I just want hyuna

Saranghae babo!

Disisi lain ia tak mau membuat eommanya sedih disisi lain ia juga sangat mencintai hyunseung dan perasaan itu sudah ia rasakan sangat lama , jika begini ia harus memutuskan ia harus merelakan salah satunya

 

“Aahh eoteokke?” Ucapnya

 

__________________________________________

 

 

 

Pukul 04.00 pm ksl

 


“Aku pulang” hyunseung ia memutuskan untuk pulang cepat karena semenjak ia telah menyatakan perasaannya pada hyuna ia selalu ingin dekat dengan yeoja manis itu dan kebetulan jadwalnya hari ini tidak terlalu membuatnya sibuk

 

“Hyuna?” Panggil hyunseung namun tak ada jawaban

 

“Hyuna?” Panggil hyunseung lagi

 

"Dimana dia ? Apa dikamarnya?” Hyunseung berjalan menuju kamarnya dan tak di kunci hyunseung perlahan berjalan masuk kedalam

 

“Hyuna?” Namun tak ada siapapun disana


“Kemana anak itu” ucapnya sendiri lalu ia memanggil salah satu pelayan

“Dimana hyuna ?” Tanya hyunseung

“Oh tuan muda, agassi sudah pulang” jawab sang ahjumma


“Pulang? Ini kan rumahnya”


“Maksud saya pulang ke apartementnya tuan”


“Jinjja? Kenapa tiba-tiba” ucapnya pelan pada dirinya sendiri


“Ah yasudah , tak apa aku akan menghubunginya nanti , gomawo” ucap hyunseung seraya tersenyum ramah pada ahjumma

 

Hyunseung mengambil ponsel di saku celananya dengan cepat ia menelfon yeoja itu namun tak diangkat juga membuat hyunseung kesal


“Babo, ada apa dengan anak ini , kemana dia” gerutu hyunseung


Lalu ia pun memutuskan untuk mengirim pesan singkat pada hyuna


To: hyuna
“Odiga ?”


Tak butuh waktu lama hyuna membalasnya


From : hyuna

“Wae?” Balasnya singkat

 

“Babo, kenapa kau kembali ke apartementmu tanpa memberitahuku dulu? Dan kenapa kau tak angkat telfonku?” Tanya hyunseung


“Bukan urusanmu” jawabnya singkat

 

Hyunseung mengerutkan dahinya , ia tak mengerti dengan perubahan sikap hyuna tadi pagi ia sangat manis dan saat ini ia sangat dingin


“Angkat telfonku” hyunseung kembali membalas pesannya


“Shireo” jawab hyuna singkat


Hyunseung tak peduli hyuna akan mengangkatnya atau tidak ia tetap menelfon hyuna sampai beberapa kali ia mulai kesal

 

“Yah kim hyuna!! Angkat telfonku!” Hyunseung mengirim pesan singkat lagi pada hyuna


“Shireo”jawab hyuna kembali singkat kali ini hyunseung sangat kesal ia memutuskan untuk pergi ke apartement hyuna

 

 

Sekitar setengah jam hyunseung sampai di apartement hyuna

Ia langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam lift didalam lift mukanya memerah ia menahan kesal kepada adik tirinya ini
Hyunseung telah sampai di depan pintu kamar apartement hyuna , ia hafal dengan password kamar hyuna dengan cepat ia membukanya dan masuk kedalam

 

“Hyuna?” Perlahan hyunseung melangkah masuk kedalam , hanya ruangan kosong ia tak mendapati hyuna disana

 

“Hyuna?! Kemana anak ini!” Ucapnya kesal ia kembali mengeluarkan ponselnya


“Kim hyuna ! Kau dimana ? Aku di apartementmu!” Hyunseung kembali mengirim pesan singkat pada hyuna


“Mwo? Kau ke apartmentku? Yah!! Tidak sopan sekali!! Akan ku laporkan kau ke polisi ! ” balasnya

 

“Dasar anak bodoh, polisi tak akan bisa menangkapku hanya karena seorang kaka masuk kedalam apartement adiknya” balas hyunseung


Hyunseung mengerutkan dahinya karena kali ini hyuna cukup lama membalas pesannya


Tak lama kemudian ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk


From : hyuna

"Ne oppa, kau memang hanya akan menjadi oppaku”

 balasnya seketika membuat hyunseung membulatkan matanya ia baru menyadari dengan ucapannya ia telah menyakiti perasaan hyuna dengan ucapannya

 

“Mianhae , kau dimana ? Tolong maafkan aku, aku tak bermaksud seperti itu… Yah kim hyuna ! Katakan kau dimana ?”

 

“Tidak perlu tau” balasnya

 

“Baiklah, jika kau tidak memberitahuku aku akan laporkan kau ke eomma, bahwa kau pergi ke tempat malam dan tak juga pulang”

 

“MWO?!!! YAH BABO! APA YANG KAU LAKUKAN?! AKU BISA DI CEKIK OLEH EOMMA !!”Balasnya berhasil membuat hyunseung menyunggingkan ujung bibirnya ia berhasil

 


“Baiklah, sekarang katakan kau dimana ?”

 

“sungai han” balas hyuna dengan cepat hyunseung pergi ke sungai han dengan mobilnya ia melaju sangat cepat

 


Sesampainya hyunseung ia melihat seorang yeoja tengah duduk sendiri merasakan angin yang berhembus pelan di kursi panjang mebelakanginya ia yakin bahwa yeoja itu adalah hyuna ia hafal dengan rambut dan tubuhnya

 

 

“Oppa?” Hyuna terkejut saat melihat hyunseung sudah berdiri dihadapannya dengan wajahnya yang memerah dan tatapan yang tajam


Hyuna berdiri dari duduknya
“Oppa? Kenapa kau kemari?” Tanya hyuna namun tak ada jawaban dari hyunseung yang masih menatapnya kesal

 

Hyuna mengalihkan pandangannya walaupun mereka sering bertengkar namun jujur hyuna sering kali takut pada kaka tirinya ini

 

“Jangan alihkan pandanganmu kim hyuna” ucap hyunseung sangat dingin


Namun hyuna hanya diam membuat hyunseung sangat kesal


Hyunseung memegang salah satu tangan hyuna membuat hyuna tersontak dan langsung menatap hyunseung penuh ketakutan

 


“Mwo?!!!” Hyuna mencoba memberanikan dirinya


“Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?!” Tanya hyunseung tanpa mengalihkan pandangannya menatap tajam kedua mata hyuna


“Memangnya kenapa ? Aku … Ak aku hanya suntuk diam terus dirumah” jawab hyuna bohong


“Kau berbohong hyuna” jawab hyunseung membuat seketika nafas hyuna terhenti ia bodoh telah berbohong pada hyunseung yang jelas-jelas sulit untuk di bodohi


“Katakan padaku , ada apa?” Tanya hyunseung lagi


“Oppa! Lepaskan kau menyakiti tanganku!!” Hyuna mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman hyunseung


“Katakannn” ucap hyunseung lagi


“Baiklah ! Tapi lepaskan tanganku!!!” Hyuna mulau meringis kesakitan


Hyunseung melepaskan tangan hyuna perlahan dan hyuna meringis kesakitan pada pergelangan tangannya


“Katakan”


Hyuna menatap kesal pada hyunseung


“Aku”


“Mwo?”


“Aku hanya tak mau tinggal serumah denganmu oppa” jawab hyuna seketika membuat jantung hyunseung terasa berhenti


“Wae?” Tanya hyunseung


“Mian oppa, tapi.. Aku. Aku tak bisa ..”


“Wae?”


“Oppa! Kau adalah kakaku!!”


“Kaka tiri” jawab hyunseung dengan cepat
Hyuna hanya diam


“Lalu?” Tanya hyunseung lagi


“Aku tak mau sampai perasaan ini larut terlalu dalam, ini tidak benar oppa”


“Apanya yang tidak benar? Ini soal perasaan hyuna , kau dan aku saling mencintai.. Apa itu salah?”


“Tentu saja salah oppa! Sudah aku katakan hubungan kita ini adalah adik dan kaka !”


“Aku tak peduli itu semua hyuna, aku tetap mencintaimu , dan kau.. Jangan pernah berfikir untuk pergi dan mengubur cintamu”


Hyuna diam entah mengapa kedua matanya terasa panas ia ingin menangis hatinya sangat tersentuh dengan ucapan hyunseung karena bagaimana pun juga ia juga sangat mencinta hyunseung


Hyuna tak dapat lagi menahan air matanya ia merasa sangat lemah dengan kondisi seperti ini ia bingung harus mempertahankan cintanya atau memilih keluarganya


Hyunseung mengerti kesedihan hyuna ia menarik hyuna kedalam pelukannya dan hyuna menangis dipelukan hyunseung

 

“Gwaenchana, akan ada jalan bagi kita untuk semua ini.. Hanya berjanjilah untuk tidak pergi dariku lagi” ucap hyunseung menenangkan sambil mengelus lembut rambut panjang hyuna

 

 

Suasana menjadi sangat romantis ketika langit sudah mulai gelap dan angin yang berhembus lembut dengan pemandangan indah yang diberikan oleh sungai han dan beberapa lampu yang berwarna warni membuat suasana menjadi sangat nyaman bagi mereka , mereka tak melepas pelukan mereka , keduanya duduk di kursi panjang sambil sesekali memandang satu sama lain dan tersenyum

 

 

Hyunseung berhasil membujuk hyuna untuk kembali pulang kerumah dan bukan ke apartement

Dalam perjalanan mereka hanya diam tanpa ada pihak manapun yang berniat untuk membuka pembicaraan
Terdengar suara dari ponsel hyunseung segera hyunseung yang sedang fokus dengan setirnya melirik sekilas ke layar ponselnya

 

“Nuguya?” Tanya hyuna yang melihat hyunseung tak juga mengangkat telfonnya

 

“Appa” jawab hyunseung


“Kenapa tidak kau angkat oppa?” Tanya hyuna yang bingung melihat hyunseung yang membiarkan ponselnya terus berdering

 

Hyunseung tak menjawab pertanyaan hyuna ia hanya diam fokus dengan setirnya membuat hyuna sebal belum lagi suara dari ponsel itu mengganggunya

 

“Bisakah kau menganggakatnya oppa? Siapa tau penting” ucap hyuna lagi dan kembali hyunseung mengacuhkannya

 

“Oppa!” Teriak hyuna yang mulai kesal karena merasa hyunseung tak menghiraukan ucapannya

 

“Jangan berteriak” jawab hyunseung santai tanpa mengalihkan pandangannya pada jalan

 

Hyuna kesal setengah mati karena hyunseung selalu sukses membuatnya naik darah ia menyilangkan kedua tangan didadanya dan menatap kesal ke jalanan dari kaca mobil di sampingnya

 

Tak lama kemudian ponsel hyuna berdering ia mengecek ponselnya dan ternyata appa menelfonnya dengan ragu ia mengangkat sambil sesekali melirik ke arah hyunseung yang masih fokus kejalanan

 

“Yobseo appa?” Mendengar hyuna yang mengangkat telfon dari ayahnya reflek hyunseung menginjak rem mobilnya sontak membuat hyuna terkejut

 

“Yaa!!!! Kenapa kau ini?!!” Protes hyuna

 

Hyunseung langsung mengambil ponsel hyuna dan memutuskan telfon dengan appanya


Hyuna membulatkan matanya melihat hyunseung yang tiba-tiba mengambil ponselnya lalu dengan tidak sopannya memutuskan telfon yang masih terhubung dengan appanya

 


“Oppa! Apa yang kau lakukan?! Kau sudah gila ha?! Kenapa kau mematikan telfonnya?! Dan kenapa mengerem mendadak?!!” Ucap hyuna kesal

 

Hyunseung hanya diam ia menatap tajam ke arah hyuna , hyuna bergidik ngeri jika hyunseung sudah menatapnya seperti ingin memakannya hidup-hidup seperti itu hyuna kembali mengalihkan pandangannya ke jendela mobil disebelahnya

 

“Babo! Kenapa dia selalu menatapku seperti itu?!! Tak taukah jika aku sangat takut !” Gerutu hyuna dalam hati

 

 

Mereka pun sampai dihalaman rumah mewah dan megah itu tanpa basa basi hyuna turun dari mobil lalu membanting keras pintu mobil

 

Hyunseung hanya menatap hyuna yang berjalan pergi meninggalkannya ia tau jika hyuna pasti sangat kesal padanya tapi sungguh ia melakukan ini demi hyuna ia tak mau sampai hyuna tau bahwa appa menginginkan hyunseung menikah dengan wanita pilihan appa dan eomma tirinya

 

 

-FLASHBACK-

Seperti biasanya hyunseung sedang sibuk melayani banyaknya pasien yang harus ditangani , namun saat waktu istirahatnya tiba ponselnya berbunyi ia fikir hyuna yang menelfonnya ternyata

 


“Appa?” Ucapnya sendiri lalu ia mengangkat telfonnya

“Yobseo appa?”


“Nak? Apa appa mengganggumu?”


“Oh tidak appa, aku sedang akan makan siang , ada apa appa ? Apa ada sesuatu terjadi?”


“Aaah anii, appa dan eomma baik-baik saja disini, mmm hyunseung bolehkah appa bertanya sesuatu padamu?”


“Ne tentu saja appa”


“Berapa umurmu?”


Pertanyaan appa membuat hyunseung mengerutkan dahinya , mengapa tiba-tiba appa menanyakan umurnya , apakah appa tidak mengingatnya? Batinnya

“Hyunseung?”


“Oh ne appa, umurku 25 tahun , waeyo appa? Kenapa tiba-tiba menanyakan umurku?”


“Hyunseung, appa dan eomma ingin kau segera menikah dan memberikan kami cucu”

 

 

Hyunseung membulatkan matanya saat mendengar pernyataan appanya

 

“Mwo?! Tapi appa, aku … Aku kan masih muda, dan aku masih ingin menikmati pekerjaanku, lagi pulaa.. Aku belum memiliki calon” ucapnya walaupun sebenarnya ia sudah tau jika menikah nanti ia hanya ingin menikah dengan hyuna yang tak lain adalah adik tirinya sendiri

 

“Hahaha kau tidak perlu khawatir soal calonmu hyunseung” jawab appa dengan tawanya


“Maksud appa?”


“Appa dan eomma sudah memiliki calon untukmu”


“Mwo?! Maksud appa , appa dan eomma ingin menjodohkanku?” Ucap hyunseung tak percaya


“Ne , kau benar.. Kau tidak perlu khawatir nak, namanya taeyeon, dia anak teman appa dia sangat manis dan cantik ia juga seorang dokter tapi dia kini tinggal di Amerika , kau akan sangat cocok dengannya”


“Tapi… Aku.”


“Pokonya appa dan eomma ingin kau segera menikah , dan wanita yang paling tepat untukmu adalah taeyeon, arraseo? Sudah, appa tutup dulu telfonnya appa harus segara pergi ke acara penting bersama eommamu, jaga dirimu baik-baik dan juga adikmu hyuna dan sohyun”


Belum sempat hyunseung menjawab appa sudah memutus telfonnya

 

 

Hyunseung hanya bisa diam ia bingung apa yang harus dilakukannya sekarang, jika sudah appanya yang meminta ia sungguh tak bisa melakukan apapun .. Ayahnya sangat keras kepala belum lagi ayahnya memiliki riwayat sakit jantung yang sudah cukup parah ia tak ingin membuat ayahnya jatuh sakit lagi

 

“Hyuna tidak boleh mengetahui tentang perjodohan ini, bagaimanapun juga aku tak akan menikah dengan yeoja itu aku hanya mencintai hyuna” ucapnya pada diri sendiri

-FLASHCBACK END-

 

 

“Hyunaa?” Hyunseung mengetuk pintu kamar hyuna namun tak ada jawaban dari yeoja manis itu

 

“Hyuna? Oppa tau kau marah..”


“Aku kesal!!!” Teriak hyuna dari dalam


“Ne kau kesal, maka dari itu biarkan oppa masuk!!!”


“Tidak mau!!”


“Yaa!! Hyuna-ya ! Buka pintunya atau aku dobrak ?!!”


“Dobrak saja jika kau bisa !! Kau tak akan mampu !!” Ucap hyuna membuat hyunseung menarik nafasnya dalam menahan kesal kepada yeoja yang dicintainya itu

 

“Baiklah ! Akan aku dobrak pintu kamarmu sekarang !”

 Sebelum hyunseung mendobraknya terbukalah pintu kamar itu dan terlihat seorang yeoja mungil dan cantik menatap marah pada hyunseung


“Hyuna.. Mianhae ” ucap hyunseung


“Shireo!” Jawab hyuna tanpa mengalihkan pandangan evilnya pada hyunseung


Hyunseung menghela nafasnya panjang dan mengelus puncak rambut hyuna


“Oppa tau oppa salah, maafkan oppa ne?”


Hyuna menepis tangan hyunseung dan berdecak memutar malas kedua matanya


“Arasseo ! Tapi berjanjilah untuk tidak menatapku seperti tadi lagi !”


Hyunseung tersenyum ia mengerti sekarang kenapa hyuna sangat kesal kepadanya , ia tak suka jika hyunseung menatap nya tajam
Hyunseung mengangguk seraya dengan senyumnya lalu meraih hyuna kedalam pelukannya dan mengelus lembut rambut panjang hyuna


“Ne mianhae , oppa tak bermaksud seperti itu, oppa tak akan melakukannya lagi.. Tapi jika oppa melakukannya , itu tidak sengaja”


Hyuna langsung mendorong melepaskan pelukannya dan menatap kesal pada hyunseung


“Ya!! Aku tau kau memang tak akan pernah berubah ! Cih !” Hyuna kembali masuk kekamarnya dan mengunci pintu kamarnya


“Oppa?” Sohyun yang mendengar keributan langsung keluar dari kamarnya yang tepat berada disamping kamar hyuna


“Oh sohyun-ah”


“Waeyo? Oppa dan hyuna unnie bertengkar lagi ?”tanya sohyun dengan wajah polosnya
Hyunseung tersenyum lalu mengelus puncak rambut sohyun


“Aniyo, hyuna unnie hanya salah paham .. Sudah biasa bukan kami bertengkar? Sudahlah masuk kekamarmu dan belajar”


Sohyun tersenyum dan mengangguk dengan imutnya lalu masuk kedalam kamarnya
Hyunseung melihat sohyun yang sudah masuk kedalam kamarnya mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan pada hyuna

 

 

Aku melihat pesan masuk di ponselku ternyata dari hyunseung oppa aku mengerutkan dahiku aku masih kesal padanya namun saat kubuka pesan itu pipiku terasa memanas , pasti pipiku kini merah merona seperti tomat!!

 

From : hyunseung babo!

“Mianhae, saranghae ”

From : hyunah

“Babo ! Kenapa tak katakan langsung huh?!”

From : hyunseung babo!

“Bagaimana jika sohyun mendengar?itu akan terdengar menggelikan baginya”

From : hyunah

“Alasan!”

 


Tiba-tiba terdengar suara hyunseung sedikit berteriak


“Saranghae kim hyuna!” 

Teriaknya lalu mengumpat melihat ke arah kamar sohyun lalu berlari kekamarnya sendiri

 

Hyuna terkekeh mendengar teriakan hyunseung , ia tau pasti setelah mengatakan itu hyunseung langsung berlari kekamarnya , ia tersenyum sendiri membayangkannya

 


“Nado saranghae oppa” ucapnya seperti berbisik tanpa ada yang mendengar

 

 

 

 

-

-

-

-

-

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet