separating Hyuna and Hyunseung

Saranghae babo!
Hyunseung yang sudah berada didalam mobil ia melihat kearah kaca spion ia tak mengalihkan pandangannya dari kaca itu hingga hyuna benar-benar sudah tak terlihat ia sedih hatinya sakit melihat hyuna menangis disana rasanya ia ingin kembali dan memeluk hyuna erat-erat 
 
 
_________________________________________
 
 
 
 
 
Sudah 2 minggu lamanya hyunseung dan taeyeon dibusan dan selama 2 minggu itu juga hyuna tak pernah berhenti memikirkan hyunseung dan terus mengirimnya pesan teks sesuai dengan permintaan hyunseung 
 
 
 
Hyunseung jarang sekali membalas pesannya sesekali ia membalas saat tengah malam dan setelah itu ia kembali menghilang membuat hyuna gusar khawatir tak karuan 
 
 
 
Hingga saat ia masuk kuliah sang dosen mengatakan jika banjir susulan telah terjadi di busan membuat hyuna sangat terkejut dan khawatir 
 
 
"Hyuna? Waeyo?" Tanya jihyun 
 
 
"Jihyun, hyunseung oppa kan sedang bertugas disaanaa,aah eotteoke" ucapnya khwatir 
 
 
"Aaah ne aku lupa, semoga hyunseung na oppa baik-baik saja ne, apa dia belum membalas pesanmu yang kemarin?" Tanya jihyun 
 
 
 
Hyuna menggeleng sedih dan menatap penuh khawatir pada jihyun yang duduk disampingnya 
 
 
 
Namun tiba-tiba dosen mereka mengatakan jika dibusan sedang membutuhkan bantuan medis yang lebih dan merekrut beberapa siswa siswi terbaik dikampus ini 
 
 
 
"Semoga akuuuu semogaa" batin hyuna 
 
 
Beberapa nama telah disebut oleh dosen itu bahkan nama teman-teman hyuna seperti jihyun jiyoon dan gayoon pun telah disebut 
 
 
Hyuna mulai semakin cemas ,ia ingin sekali bisa pergi kebusan untuk membantu banyak orang disana belum lagi ia ingin melihat keadaan hyunseung 
 
 
 
"Dan kim hyuna" 
 
 
Akhirnya nama hyuna disebut ia sangat senang 
 
 
"Terimakasih tuhaaan!!!!!" Batin hyuna senang 
 
 
"Kita akan pergi kebusan!!" Ucap jiyoon excited 
 
 
"Ne! Ini akan menjadi tugas praktek pertama kita!" Ucap gayoon yang juga excited 
 
 
 
Hyuna mengangguk setuju dan wajahnya terlihat sangat senang selain itu juga dirinya jadi bisa untuk memantau taeyeon siapa yang tau jika selama dibusan tae memanfaatkan keadaan bukan? 
 
 
 
"Kau juga jadi bisa memantau yeoja itu hyunaa ekekk" bisik jiyoon 
 
 
Hyuna tertawa kecil
"Memang itu yang tadi aku fikirkan! Haha" jawabnya 
 
 
 
 
"Hyuna , jiyoon, gayoon , jihyun? Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya seonsaengnim karena mereka terlihat berisik diruang kelas 
 
 
"Ohh mian seonsaengnim , kami ... Mmm" ucap Jihyun bingung 
 
 
"Kami membicarakan korban-korban disana dan membicarakan apa saja yang nanti akan kami lakukan untuk membantu korban bencana alam dibusan seonsaengnim" jawab hyuna cepat 
 
 
"Aaah baguss, yasudah hari ini untuk nama-nama yang sudah saya sebutkan tadi silahkan boleh tidak mengikuti jadwal selanjutnya dan beristirahat juga mempersiapkan diri dan bawaan kalian untuk besok" ucap seonsaengnim 
 
 
 
"Woaa daebakkk" ucap jiyoon sennang 
 
 
"Bagaimana jika sebelum pulang kita mampir dulu ke caffe untuk minum coffie?" Tawar gayoon 
 
 
Mereka mengangguk senang dan setuju 
"Ssuuttt jangan terlalu keras , nanti ketauan" bisik jihyun 
 
 
 
---
 
 
 
Setelah bersama teman-temannya menghabiskan waktu di kafe hyuna segera pulang kerumahnya dengan mobil kesayangannya 
 
 
 
"Eomma .... " ucap hyuna senang 
 
 
"Omo! Ada apa sayang? Kau terlihat senang sekali hari ini" ucap eomma 
 
 
Hyuna tersenyum lebar dan mengangguk cepat 
 
 
"Besok pagi, aku akan dikirim ke busan bersama teman-temanku yang lainnya untuk membantu korban-korban disana eomma" ucap hyuna senang lalu meneluk eommanya 
 
 
"Tunggu" eomma melepaskan pelukan hyuna dan menatapnya bingung 
 
 
"Kau? Akan pergi kesana ?" Tanya eomma lagi
 
 
Hyuna mengangguk
"wae eomma?" 
 
 
"Aniyaaa.. Kau tak bisa pergi kesana" 
 
 
Hyuna menatap eommanya kesal
"Apa maksud eomma?! 
 
 
"Hyuna.. Disana sangat berbahaya" 
 
 
"Lalu kenapa eomma mengizinkan hyunseung oppa pergi?!" 
 
 
"Sayaaang oppamu sudah dewasa, dan dia juga bisa menjaga dirinya sendiri" 
 
 
"Eomma , naya juga sudah dewasa .. Ayolah eommaaaaaaa biarkan aku pergii, ne ne? Lagi pula ini akan jadi pengalaman untukku, keutji ?" Rengek hyuna 
 
 
 
Eomma menarik nafasnya dalam dan mengangguk 
"Arraseo, tapi izinlah dulu pada appamu" 
 
 
 
Hyuna tersenyum gembira dan memeluk eommanya erat-erat 
 
 
"Appa pasti akan mendukungku tak perlu khawatir eomma!" Ucap hyuna lalu berlari kecil kekamarnya untuk membereskan pakaian dan barang bawaannya nanti 
 
 
 
"Aigoo anak itu" ucap eomma menggeleng-gelengkan kepalanya 
 
 
 
 
Sohyun melihat hyuna yang sedang membereskan pakaiannya kedalam tas besar ransel itu 
 
 
 
"Unnie? Kau mau kemana?" Tanya sohyun bingung 
 
 
"Ke busan" jawab hyuna senang 
 
 
Sohyun terlihat terkejut dan langsung menghampiri hyuna 
 
 
"Mwo?! Busaannn?" 
 
 
Hyuna mengangguk sambil membereskan pakaiannya 
 
 
"Untuk apa ?" Tanyanya lagi
 
 
"Aigooo tentu saja membantu mereka disanaaa sohyun-ah" jawab hyuna 
 
 
"Membantu? Berapa lama kau akan pergi ?" Tanya sohyun 
 
 
"Mnmm mungkin 2 minggu saja" jawab hyuna 
 
 
Sohyun terlihat sedih , hyuna menyadarinya dan menghentikan aktifitasnya lalu memeluk sohyun 
 
 
"Gwaenchana.... Hanya 2 minggu, bukankah dulu kau sudah terbiasa tanpaku dirumah ini kan? Saat aku selalu tidur di apartementku" 
 
 
"Nee tapi aku khawatir kau sakit disanaa"Ucap sohyun 
 
 
"Aigoooo... Aniyaaa aku akan baik-baik saja, sudah jangan ganggu unnie, unnie harus menyiapkan barang-barang bawaan unnie agar tak ada yang tertinggal" ucap hyuna kembali merapihkan pakaiannya 
 
 
 
 
---
 
 
 
 
Hyuna akhirnya berangkat ke busan menggunakan kereta bersama teman-temannya yang lain setelah berpamitan dengan eomma appa dan sohyun adiknya m
 
 
Sohyun terlihat sangat sedih saat melepas hyuna pergi, ia sangat khawatir dengan keadaan hyuna yang sering sakit belum lagi Keadaan dibusan masih tak stabil banjir bandang masih bisa datang kapan saja 
 
 
 
3 jam lamanya mereka didalam kereta akhirnya mereka sampai 
 
 
"Hyuna hyuna , bangunn kita sudah sampai" ucap jihyun membangunkan hyuna yang tertidur 
 
 
"Jinjja? Ohhh aigoo" hyuna menggeliat kecil merenggangkan tubuhnya 
 
 
 
Mereka disambut hangat oleh pengurus di busan karena kehadiran mereka akan sangat membantu 
 
Lalu mereka diantarkan ke tempat dimana mereka akan menginap terlihat seperti asrama yang tak jauh dari lokasi bencana untuk 2minggu ini lalu mereka diantarkan menuju tempat dimana mereka harus bertugas 
 
 
 
"Dimana hyunseung oppa" batin hyuna sambil melirik-lirik kiri dan kanan
 
 
"Yasudahlah... aku harus fokus pada tugasku membantu korban-korban yang membutuhkan" ucapnya sendiri 
 
 
 
---
 
 
 
Malam pun tiba hyuna dan teman-temannya selesai dengan tugas mereka yang sangat menguras tenaga dan otak mereka 
 
 
"Omo... Lelah sekali" ucap jiyoon sambil meregangkan tubuhnya 
 
 
"Nee aigoo hari ini aku melihat banyak darah" ucap gayoon 
 
 
"Ne nado, aku tadi mengobati banyak sekali pasien yang terluka parah" ucap jihyun 
 
 
Sedangkan hyuna ia tak fokus dengan percakapan teman-temannya ia terus melirik ke kiri dan ke kanan mencari-cari dimana hyunseung seharian ini ia sama sekali tak melihat hyunseung 
 
 
 
"Hyuna?" Tanya jihyun karena hyuna terlihat seperti mencari-cari seseorang 
 
 
"Ne?" ucap hyuna 
 
 
"Ooooo.. Aku tauu pasti kan sedang mencari hyunseung oppa keutji?" Ledek jiyoon 
 
 
"Aniyaaaa" jawab hyuna malu 
 
 
"Hm ne tapi seharian ini aku tidak melihat hyunseung oppa hyuna" ucap gayoon 
 
 
 
Hyuna membuang nafasnya lelah
"Kira-kira hyunseung oppa dimana yaa" ucapnya sendiri 
 
 
"Yasudah mungkin hari ini bukan keberuntunganmu, mungkin besok kita akan bertemu dengannya, kajja lebih baik sekarang kita istirahat dan bersihkan tubuh kita, besok pagi kita harus bertugas lagi" ucap jiyoon 
 
 
"Hmmm nee" ucap hyuna lalu mereka kembali ke tempat dimana mereka akan istirahat 
 
 
 
 
Hyuna terkejut dan langkahnya terhenti kala melihat hyunseung sedang berdiri tak jauh darinya bersama teman-teman dokter lainnya 
 
 
 
"Bisakah kalian tunggu aku sebentar? Sepertinya aku melihat hyunseung oppa disana" ucap hyuna 
 
 
"Jinjja? Baiklaah... Tapi jangan lama-lama hyunaaa!" Ucap gayoon berteriak pada hyuna yang sudah berlari kecil meninggalkan mereka 
 
 
"Arraseo..." Ucap hyuna membalikan tubuhnya dengan wajah cerianya 
 
 
 
"Hyunseung oppa pasti akan sangat terkejut melihatku ada disini" batinnya dan ia tertawa sendiri tak sabar melihat ekspresi hyunseung saat melihatnya ada disini 
 
 
 
Namun langkahnya terhenti dan raut bahagia diwajahnya hilang seketika kala melihat tae yang berjalan menghampiri hyunseung dengan membawakan hyunseung secangkir minuman hangat 
 
 
Mereka terlihat sangat akrab sekali hyunseung menerima minuman gelas itu dengan senyumnya belum lagi hatinya semakin sakit kala melihat hyunseung memegang ponselnya namun tak sama sekali membalas pesan darinya 
 
 
Hyuna mengambil ponsel didalam saku celanannya dan memastikan hyunseung sudah membalas pesannya namun jangankan membalasnya hyunseung bahkan belum membacanya 
 
 
Hyuna kembali menatap hyunseung yang berdiri tak jauh darinya ia melihat tae dan hyunseung tertawa bersama mereka benar-benar terlihat sangat dekat 
 
 
Hyuna semakin terkejut dan sangat sakit hatinya kala melihat tae dengan raut bahagianya memeluk hyunseung dari samping walaupun hyunseung tak membalas pelukannya tapi kenapa hyunseung oppa tak menolaknya? Apakah hyunseung oppa lupa padaku? Apakah hyunseung oppa mulai jatuh cinta pada tae? Jadi selama ini .. Ini yang kau lalukan dengannya?, batinnya 
 
 
 
"Oppa" ucapnya sedih kedua air matanya mulai jatuh segera ia menghapus air matanya dan berlari meninggalkan tempatnya kembali pada teman-temannya 
 
 
 
"Hyuna? Waeyo?" Tanya teman-temannya khawatir 
 
 
"Gwaenchana, kajja kita kembali kamar dan istirahat" ucap hyuna 
 
 
 
Jihyun gayoon dan jiyoon saling melirik bingung ada apa dengan hyuna sebelumnya hyuna terlihat sangat ceria dan saat ia kembali tiba-tiba wajahnya terlihat sangat sedih 
 
 
 
---
 
 
 
 
Hyuna tak bisa tidur ia hanya membaringkan tubuhnya diranjang yang sempit itu belum lagi diranjang itu ia tidur bersama jihyun 
 
 
 
"Hyuna? Kau belum tidur?" Tanya jihyun kala ia terbangun 
 
 
"Belum.. Aku tak bisa tidur" 
 
 
"Wae? Kau harus istirahat hyuna, kita harus bangun pagi .. Jika tidak kau akan kelelahan dan sakit" 
 
 
"Gwaenchana... Sudah kau tidurlah" ucap hyuna 
 
 
"Arraseo... Kau tidurlah naya" ucap jihyun 
 
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk
"Neee" 
 
 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang kala kembali melirik ponselnya hyunseung belum juga membalas pesannya 
 
 
"Kau kenapa oppa? Kenapa tak membalas pesanku? Kau melupakanku?" Batinnya kedua air matanya kembali jatuh segera hyuna menghapusnya dan mencoba tidur 
 
 
 
 
---
 
 
 
 
 
Jihyun gayoon dan jiyoon sudah mulai kembali bertugas sedangkan hyuna karena ia tidur terlalu larut membuatnya sulit untuk dibangunkan 
 
 
 
"Dimana hyuna?" Tanya gayoon pada jihyun 
 
 
"Hyuna sedang bersiap-siap tadi dia telah bangun" ucap jihyun 
 
 
"Jinjja?kenapa kau tak membangunkannya?" Tanya gayoon 
 
 
"Aigoo aku sudah membangunkannya tapi tadi malam dia tidur terlalu malam jadi dia sulit dibangunkan" jawabnya
 
 
"Mmm ada apa dengannya.. Aku rasa saat hyuna meminta izin pada kita untuk bertemu dengan hyunseung , sepertinya ada sesuatu yang terjadi, kalian lihatkah? Bagaiman hyuna sedih saat kembali setelah menemui hyunseung oppa?" Ucap jiyoon 
 
 
"Mmmm kau benar, setelah ini kita harus tanyakan padanya" ucap gayoon dan mereka setuju 
 
 
 
"Kalian?" 
 
 
Tiba-tiba suara namja yang tak lain adalah hyunseung membuat mereka tekejut apakah hyunseung mendengar pembicaraan mereka tadi? Sepertinya tidak 
 
 
 
"Oh sunbaee" ucap mereka 
 
 
"Tunggu, kalian? Kalian bisa ada disini? Bagaimana bisa?" Tanya hyunseung bingung 
 
 
"Ne sunbae, kami diminta oleh kampus untuk membantu korban-korban disini.." Ucap gayoon 
 
 
"Jinjja? Sejak kapan?" 
 
 
"Kemarin sunbae" jawab gayoon lagi 
 
 
 
Tunggu, itu artinya jiika mereka ada disini.. Berarti hyuna?
 
 
 
"Apakah hyuna?" Tanya hyunseung 
 
 
"Ne sunbae, hyuna ikut bersama kami" jawab jiyoon 
 
 
Hyunseung tertegun dan terdiam sesaat
"Dimana dia?" 
 
 
"Masih dikamarnya sunbae, sepertinya tak lama lagi ia akan datang" ucap jihyun 
 
 
Hyunseung senang bukan main, ia sangat merindukan hyuna.. Ia selalu mencoba membalas pesan hyuna namun ponselnya rusak selama 2 minggu ini ia tak bisa membalas pesan siapa pun 
 
 
 
 
"Hyuna" ucap jihyun menghampiri hyuna yang baru saja akan keluar dari kamarnya 
 
 
"Ne?" Jawab hyuna 
 
 
"Ada yang mencarimuu" ucap jihyun dengan senyumnya 
 
 
"Nugu?" 
 
 
"Ikuti akuu"ucap jihyun menarik tangan hyuna 
 
 
"Ne ne sebentar aku harus mengunci dulu pintu kamarnyaaa aigoo" 
 
 
"Palliiii" jihyun kembali menarik tangan hyuna 
 
 
 
"Yaaaa jihyun-ah, kita mau kemanaaa" ucap hyuna 
 
 
 
Hyuna tertegun ternyata jihyun ingin mempertemukannya dengan hyunseung yang sedang menunggunya 
 
 
 
"Hyunseung oppa?" Ucap hyuna dengan ekspresinya  yang tak bisa diartikan 
 
 
 
"Hyuna?" Hyunseung tersenyum bisa kembai melihat hyuna ia berjalan menghampiri hyuna dan hendak memeluknya
 
 
 
Namun hyuna segera menahan dada hyunseung agar tak memeluknya 
 
 
"Ada apa?" Tanya hyunseung tak mengerti sikap hyuna 
 
Hyuna mengalihkan wajahnya tak menatap hyunseung 
 
 
 
"Mian oppa, aku sibuk .. Kita bicara lain waktu" ucap hyuna sambil menarik jihyun pergi 
 
 
 
Hyunseung membalikan tubuhnya menatap hyuna yang pergi begitu saja 
 
 
 
"Hyuna pasti marah padaku karena tak membalas pesannya, maafkan aku hyuna" batinnya 
 
 
 
---
 
 
 
 
 
Hyuna dan seluruh teman-temannya sedang melakukan tugas mereka sebagai relawan disana dan membantu beberapa dokter untuk menangani pasien-pasien mereka disana 
 
 
 
"Selamat sore tuan lee, bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?" Tanya hyuna ramah pada salah seorang pasiennya 
 
 
"Sudah dokk terimakasiih" jawabnya 
 
 
Hyunah tersenyum dan tertawa kecil
 
"Aniyaa jangan memanggil saya dengan sebutan seperti itu .. Saya belum menjadi dokter tuan" 
 
 
"Jinjja? Tapi kau sudah sangat terlihat seperti dokter kau sudah pantas nak" 
 
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk 
"Nee gamsahamnida ahjussi" ucapnya 
 
 
 
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari orang-orang diluar tenda 
 
 
"Ada apa ini ?" Tanya hyuna 
 
 
"Ada banjir susulan , kajja kita harus selamatkan mereka" ucap jiyoon 
 
 
"Banjir susulan?!!!!" Hyuna segera membantu tuan lee untuk bangun dan membantunya agar pindah ke tempat yang aman Karena memang hari ini hujan tak juga berhenti 
 
 
 
Semua terlihat panik disana , entah mengapa kepala hyuna terasa pusing namun ia mencoba kuat ia harus kuat! Demi menyelamatkan banyak nyawa disana 
 
 
 
Hyuna dan teman-temannya berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan banyak nyawa hingga akhirnya banjir kembali datang dan kali ini sangat besar lebih besar dari sebelumnya 
 
 
 
"Apakah sudah semua?" Tanya hyuna panik 
 
 
"Entahlah, tapi aku rasa sudah tak ada orang ditenda sana" ucap gayoon dengan nafasnya yang tersengal-sengal 
 
 
 
"Tunggu" hyuna melihat seorang anak kecil yang terjebak disana 
 
 
 
Hyuna berlari untuk menyelamatkan anak itu 
 
 
"Hyuna!! Apa yang kau lakukan!!!" Teriak jihyun panik 
 
 
"Hyunaa!!!! Itu sangat berbahaya!!!" Ucap gayoon
 
 
"Kajja kita harus membantunya!" Ucap jiyoon 
 
 
 
Akhirnya gayoon dan jihyun ikut membantu hyuna dan jiyoon
 
 
"Apa yang mereka lakukan?! Itu sangat berbahaya" ucap salah seorang dokter disana 
 
 
 
Tae yang berada disana langsung menatap ke arah dimana hyuna dan teman-temannya berlari 
 
 
Tae membulatkan kedua matanya kala menyadari yeoja itu adalah hyuna 
 
 
 
"Hyuna?" Ucapnya terkejut melihat hyuna berada disini 
 
 
 
"Yaakk!! Kalian kembali! Itu berbahaya!" Teriak salah seorang medis disana 
 
 
 
 
"Gwaenchana?" Tanya hyuna pada anak yeoja itu 
 
 
Yeoja itu mengangguk 
"Anak pintar" ucap hyuna mengelus puncak kepala anak itu 
 
 
Hyuna segera menggendongnya namun anak itu menolak 
 
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna 
 
 
Anak itu ternyata bisu tak bisa bicara dan ia menunjuk kedalam tenda 
 
 
Hyuna melihat ke arah anak itu menunjuk
"Apa disana ada orang?" Tanya hyuna 
 
 
Anak itu mengangguk 
 
"Hyuna!" Ucap jiyoon yang baru sampai mengejar hyuna 
 
 
 
"Jiyoon cepat bawa anak ini pergi, aku harus menyelamatkan orang didalam sana" 
 
 
"Mwo?! Ya ! Hyunaa .... Air itu semakin dekat!! " ucap jiyoon 
 
 
Hyuna tak mendengarnya dan berlari masuk kedalam tenda ia melihat seorang anak lelaki yang menangis disana ketakutan 
 
 
"Tak usah menangis noona disini" ucap hyuna menggendong anak itu dan segera membawanya keluar dari sana 
 
 
 
"Hyuna!! Cepat keluar air semakin dekat!!!!!" Teriak gayoon panik 
 
 
 
Hyunseung yang baru saja keluar dari dalam sebuah gedung untuk melakukan oprasi pada pasiennya melihat keramaian diluar sama betapa terkejutnya ia saat melihat jihyun gayoon dan jiyoon berada disana dimana tempat yang tak seharusnya sudah tak ada disana 
 
 
Lalu ia melihat gelombang air yang semakin dekat ke arah mereka 
 
 
 
" apa yang mereka lakukan disana?!!!!" Batinnya 
 
 
 
Tunggu! Dimana hyuna?!
 
 
 
Gayoon jihyun dan jiyoon membulatkan matanya saat gelombanh air semakin mendekati mereka 
 
 
 
"Hyuna!!!!!" Teriak jihyun gayoon dan jiyoon namun hyuna tak juga menampakan batang hidungnya 
 
 
 
Karena panik akhirnya mereka berlari menghindari gelombang air yang terlihat seperti sunami itu 
 
 
 
 
"Cepattt lariiiiiii!!!!!!!" Teriak banyak orang pada mereka semua terlihat panik 
 
 
 
 
"Jihyun?gayoon jiyoon? Dimana hyuna?!!" Tanya hyunseung panik 
 
 
 
"Dia .. Dia disana , didalam tenda sunbae" jawab jiyoon nafasnya tersengal-sengal 
 
 
 
"Bodoh dia sedang apaa!!" Ucapnya kesal dan khawatir namun saat ia akan berlari menyelamatkan hyuna, terlihatlah hyuna yang baru saja keluar dari dalam tenda menggendong adik kecil yang menangis ketakutan 
 
 
 
"Hyunaaa cepatttt!!!!" Teriak mereka panik 
 
 
 
Hyuna berlari sekuat tenaganya namun ia terjatuh 
 
 
"Uljima uljimaaaa uljimaa " ucap hyuna pada anak itu dan mencoba kembali berdiri 
 
 
 
Hyunseung berlari untuk membantu hyuna  sebelum gelombang air besar itu melenyapkan hyuna 
 
 
 
Hyuna tertegun kala hyunseung sudah berjongkok dihadapannya untuk membantu hyuna 
 
 
"Oppa?"
 
 
Hyunseung segera menggendong anak kecil itu lalu membantu hyuna berdiri dan menariknya untuk berlari secepat mungkin 
 
 
 
 
Mereka sampai ditempat yang aman dan gelombang air yang besar itu telah meluluh lantahkan seluruh tenda dan rumah-rumah disana 
 
 
 
 
"Sudah jangan menangis, kau sudah aman sekarang" ucais hyunseung pada anak itu 
 
 
 
Anak itu mengangguk dan berterima kasih 
 
 
"Jangan berterima kasih padaku, berterimakasihlah pada noona ini" ucap hyunseung 
 
 
"Kamsahamnida noona" ucap anak itu 
 
 
Hyuna tersenyum dan mengecup pipi anak itu
 
"Sama-sama, yasudah aku akan mengantarmu pada kakamu" ucap hyuna 
 
 
"Itu kakaku" ucap anak itu langsung memeluk kakanya yang juga masih kecil 
 
 
"Hyuna kau luar biasa" ucap salah seorang dokter disana 
 
 
 
"Aniyaa.. Jangan seperti itu, semua orang juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk menolong sesama" ucap hyuna 
 
 
 
"Nee tapi tadi itu menakjubkan... Kau pantas mendapatkan penghargaan untuk apa yang kau lakukan tadi" ucap seorang dokter lainnya 
 
 
Hyuna melirik hyunseung yang juga menatapnya dengan senyumnya 
 
 
"Aku bangga padamu" ucap hyunseung 
 
 
Hyuna tersenyum bangga dan menyolek hidungnya sendiri dengan jempolnya bangga 
 
 
"Tentu saja, kau harus bangga padaku" ucap hyuna 
 
 
Hyunseung tertawa kecil dan mengacak-acak rambut hyuna 
 
 
"Ya !!" Protes hyuna sebal
 
 
 
Tak jauh dari mereka terlihat tae yang menatap tak suka dengan kedekatan hyunseung dan hyuna dan juga para dokter yang memuji hyuna 
 
 
"Awas kau hyuna!" Gerutunya 
 
 
 
 
"Hyunaaaa! Woah daebakkk" ucap jiyoon yang memegang lengan hyuna namun hyuna meringis kesakitan 
 
 
 
"Akhh appa" 
 
 
 
"Oh? Kau kenapa hyuna?" Tanya jiyoon khwatir 
 
 
"Aniyaaa gwaenchana" 
 
 
"Apanyaa yang baik-baik saja???? Omo! Kau terluka" ucap jiyoon panik saat melihat luka di lengan hyuna akibat saat menyelamatkan anak itu tak sengaja dirinya terkena pohon kayu yang tajam hingga menggores kulitnya 
 
 
 
"Kau harus segera diobati, ini akan menyebabkan infeksi" ucap hyunseung cemas 
 
 
"Aniyaaaa" ucap hyuna namun tanpa mau mendengarkan hyuna hyunseung segera menyeret hyuna kedalam gedung rumah sakit untuk mengobati lukanya 
 
 
 
 
"Akh appa" hyuna meringis kesakitan kala hyunseung mulai mengobati luka hyuna 
 
 
"Tahanlah" hyunseung dengan telaten mengobati luka hyuna wajahnya terlihat sangat serius 
 
 
 
"Apakah seburuk itu ? Sampai wajahmu seserius itu?" Tanya hyuna 
 
 
"Jangan banyak bicara" ucap hyunseung 
 
 
"Waee? Aku kan hanya terluka sedikit di tanganku, bukan pada pita suaraku" ucap hyuna sebal 
 
 
 
Namun tiba-tiba hyuna tertawa kecil membuat hyunseung mendongakan wajahnya menatap hyuna 
 
 
"Wae?" Tanya hyunseung 
 
 
"Kau berlebihan, aku bisa mengobati lukaku sendiri.. Aku juga kan seorang dokter" ucap hyuna 
 
 
"Kau? Calon..." Jawab hyunseung yang kembali mengobati luka hyuna 
 
 
"Ne ! Memang baru calon, tapii aku juga meengerti cara mengobati luka seperti ini, mudahhhh" ucap hyuna percaya dirinya 
 
 
"Ne aku tau kau memang pintar tapi untuk kali ini bisakah kau diam?" Ucap hyunseung karena hyuna tak mau diam membuat hyunseung kesulitan mengobati luka hyuna 
 
 
 
"Akhh appa!!" Ucap hyuna kesakitan 
 
 
Hyunseung menghentikan mengobati hyuna dan menatap hyuna 
 
 
"Kau ini calon seorang dokter bagaimana bisa luka seperti ini saja kau kesakitan" ucap hyunseung 
 
 
"Yak! Aku hanya calon seorang dokter! Bukan tentara.. Tentu saja aku merasakan sakit" ucap hyuna sebal 
 
 
"dan kau fikir tentara tak bisa merasakan sakit?" Ucap hyunseung 
 
 
"Nah itu kau tau! Tentara saja bisa merasakan sakit ! Babo!" Ucap hyuna 
 
 
"Yasudahlah memang sulit berdebat denganmu" ucap hyunseung 
 
 
"Ishhh kau saja yang tak cukup pintar untuk berdebat denganku" ucap hyuna sambil berdecih 
 
 
 
Hyunseung menarik nafasnya dalam dan kembali mengobati luka hyuna 
 
 
 
"Omoo hyuna?? Kau baik-baik sajaa?" Tanya tae yang tiba-tiba masuk keruangan itu 
 
 
 
"Untuk apa dia kemari?? Muak sekali melihatnya bersandiwara seperti ini" batin hyuna 
 
 
 
"Dia baik-baik saja " ucap hyunseung 
 
 
"Mwo? Apanya yang baik-baik saja?! Aku terluka parahhh" ucap hyuna
 
 
 
"Terluka parah? Kau sendiri yang mengatakan padaku jika kau baik-baik saja , lagian lukanya sudah kuobati" ucap hyunseung tak mengerti 
 
 
 
Hyuna terdiam lalu melirik tae ia hanya ingin hyunseung mempehatikannya didepan tae dan membuat tae panas 
 
 
"Ahhh appaaa..." Tiba-tiba hyuna berakting seperti kesakitan 
 
 
 
"Hyuna? Sakit ? Mana yang sakit?"Ucap hyunseung khawatir 
 
 
 
"Anak ini! Pasti dia sedang bersandiwara !! Menyebalkan!" Gerutu tae lalu ia tiba-tiba pergi meninggalkan hyuna dan hyunseung 
 
 
 
"Ekekek pasti dia cemburu, rasakan itu" batin hyuna tertawa puas 
 
 
 
 
"Aah ini , ini sakit sekaliii ..." Hyun menunjuk ke sebelah tangannya yang tak terluka 
 
 
"Tak ada luka disini" ucap hyunseung 
 
 
 
"Tapi ini sakitt !!! Mungkinn ada tulangku yang paatah" ucap hyuna 
 
 
"Itu bahaya , aku akan memeriksanya" 
 
 
"Oppa! Kau mau kemana?" Tanya hyuna saat hyunseung hendak meninggalkannya 
 
 
 
"Aku akan membawa alat-alat untuk memeriksa tulangmu hyuna" 
 
 
"Ani!!" Jawab hyuna cepat
 
 
"Mwo?" Ucap hyunseung tak mengerti 
 
 
"Maksudku tak perlu ... Disiini saja oppa.. Aku rasa tulangku tak patah hehehe" 
 
 
"Bagaimana kau tau? Aku harus tetap memeriksanya" ucap hyunseung 
 
 
Lagi-lagi hyuna menahan hyunseung
"Ani! Ishh oppa ! Sudahlaah aku sudah merasa baikan.. Tanganku sudah tak sakit, sudahlah aku ingin bertemu dengan teman-temanku"
 
 
 hyuna tiba-tiba turun dari ranjang iitu dan berjalan dengan sehatnya keluar dari ruangan itu meninggalkan hyunseung dengan raut bingungnya 
 
 
 
---
 
 
 
 
 
"Sepertinya beberapa pasien sudah tertidur" ucap jihyun 
 
 
"Ne, jadi kita bisa beristirahat" ucap hyuna sambil meregangkan tubuhnya 
 
 
"Kajja kita kembali kekamar kita" ucap jihyun 
 
 
"Kajjaaaaaa" ucap hyuna semangat 
 
 
 
"Hyunaaa!" Teriak salah seorang teman hyuna yaitu Tiffany yang juga membantu disana
 
 
Hyuna membalikan tubuhnya menatap Tiffany 
 
 
"Oh Tiffany ? Waeyo????" Tanya hyuna 
 
 
Tiffany berlari kecil menghampiri hyuna
 
 
"Kau harus melihat ini" Tiffany memberikan ponselnya 
 
 
Hyuna terdiam melihat gambar yang Tiffany perlihatkan pada hyuna 
 
 
"Ada apa hyuna?" Tanya gayoon cemas
 
 
"Dimana kau mendapatkan foto ini?" Tanya hyuna 
 
 
 
"Ini sudah tersebar hyuna, sebelumnya aku minta maaf... Tapi aku tau jika kau dan dokter hyunseung adalah adik kaka bukan? Aku hanya ingin tau , kau pasti tau kan sebenarnya ada hubungan apa dokter hyunseung dan dokter taeyeon-ssi? Apakah mereka berpacarakan hyuna?" Tanya Tiffany 
 
 
 
Hyuna terdiam hatinya merasa sesak dan nyeri melihat foto hyunseung dan taeyeon yang terlihat akan berciuman 
 
 
 
"Mereka .. " hyuna tak sanggup mengatakannya jika hyunseung dan tae akan segera menikah 
 
 
 
"Dia bukan siapa-siapa" tiba-tiba terdengar suara hyunseung membuat hyuna Tiffany jiyoon gayoon dan jihyung melihat terkejut ke arah hyunseung 
 
 
 
Hyunseung menatap dingin dan mematikan pada Tiffany 
 
 
 
"Donter jang?" Ucap Tiffany langsung menunduk tak berani menatap hyunseung 
 
 
Hyunseung berjalan mendekati mereka 
 
 
"Darimana kau mendapatkan foto itu?" Tanya hyunseung 
 
 
 
"Maaf dokter, saya hanya mendapatkannya dari teman-teman yang lain.." Ucap Tiffany menyesal 
 
 
"Katakan pada teman-temanmu jika dokter taeyeon-ssi bukanlah siapa-siapaku, dan .. Katakan pada mereka jika foto itu tidak benar! Aku tidak pernah berniat untuk mencium atau melakukan apa pun padanya, kau mengeti?" 
 
 
 
Tiffany mengangguk mengerti dan tak berani menatap tatapan tajam hyunseung padanya 
 
 
"Ne dokter.. Maafkan saya .. Saya akan memberitahu teman-teman saya, permisi" ucap Tiffany membungkukan tubuhnya dan berjalan  pergi
 
 
 
Hyunseung melihat hyuna yang masih terdiam ditempatnya dan menatap kosong 
 
 
 
"Hyuna.." Hyuna segera mundur dan menghundari hyunseung yang akan menyentuhnya 
 
 
"Jangan sentuh aku" ucap hyuna suaranya bergetar 
 
 
 
"Hyuna kau.." 
 
 
"Cukup" ucap hyuna cepat 
 
 
 
"Besok pagi aku akan pulang" ucap hyuna lalu berlari kecil meninggalkan mereka 
 
 
 
Jiyoon dan teman-temannya mengejar hyuna namun hyuna langsun masuk kedalam kamarnya dan menguncinya 
 
 
 
"Hyunaaa bukalah pintunyaa" ucap gayoon mengetuk pintu 
 
 
"Hyunaaa uljimaa..." Ucap jihyun 
 
 
"Sekarang bagaimana?" Tanya jihyun 
 
 
"Kita harus bicara dengannya besok , pasti saat ini dia sedang sangat sedih" ucap jiyoon 
 
 
 
"Hyuna didalam?" Ucap hyunseung yang baru tiba 
 
 
 
"Ne dokter, hyuna mengunci pintunya" jawan jihyun 
 
 
Hyunseung mengetuk pintu itu dan membujuk hyuna agar membukanya 
 
 
"Hyuna? Ini aku.. Hyunseung .. " namun hyuna tak menjawabnya 
 
 
"Hyuna? Buka pintunya.. Aku harus jelaskan padamu" ucap hyunseung 
 
 
 
"Dok, lebih baik kita bicara padanya besok pagi saja.. Biarkan dia sendiri dulu" ucap jiyoon 
 
 
Hyunseung menarik nafasnya dalam dan mengiyakan ucapan jiyoon lebih baik hyuna menenangkan dulu dirinya 
 
 
 
 
 
-FLASHCBACK-
 
 
 
Tae mencoba untuk memikirkan caranya agar bisa menyingkirkan hyuna dari hyunseung 
 
 
Lalu ia melihat Tiffany dan menghampirinya
 
 
"Kau relawan dari kampus yang sama dengan hyuna?" 
 
 
"Ne? Oh nee dokter.. " 
 
 
"Bagus, kau mengenal hyuna?" 
 
 
"Ne dokter taeyeon-ssi, saya teman sekelas hyuna.. Sebelumnya ada apa?" 
 
 
"Bisakah kau membantuku?" Tanya tae 
 
 
"Tentu saja dok, apa yang bisa saya bantu?" 
 
 
Tae memberi tahu pada hyuna jika dirinya adalah calon istri hyunseung dan hyuna adalah adik tiri dari hyunseung dan ia menyuruh Tiffany untuk menjebak hyunseung awalnya Tiffany menolak namun Tiffany diberikan uang oleh tae dan juga jika Tiffany menolaknya tae akan melaporkan pada kampus jika Tiffany tak bekerja dengan baik disini dan itu akan berakibat fatal untuk tiffany 
 
 
Tiffany akhirnya mau mengikuti permintaan tae untuk menyuruhnya memotret dirinya bersama hyunseung yang sedang berdua dan tae bersikap romantis pada hyunseung dan seakan-akan akan menciumnya 
 
 
Tae melirik Tiffany yang tak jauh dari sana untuk memotretnya bersama hyunseung dan menyebarkan foto itu pada semua orang 
 
 
 
"Bagaimana?" Tanya tae 
 
 
"Saya sudah menyebarkannya pada teman-teman saya dok" ucap Tiffany 
 
 
"Bagus, dan ini uang untukmu" 
 
 
Tiffany bingung apakah ia harus menerima uang itu? Ia merasa sangat jahat sekarang 
 
 
"Ambillah.. Kau bisa menggunakan uang ini itu keperluanmu.. Apapun.. Kau bisa membeli pakaian baruuu atau bahkan ponsel baru? Ambillah" ucap tae 
 
 
Akhirnya dengan ragu Tiffany menerima uang itu 
 
 
Taeyeon tersenyum dan mengelus pundak Tiffany 
 
 
"Anak pintar, oh .. Ingat jangan sampai ada siapapun yang mengetahui ini ok? Jika sampai itu terjadi.. Kau akan dalam masalah besar" 
 
 
Tiffany bergidik ngeri dan hanya bisa mengangguk mengerti 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
-
-
-
-
-
TBC
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet