who is that guy ?

Saranghae babo!

"Tidurlah tak perlu takut" ucap hyunseung berbisik sambil sebelah tangannya terus mengelus lembut rambut hyuna hingga akhirnya ia pun tertidur 

 

______________________________________

 

 

 

*pukul 07.00 am ksl,Seoul

 

Hyuna terbangun dari tidurnya dan merasakan ada hembusan nafas di atas kepalanya ia mendongakan wajahnya dan ia terkejut saat menyadari ternyata semalaman ia tertidur pulas di atas dada bidang hyunseung belum lagi ia merasakan ada tangan yang memeluk menyentuh kepalanya

Dengan cepat hyuna bangun dari tidurnya membuat hyunseung membuka kedua matanya karena gerakan tiba-tiba dari hyuna

 

 

“Waeyo?” Tanya hyunseung bingung melihat hyuna yang tiba-tiba terlihat sangat kaget hyunseung mencoba duduk dan mengucek sebelah matanya mencoba memperjelas pandangannya menatap hyuna yang ternyata sedang menatapnya dengan sangat tajam

 

“Kau kenapa anak kecil?” Tanya hyunseung kepada hyuna yang masih diam

 

“Apa yang kau lakukan padaku semalam ha ?!!!” Tanya hyuna yang tiba-tiba berteriak

 

“Mwo? Memangnya apa yang aku lakukan?” Tanya hyunseung yang malah semakin kebingungan

 

“Tidak usah berbohong !!!” Jawabnya lagi yang malah membuat hyunseung mengerutkan dahinya tak mengerti

 

Namun ia kembali melirik hyuna yang masih terdiam nampaknya ia mulai mengerti apa maksud adik tirinya ini
Tiba-tiba sebuah ide evil muncul di fikirannya

 

“Ne.” Jawab hyunseung singkat namun berhasil membuat hyuna langsung terkejut
 

“Ne ? Apa maksdumu ?!!” Tanya hyuna yang mulai khawatir apa hyunseung sudah mengambil keperawanannya namun ia melirik pakaian yang ia kenakan masih utuh di tubuhnya

 

Hyunseung hanya tersenyum evil lalu turun dari ranjang dengan cepat hyuna menarik baju hyunseung

 

“Oppa! Katakan !” Ucap hyuna yang ternyata kedua matanya sudah mulai berkaca-kaca

 

Hyunseung mendekatkan dirinya kepada hyuna sehingga jarak wajah mereka sangatlah dekat

 

Hyuna tertegun karena saking dekatnya ia bisa merasakan deru nafas hyunseung tepat di wajahnya

 


“Kau ketakutan dan kau memelukku sangat erat , hanya itu” jawab hyunseung yang ternyata memilih mengurungkan niatnya untuk menjahili hyuna melihat hyuna sudah akan menangis

 

“Hanya itu?” Ucap hyuna terdengar sangat parau karena


“Tentu saja , kau saja yang berfikiran terlalu jauh makannya jangan terlalu sering menonton drama untuk dewasa , kau ini anak kecill” jawab hyunseung dengan santainya berjalan ke arah kamar mandi didalam kamar hyuna

 

 

Hyuna merasa kedua pipinya memanas ia merasa sangat malu dengan ucapan hyunseung , ia malu dengan fikirannya sendiri yang mengira hyunseung telah mengambil keperawanannya dan apa tadi ?! Dia mengatakan bahwa aku suka menonton drama dewasa ?! Apa maksudnya !! Keterlaluan !!

 

“Yahh !! Mau apa kau masuk kedalam kamar mandiku?!” Tanya hyuna membuat hyunseung yang sudah masuk kedalam kamar mandi kembali keluar menatap hyuna
“Memangnya apalagi? Aku ingin mandi, kau mau ikut ?” Tanyanya dengan santainya membuat pipi hyuna kembali merah merona

 

Hyunseung membuka pakaian atasnya memperlihatkan lekuk tubuhnya yang membuat hyuna tak dapat bicara apapun ia tak menyangka tubuh oppa tirinya sangat seksi


dengan cepat hyuna kembali kefikiran warasnya ia menggelengkan kepalanya agar tersadar

 

“Kya ! Kenapa kau membuka bajumu disitu ?!!” Teriak hyuna sambil menutup kedua matanya dengan kedua tangannya


“Memangnya kenapa ? Aku selalu melakukan apapun yang aku inginkan, ooh arasseo.. Kau tergoda dengan tubuhku kan adikku sayaang?” Ucapnya menggoda hyuna


Hyuna membulatkan matanya lalu ia mengambil bantal didekatnya dan melemparnya ke arah hyunseung


“Yaaa!! Mandi sana !!” Teriaknya membuat hyunseung terkekeh dan masuk kedalam kamar mandi saat hyunseung sudah menutup
Kamar mandinya hyuna memastikan hyunseung tak akan keluar lagi ia memegang kedua pipinya dengan tangannya


“Omo!! Pasti pipiku tadi terlihat seperti tomat!! Aigooo menyebalkan!!” Ucapnya
 

 

“Hyuna!!!” Teriak hyunseung dari dalam kamar mandi


“Mwo?!!” Jawab hyuna yang masih duduk di ranjangnya


“Jangan malas !!! Bangunlah ! Dan buatkan oppamu ini sarapan aku laparrr!” Ucapnya lagi-lagi membuat hyuna kesal setengah mati dia fikir dia siapa ?!!!


“Ne !!!” Jawab hyuna kesal namun ia mau melakukannya mengingat ia juga merasa harus memakan sesuatu karena ia sangat lapar

 


Kurang dari 20 menit hyunseung sudah keluar dari kamar mandi dengan celana pendeknya dan handuk milik hyuna yang ia kenakan untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah


Hyuna ternyata sudah selesai memasak sarapan untuknya dan hyunseung


“Waaa wanginya sangat enak” tiba-tiba suara berat dari namja itu mengejutkan hyuna yang sedang menyiapkan makanannya di piring dengan cepat ia membalikan tubuhnya dan lagi-lagi ia berteriak menutup kedua matanya dengan kedua sendok yang ia pegang

 

“Yaahh! Kau ini kenapa ?!” Tanya hyunseung tak mengerti


Hyuna hanya menggeleng


“Yah! Aku tak mau makan menggunakan sendok itu ! Jorok sekali.. Apa makanannya sudah siap?” 

Merasa tak ada jawaban dari hyuna , hyunseung mendekati hyuna dan melepaskan tangan hyuna yang masih menutupi kedua matanya dengan kepala sendok

 

Perlahan hyuna menurunkan tangannya matanya terpaku pada dada bidang hyunseung yang tepatt berada di depan wajahnya hyuna hanya menelan salivanya entah apa yang terjadi padanya ia merasa sangat membeku

 

Hyuna mulai tersadar bahwa jaraknya dengan hyunseung sangat dekat dengan cepat ia mendorong tubuh hyunseung agar tidak terlalu dekat dengannya


“Mianhae” ucap hyunseung

 

“Ne” jawab hyuna singkat lalu membawakan piring berisi bimbimbap untuknya dan untuk hyunseung


Dimeja makan mereka menatap makanan yang hyuna buat

 

“Apa ini enak?” Tanya hyunseung meremehkan


“Apa maksdumu?!! Coba saja dulu! Jika kau tidak suka buang saja!!” Ucap hyuna kesal

 

“Baiklaah” hyunseung memasukan masakan itu kedalam mulutnya tak menyangka ternyata rasanya senikmat aromanya


Hyuna yang menatap hyunseung penasaran dengan respon hyunseung

“Otte?”


Hyunseung tersenyum lalu mengelus puncak kepala hyuna


“Enak” jawab hyunseung 

 seketika membuat pipi hyuna kembali merona tanpa ia bisa kendalikan
Hyunseung menyadari itu namun ia pura-pura tak menyadarinya ia asik dengan makanannya sesekali ia melirik ke arah hyuna yang terlihat sangat lahap memakan bimbimbap yang ia buat


“Ia sangat menggemaskan saat makan” batin hyunseung menatap hyuna tanpa hyuna sadari

 

Mereka pun selesai makan

“Waaahh perutku terasa penuh” ucap hyuna sambil mengusap-usap perutnya


Hyunseung mengambil piring kotornya dan piring kotor hyuna lalu berjalan menuju wastafel dan mencucinya membuat hyuna hanya bisa menatap tak percaya


Hyunseung selesai mencuci piring ia menatap hyuna yang menatapnya

Hyunseung tak suka dengan tatapan hyuna seakan-akan ia baru tau bahwa hyunseung bisa mencuci piring lalu ia menghidupkan air dari keran dan airnya ia cipratkan tepat ke wajah hyuna yang masih melongo


“Kya ! Oppaa !!!” Hyuna mengelap wajahnya dengan kedua tangannya

 

Hyunseung hanya terkekeh melihat adiknya dengan wajah kesalnya sangatlah menggemaskan

 

Hyuna memutuskan untuk mandi belum lagi bagian atas bajunya yang basah terkena cipratan air tadi


Setelah hyuna selesai saat hyuna keluar dari kamar mandinya ternyata hyunseung sedang membereskan tempat tidur hyuna


Hyuna berteriak sangat keras dan hyunseung membulatkan matanya saat melihat hyuna benar-benar tidak mengenakan pakaian sehelai pun dengan cepat hyuna menutupi seluruh bagian tubuhnya dengan handuk yang berada di kursi dekat pintu kamar mandinya

 


“Yaah!! Apa yang kau lihat oppa?!!! Tutup matamu dasar mesum !!!!” Teriak hyuna dengan wajahnya yang sangat merah karena malu

 


Hyunseung mencoba tersadar dari apa yang ia lihat ia sangat kagum dengan tubuh hyuna yang tak pernah ia sangka sangat indah , hyuna selalu mengenakan kaos longgar dan celana jeans sesekali mengenakan celana pendek namun sebatas lutut saja ia tak pernah menyangka bahwa ternyata payudara hyuna cukup besar dan perutnya sangat rata
Hyunseung berdehem agar menghilangkan rasa aneh di dirinya ia merasa gugup seketika

 

“Aku akan keluar mianhae” ucapnya lalu melangkah keluar kamar hyuna

 


Hyunseung duduk di sofa ia menyalakan tv namun fikirannya terasa terpisah dengan tubuhnya fikirannya terus melayang membayangkan tubuh indah hyuna yang ia lihat beberapa menit yang lalu

 


“Babo!!” Hyunseung menggerutu ia mencoba memfokuskan dirinya pada televisi yang menyala namun tetap fikirannya tak bisa ia kendalikan

 


Pintu kamar hyuna pun terbuka , hyunseung menoleh ke arah hyuna yang berjalan ke arahnya


“Mianhae, aku ..” Ucap hyunseung


“Gwaenchana” jawab hyuna cepat sebelum hyunseung melanjutkan ucapannya
Lalu mereka pun diam sesaat hingga keheningan menyelimuti ruangan hanya suara television yang terdengar

 


“Oppa?” Hyuna memecahkan keheningan

“Hm?” Hyunseung menoleh ke arah hyuna

“Bisakah kita lupakan kejadian tadi ?” Ucap hyuna malu

Hyunseung tersenyum kecil
“Tentu saja , aku meminta maaf karena lancang masuk ke dalam kamarmu”


“Mmmm baiklah, aku rasa waktunya aku untuk pulang .. Maaf aku merepotkanmu na-ya, sampai jumpa” hyunseung berdiri dan mengacak-acak puncak rambut hyuna ia pun berjalan keluar apartement hyuna
Setelah hyunseung keluar dari dalam apartementnya , hyuna langsung mengunci pintu apartementnya ia menyandarkan tubuhnya di pintu apartementnya

 

“Yatuhaann!!!! Kenapa jadi begini?!! Aku sangat maluuu pada hyunseung oppa!!!” Hyuna merasa terlihat sangat bodoh dihadapan hyunseung dan juga malu, karena ia takut hyunseung berfikir bahwa tubuhnya ini sangat buruk , padahal sebenarnya apa yang difikirkan hyunseung adalah tubuh hyuna sangat indah

 

 

 

Keesokan harinya hyuna melakukan aktifitasnya seperti biasa ia harus menjalankan kewajibannya belajar sebagai mahasiswi di fakultas ternama di seoul ia mengambil jurusan kedokteran begitupun hyunseung dan hyunseung juga adalah kaka tingkatnya hyuna namun hyunseung sudah terlebih dahulu lulus dan kini ia bekerja di salah satu rumah sakit besar di seoul korea sebagai dokter muda yang sangat disegani karena kepintarannya dan ketegasannya , dan tak ada yang mengetahui jika hyuna dan hyunseung adalah adik kaka tiri selain teman-teman hyuna yaitu jiyoon , jihyun , gayoon

 

Sehingga tak sedikit yang menyangka kedekatan hyuna dan hyunseung adalah sepasang kekasih Karena mereka sering melihat hyunseung menjemput hyuna ke kampus walaupun sebenarnya ia tak ingin hanya karena paksaan dari eomma tirinya sehingga ia terpaksa harus selalu meluangkan waktunya untuk menjemput hyuna

 

 


*didalam kelas

 

“Ini sulit sekali! Aku menyerah…” Hyuna menggerutu sendiri namun terdengar oleh jihyun yang duduk disampingnya

 

“Na-ya? Waeyo?” Tanya jihyun berbisik

 

“Ahh jihyun-ah, aku tak bisa mengerjakan soal-soal ini, sulit sekali” jawab hyuna pelan tanpa ingin membuat keributan karena suasana kelas sangat hening

 

“Jinjja? Tapi ini mudahh, apa kemarin saat libur kau tidak belajar?” Tanya jihyun

 

Hyuna menggelengkan kepalanya
“Bagaimana bisa aku belajar, sedangkan hyunseung oppa kemarin seharian diam diapartementku”

 

“Jinjjaa? Woaa tumben sekali kalian berdua akur hihi”

 

“Aigoo, akur ? Tentu saja itu tidak akan pernah terjadi, kami terus saja beradu argumen dia sangat menyebalkan” jawab hyuna

 

“Tapi dia tampan hihi” jawab jihyun

 


“Kim hyuna , nam jihyun? Ada apa ? Apa kalian sedang bekerja sama ?” Tanya dosen karena tanpa mereka sadari mereka terlihat asik berdua

 

“Ne ? Ahh mmm aniyo seonsaengnim , mianhae” jawab hyuna


“Jangan bekerja sama jika tidak kalian akan saya keluarkan dari kelas”

 

” ne seonsaengnim” jawab jihyun dan hyuna


“Ini semua karenamu oppa!! Aku lupa belajar, dan karenamu aku jadi tidak bisa fokuss aish jinjja ! Kau selalu membuatku sial!” Batinnya menyalahkan hyunseung yang jelas-jelas hyunseung tak bisa mendengarnya

 

 

Dilain tempat hyunseung yang sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter muda ia menghampiri beberapa pasiennya untuk memastikan keadaan mereka 

 

Hyunseung terkenal sebagai dokter yang tidak hanya tampan namun juga sangat ramah kepada pasien-pasiennya
Lalu hyunseung melirik ke arah jam tangannya ternyata sudah pukul 5 sore hyunseung harus segera menjemput hyuna

 

“Anak kecil itu pasti sudah menunggu dan akan langsung berteriak memarahiku seperti anak kecil karena aku terlambat menjemputnya” ucapnya sendiri


Karena merasa seluruh tugasnya telah ia selesaikan dengan cepat ia mengendarai mobilnya menuju kampus hyuna namun ia heran tumben sekali hyuna tak menelfonnya , padahal ia tau bahwa jika ia terlambat menjemputnya yeoja itu pasti akan terus menelfonnya tanpa peduli aku sedang sibuk sekalipun


“Apa dia baik-baik saja?” Ucapnya sendiri , ia semakin mempercepat laju mobilnya hingga akhirnya ia sampai di depan kampus hyuna yang terlihat sudah sepi

 

Ia keluar dari mobilnya dan mencoba menelfon hyuna tersambung namun hyuna tak juga mengangkatnya

 

“Anak ini ! Menyusahkan saja” ucapnya

 

Lalu mata hyunseung tertuju kepada beberapa kumpulan mahasiswi yang sedang asik berkumpul


“Permisi , apa kalian menenal hyuna?” Tanya hyunseung kepada yeoja-yeoja itu yang langsung membuat mereka membulatkan matanya terpana mereka mengenal hyunseung karena hyunseung selalu jadi bahan obrolan yeoja-yeoja di universitas ini karena ketampanannya dan ia sangat populer

 

“Ohh hyuna? Kami mengenalnya , tapi… Mmm kami tidak melihatnya oppa” jawab salah satu yeoja


“Kemanaa anak nakal ini” ucapnya sendiri

 

“Oh mmm kamsahamnida ” ucap hyunseung tersenyum ramah lalu pegi meninggalkan yeoja-yeoja itu yang langsung membicarakan hyunseung dengan hyuna

 

“Aah beruntung sekali kim hyuna , bisa dekat dengan hyunseung oppa! Omooo aku iri sekali”

 

“Ne! Aku juga ingin setiap hari dijemput oleh namja tampan seperti hyunseung oppa” jawab yeoja yang lainnya


“Tapi apakah mereka sepasang kekasih?” Tanya seorang yeoja pada yang lainnya

“Mmm molla..” Jawab yang lain

 

“Kim hyuna!! Kau dimana ini sudah sore!” Gerutunya seakan-akan hyuna adalah anak kecil ia kembali mencoba menelfon hyuna namun kali ini ponselnya tak aktif

 

“Mwo? Kemana dia ?” Hyunseung mulai khawatir

 

Ia mencoba mencari hyuna namun saat ia mulai mencari hyuna dengan mobilnya ia melihat hyuna bersama seorang namja yang tak hyunseung kenal

 

 

“Hyuna?! Dengan siapa dia?” Ucapnya lalu ia memarkirkan mobilnya tak jauh dari tempat itu lalu turun dan menghampiri hyuna yang sedang duduk di luar sebuah kedai kopi

 


“Kim hyuna!” Ucap hyunseung dengan suaranya yang terdengar sangat berat membuat hyuna reflek terkejut dengan kehadiran tiba-tiba hyunseung


“Oppa??”

 

 
Omo! Aku sangat terkejut saat melihat tiba-tiba seorang namja yang selalu sukses membuatku naik darah memanggilku
Tunggu, darimana dia bisa tau aku disini?, batin hyuna


“Oppa?” Tanya hyuna yang terkejut ia langsung berdiri dari tempat duduknya diikuti oleh namja yang sedang bersama hyuna

 

Hyunseung hanya menatap tajam ke pada hyuna lalu menatap namja yang saat ini terlihat bingung

 

“Kenapa kau ada disini?” Tanya hyuna

 

“Aku yang seharusnya bertanya , kenapa kau disini? Aku sudah menunggumu di depan kampus tapi kau tidak ada , kenapa kau tidak memberitahuku jika kau sedang kencan ha ?!” Ucap hyunseung yang kesal namun tetap dengan wajah dinginnya

 

“Kencan? A.. Aniyo , kami tidak berkencen oppa, oh.. Kenalkann ini dongwoon, dia juniorku dikampus” jawab hyuna sambil mengenalkan dongwoon pada hyunseung 

 

Dongwoon mengangkat sebelah tangannya dengan senyumnya yang canggung dibalas oleh hyunseung namun hyunseung hanya menatapnya dingin tanpa tersenyum

 

Hyuna merasa suasana menjadi sangat canggung hyuna berdehem dan mengalihkan pembicaraan

 

“Oppa? Apa kau kesini menjemputku?” Tanya hyuna

 
Hyunseung melirik hyuna
“Tentu saja anak kecil” jawab hyunseung membuat hyuna mengerucutkan bibirnya tak suka ia dikatakan seperti itu apalagi dihadapan dongwoon adik tingkatnya

 
“Sudah kajja, aku ingin segera pulang aku lapar” ucap hyunseung yang kemudian berjalan meninggalkan mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun

 


Hyuna kesal dengan perlakuan oppanya itu tanpa permisi atau mengatakan sesuatu untuk berpamitan pada dongwoon hyuna meminta maaf atas perlakuan hyunseung yang tidak sopan

 

“Ne gwaenchana noona, tapi memangnya dia itu siapa ? Kekasihmu?” Tanya dongwoon

 
“Mwo?” Hyuna tertawa membuat dongwoon malah terlihat bingung

 
“Yah!! Aku lebih memilih menjadi perawan tua daripada aku memiliki namja menyebalkan sepertinya hahaha” ucapnya

 
“Aigooo jadi dia itu siapa ?” Tanya dongwoon lagi

 
“Kau sangat ingin tau?” Tanya hyuna

 

Dongwoon hanya mengangguk
“Dia itu oppaku, kaka tiriku” jawab hyuna membuat dongwoon mengangguk mengerti

 
“Baiklah, aku harus pulang sekarang jika tidak namja gila itu akan mengoceh seperti burung kaka tua yang menyebalkan haha sampai jumpa dongwoon” ucap hyuna lalu dongwoon tersenyum dan menundukan tubuhnya hormat

 
“Annyeong” ucap hyuna lalu dibalas oleh dongwoon


Setelah hyuna pergi
“Hm ternyata hyuna nona memiliki kaka tiri ? Hm sepertinya aku akan kesulitan untuk mendekati hyuna nona melihat kaka tirinya yang sangat tak bersahabat, aku tidak akan menyerah aku akan mendapatkan hyuna nona” ucapnya pada diri sendiri

 

 

*didalam mobil

 

Hanya keheningan yang terjadi diantara mereka


Hyuna menatap ke arah jalanan dari kaca mobil sedangkan hyunseung fokus dengan setirnya


“Tadi itu siapa? Namjachingumu ?” Tanya hyunseung memecahkan suasana

 
Hyuna tak menoleh bahkan tak menjawab

 
“Kim hyuna!” Ucap hyunseung sedikit menyentak karena merasa pertanyaannya tak di dengar hyuna

 

Dengan cepat hyuna melihat ke arah hyunseung yang masih fokus dengan setirnya

 

“Mwo?!!!!” Jawab hyuna tak kalah menyentak

 
“Tadi itu siapa ?” Tanya hyunseung lagi

 
“Memangnya apa urusanmu?” Tanya hyuna malah membuat hyunseung kesal


“Yah! Jawab saja !”


“Ck ! Bukankah sudah kukatakan tadi? Kalau namanya itu dongwoon dan dia adalah juniorku! Kau tidak dengar ?!! Makannya pakai telingamuuuu” ucap hyuna sambil menarik sebelah telinga hyunseung

 

“Yahh!! Apa yang kau lakukan?!! Aku sedang menyetir!”

 
“Aku tau kau sedang menyetir ! Maka dari itu tidak perlu banyak bertanya! Fokuslah pada jalanan ! Aku tak mau mati konyol bersamamu!” Ucap hyuna lalu memalingkan wajahnya dan menyilangkan kedua tangan di dadanya

 

Hyunseung terdiam entah mengapa ada sedikit rasa khawatir dan cemburu dalam dirinya walaupun ia sering kali beradu argumen dengan hyuna namun entah apa yang ia rasakan yang jelas ia tak pernah ingin hyuna dekat dengan namja lain selain dirinya

 

“Tunggu! Oppa?”


“Hm?” Hyunseung hanya berdehem sambil terus fokus pada setirnya


“Ini bukan arah pulang ke apartementku”


“‘Aku tau” jawab hyunseung singkat


“Lalu? Kau mau membawaku kemana?” Tanya hyuna


“Tentu saja kerumah babo”


“Rumah?”


“Hm” lagi-lagi hyunseung hanya berdehem membuat hyuna sebal


Tapi tunggu, rumah? Ada apa ? Kenapa hyunseung oppa membawaku kerumah?, batinnya


“Oppa, kenapa kau malah membawaku pulang kerumah?” Tanya hyuna


“Memangnya kenapa ? Dasar bodoh, kau ini anak macam apa ? Apa kau tidak sedikit pun merindukan eommamu ?”


“Yah! Berhenti mengatakan aku bodoh ! Tentu saja aku merindukan eommaku!” Jawabnya lalu ia mengalihkan pandangannya ke arah jalan


“Tapi kenapa mendadak?” Tanya hyuna


“Mmmm itu mm .. ” jawab hyunseung mencari alasan


“Mwo?”


“Eomma sakit , daan dia mencoba menghubungimu tapi tidak bisa” jawab hyunseung berbohong karena sebenarnya ia hanya ingin hyuna tidur dirumah sehingga ia bisa berlama-lama bersama hyuna

 

“Sakit ??? Oppa eomma sakit apa ?! Tapii.. Eomma tidak menghubungiku” jawab hyuna khawatir

 
“Ne ? Mmmm eomma , eomma sakit entahlah mungkin tidak enak badan mungkin eomma merindukanmu” jawab hyunseung

 

 

Sesampainya mereka dirumah hyuna langsung berlari masuk kedalam rumah ia mencari eommanya kadalam kamar namun tak menemukan eommanya disana

 

“Eomma? eomma?” Hyuna terus berteriak memanggil eommanya karena rumah itu sangat besar membuatnya harus sedikit berteriak untuk memanggil eommanya

 
“Eomma ? Eom..” Ucapannya terputus saat melihat orang yang ia cari ternyata sedang menyiram tanaman di halaman belakang sebuah senyuman manis terlihat di bibir mungilnya ia berlari kecil memeluk eommanya dari belakang

 
“Omo! Na-ya? Omoooo kau mengejutkanku, hey eomma sangat merindukanmu sayang” ucap eomma saat membalikan tubuhnya dan membalas pelukan hyuna lebih erat ia menciumi pipi hyuna menyalurkan kerinduannya karena hyuna jarang sekali pulang

 
“Ne eommaaa.. Aku juga merindukanmu” jawab hyuna mencium kedua pipi eommanya

 

 
Hyunseung yang ternyata mengikuti hyuna dari belakang ia tersenyum kecil melihat hyuna berpelukan bersama eommanya


“Aigooo kau putri kesayangan eomma masih saja seperti anak kecil, oia bagaimana kuliahmu nak?”


“Baik-baik saja eomma, oh! Eomma ?” Hyuna menatap eommanya heran ia melihat eommanya dari ujung kaki hingga ujung kepalanya


“Ada apa sayang?” Tanya eomma heran


“Eomma ? Gwaenchana?”


“Maksudmu nak?”


“Maksudku, kenapa eomma tidak sakit?eomma terlihat sehat” ucap hyuna semakin heran


“Yah!” Eomma menjitak kepala hyuna membuat hyuna meringis kesakitan Lalu eomma melanjutkan lagi ucapannya

 

“Kenapa kau malah menginginkan eomma sakit ha ?! Anak nakal”


Hyuna yang masih meringis karena kepalanya di pukul oleh eommanya yang memang cukup galak itu ia melirik ke arah hyunseung yang ternyata mulai salah tingkah


“Ooohh aku tauu.. Pasti oppa berbohong ! Yah ! Lihat saja nanti!” Batin hyuna mengutuk kepada hyunseung

 


Saat hyunseung akan beranjak kekamarnya hyuna memanggilnya


“Oppa!”


Hyunseung menghentikan langkahnya lalu membalikan tubuhnya


“Aku mau bicara” ucap hyuna kedua matanya terlihat seperti akan melahap hyunseung saat ini juga


“Yah! Jangan seperti itu na-ya ! Kalian ini selalu saja bertengkar, aigooo kau semakin kurus , kau harus makan yang banyak agar badanmu ini tidak seperti orang busung lapar seperti ini” ucap eomma terdengar suara hyunseung yang ternyata sedang menahan tawanya saat eomma mengakatan tubuh hyuna seperti orang busung lapar

 

 

“Yah ! Apa yang kau tertawakan babo?!” Tanya hyuna kesal


“Mwo? Memangnya aku tidak boleh tertawa ?”


“Tentu tidak !! Kau meledekku!”


“Meledek ? Apa aku mengatakan sesuatu yang meledekmu? Lagipula memang benar ucapan eomma , kau seperti orang tidak pernah makan seperti tengkorak” ucapnya lagi-lagi membuat hyuna naik darah


“Mwo?! Tengkorakk?!!! Baiklah akan aku tunjukan pukulan dari tengkorak itu sangat keras !!” Ucapnya menghampiri hyunseung yang tengah berlari menghindari hyuna


“Yah na-ya!! Hyunseung !! Aigooo mereka selalu saja berkelahi” ucap eomma tanpa hyunseung dan hyuna mendengarnya

 

 

Dimeja makan hyuna sudah cukup lama tidak merasakan keberaamaan bersama keluarganya seperti ini semenjak dirinya disibukan dengan jadwal, kegiatan ,serta tugas-tugas kuliah yang sangat menumpuk
Hyuna memakan masakan eommanya ia sangat merindukan masakan eommanya


“Na-ya” ucap appa


“Ne appa?”


“Bagaimana kuliahmu?”


“Appa tidak perlu khawatir , semuanya baik-baik saja”


“Ne , semula semuanya baik-baik saja sebelum dia mulai sering berkencan” Tiba-tiba hyunseung mengatakan hal yang membuat hyuna tersedak dan langsung menatapanya tajam


“Omo! Jinjja? Eonni jadi kau sudah memiliki namjachingu? Omoo kenalkan kepadakuu” rengek sohyun yang adalah adik kandung hyuna


“Yah sohyun-ah! Apa yang kau bicarakan?! Dia ini berbohong, aku tidak berkencan dengan siapapun”


“Jinjja? Lalu siapa namja yang tadi bersamamu di… Akhh!” Hyunseung meringis saat kaki hyuna menendang kaki hyunseung sangat keras


“Anak ini! Pasti kakiku akan membiru! Awas kau” batinnya menatap kepada hyuna sambil mengusap kakinya


“Hyunseung waeyo?” Tanya eomma khawatir


Hyunseung mencoba tersenyum paksa
“Ani eomma, gwaenchana”

 

 

 

Karena besok kebetulan tidak ada kelas hyuna memutuskan untuk tidur dirumahnya lagi pula ia masih merindukan eommanya dan (hyunseung) walaupun mereka sering kali berkelahi tak bisa dipungkiri itu malah membuat hyuna sering merindukan hyunseung begitupun sebaliknya

 

Hyuna keluar dari kamarnya ia hendak mengambil sepotong roti untuknya itu sudah menjadi kebiasan untuknya setiap malam hari perutnya selalu terasa lapar dan ia harus memakan sesuatu untuk mengganjal perutnya jika tidak ia tidak bisa tidur

 

Hyuna berjalan menuju dapur dan karena keadaan gelap hyuna terkejut saat melihat seorang pria sedang berdiri tak terlalu jelas baginya apa namja itu sedang membelakanginya atau menatap ke arahnya hyuna ketakutan

 


“Siapa kau?!”


Reflek suara hyuna membuat namja itu terkejut dan membalikan tubuhnya menatap hyuna membuat hyuna membulatkan matanya


“Yah! Siapa kau?!” Tanyanya lagi dengan suara yang bergetar

 

 

 

 

 

-

-

-

-

-

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet