Dia pergi ke mana?"

"Katanya dia pergi bersama teman-temannya."

"Oh.. tidurlah sebentar, Dubu. Aku akan membangunkanmu."

"Hmm.. baiklah."

Sana melepaskan pelukannya dan aku bangkit berdiri lalu berjalan menuju tempat tidurku. Baru saja aku membaringkan badanku di atas tempat tidur, tiba-tiba handphoneku berbunyi.

 

Buzz buzz

 

"Yeoboseo?"

 

Mataku terbuka lebar dan aku menjatuhkan handphoneku. Aku langsung bangkit berdiri dan menarik tangan Sana. Sana tampak kebingungan melihatku.

"Ada apa?" tanyanya.

"Eunwoo kecelakaan!"

 

-----------------------------------------------

Kami berdua sampai di depan ruang UGD. Dengan penuh kekhawatiran, aku terus berjalan mondar-mandir. Sana berusaha menenangkanku. Aku menarik nafasku dalam-dalam lalu menghembuskannya. Padahal dua hari lagi kami akan menikah, tetapi terjadi hal seperti ini..

"Permisi.."

"Ah, dokter! Bagimana keadaan Eunwoo?"

"Keadannya sudah membaik. Kami akan membawanya ke kamar pasien sekarang."

"Syukurlah.."

 

-----------------------------------------------

Aku duduk di samping Eunwoo yang terbaring di atas tempat tidur. Aku menggenggam tangannya dengan erat dan berharap agar ia segera sadar. Tiba-tiba Sana berdiri di sampingku lalu mengelus kepalaku dengan lembut.

"Jangan khawatir. Dia baik-baik saja." ucapnya menenangkanku.

Aku melihat ke arah jam tanganku. Sekarang tepat pukul 5 pagi dan aku belum tidur dari semalam. Sejujurnya aku begitu lelah, tetapi aku tidak bisa tidur sampai Eunwoo sadar.

"Sebaiknya kau menelpon kantormu lalu meminta izin," ucap Sana.

Aku mengambil handphoneku lalu aku menelpon kantorku. Aku meminta izin agar bisa menemani Eunwoo di rumah sakit. Untungnya mereka mau memberikanku izin.

"Apa mereka mengizinkanmu?" tanya Sana.

"Iya, mereka mengizinkanku," jawabku.

"Dahyun.." tiba-tiba seseorang memanggilku.

Aku memalingkan wajahku ke arah datangnya panggilan itu. Kulihat Eunwoo telah membuka matanya dan tersenyum kepadaku. Aku langsung memeluknya.

"Eunwooo" panggilku dengan penuh semangat.

"Hei, aku tidak bisa bernapas," ucapnya.

Aku pun melepaskan pelukanku. Aku mengelus kepalanya dan tersenyum. Sana hanya tertawa melihat tingkah kami berdua.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa bisa sampai seperti ini?" tanya Sana.

"Aku terburu-buru untuk pulang ke rumah," jawabnya.

"Sudah kubilang jangan sampai malam. Lihat apa yang terjadi padamu sekarang," ucapku dengan nada marah.

"Maafkan aku.." ucapnya.

"Apa kau lupa kita akan menikah? Seharusnya kau menjaga dirimu dengan baik! Sekarang kau mengalami fraktur di bagian kakimu. Jelas semuanya akan ditunda!"

"Maafkan aku.. aku tahu aku yang salah. Maaf.."

Kulihat Sana mengulurkan tangan ke arah Eunwoo lalu mengelus kepala Eunwoo. Tiba-tiba dadaku terasa panas ketika melihat hal itu. Entah mengapa aku merasa tidak nyaman melihat tangan Sana yang menyentuh kepala Eunwoo. Apa aku cemburu terhadap sahabatku sendiri?

"Yang penting kau baik-baik saja sekarang," ucap Sana.

 

Kreukk kreukk..

 

"Kau lapar ya, Dubu?" tanya Sana lalu tertawa kecil.

"I-iya.." ucapku tersipu malu.

-----------------------------------------------

Aku dan Sana berada di sebuah food court yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Eunwoo dirawat. Sana duduk di depanku dan mulai memakan yang dipesannya. Aku pun juga mulai menyantap makananku.

"Dubu, kau mau coba sedikit? Ini enak loh," ucap Sana lalu menyodorkan sesendok dari makanannya.

Aku pun mencicipi makanan yang Sana berikan. Sana menatapku dengan penasaran. Aku tahu dia ingin mengetahui pendapatku tentang makanan yang tadi disuapinya untukku.

"Enak! Ah, harusnya tadi aku memesan yang ini," ucapku dengan sedikit penyesalan.

Sana langsung mengangkat piringnya dengan tangan kanannya dan menarik piringku dengan tangan kirinya. Dia menukar makananku dengan makanannya.

"Ah, tidak perlu!" ucapku sambil mengulurkan tanganku untuk menarik kembali piringku.

Sana pun menggenggam tanganku untuk menghentikanku. "Makan saja. Aku baru memakannya beberapa sendok," ucap Sana lalu tersenyum kepadaku.

Entah mengapa aku tidak bisa menolaknya. Aku pun menyatap makanan yang berada di depanku itu. Kulihat Sana mengulurkan tangannya yang panjang itu ke arahku. Ia meletakkan tangannya itu di atas kepalaku lalu mengelusnya dengan lembut.

"Kau cemburu saat aku mengelus kepala Eunwoo tadi, kan?" tanyanya lalu tersenyum.

"T-tidak kok.." jawabku.

 

—————————————————————

Setelah menemani Eunwoo hingga sore, akhirnya aku dan Sana memilih untuk pulang agar aku bisa beristirahat. Sesampainya di kamarku, hal pertama yang kulakukan adalah merebahkan tubuh ke atas tempat tidur. Dalam hitungan detik, aku langsung terlelap.

 

—Pukul 11 Malam—

“Dahyun..” Sana tiba-tiba saja mencubit pipiku dengan lembut. “Ayo makan malam.. Aku sudah memasakkan sesuatu untukmu.”

“Hmm..” jawabku dengan mata yang masih tertutup.

“Bangunlah atau kucium,” nampaknya Sana mulai mengancamku. Namun, ancaman itu sama sekali tidak membuatku takut. Aku malah membalikkan badanku hingga membelakanginya.

“Ini pilihanmu, Dahyun,” ucapnya lalu tiba-tiba saja mencium pipiku. Namun, itu tidak membuatku bergerak sedikit pun. Kemudian, ia mencium pipiku sekal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
momomoguring
Aku baru aja nulis ff baru lagi tentang saida. Judulnya “Master of Love Affair”

Jika tertarik, silakan mampir hehe
https://www.asianfanfics.com/story/view/1410149/master-of-love-affair

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet