Chapter 5

Wanna See You Again
Please Subscribe to read the full chapter

Aku tertegun melihat apa yang ada di depan mataku. Aku tidak bisa mempercayainya. Sana berada di depanku. Ia hanya tersenyum melihatku yang begitu terkejut ini. Aku tidak tahu harus berkata apa.

"Aku tahu kau pasti terkejut melihatku," ucap Sana.

"Aku tidak tau harus mengatakan apa. Aku masih tidak mempercayainya," ucapku.

"Aku senang bisa bertemu lagi denganmu. Setahun saja aku tidak bertemu denganmu, aku sudah begitu merindukanmu. Apalagi kau yang tidak bertemu denganku selama lima tahun."

"Jadi, percobaan itu tidak sepenuhnya gagal?"

"Iya, kau bisa mengatakannya seperti itu."

"Apa kau bisa menceritakan padaku semuanya?"

FLASHBACK

Aku berjalan masuk ke dalam mesin waktu itu. Aku menutup mataku dan merelakan apa pun yang terjadi pada diriku. Hanya dalam hitungan detik, aku membuka mataku dan kudapati diriku di sebuah gang sempit. Di situ aku menyadari bahwa percobaan ini berhasil. Aku melepaskan jas labku dan berjalan keluar dari gang itu. Tampak cukup banyak yang telah berubah. Tanpa disengaja, aku bertemu dengan Momo di jalan. Ia tampak terkejut melihatku. Matanya terbuka dengan lebar saat melihatku.

"S-Sana??" ucapnya dengan ragu-ragu.

"Iya, aku Sana. Nampaknya kau begitu terkejut," ucapku.

"Apakah sungguh Sana?" ucapnya sambil meraba-raba tubuhku.

"Iya, aku sungguh Sana," ucapku meyakinkannya.

"Kau masih hidup?"

"Apa maksudmu?"

"Bukannya percobaan empat tahun lalu itu telah merengut nyawamu?"

"Empat tahun yang lalu? Bolehkah aku tahu sekarang tahun berapa?"

"Sekarang? Sekarang tahun 2034."

Berarti aku melakukan perjalanan waktu ke masa depan, lebih tepatnya ke empat tahun mendatang. Tunggu.. dia mengatakan empat tahun lalu, sebuah percobaan merengut nyawaku? Percobaan apa? Apa percobaan mesin waktu ini?

FLASHBACK END 

"Sejak saat itu, aku paham bahwa percobaan itu tidak sepenuhnya berhasil, bahkan merengut nyawaku. Sejak saat itu juga, aku mulai tinggal bersama Momo," jelasnya.

Aku langsung bangkit berdiri dan mendekatinya. Aku memeluknya dengan erat dan air mataku mulai mengalir. Aku begitu rindu padanya. Sudah lama aku tidak memeluknya seperti ini. Ah, sungguh seperti sebuah keajaiban aku dapat bertemu dengannya lagi.

"Kenapa kau tidak segera

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
momomoguring
Aku baru aja nulis ff baru lagi tentang saida. Judulnya “Master of Love Affair”

Jika tertarik, silakan mampir hehe
https://www.asianfanfics.com/story/view/1410149/master-of-love-affair

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet