what's wrong with us?

Saranghae babo!

 Reflek suara hyuna membuat namja itu terkejut dan membalikan tubuhnya menatap hyuna membuat hyuna membulatkan matanya


“Yah! Siapa kau?!” Tanyanya lagi dengan suara yang bergetar

 

________________________________________

 

 


Aku melihat seorang namja dengan tubuh cukup tinggi dalam kegelapan aku tak bisa melihat wajahnya secara jelas yang jelas saat ini aku sangat ketakutan

 


“Yah! Siapa kau?!” Tanyanyaku dengan suara yang sedikit gemetar


Aku sangat takut saat namja itu ternyata berjalan mendekatiku aku ingin mencoba lari namun entah mengapa kakiku terasa tak dapat bergerak aku terlalu takut seluruh tubuhku membeku

 

Hingga akhirnya namja itupun sangat dekat denganku aku tak bisa berteriak entah apa yang ada difikiranku

 

Aku memejamkan kedua mataku saat namja itu semakin mendekatkan dirinya padaku tapi tunggu

 

“Aku mengenal wangi namja ini” batinku

 

Lalu aku mencoba membuka kedua mataku dan menatap namja itu walau dalam kegelapan

 

“Benar! Namja ini adalah Hyunseung oppa!” Batinku

  

 

CUP!!!!

 


Hyuna membulatkan kedua matanya seluruh tubuhnya semakin terasa membeku kakinya bergetar saat tiba-tiba hyunseung mencium bibirnya untuk pertama kalinya

 


Tiba-tiba lampu dapur menyala membuat hyuna reflek mendorong dada namja itu menjauh darinya ia melihat ke arah yeoja yang menyalakan lampu 

dan ternyata yeoja itu sedang membuka lebar mulutnya dan matanya membulat sempurna menatap kepada hyuna tak percaya dengan apa yang dilihatnya

 

 

“Sohyun-ah??” Ucap hyuna terkejut


Sedangkan hyunseung yang terjatuh dilantai langsung mencoba bangun entah apa yang ia rasakan namun kepalanya terasa sakit karena terjatuh akibat didorong oleh hyuna

 

 

“Eonni?! Oppa?! Apa yang kalian lakukan?!” Ternyata yeoja itu adalah sohyun yang tak lain adalah adik kandung hyuna

 

“Ah mm sohyun-ah, kau .. Ka kau jangan berfikir yang tidak-tidak ne? Ini ini tidak seperti yang kau lihat” ucap hyuna terbata-bata mencoba meyakinkan adiknya bahwa apa yang ia lihat tidaklah seperti yang ia bayangkan

 


Hyunseung berdiri ia memegang kepalanya yang terasa pusing

 

“Oppa! Apa yang kau lakukan padaku! Apa kau gila?!” Ucap hyuna kesal kepada hyunseung

 

Hyunseung hanya mengerutkan dahinya tak mengerti maksud ucapan hyuna karena ternyata hyunseung tak sadar saat mencium hyuna begitu saja ia mengigau ia sering berjalan sendiri ke dapur tanpa ia sadari
Eomma dan appa yang mendengar keributan dari dapur langsung menghampiri mereka

 

 

“Ada apa ini? Kenapa kalian semua ada disini? Omo hyunseung? Apa kau mengigau lagi berjalan ke dapur hm?” Tanya eomma membuat hyuna membulatkan matanya selama ini ia tak mengetahui bahwa hyunseung sering melakukan itu berjalan kedapur tanpa ia sadari tapi kenapa bisa ia menciumku seperti itu , batinnya

 


“Sohyun, apa yang terjadi?” Tanya appa ,sohyun bingung harus menjawab apa dengan apa yang dilihatnya tadi

 

Sohyun meliriik ke arah hyuna yang menggeleng pelan kepalanya mengisyaratkan agar sohyun jangan menceritakan apapun yang ia lihat tadi


Lalu ia melirik ke arah hyunseung yang terlihat masih kebingungan dengan apa yang terjadi

 

“Mmm aniyo appa, eomma .. Tadii aku mm aku hanya ingin mengambil minum , tapi aku terkejut saat…” Sohyun menggantungkan ucapannya dan kembali melirik hyuna yang mulai terlihat gelisah

 

“Ada apa nak?” Tanya eomma


“Mmm aniyo eomma, sebenarnya… Tadi aku hanya ingin mengambil minum dan… Seperti biasa aku melihat hyuna eonni dan hyunseung oppa sedang berkelahi” jawabnya berbohong

 

“Aigooo, eomma sangat pusing pada kalian ada apa dengan kalian? Kenapa selaluu saja bertengkar ?” Ucap eomma kesal


“Sudahlah sayang, mereka hanya butuh menyesuaikan diri .. ” ucap appa menenangkan istrinya


“Yasudah sekarang kalian semua kembali kekamar kalian dan tidur ne?” Ucap appa lalu appa dan eomma pun kembali kekamarnya

 

Hyuna menghampiri sohyun dan memegang kedua tangannya

 

“Sohyun-ah! Gomawooo kau memang adikku yang paling baik” ucapnya sambil memegang kedua tangan sohyun


“Aniyo! Kau harus menjelaskannya padaku sekarang eonni! Kenapa bisa kau berci…” 

Dengan cepat hyuna menutup mulut sohyun dengan sebelah tangannya


Lalu ia melirik ke arah hyunseung yang masih diam tak mengerti mungkin kesadarannya belum pulih sempurna

 

 

“Sssutt! Baiklah aku akan jelaskan nanti, tapi ingat!! Jangan katakan pada siapapun termasuk pada hyunseung oppa ! Arra?!” Bisiknya pada sohyun


“Apa maksudmu? Kau kan melakukannya bersama hyunseung oppa? Tanpa aku katakan pun dia sudah tau” ucap Sohyun


“Yah! Dia itu tidak sadar dia mengigau sohyun! Ia tak sadar dengan apa yang dilakukannya! Sudahlah sekarang pergi kekamarmu!” Ucap hyuna yang masih berbisik

 

“Hyuna?” Hyunseung menghampir hyuna , hyuna diam membeku melihat hyunseung mendekatinya


“Apa yang terjadi? Apa aku melakukan sesuatu ? Aahh kepalaku terasa pusing , yah! Kenapa kau mendorongku begitu keras ha?! Apa kau ini yeoja jadi-jadian?! Tenagamu seperti pria saja!” Ucap hyunseung yang malah mengomel pada hyuna

 

“Yah! Kenapa kau malah jadi menyalahkanku oppa?! Tentu saja ini salahmu!”

 

“Aku? Memangnya apa yang aku lalukan?!”


“Kau tau?! Kau telah menc…” Hyuna memutus ucapannya ia merasa malu untuk mengatakannya lebih baik jika hyunseung tidak tau

 

“Mwo?” Tanya hyunseung


“Tidak ada” jawab hyuna ketus


“Yah katakan!”


“Tidak ada ! Sudahlah lupakan! Aku hanya ingin mengambil makanan lalu pergi kekamarku! Minggir” 

hyuna berjalan melewati hyunseung ia mengambil beberapa roti tawar dan mengoleskan selai strawberry kesukaannya pada rotinya

 

 

Hyuna merasa hyunseung sudah pergi meninggalkannya , perlahan hyuna menoleh kebelakang ia masih dapat melihat punggung hyunseung yang berjalan menuju kamarnya

Hyuna menghela nafasnya dalam ia tak pernah menyangka semua ini akan terjadi , ia memegang bibirnya dengan kedua tangannya perlahan sebuah senyuman muncul di bibirnya

 

“Itu ciuman pertamaku” ucapnya pelan namun senyuman itu dengan cepat memudar saat ia ingat bahwa ternyata hyunseung tak melakukannya karena ia memiliki rasa kepadanya melainkan karena hyunseung mengigau dan sudah pasti ia tak tau dengan apa yang dilakukannya

Hyuna menggelengkan kepalanya dan memukul pelan kepalanya

 

“Yah! Ck! Apa yang kau fikirkan paboya!! Kenapa kau bisa-bisanya berfikir bahwa hyunseung oppa mencintaimu?! Pabo!! Dia itu kakakmu! Ingat itu !” Gerutu hyuna pada dirinya sendiri tanpa ia sadari sedari tadi hyunseung masih diam di balik tembok mendengar gerutu hyuna pada dirinya sendiri

 

“Aku ? Aku telah menciumnya? Ciuman pertamanya?” Ucapnya tak percaya namun tak sadar senyuman muncul dibibirnya

 

Ia merasa sangat bodoh, mencium bahkan mengambil ciuman pertama hyuna tapi ia tidak bisa merasakannya jika ia bisa mengulang waktu ia sangat ingin mengulang kejadian itu tapi kali ini biarkan dia merasakan hangatnya bibir hyuna

 

 

Keesokan harinya
Pukul 07.00 am ksl

 


Hyuna terbangun dari tidurnya ia menggeliat kecil meregangkan kedua tangannya keatas namun betapa terkejutnya hyuna saat membuka kedua matanya seorang namja tengah duduk di samping ranjangnya dengan sebuah senyuman yang sangat manis dan hangat

 

Hyuna langsung duduk dan dengan cepat memukul namja itu dengan keras

 

“Appo!! Yah !waee?” Tanya namja itu


“Apa yang kau lakukan disini oppa?!! Apa sedari tadi kau memperhatikanku tidur ha?!! Dasar mesum!!!!” Ucapnya pada namja yang tak lain adalah hyunseung


“Mesum?!! Apa maksudmu? Aku hanya ingin memberi susu ini untukmu, apa salah?” Tanya hyunseung


“Susu?” Ucap hyuna pelan matanya melirik ke arah tangan hyunseung yang memegang secangkir susu hangat

 

“Iya susu! Dan kau malah memukulku?” Ucapnya kesal

 

 

*flashback

 


Hyunseung terbangun dari tidurnya tiba-tiba ia teringat dengan kejadian semalam apa benar ia telah mencium bibir hyuna? Itu artinya ia telah mengambil ciuman pertama hyuna ia kembali tersenyum membayangkan hal itu jika saja ia dengan kesadarannya melakukan itu sungguh pasti ia akan sangat menikmati setiap detiknya

 

Entah kenapa muncul idel yang menurutnya sangat gila dan menggelikan, ia ingin berbuat baik dan berdamai dengan hyuna , ia pun memutuskan untuk membuatkan secangkir susu hangat untuk hyuna


Hyunseung berjalan masuk dengan sangat perlahan kedalam kamar hyuna yang memang tidak dikunci ia duduk disamping yeoja itu pertama yang ada difikiran hyunseung adalah ” cantik "

Hyunseung yang sedari tadi duduk disamping ranjang hyuna menatap ke wajah polos dan cantik dihadapannya ini, ia sangat terlihat cantik dan tenang saat tidur dan seperti bayi yang tidak memiliki dosa tapi saat ia bangun ia sangat menyeramkan dan juga menyebalkan, batinnya

Hyunseung tersenyum saat gadis manis dihadapannya ini menggeliat kecil dan membuka kedua matanya berniat untuk berdamai dengan yeoja ini ia malah mendapatkan serangan darinya yang membuatku mengurunhkan niatku untuk berdamai dengan yeoja tengil ini

 

*flashback end

 

Hyuna hanya diam ia tak tau harus mengatakan apa karena telah menuduh hyunseung begitu saja

 

“Tapi tunggu, kenapa dia jd perhatian padaku? Mmm pasti dia ingin mengerjaiku, jangan-jangan didalam susu itu dia sudah menyimpan setumpuk garam? Atau..” Batin hyuna mengira-ngira

 

“Yah babo! Kenapa diam? Minumlah” ucap hyunseung membuat hyuna tersadar perlahan ia mengambil susu itu dari tangan hyunseung

 

"Apa kau tidak memberi racun pada susuku?” Tanya hyuna membuat hyunseung tersenyum evil

 

“Yah! Kenapa menatapku seperti itu?!” Ucap hyuna saat melihat ekspresi wajah 

hyunseung yang terlihat seperti ada sesuatu dibalik fikirannya

“Tak ada , minumlah” ucap hyunseung


“Shireo! Kau pasti sudah menyimpan sesuatu di dalam susu ini kan?!”


“Kau ini minum susu saja lama sekali! Cepatlah…”

 

Dengan penuh keraguan hyuna meminum susu itu ia tak merasa ada yang salah dengan susu itu , dan rasanya nikmat

 

“Oppa”


“Hm?”


“Kenapa kau seperti ini?”


“Maksudmu?"

 

“Maksudku, kenapa mmm .. Kenapa kauu, kenapa kau datang kekamarku hanya untuk mengantarkan susu ini untukku?”

 

“Karena …” Hyunseung mendekatkan dirinya kepada hyuna sehingga jarak wajah diantara mereka sangat dekat sampai hyuna bisa merasakan deru hangat nafas hyunseung

 

Jantung Hyuna berdegup sangat cepat saat jarak diantara mereka sangatlah tipis bahkan kedua hidung mereka sudah hampir bersentuhan

 

“Karena… Tadi aku membuat susu itu untukku minum, tapi karena tadi aku melihat ada cicak yang masuk kedalamnya jadi kuberikan padamu” ucapnya sontak membuat hyuna membulatkan kedua matanya dan berteriak sangat keras

 

 

“MWOOO?!!!!! YAAAAHH!!!!!!!!!!!!”

 

 Hyuna berteriak sangat keras sedangkan hyunseung hanya terkekeh puas dengan kejahilannya padahal sebenarnya susu itu bersih dan memang ia buatkan khusus untuk hyuna

 

Saat hyuna akan memukul hyunseung dengan gerakan cepat hyunseung berlari menghindari hyuna dan keluar dari kamar hyuna

 

“Omo” ucap hyunseung saat melihat hyuna seperti akan memakannya saat ini juga

 

“Oppa!!!! Kemari kau!! Akan ku cekik kau sekarang juga!!!!!!!!” Ucap hyuna kesal sambil berlari mengejar hyunseung kebetulan keadaan dirumah sangat sepi sehingga tidak ada yang menghalangi mereka untuk melakukan aktifitas rutin mereka “bertengkar”

 

Namun saat berlari tak sengaja kaki hyuna tersandung ujung sofa dan ia pun terjatuh cukup keras hyunseung yang melihat itu langsung menghampiri hyuna dan memastikan ia baik-baik saja

 

Hyuna memanfaatkan kesempatan ini untuk membalaskan dendamnya

 

“Eomma!!!!” Hyunseung meringis kesakitan saat hyuna mencubit punggungnya sangat keras

 

“Rasakan! Apa sakit?!!!! Kau memang sangat menyebalkan !! Ini belum seberapa ini untuk karena kau masuk kedalam kamarku secara diam-diam” Ucap hyuna

 

Lalu cubitan keras itu pindah ke pinggang hyunseung lagi-lagi membuat hyunseung meringis

 

“Dan ini karena kau telah mengerjaiku dengan susumu itu!!”


Lalu hyuna berdiri dan kakinya menendang kemaluan hyunseung dengan keras


“Dan itu! Karena telah membuatku terjatuh!!!” Hyuna tertawa melihat hyunseung meringis kesakitan 

 

Hyuna pun berjalan dengan cueknya kedalam kamarnya


“Yah! Kim hyuna awas kau!!!” Ucap hyunseung yang masih meringis kesakitan pada organ intimnya

 

 


Pada malam harinya hyuna kembali tidur dirumah eommanya bersama hyunseung
suasana rumah sangat sepi karena eomma dan appa sedang pergi keluar negri untuk menjalankan bisnis baru mereka sedangkan sohyun ia sedang ikut tour dari sekolahnya selama satu minggu

 

 

“Aku pulang” ucap seorang namja dengan baju yang basah karena diluar hujan sangat deras ia mengenakan motor besarnya sehingga seluruh tubuhnya basah
Terlihat seorang pelayan rumah yang langsung membantu hyunseung mengambil pakaian basahnya

 

“Hyuna dimana ?” Tanya hyunseung pada pelayan rumahnya

 

“Agassi ada di kamarnya tuan”


“Ahh baiklah gomawo” 

Hyunseung berjalan kedalam kamarnya ia membersihkan seluruh tubuhnya dan mengganti pakaiannya dengan bajun yang lebih hangat

 

“Yeoja babo itu sedang apa? Hmmm” 

saat hyunseung akan melangkahkan kakinya kedalam kamar ia terkejut saat mendengar suara petir yang cukup keras ia langsung teringat kepada hyuna dengan cepat ia melangkahkan kakinya kekamar hyuna

 

“Hyuna?”

 Ia terkejut saat melihat hyuna sedang menangis didalam selimutnya

“Hyuna? Hyuna gwaenchana ?”


“Oppa!!” 

Hyuna keluar dari dalam selimutnya dan langsung memeluk hyunseung tubuhnya bergetar ia sangat ketakutan

 

“Ne ne gwaenchana, tidak perlu takutt oppa ada disini” ucap hyunseung menenangkan dan sebelah tangannya mengelus lembut kepala hyuna yang kini tengah memeluknya sangat erat

 

Sudah cukup lama mereka berpelukan hingga hyuna akhirnya bisa tenang dan hujan tidak sebesar sebelumnya kini hanya rintikan hujan yang terdengar

 

“Hyuna?” Hyunseung menunduk melihat hyuna dengan wajahnya yang masih terlihat pucat


“Oppa, aku sangat takut….” Ucap hyuna dengan suaranya yang parau


“Ne , hujannya sudah reda , tidak akan ada suara petir lagi”


Hyuna mendongakan wajahnya menatap hyunseung hingga akhirnya kedua mata mereka saling berpandangan entah karena dorongan apa hyunseung mendekatkan wajahnya hingga akhirnya ….

 

“Entah apa yang aku fikirkan, tapi aku memang sangat menginginkannya” batin hyunseung saat ia mencium bibir hyuna dan kali ini ia sangat sadar

 

Hyuna memejamkan kedua matanya saat hyunseung mencium bibirnya , jantungnya berdegup sangat cepat entah kenapa lagi-lagi ia hanya bisa diam merasakan kelembutan yang hyunseung berikan

 

Hyuna tersadar dan langsung mendorong kecil dada hyunseung


Hyuna merasa kedua pipinya terasa memanas ia yakin pasti kini kedua pipinya sangatlah merah seperti kepiting rebus!!

 

“Mi mian mmm mianhae hyuna, ak akuu aku tak mmm aku tak bermaksud..” Hyuna menutup mulut hyunseung dengan salah satu tangannya


“Sudahlah oppa, kau tidak salah… Mianhae” ucap hyuna cepat

 

Keadaan yang yang membuat mereka jadi terbawa suasana suara rintik hujan membuat suasana semakin membuat mereka terlena

 

“Hyuna?” Hyunseung memegang kedua tangan hyuna


“Katakan padaku, apa kau … ” hyunseung memutus ucapannya ia tak yakin akan menanyakan hal konyol ini

Hyuna mendongakan wajahnya menatap kepada hyunseung

“Apa kau mencintaiku?” sambung hyunseung


Hyuna hanya diam entah apa yang akan ia ucapkan

 

“Oppa?”

 

“Wae?” Balas hyunseung

 

“Kenapa kita membicarakan tentang ini? Tak seharusnya..” Hyunseung menutup mulut hyuna dengan telunjuk jarinya

 

“Jawab saja pertanyaanku hyuna” ucap hyunseung menatap serius kedalam mata hyuna

 
Hyuna hanya bisa menelan salivanya ia sendiri bahkan tidak tau apa yang ia rasakan , yang ia tau hanyalah setiap kali bersama hyunseung ia merasa nyaman dan apa mungkin ia mencintai hyunseung yang jelas-jelas adalah kaka tirinya ?

 

“Hyuna?” Tanya hyunseung lagi membuat hyuna tersadar


Hyunseung memegang kedua pipi hyuna seketika membuat kedua pipi hyuna merah merona


Hyuna menganggukan kepalanya pelan , hyunseung tersenyum kecil ia langsung memeluk hyuna dengan sangat erat


Hyuna hanya diam dipelukan hyunseung entah kenapa tak ada fikiran sedikit pun untuk melepaskan pelukan hyunseung ia merasa sangat nyaman saat seperti ini bersama hyunseung

 

“Oppa” ucap hyuna lalu hyunseung melepaskan pelukannya dan menatap hyuna dalam
“Hm? Wae?”

 

“Apa .. Apa kau juga merasakan yang sama ?” Tanya hyuna ragu


Hyunseung tersenyum hangat ia mencium kening hyuna , lagi-lagi hyuna hanya bisa diam dengan perlakuan hyunseung tapi ia masih tidak mengerti seorang hyunseung yang sering kali mengerjainya dan tak pernah bersikap manis padanya bahkan kini ia malah membuat dirinya seperti melayang tinggi

 

“Kau tau hyuna ? Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, saat kita bertemu di rumahmu saat appaku melamar eomammu kita bertemu, aku sudah jatuh hati padamu” ucap hyunseung sambil mengelus kedua pipi hyuna dengan ibu jarinya lagi-lagi membuat kedua pipi hyuna merah merona
Hyunseung tertawa geli


“Yah.. Wae ? Kenapa pipimu merah seperti ini? Hahhaa” hyuna mengerucutkan bibirnya ia sangat malu dengan ucapan hyunseung

 

Hyunseung yang tau hyuna sedang merasa malu ia kembali memeluk hyuna dalam pelukan yang hangat dan rintikan hujan diluar membuat suasana semakin romantis

 

 

Pukul 07.00 am ksl

 

Hyuna terbangun dari tidurnya ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya ia menggeliat kecil meregangkan kedua tangannya , beberapa detik ia menatap langit-langit kamarnya fikirannya masih kosong namun saat ia melirik ke sebelah kanan ada seorang namja yang masih tertidur pulas dengan wajah tenangnya

 

“Apa tadi semalam itu hanya mimpi?” Ucapnya sendiri namun ternyata hyunseung sudah bangun dan mendengar ucapan hyuna

 

“Tentu saja tidak babo” ucap hyunseung sontak membuat hyuna terkejut

 

“Oppa? Kau tidak tidur ?!” Ucap hyuna kesal karena ia sangat malu

 

Hyunseung tersenyum kecil lalu menarik tangan hyuna agar mendekat dengannya

 

“Kemarilah”


“Yah! Mau apa kau” ucap hyuna


“Kau fikir apa ?” Jawab hyunseung dengan santainya


Hyuna hanya mengerutkan dahinya tak mengerti apa yang akan dilakukan hyunseung

 

“Saranghae” hyunseung membisikan kata-kata itu tepat di telinga hyuna membuat hyuna membulatkan kedua matanya

“Oppa?” Hyuna menatap hyunseung tak percaya dengan apa yang didengarnya


“Wae?” Tanya hyunseung dengan santainya


“Apa kau ???”


“Mwo?”


“Kau pasti sedang mengerjaiku kan?! Tidak lucu!” Ucap hyuna namun dengan cepat hyunseung kembali menarik tangan hyuna yang akan turun dari ranjang sehingga hyuna terjatuh di atas tubuh hyunseung yang masih tertidur diranjang

 

“Kau tidak menjawab ucapanku” ucap hyunseung yang kembali menatap kedua mata hyuna sangat tajam membuat aliran darahnya terasa mengalir sepuluh kali lebih deras

 

“Ap apaa aapa yang.. Apa yang harus aku .. Aku katakan ?” Jawab hyuna gugup

 

“Katakan saja , sesuai hatimu saat ini” jawab hyunseung


Hyuna memejamkan kedua matanya ia tidak mau membohongi perasaannya sendiri bahwa ia juga mencintai hyunseung

Hyuna membuka kedua matanya dan menatap hyunseung
“Ne oppa, nado saranghae”

 

Jawaban hyuna sangat membuat hyunseung merasa melayang tinggi ia tersenyum bahagia lalu tangannya memegang tengkuk leher hyuna agar mendekat dengannya tak lama kemudian bibir keduanya saling bersentuhan hingga akhirnya ciuman itu menjadi ciuman yang panas

 

Nafas keduanya tersengal-sengal penuh gairah hyunseung bergerak menindih hyuna entah apa yang mereka fikirkan yang jelas mereka hanya ingin memiliki satu sama lain tanpa memperdulikan status mereka yang jelas adalah sepasang adik kaka

 

Hyunseung terus mencium bibir ranum hyuna yang sangat manis untuknya sudah lama ia menginginkan bibir hyuna yang manis ini dan akhirnya ia mendapatkannya dan tak akan ia sia-siakan


Hyuna larut dalam kehangatan yang diberikan hyunseung padanya hyuna memejamkan kedua matanya merasakan ciuman hyunseung yang bermain didalam bibirnya

Hingga akhirnya ciumannya pun turun ke leher jenjang hyuna dan akhirnya hyuna mendesah saat hyunseung menghisapnya membuat bekas kepemilikan disana
hyuna terus mengelinjang saat hyunseung semakin mempermainkan lehernya


“Aaahhhh” desah hyuna membuat hyunseung semakin bergairah

 

Hyuna terkejut dengan desahan yang tiba-tiba keluar dari mulutnya ia mengutuk dirinya sendiri ia merasa sangat malu sekarang

 

“Yaa mendesahlah hyuna”ucap hyunseung dengan senyum evilnya


“Oppa! Hentikan aahh!!” 

Hyuna berusaha menghentikan kegiatan hyunseung yang semakin panas


Hyuna membulatkan matanya sempurna saat merasakan bagian intimnya disentuh bahkan diremas


“Akh appo!!” Hyuna meringis kesakitan saat hyunseung meremas sebelah payudaranya yang cukup berisi itu


Hyuna terus menggelinjang saat hyunseung semakin liar mempermainkan payudaranya dari luar dan terus menghisap leher putihnya


“Aahh mmhhh opp oppaa aah hentikann!!” 

Lagi hyuna mencoba menghentikan kegiatan hyunseung yang semakin liar


Namun hyunseung tak menghiraukannya ia terus menciumi dan menghisap penuh gairah leher hyuna hingga akhirnya hyuna mendorong kecil dada hyunseung agar menghentikan kegiatannya


“Ada apa hyuna?”


Hyuna hanya diam


“Maafkan aku” ucap hyunseung yang mulai merasa bersalah


“Oppa? Apa yang kita lakukan ini benar? Aku .. Aku tak yakin jika..”


“Hyuna.. Kau tidak perlu khawatir , pasti akan ada jalan bagi kita agar bisa terus bersama” jawab hyunseung dengan cepat

 

Hyuna hanya menatap sendu hyunseung ia tak yakin bahwa dirinya bisa terus bersama hyunseung bukan sebagai adik dan kaka melainkan sebagai pasangan kekasih


“Oppa? Apa kau tidak akan pergi bekerja ?” Ucap hyuna mengalihkan pembicaraan


Hyunseung yang masih menindih hyuna melirik ke arah jam dinding kamar hyuna lalu ia membuang nafasnya kasar


“Aku lupa , aku terlalu bergairah denganmu"


Seketika kedua pipi hyuna kembali memerah hyunseung mengelus lembut pipi hyuna dengan ibu jarinya suasana pun hening mereka saling bertatapan penuh arti


“Yah babo ! Kenapa masih diam saja ?! Menyingkir dari atasku dan cepatlah mandi!” 

 

Seketika ucapan hyuna membuat suasana yang tadinya romantis menjadi buyar


“Yah! Tak bisakah kau tidak mengatakan aku babo?!” Protes hyunseung


“Lalu ?”


“Panggil aku dengan kata ” saayangg” ucap hyunseung dengan penekanan dikata sayang

 

Mendengar ucapan hyunseung hyuna langsung menahan tawanya ia sangat geli jika harus memanggil seperti itu kepada hyunseung sedangkan hyunseung hanya mengerutkan dahinya merasa tak suka dengan respon hyuna

 

“Apanya yang lucu ?!” Tanya hyunseung


“Tidak ada ! Sudah menyingkirlah!! Kau itu berat!!” Ucap hyuna


Lalu hyunseung pun berjalan ke kamar mandi


“Yah yah !!!” Teriak hyuna


“Waeyo?” Tanya hyunseung dengan santainya


“Apa yang kau lakukan?!”


“Tentu saja mandi”


“Mandilah dikamarmu oppa!!!”


“Memangnya kenapa ? aku ingin mandi disini”


“Andwae!!!!! Pergi pergi pergi !! Keluarrrr” protes hyuna sambil mendorong-dorong hyunseung agar keluar dari kamarnya

 

Saat hyunseung sudah keluar dari kamarnya terdengar suara dari ponselnya ia melihat ternyata eommanya yang menelfonnya

 

“Yobseo , eomma?”


“Ne na-ya , eomma hanya ingin memastikan apa kau sudah bangun atau belum apakah hari ini kau tidak pergi kuliah?”


“Tidak eommaa, hari ini aku tidak ada jadwal .. Eomma bagaimana kabarmu? Dan juga apaa”


“Kami baik-baik saja, oh iya… Bagaimana keadaan oppamu hm?”


Seketika hyuna terdiam
“Na-ya ?”


“Oh ne ?” Jawab hyuna gugup


“Ada apa sayang?”


“Mmm ani, aniyo .. Gwaenchana eomma”


“Aaah syukurlah, eomma harap kalian berdua bisa saling menjaga ne? Jangan berkelahi! Eomma dan appa akan kembali 2 minggu lagi kalian jaga diri baik-baik”

 

“Ne eomma”


“Yasudahh kalau begitu eomma tutup telfonnya sekarang, sampai jumpa sayang”
“Ne eomma..”

 

 

Telfon pun terputus hyuna hanya diam entah bagaimana jika eommanya tau jika dirinya dan hyunseung memiliki perasaan yang lebih dan bukan sebagai adik dan kaka


Disisi lain ia tak mau membuat eommanya sedih disisi lain ia juga sangat mencintai hyunseung dan perasaan itu sudah ia rasakan sangat lama , jika begini ia harus memutuskan ia harus merelakan salah satunya

 

“Aahh eoteokke?” Ucapnya

 

 

 

 

 

-

-

-

-

-

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet