Forgetting you

Saranghae babo!
 
Hyunseung meminta bertemu dengan seungri dan memberikan surat yang ia tulis untuk hyuna hatinya sungguh sakit mengambil keputusan ini ia pun telah menceritakannya pada seungri, seungri tak bisa banyak berkomentar ia pun bingung dengan pilihan yang harus diambil oleh sahabatnya itu 
 
______________________________________
 
 
 
 
Hyuna terdiam membaca pesan itu
"Apa maksudnya ?" Batinnya 
 
 
Hyuna segera mengambil ponselnya untuk menelfon seungri 
 
 
 
"Yoboseo? Hyuna ?" Suara dari sebrang 
 
 
"Ne oppa ini aku, oppa bisakah aku bertanya ?" 
 
 
"Ne tentu saja Waeyo?" 
 
 
"Oppa.. Mm apa kau tau kenapa hyunseung oppa memberiku surat seperti ini?" Tanya hyuna dengan sedihnya 
 
 
Seungri terdiam ia bingung harus mengatakan apa pada hyuna bagaimana pun juga ia tau apa yang sebenarnya terjadi tapi ia tak bisa memberitahukannya pada hyuna karena hyunseung melarangnya belum lagi ia juga tak tega jika membuat hyuna sedih nantinya 
 
 
"Ah eoteokke apa yang harus kukatakan padanya" batinnya bingung 
 
 
"Oppa? Kenapaa kau diam?" Tanya hyuna 
 
 
"Mm hyuna.. Memangnya apa isi suratnya ? Oppa tak tau sama sekali" ucapnya bohong seakan-akan ia tak tau apa yang terjadi 
 
 
"Oppa , disini hyunseung oppa mengatakan jika aku jangan mencarinya.. Apa maksudnya ? Memangnya hyunseung oppa akan kemana ?" 
 
 
"Ohhh ituu.. Aigooo mian hyuna, jinjja oppa tak tauu" 
 
 
Terdengar suara helaan nafas dari hyuna seungri merasa sangat bersalah 
 
 
"Yasudah kalau begitu, gomawo oppaa" 
 
 
"Ne hyunaa" lalu hyuna memutus panggilannya 
 
 
Seungri segera menghubungi hyunseung 
 
 
"Yoboseo?" Suara hyunseung 
 
 
"Seung? Aigoo tadi hyuna menelfonku"
 
 
"Jinjja? Apa yang ia katakan?" 
 
 
"Dia menanyakan apa maksud isi pesanmu itu seung-ah.. Aigoo aku sungguh tak tega padanya, hyuna terlihat sangat sedih" 
 
 
"Ne aku tau .. Aku tak punya pilihan lain , aku tak mau keluargaku hancur .. Appa sangat tak menyukai hubunganku dengan hyuna" 
 
"Ne , aku mengerti.. Semoga ini memang yang terbaik" ucap seungri 
 
 
Lalu telfon pun terputus 
 
 
"Maafkan aku hyuna .. Sungguh maafkan aku" ucap hyunseung lirih ia memejamkan matanya dan memijat dahinya 
 
 
 
---
 
 
 
06.18am ksl 
 
Hyuna terbangun dari tidurnya ia menggeliat kecil lalu segera mengecek ponselnya berharap ada pesan dari hyunseung 
 
 
 
"Ish ! Apa dia belum juga membeli ponsel ?! Menyebalkan ! Lalu bagaimana aku menghubunginya?" Gerutunya kesal 
 
 
Lalu hyuna segera berjalan kekamar mandinya bersiap pergi kekampus 
 
 
 
Hyuna sudah siap dan turun untuk sarapan bersama keluarganya 
 
 
"Selamat pagi sayang" ucap appa dan eomma 
 
 
"Pagi appa pagi eomma" wajahnya terlihat sedih 
 
 
"Unnie ? Waeyo?" Sohyun juga menyadari kusutnya wajah hyuna pagi ini 
 
 
"Kau sakit nak?" Tanya eomma 
 
 
Hyuna hanya tersenyum paksa dan duduk di kursinya disamping sohyun 
 
 
"Aniya naya baik-baik saja" jawabnya 
 
 
Sedangkan tanpa mereka sadari appa mengetahui kesedihan wajah hyuna pasti karena hyunseung sudah menjauhinya 
 
 
"Bagus hyunseung.. Kau memilih pilihan yang tepat" batin appa lalu kembali menyantap sarapannya 
 
 
 
---
 
 
 
At Kantin Kampus
 
 
Jiyoon gayoon dan jihyun saling menyenggol sikut mereka melihat hyuna yang hanya diam pandangannya kosong dan mendiamkan makan siangnya 
 
 
"Naya?" Ucap jihyun tapi hyuna masih diam 
 
 
Lalu jihyun melirik teman-temannya lagi 
 
 
"Hyuna??" Namun hyuna pun tak mendengar jiyoon 
 
 
Tiba-tiba jiyoon menyenggol tangan hyuna dan hyuna segera tersadar 
 
 
"Mwo?" Tanya hyuna dengan lemasnya 
 
 
"Kau kenapa ?" Tanya gayoon 
 
 
Hyuna menarik nafasnya dalam dan tak menjawab hanya mengaduk-aduk makanannya 
 
 
"Aigoooo... Kau membuat kami takut" ucap jiyoon karena sudah 2 minggu ini hyuna sering diam dan pemurung sepertinya semenjak hyunseung menghilang benar-benar memiliki pengaruh yang besar bagi hyuna ia seperti tak ada kehidupan lagi di dirinya 
 
 
 
"Kau pasti masih memikirkan hyunseung sunbae?" Tanya gayoon 
 
 
"Neee" jawab hyuna tatapannya masih kosong menatap makanannya 
 
 
Jihyun yang duduk disamping hyuna merangkul hyuna 
 
 
"Naya..  Jangan larut dengan kesedihanmu, bukankan hyunseung sunbae sudah mengatakan akan menikahimu kan saat kau sudah lulus nanti? Sudah jangan sedih" ucap jihyun 
 
 
"Ne jihyun benar, bukankah isi surat itu hyunseung sunbae berjanji akan menikahimu.. Sudah hyunaaa tak baik bagi kesehatanmu jika kau diam terus seperti ini, kau belum makan hari ini" ucap jiyoon khawatir 
 
 
Mereka benar hyuna jadi tak berselera untuk makan dan juga kurang tidur ia terus memikirkan hyunseung yang entah menghilang kemana dan membuat hyuna sempat berfikir jika hyunseung memang sengaja menghindarinya dan melupakannya karena sampai saat ini hyunseung tak menghubunginya sudah 2 minggu lamanya hyuna tak pernah membiarkan ponselnya mati ia sangat menunggu hyunseung suatu saat nanti akan menghubunginya tapi tidak... Hyunseung sama sekali tak menghubunginya sampai saat ini 
 
 
 
Bahkan nilai-nilai hyuna dikampus pun menurun drastis karena ia selalu tak bisa fokus dengan pelajarannya ia sangat merindukan dan juga mencemaskan hyunseung 
 
 
 
---
 
 
3 bulan berlalu hyuna masih larut dalam kegelisahannya 
 
 
selama ini hyuna mencari-cari dimana hyunseung ia kesana kemari mencari informasi dimana hyunseung tapi ia sama sekali tak bisa menemukan hyunseung 
 
 
Eomma sebenarnya mengetahui jika appa mengirim hyunseung ke amerika tapi eomma terpaksa tak mengatakannya pada hyuna karena perintah dari appa tapi bagaimana pun lagi ia tak tega melihat putrinya sendiri menderita seperti ini 
 
 
 
"Hyuna? Kenapa kau tak memakan makanamu sayang? Ini kan makanan kesukaanmu" ucap eomma karena hyuna tak memakan sama sekali makan malamnya 
 
 
"Kau kenapa hyuna ? Kau masih memikirkan oppamu itu?" Tanya appa 
 
 
Hyuna hanya menatap sedih pada appa dan eomma lalu tersenyum pedih 
 
 
"Maafkan naya eomma , appa"
 
 
Sohyun yang duduk disamping hyuna mengelus lengan hyuna untuk menguatkannya 
 
 
"Hyunseung oppa pasti akan secepatnya kembali" ucap sohyun 
 
 
"Hyuna , sebenarnya ada yang ingin appa bicarakan" ucap appa 
 
 
"Ada apa appa ?" Tanya hyuna dengan raut tak bersemangatnya 
 
 
"Ini tentang hyunseung"
 
 
Seketika ekspresi wajah hyuna berubah ia terlihat sangat penasaran dengan ucapan appa 
 
 
"Hyunseung oppa???" Tanya hyuna senang 
 
 
Appa tersenyum dan mengangguk
 
 
"Hyunseung sebenarnya ada di Amerika" ucap appa 
 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya hatinya sedikit lega ternyata hyunseung baik-baik saja dan appa masih mengetahui kemana perginya hyunseung 
 
 
"Lalu? Apakah hyunseung oppa baik-baik saja appa?!! Kenapa appa tak pernah memberitahuku??" Tanya hyuna 
 
 
"Dia baik-baik saja nak, maafkan appa tak memberitahumu.. Dan satu hal lagi" 
 
 
Hyuna terdiam menunggu ucapan appa 
 
 
 
"Hyunseung disana bersama taeyeon, jadi kau tak perlu khawatir, dan mereka akan segera bertunangan" 
 
 
 
Seketika hyuna membeku ditempatnya begitupun dengan sohyun sedangkan eomma hanya menundukan kepalanya eomma sedih suaminya mengatakan itu pada hyuna ia tak tega karena eomma tau jika hyuna sangat mencintai hyunseung 
 
 
 
"Ber .. Bertu bertunangan?" Ucap hyuna suaranya bergetar 
 
 
"Iya sayang" ucap appa 
 
 
Sohyun menatap sedih unnienya lalu mengelus pundak unnienya 
 
 
 
"Aku ingin istirahat, selamat malam eomma appa" hyuna berlari kecil ke kamarnya 
 
 
"Hyuna..."
 
 
"Unnie..." 
 
 
Eomma dan sohyun memanggilnya tapi hyuna tak menggubrisnya dan masuk kedalam kamarnya 
 
 
 
Hyuna mengunci pintu kamarnya ia menangis menyandarkan tubuhnya di balik pintu lalu perlahan tubuhnya merosot terjatuh kelantai menyedihkan 
 
 
Hyuna menangis tersedu-sedu tanpa maumengeluarkan suara
 
 
Hyuna menutup mulutnya dengan tangannya agar tangisannya tak terdengar 
 
 
Air matanya terus berjatuhan tangisnya semakin menjadi 
 
 
"Aku mencarimu oppa... Aku mengkhawatirkanmu.. Aku selalu mengingatmu... Tak pernah sedetik pun aku melupakanmu, aku menunggumu... Menunggumu pulang atau setidaknya menghubungiku... Tapi ?? Kau ... Kau ternyata sama sekali tak memikirkanku oppa...? Kau bahkan .. Kau .." Hyuna tak sanggup melanjutkan kata-katanya mengingat ucapan appa hyunseung malah akan bertunangan dengan taeyeon di amerika 
 
 
 
"Unnieee??? Unnie buka pintunya .. Unnieee?" Panggil sohyun dari luar kamar sohyun sangat khawatir 
 
 
 
Hyuna masih menangis pedih ia menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara namun isakan tangisnya semakin menjadi ia memeluk lututnya meringkuk disana tak peduli dingin lantai kamarnya 
 
 
 
"Oppa..." 
 
 
"Hyunseung oppaa" lirihnya terus memanggil nama hyunseung 
 
 
"Hyunseung oppaaa..." Lirihnya terus memanggil hyunseung 
 
 
"Bukankah kau akan menikahiku setelah aku lulus kuliah hmm?" Hyuna mulai berbicara sendiri dan air matanya terus berlinang 
 
 
"Kau bilang kau akan menikahiku oppa..." 
 
 
"Kau bilang kau akan ... Kau .. " hyuna tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya ia kembali menangis pedih 
 
 
 
Sudah 3 jam lamanya hyuna menangis ia merasa kepalanya mulai pusing lalu ia mengambil ponselnya ia melihat foto-foto dirinya bersama hyunseung 
 
 
Sebuah senyuman muncul di bibirnya namun dengan cepat senyumnya menghilang berganti dengan wajah marah dan air mata
 
 
"Aku membencimu ! Aku membencimu ! Aku akan berhenti mencintaimu! Aku menyesal pernah memberikan cintaku padamu hyunseung oppa!! Kau brengsek! Kau namja brengsek !!" Hyuna menghapus seluruh foto dirinya bersama hyunseung di ponselnya lalu melempar ponselnya kesembarang tempat dan kembali menangis 
 
 
 
---
 
 
09.00am ksl
 
Eomma mengetuk pintu kamar hyuna 
 
"Hyunaa? Apakah kau sudah bangun sayaang?" Namun tak ada jawaban 
 
 
Eomma kembali mengetuk pintu kamarnya 
"Hyunaaa? Kau tak pergi kuliah sayaang? Kajja kita sarapan..." 
 
 
Masih tak ada jawaban dari hyuna membuat eomma khawatir 
 
 
"Eomma? Hyuna unnie tak mau keluar?" Tanya sohyun yang baru keluar dari kamarnya 
 
 
"Sohyun apa yang harus eomma lakukan.." Ucap eomma sedih 
 
 
Sohyu memeluk eommanya
"Aku juga tak tau eomma, aku sedih melihat hyuna unnie seperti ini..." Ucapnya sedih 
 
 
 
Sedangkan didalam kamar hyuna tak tidur ia masih membuka matanya ia duduk di bawah ranjangnya dan terus meringkuk kedua matanya membengkak dan tubuhnya menggigil suhu tubuhnya pun sangat panas tapi hyuna hanya melamun kosong entah apa yang difikirkannya ia hanya ingin diam dan tak melakukan apa pun tak peduli walaupun ia harus mati saat ini juga 
 
 
 
Eomma sohyun dan appa tak bisa menyantap sarapan mereka dengan tenang mengingat hyuna masih mengurung diri dikamarnya dan hyuna belum sarapan 
 
 
 
"Sudahlah yobo, mungkin hyuna masih tidur" ucap appa melihat istrinya yang gelisah 
 
 
 
"Tapi.. Hyuna tak menjawab saat aku mengetuk pintu kamarnya " ucap eomma 
 
 
"Sohyun.. Coba kau sekali lagi bangunkan unniemu ne" ucap eomma khawatir 
 
 
"Ne eomma" 
 
 
 
Sohyun kembali mengetuk pintu kamar hyuna tapi lagi-lagi hyuna tak menjawabnya 
 
 
"Aku tak bisa diam terus , aku harus melakukan sesuatu" batin sohyun 
 
 
Siang harinya
 
"Hyunseung oppa.." Lirih hyuna matanya mulai sayu kepalanya semakin terasa pusing dan tubuhnya lemas 
 
 
 
Hyuna kembali mendengar suara ketukan pintu kamarnya tapi ia sama sekali tak berniat untuk membukanya 
 
 
 
"Hyuna? Ini aku jihyun... Aku bersama jiyoon dan gayoon.. Hyuna? Kau mendengarku?" 
 
 
Sohyun menghubungi teman-teman hyuna agar membujuk hyuna keluar namun nihil.. Hyuna sama sekali tak mau membuka pintunya 
 
 
 
Hyuna mulai merasa tubuhnya semakin lemas akhirnya pandangannya mulai kabur dan semuanya menjadi gelap 
 
 
 
 
Rumah sakit
03:52pm ksl
 
Hyuna membuka kedua matanya 
 
"Akhh" hyuna meringis kepalanya yang terasa pusing 
 
 
"Hyuna? Syukurlah kau sudah sadar sayanggg" hyuna melihat Hyunseung yang memeluknya erat dan mengecup keningnya 
 
 
 
Hyuna tersenyum dan menitikan air matanya 
"Hyunseung oppa?" Suaranya parau dan lirih 
 
 
"Hyunseung oppa... Kau kembalii" ucapnya lagi 
 
 
"Hyuna? Ini eomma sayang.. Hyunseung tak disinii" ucap eomma 
 
 
Hyuna tertegun dan langsung menyadari jika yang memeluknya adalah eommanya bukan hyunseung 
 
 
Teman-teman hyuna , sohyun dan appa melihat sedih dengan keadaan hyuna disana pun ada seungri 
 
 
"Hyuna maafkan aku" batin seungri ia sangat merasa bersalah telah menutupi kepergian hyunseung darinya 
 
 
Lalu seungri melirik ayah hyuna yang hanya diam
 
"Apa dia sama sekali tak merasa bersalah ataupun sedih melihat keadaan anak-anaknya yang menderita karenanya?" Batinnya 
 
 
 
---
 
 
 
2 tahun kemudian hyuna sudah mulai memikirkan dirinya 
 
Ia tak mau terus terbayang-bayang dengan hyunseung, ia harus bangkit! Kini hyuna telah lulus dengan nilai yang bagus dan mulai bekerja di rumah sakit besar di Seoul
 
 
 
 
Kantin Rumah Sakit 
 
 
"Woaaah lelah sekaliiii" ucap hyuna yang duduk disamping jihyun 
 
 
"Aigoo itu minumanku!" Protes jihyun karena hyuna meminum minumannya 
 
 
"Aigooo aku haus hahah.. Hari ini banyak sekali pasienku" 
 
 
"Oh iya naya kau tau tidak nanti sore jiyoon harus mengoperasi seorang dokter dari Amerika" ucap jihyun 
 
 
"Jinjja? Dokter dari Amerika ? Memangnya dokter itu kenapa ?" Tanyanya 
 
 
"Mmm katanya sih dokter itu berasal dari korea tapi ia bertugas disana dan ada kejadian pembajakan di pesawat saat hendak terbang ke korea dan dokter itu tertusuk pisau dan keadaannya kritis dan sekarang sedang dalam perjalanan kemari" ucap jihyun 
 
 
"Omoo... Pembajakan pesawat? Itu sangat mengerikan.. Aigoo kasihan sekali dokter itu" ucap hyuna sedih 
 
 
Lalu hyuna melirik jam tangannya 
 
"Omo! Aku lupa aku sudah ada janji dengan dongwoon!" 
 
 
"Aigoooo aku iri sekali pada kaliann..." Ledek jihyun 
 
 
Hyuna tertawa kecil dan menepuk pelan tangan jihyun 
 
 
"Makannya cari kekasih maka kau tak akan selalu iri padakuu hahaha, sudah ya jihyun aku pergi dulu Byeeee" 
 
 
"Baiklaah byee nayaaaa" jihyun tersenyum dan menggeleng kepalanya dan kembali memakan makan siangnya 
 
 
 
Hyuna menemui dongwoon yang sudah menunggunya di parkiran untuk menjemputnya 
 
 
"Maaf aku membuatmu menungguu.. Pasienku sangat banyak hari ini" ucap hyuna sambil mengerucutkan bibirnya menyesal karena membuat dongwoon menunggu lama
 
 
Dongwoon tersenyum dan menyolek hidung hyuna gemas 
 
"Tak apa nona maniss.. Kajja kita pergi sekarang" 
 
 
Hyuna tersenyum senang dan mengangguk cepat dan naik ke atas motor besar kekasihnya itu 
 
 
Ya , mereka adalah sepasang kekasih ... Semenjak mengetahui hyunseung telah mengkhianatinya akhirnya hyuna memilih untuk bangkit dan melupakan hyunseung 
 
 
Dan saat ia sudah mulai untuk belajar melupakan hyunseung ia merasa dongwoon selalu ada disisinya dan tiba-tiba saja tak terduga dongwoon malah menyatakan cinta kepadanya 
 
 
Hyuna awalnya terpaksa hanya terlihat seperti menjadikan dongwoon pelampiasannya , tapi setelah 7 bulan mereka menjalin hubungan hyuna mulai bisa membuka hatinya dan menerima dongwoon 
 
 
 
"Aigoo aku bisa makan sendiri yaak!" Ucap hyuna sebal karena dongwoon memaksanya agar hyuna mau disuapi olehnya 
 
 
Dongwoon hanya tertawa gemas melihat tingkah hyuna yang malu-malu karena dongwoon memaksanya akhirnya hyuna mau membuka mulutnya dan memakan makanan dari sendok dongwoon 
 
 
"Yaaah! Aku ini yeojaa tapi kau menyuapiku besar sekali" protes hyuna dan mereka tertawa bersama semua orang bisa melihat betapa bahagianya pasangan ini 
 
 
"Ahaha tak apaa aku ingin melihatmu gemuk chagi" ucap dongwoon menggoda hyuna 
 
 
"Ish ! Menyebalkan.. Aku tak akan pernah gemuk! Haha" lalu hyuna mengerutkan keningnya kala melihat jiyoon menelfonnya 
 
 
 
"Yoboseo?" Jawab hyuna 
 
 
"Hyuna?! Aaah hyuna aku ingin meminta tolong padamu... Ini sangat penting" 
 
 
"Ada apa jiyoonn-ah?" 
 
 
"Hyuna , kakaku baru saja kecelakaan dan saat ini keadaannya kritis aku tak bisa meninggalkannya bisakah kau membantuku untuk menggantikanku untuk operasi hari ini? Kumohon hyuna" 
 
 
"Astagaa... Yasudah baiklah kau jangan khawatir, aku akan kerumah sakit sekarang ne!" 
 
 
"Ada apa ?" Tanya dongwoon melihat hyuna yang panik 
 
 
"Bisakah sekarang kau mengantarku kerumah sakit ? Ada pasien yang harus segera ku operasi" ucap hyuna panik 
 
 
"Tentu saja, kajja" ucap dongwoon dan mereka pergi kembali kerumah sakit 
 
 
 
---
 
 
 
"Saya dokter kim saya diutus oleh dokter jeonjiyoon untuk menggantikannya harinini" ucap hyuna 
 
 
"Baiklah dok, dokter jang sudah ada di ruangan operasinya " ucap suster itu
 
 
"Dokter jang?" Batin hyuna 
 
 
Tapi ia tak mau banyak berfikir keadaan disana semuanya sedang panik akibat pembajakan pesawat itu membuat banyak orang terluka hyuna harus bekerja cepat menyelamatkan banyak nyawa 
 
 
 
Hyuna sudah siap dengan pakaian operasinya ia masuk kedalam ruangan operasi 
 
 
 
"Silahkan dok" ucap suster disana 
 
 
Hyuna masuk 
 
..
 
..
 
..
 
 
 
Hyuna membeku ditempatnya kala melihat siapa pasien yang sedang melawan hidup dan matinya yang akan dioperasi oleh hyuna 
 
 
 
"Hyunseung oppa?" Lirihnya 
 
 
 
 
 
 
-
-
-
-
-
 
 
TBC
 
 
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet