Chapter 6

Wanna See You Again
Please Subscribe to read the full chapter

Kami menjalani hari-hari kami seperti biasanya. Yang berbeda adalah saat ini Sana bersama dengan kami. Aku merasakan kembali apa yang kurasakan lima tahun yang lalu. Sambil menjalani hari kami seperti biasanya, aku dan Eunwoo juga perlahan-lahan mempersiapkan pernikahan kami.

Waktu itu, kami mendapat libur selama tiga hari. Aku dan Eunwoo memilih untuk berlibur di rumah orang tuaku. Sudah lama kami tidak mengunjungi mereka.

Saat kami sampai di sana, orang tuaku menyambut kami dengan baik dan mereka tampak begitu senang. Ibuku juga telah membuatkan makan malam untuk kita semua. Jadi, setelah kami sampai, kami langsung makan malam bersama. Di situlah kami mulai berbincang-bincang.

"Ah, aku senang akhirnya kalian akan menikah," ucap ibuku.

"Aku tidak percaya kau bisa menikah juga akhirnya. Kupikir selamanya kau tidak akan menikah," ucap adikku yang menggangguiku

Aku akui bahwa adikku itu tampan. Oleh karenanya, banyak gadis yang menyatakan perasaan kepadanya. Ia juga sudah beberapa kali pacaran. Hal ini berbeda denganku. Tak banyak yang menyatakan perasaanya padaku. Aku pun hanya dua kali berpacaran. Inilah yang selalu membuat adikku menggangguiku.

"Aku justru khawatir padamu. Terlalu banyak gadis yang mendekatimu hingga kau sendiri bingung mau berbuat apa terhadap mereka," ucap ayahku.

Setelah berbincang-bincang dan menyelesaikan makanan kami, aku pergi ke halaman belakang untuk menikmati udara segar. Aku duduk di atas rumput dan kulihat langit yang saat itu begitu indah. Bulan dan bintang-bintang menerangi malam dengan begitu indah saat itu. Tidak lama setelah itu, Eunwoo datang dan duduk di sampingku. Dia mengelus kepalaku tanpa sebab lalu tersenyum.

"Tsuki ga kireidesu ne," ucapnya dengan suaranya yang hangat.

Jantungku mulai berdebar lagi. Aku bisa merasakan wajahku yang mulai memerah. Aku hanya menundukkan kepalaku untuk menyembunyikan wajahku. Dia menarik kepalaku hingga kepalaku bersandar pada pundaknya. Ia lalu memegang pundak sebelah kiriku.

"Kenapa kau selalu membuat jantungku berdebar?" tanyaku.

"Ha??"

"Nampaknya aku tidak pernah membuat jantungmu berdebar."

"Coba saja kalau bisa."

Aku langsung mencium pipi kirinya. Ia hanya tertawa.

"Tidak mempan."

Aku mencium pipinya lagi.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
momomoguring
Aku baru aja nulis ff baru lagi tentang saida. Judulnya “Master of Love Affair”

Jika tertarik, silakan mampir hehe
https://www.asianfanfics.com/story/view/1410149/master-of-love-affair

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet