Let you go

Saranghae babo!

"Ternyata dia seperti iblis, ishhh lihat saja nanti aku tak akan membiarkanmu merusak kebahagiaan unnie da oppaku" 

 
 
__________________________________________
 
 
 
 
 
 
At kediaman keluarga Jang 
Pukul 08.00am ksl 
 
 
Mereka sedang melahap sarapan mereka dimeja makan besar itu bersama-sama Hingga appa membuka pembicaraan 
 
 
 
"Hyunseung taeyeon.. Apakah kalian sudah cukup saling mengenal? Bagaimana jika pernikahan kalian kami percepat?" Ucap appa 
 
 
Tiba-tiba hyuna tersedak sohyun menyadari itu dan langsung menyodorkan minum untuk hyuna 
 
 
 
"Ne gomawo" ucap hyuna meneguk minumannya 
 
 
Hyuna dan sohyun saling menatap penuh arti seperti sohyun sangat mengerti perasaan unnienya saat ini 
 
 
 
Hyunseung melirik hyuna ia tau ia tersedak pasti karena terkejut dengan ucapan appa 
 
 
"Hyunseung?" Ucap tae
 
 
"Hm?" Jawab hyunseung 
 
 
"Appa bertanya" ucap taeyeon 
 
 
"Ne sayang, eomma dan appa ingin segera kalian menikah kami ingin segera menimang cucuk darimu" ucap eomma dengan senyum bahagianya 
 
 
 
Hyuna melihat eommanya tersenyum bahagia begitupun appa, ia merasa sangat egois jika harus mengutamakan cintanya pada hyunseung , eomma dan appa pasti akan sangat sedih jika pernikahan  hyunseung oppa tak jadi dan mengetahui jika sebenarnya dirinya dan hyunseung saling mencintai 
 
 
 
"Aku... Aku maafkan eomma , appa.. Aku belum memikirkan itu" ucap hyunseung 
 
 
"Nak, apa lagi yang kau fikirkan ? Kau dan taeyeon sudah saling mengenal, dan taeyeon adalah gadis yang pintar dan baik" ucap appa 
 
 
"Cihhh baik?!" Batin sohyun menatap tak suka pada tae yang duduk dihadapannya 
 
 
 
"Ne , kau tak akan mendapatkan yeoja sebaik dirinya hyunseungg" ucap eomma 
 
 
 
Hyuna merasa cemburu yang luar biasa tapi ia tak mau menunjukannya lagi pula siapa dirinya? Eomma dan appa kan hanya mengetahui jika dirinya hanyalah seorang adik hyunseung tak lebih 
 
 
 
 
"Aku siap menikah dengan hyunseung , appanim eommanim" ucap tae dengan tegasnya
 
 
"Mwo?!!" Ucap sohyun 
 
 
Semua menatap ke arah sohyun 
"Ada apa sayang?" Tanya eomma 
 
 
Sohyun tertegun ia sendiri tak bermaksud mengatakan itu dengan sendirinya kata-kata itu keluar dari bibir mungilnya 
 
 
 
"Ah? Oh.. Aniya.. Maksudku.. Apa taeyeon unnie yakin? Bukankah kalian baru saja saling menenal" ucap sohyun gugup
 
 
 
Taeyeon tersenyum 
"Aku yakin dengan keputusanku sohyun-ah" ucap tae
 
 
"Aaaah arraseo " ucap sohyun tersenyum paksa dan mengangguk 
 
 
 
Hyuna hanya diam tak bicara dan mengaduk-aduk makanannya 
 
 
"Naya?" Ucap eomma namun hyuna tak menjawab 
 
 
"Hyuna?" Lagi-lagi hyuna tak menjawab ia hanya melamun kosong dan mengaduk-aduk makanannya 
 
 
"Khem" Hyunseung yang duduk disamping hyuna menyikut pelan tangan hyuna membuat hyuna langsung tersadar 
 
 
"Ne?" Ucap hyuna menatap hyunseung 
 
 
Lalu ia melirik appa eomma dan sohyun yang menatapnya dan tersenyum malu 
 
 
"Ada apa eomma?" Tanyanya 
 
 
"Ishhh kau ini kenapa ? Dan kenapa makanannmu kau aduk-aduk seperti itu huh?" Ucap eomma 
 
 
"Mmm aniyaa .. Sepertinya aku akan terlambat, maaf eomma appa semuanya.. Naya selesai naya harus pergi sekarang" ucap hyuna bangun dari duduknya dan menunduk sopan lalu pergi tak menghiraukan panggilan eommanya 
 
 
 
 
"Ada apa dengan air mata ini!! Kenapa dia selalu ingin menunjukan dirinya huh?! Berhenti menangis hyuna!!! Babo!" Gerutunya sambil berjalan menuju mobilnya
 
 
 
"Aku harus bicara dengannya" ucap eomma kesal 
 
"Eomma, biar aku saja" ucap hyunseung 
 
 
"Yasudah kalau begitu cepat susul dia" ucap appa khawatir 
 
 
Hyunseung mengangguk dan menunduk sopan lalu mengejar hyuna
 
 
Saat tae akan ikut mengejar hyunseung sohyun segera menahan tae 
 
 
"Oh unnie! Tak sopan jika kau tak habiskan dulu sarapanmu, benarkan eomma?" Ucap sohyun 
 
 
 
"Ne sohyun benar, sudah tak apa jangan khawatirkan hyuna mungkin dia sedang ada masalah , biarkan hyunseung yang menyelesaikannya arra? Sudah lanjutkan sarapanmu" ucap eomma 
 
 
Taeyeon tersenyum paksa dan mengangguk 
"Ne eommanim" 
 
 
 
"Kau fikir kau bisa terus mengganggu hyunseung oppa dan hyuna unnie? Ekekek selama aku disini kau tak bisa melakukan apa pun" batin sohyun tertawa puas 
 
 
 
 
Hyunseung tak dapat mengejar hyuna karena hyuna sudah melaju dengan mobil Mini Cooper berwarna merahnya 
 
 
 
Hyunseung segera masuk kedalam mobilnya untuk mengejar hyuna 
 
 
 
Hyuna terus mengendarai mobilnya hingga ia sampai di kampusnya 
 
 
"Syukurlah ia benar pergi kekampusnya" ucap hyunseung khawatir jika hyuna marah dan tak pergi kekampus 
 
 
 
Lalu hyunseung pun menancap gasnya pergi menuju rumah sakit 
 
 
 
Tanpa hyunseung ketahui , hyuna mengetahui jika dirinya diikuti oleh hyunseung ia berpura-pura masuk kedalam lingkungan kampus agar hyunseung berhenti mengikutinya karena sebenarnya ia tak memiliki jadwal hari ini 
 
 
 
Setelah merasa hyunseung sudah pergi hyuna keluar dari lingkungan kampus dan menelfon dongwoon untuk menemaninya minum coffee 
 
 
 
 
 
"Nona? Kau terlihat tak baik hari ini" ucap dongwoon 
 
 
"Hm? Maksudmu? Aku terlihat jahat hari ini?" Ucap hyuna sebal 
 
 
Dongwoon tertawa kecil
"Aniyaa maksudku, kau seperti sedang ada masalah, apakah semua baik-baik saja?" 
 
 
 
Hyuna menundukan kepalanya menatap cangkir coffeenya dan menghela nafasnya dalam-dalam 
 
 
 
"Sebenarnya aku sedang tak baik" jawab hyuna 
 
 
"Sudah kudugaa, kau mau menceritakannya padaku ?" Tawar dongwoon 
 
 
"Jinjja? Kau mau mendengarkannya?" Ucap hyuna 
 
 
Dongwoon tersenyum dan mengangguk
"Tentu saja" 
 
 
"Tapi.. Ini memalukan" ucap hyuna 
 
 
"Tak apa noona, aku akan setia mendengarnya" ucap dongwoon 
 
 
"Sebenarnya... Mmm kau tau hyunseung oppa kan?" 
 
 
Dongwoon mengangguk
 
 
"Ne, dia oppaku.. Tapi sebenarnya dia bukan oppa kandungku" 
 
 
"Mwo? Jadi hyunseung hyung bukan oppa kandungmu?" 
 
 
Hyuna mengangguk dan menggigit bibir bawahnya 
 
 
"Nee.. Dan permasalahannyaa.. Aku dan hyunseung oppa saling mencintai" ucap hyuna 
 
 
Dongwoon membulatkan kedua matanya terkejut dengan apa yang didengarnya sekaligus hatinya terasa sakit mendengarnya 
 
 
"Saling mencintai?" 
 
 
Hyuna kembali mengangguk sedih 
 
 
"Tapi.. Kenapa kau terlihat sedih?" 
 
 
"Ini masalahnya.. Kedua orang tua kami tak mengetahui tentang perasan kami" ucap hyuna sedih 
 
 
"Dann hyunseung oppa sudah dijodohkan dengan seorang yeoja yang cantikk pintar , aaah jinjja pokonya dia sangat sempurna" ucap hyuna sebal lalu mengerucutkan bibirnya 
 
 
Dongwoon tersenyum melihat ekspresi wajah hyuna yang menggemaskan itu 
 
 
"Wae?"
 
 Tanya hyuna sebal karena dongwoon malah tersenyum padanya padahal ia sangat jelas menceritakan kesedihannya bukan sesuatu yang menyenangkan kenapa dia tersenyum?! Apa dia gila?
 
 
 
"Kau lucu sekali saat marah seperti ini" ucap dongwoon 
 
 
Hyuna tertegun dan lalu ia tertawa kecil dan memukul kecil lengan dongwoon 
 
 
"Yaa!" Ucap hyuna 
 
 
"Noona apa kau tak menyadari jika kau juga sangat cantik juga cerdas dan menarik" puji dongwoon 
 
 
Hyuna berusaha menahan tawanya namun ia tak sanggup sungguh ia merasa geli mendapat pujian bahkan terdengar seperti rayuan dari adik tingkatnya sendiri 
 
 
Dongwoon senang melihat hyuna kembali tertawa , hyuna sungguh sempurna dimatanya 
 
 
 
 
 
Rumah sakit 
Pukul 03.00pm ksl 
 
 
Hyunseung baru saja selesai melakukan operasi seorang pasien yang kecelakaan ia segera memeriksa ponselnya namun ia mengerutkan keningnya kala tak ada balasan pesan dari hyuna 
 
 
 
"Apa dia belum pulang?" Batinnya 
 
 
 
Lalu ia menelfon hyuna ia tertegun ponsel hyuna tak aktif
 
 
Lalu hyunseung menghubungi teman hyuna yaitu jihyun 
 
 
 
 
"Jihyun? Apa kau sedang bersama hyuna?" 
 
 
 
"Mwo? Jadi hari ini kalian tak ada jadwal?"Ucap hyunseung terkejut kala jihyun mengatakan hari ini mereka tak ada kelas 
 
 
"Gwaenchana, aku akan mencari hyuna . Gomawoyo" ucap hyunseung telfon pun terputus 
 
 
 
"Anak itu, kemana dia sebenarnya" ucapnya 
 
"Tunggu, berarti dia mengerjaiku saat dia masuk kekampus? Aaaah jinjja! Dia pasti tau jika aku mengikutinya " ucap hyunseung
 
 
 
 
 
Apartement Hyuna
Pukul 07.00pm ksl 
 
 
 
Hyuna memutuskan untuk tak pulang kerumahnya ia memilih tidur di apartementnya itu lebih baik untuknya 
 
 
 
Hyuna melempar tasnya kesofa apartementnya dan menjatuhkan dirinya disana 
 
Ia menghela nafasnya kasar dan melamun kosong lalu ia teringat dengan hubungannya dan hyunseung 
 
 
Apakah ia salah jika mencintai hyunseung? Mereka bukan adik kaka kandung apakah itu salah? Tapi.. Eomma dan appa bagaimana? Mereka pasti tak akan menyetujui hubungan mereka belum lagi saat ini ada taeyeon yang tak lama lagi akan menikah dengan hyunseung 
 
 
 
Hyuna berkali-kali menghela nafasnya lelah dan putus asa lalu ia mendengar suara bell dari apartmentnya 
 
 
 
Hyuna berjalan dengan malasnya untuk membukakan pintunya ia terkejut kala seorang namja yang sudah berdiri dengan wajah kesalnya didepan pintu kamar apartementnya 
 
 
 
"Oppa?! Kenapa kau kemari?!"
 
 
"Kau berani sekali mengerjaiku" ucap hyunseung dengan nada dinginnya 
 
 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya ia mengerti sangat mengerti apa maksud hyunseung ia telah mengerjainya tadi pagi 
 
 
 
"Kajja kita pulang" ucap hyunseung 
 
 
Hyuna menatap tak suka pada hyunseung 
"Pulang? Aku sudah dirumahku Babo " 
 
 
"Ini apartement bukan rumah" jawab hyunseung 
 
 
"Ish! Menyebalkan ! " gerutu hyuna 
 
 
"Kajja" hyunseung menarik tangan hyuna namun hyuna mencoba melepaskan genggaman tangan hyunseung yang menariknya 
 
 
"Andwaeee!!!!!" Ucap hyuna 
 
 
"Jika kau tak pulang aku akan beritahukan pada eomma dan appa jika aku dan kau saling mencintai!" Ancam hyunseung 
 
 
"Oppa kau sudah tidak waras !" Ucap hyuna kesal 
 
 
"Kajja" hyunseung kembali menarik hyuna 
 
 
"Ne ne! Tunggu! Ishh sakit babo! Aku ambil tasku dulu!" Ucap hyuna 
 
 
Hyunseung mengangguk 
 
"Ya! Apa kau benar-benar bodoh?! Bagaimana aku bisa mengambil tasku jika kau tak melepaskan tanganmu!" Ucap hyuna 
 
 
Hyunseung melepaskan genggamannya dan membiarkan hyuna masuk kedalam mengambil tasnya 
 
 
Namun tiba-tiba hyuna menutup pintunya dan langsung menguncinya 
 
 
 
"Ya ! Kim hyuna!!" Ucap hyunseung saat pintunya sudah tertutup
 
 
"Rasakan itu!" Ucap hyuna pelan 
 
 
"Buka pintunya atau aku akan menelfon appa!" Ancam hyunseung 
 
 
Hyuna mengepalkan kedua tangannya kesal 
"Ya !!! Kenapa kau selalu saja mengancamku huh?!!!" Teriak hyuna 
 
 
"Karena aku tak ingin kehilanganmu! Aku mencintaimu!" Teriak hyunseung dari luar
 
 
Namun terdengar oleh hyuna ada seseorang yang menegur hyunseung untuk tak berteriak karena mengganggu 
 
 
 
Hyuna tertawa kecil mendengar hyunseung dimarahi 
 
 
Hyuna mendengar ponselnya berbunyi lalu berlari kecil untuk mengambilnya 
 
 
"Ishhh !!!" Ucapnya kesal karena panggilan itu dari hyunseung 
 
 
 
"Mwo?!!!" Jawab hyuna kala mengangkat panggilan hyunseung 
 
 
Namun hyunseung hanya diam tak bicara dan hanya terdengar suara nafas darinya
 
 
"Ya! Kau menelfonku hanya agar aku mendengar suara nafasmu huh?!" Ucap hyuna
 
 
 
"Saranghae" ucap hyunseung seketika hyuna terdiam entah mengapa semudah itu hatinya tersentuh oleh hyunseung 
 
 
"Hyuna, jangan tinggalkan aku" pinta hyunseung suaranya jauh terdengar lebih lembut 
 
 
"Jebal" ucapnya lagi 
 
 
Hyuna masih diam mendengar ucapan hyunseung ia tak tahu harus menjawab apa , ia sangat bahagia hyunseung menyatakan perasaanya lagi padanya 
 
 
 
"Pulanglah, kau tau? Aku tak akan bisa tidur tenang dan makan dengan tenang jika kau jauh dariku" ucapnya lagi 
 
 
 
"Hyuna, apa pun akan kulakukan untukmu, kau ingin apa? Makanan apa pun akan kubelikan untukmu akan kubuatkan untukmu, kau ingin belanja? Aku akan belikan untukmu apa pun itu, apa pun itu... Akan aku lakukan hyuna, yang tidak bisa aku lakukan adalah..." 
 
 
Hyuna tertegun saat hyunseung tak melanjutkan ucapannya dan menunggu ucapan hyunseung 
 
 
 
"Meninggalkanmu" sambungnya 
 
 
 
Hyuna merasa tersentuh dengan ucapan hyunseung kedua matanya mulai memanas bagaimana pun juga ia mencintai hyunseung hanya saja keadaan yang tak membuat mereka bisa bersama 
 
 
 
"Hyuna..." Ucap hyunseung karena hyuna hanya diam , namun ia bisa mendengar isakan tangis hyuna 
 
 
 
"Uljima" ucap hyunseung 
 
 
"Kita bisa melalui ini bersama" lanjutnya 
 
 
Mereka saling diam tanpa memutus panggilannya hyunseung mendengar suara isakan tangis hyuna yang tertahan ia tau jika hyuna juga merasa tertekan dan sakit dengan kondisi ini 
 
 
 
Tiba-tiba pintu terbuka ia melihat hyuna yang membukakan pintunya dan menatap hyunseung sedih 
 
 
 
"Oppa" ucap hyuna suaranya sangat parau dan tanpa memutus panggilannya walaupun mereka sudah berhadapan 
 
 
"Saranghae" lanjut hyuna 
 
 
 
Hyunseung tersenyum 
"Nado saranghae hyuna" jawabnya 
 
 
Hyuna memutus panggilannya lalu memeluk hyunseung seerat mungkin ia tak pernah tau kapan pelukannya akan menjadi pelukan yang terakhir untuknya 
 
 
 
"Kau harus pulangg" ucap hyunseung 
 
 
"Tapi.. Aku tak betah jika yeoja itu masih saja tinggal dirumah" ucap hyuna 
 
 
"Yeoja? Sohyun maksudmu?" 
 
 
"Yak! Dia adikku mana mungkin aku tak betah dengan kehadiran adikku sendiri!" Ucap hyuna sebal 
 
 
 
Hyunseung tertawa akhirnya ia bisa membuat si cerewet ini kembali bersuara 
 
 
"Ne ne mian, oppa hanya bercanda.. Kajja kita kembali kerumah disini tak ada makan kaan? Kau memangnya tidak takut kelaparaan? Hmm?" Ucap hyunseung ia sangat mengenal hyuna yang gemar makan 
 
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal hyunseung selalu memiliki akal agar membuatnya kembali kerumah!
 
 
 
"Arraseo! Tapi berjanjilah..." Ucap hyuna 
 
 
"Mwoya?" Tanya hyunseung 
 
 
"Kau akan menemaniku makann !!" 
 
 
Hyunseung tertawa kecil dan mengangguk sebelah tangannya mengelus puncak kepala hyuna dengan gemasnya 
 
 
Akhirnya hyunseung bisa membujuk hyuna untuk kembali pulang kerumah 
 
 
 
 
"Hyunseungg..  Oh hyuna? Kau kembali?" Sambut tae 
 
 
"Apa maksudnya? Dia tak suka aku kembali?" Batin hyuna 
 
 
"Ne" jawab hyuna ketus lalu ia berjalan melewati taeyeon menuju kamarnya 
 
 
 
Hyunseung tersenyum sekilas pada tae dan mengejar hyuna 
 
 
"Ishhh!!! Kenapa dia mesti kembali kesini?! Aku harus membuatnya tak pernah kembali lagi kemari! Dia hanya akan menjadi penghalangku saja!" Gerutu tae 
 
 
 
 
Sohyun yang hendak berjalan ke dapur melihat hyuna sudah kembali pulang 
 
 
"Oh unnie?!!" Sohyun terlihat sumbringah dan langsung memeluk erat hyuna dibalas oleh hyuna dengan pelukan erat dan tertawa kecil 
 
 
"Yaaa! Memangnya aku akan kemana?!" Ucap hyuna 
 
 
"Hehehe aku fikir unnie marah dan tak akan kembali kerumah" ucap sohyun 
 
 
"Oh jadi kau mengerti jika tadi pagi aku kesal?" Tanya hyuna 
 
 
Sohyun tersenyum bangga 
"Tentu saja, aku kan pintar" 
 
 
"Ne ne kau memang anak pintaaaaar hahah" ucap hyuna sambil memainkan hidung sohyun 
 
 
 
"Hyuna" ucap hyunseung 
 
 
Sohyun dan hyuna melirik ke arah hyunseung 
"Ne oppa?" Ucap hyuna 
 
 
"Berjanjilah tak akan pergi seperti tadi" ucap hyunseung 
 
 
"Ish kau berlebihan sekali, lagi pula aku pergi pun tak kemana-mana hanya pulang ke apartementku sendiri" ucap hyuna sebal 
 
 
"Pokonya tidak" ucap hyunseung 
 
 
Hyuna berdecak sebal
 
"Ne!" Jawab hyuna 
 
 
"Oh unnie, ada yang ingin aku bicarakan padamu" ucap sohyun 
 
 
"Ne katakanlah" ucap hyuna 
 
 
Sohyun melirik ke arah hyunseung seperti menandakan ia tak bisa mengatakannya jika ada hyunseung disana
 
 
Hyunseung mengerti maksud sohyun ia tertawa kecil dan mengangguk 
 
 
"Ne ne oppa akan pergi" ucap hyunseung lalu melangkah meninggalkan mereka 
 
 
 
"Nahh .. Katakanlah" perintah hyuna 
 
 
"Unnie sepertinya kita harus memberi pelajaran untuk tae unnie" 
 
 
Hyuna mengerutkan keningnya
"Mwo? Waeyo ?" 
 
 
"Kau tau tidak? Kemarin aku mendengar tae unnie akan mencoba menyingkirkanmu dari siini dan membuat hyunseung oppa menbencimu unnie" aku sohyun 
 
 
"Jinjja?!" Ucap hyuna dengan suara cemprengnya 
 
 
Sohyun segera menutup mulut hyuna
 
"Jangan berteriak !!!! Nanti ada yang mendengar!" Ucap sohyun 
 
 
"Keterlaluan! Ne ! Kita harua berri dia pelajaran sohyun-ah" ucap hyuna 
 
 
 
"Aku punya ide!" Ucap sohyun lalu membisikan ide jahilnya pada hyuna 
 
 
Hyuna tertawa geli dan menyetujui ide cemerlang adikknya itu 
 
 
 
 
 
Pukul 12.30am ksl 
 
 
Kali ini taeyeon tak lagi tidur dikamar hyuna kini ia tidur dikamar tamu rumah keluarga hyuna 
 
 
 
Tae terbangun akibat suara ponselnya yang berdering namun ia tak mengetahui siapa penelfon itu karena ia sadar ia adalah seorang dokter ia harus mengangkatnya siapa tau itu adalah keadaan darurat 
 
 
 
"Yoboseo?" Jawab tae yang masih mengantuk 
 
 
"Yoboseo??" Namun tak ada jawaban dari sebrang sana 
 
 
Taeyeon akhirnya memutuskan telfonnya dan berjalan kedalam kamar mandinya 
 
 
 
Sohyun menyelinap masuk dengan cepatnya ia menyimpan tikus karet didalam ranjang taeyeon lalu berlari keluar kamar tae dengan sangat hati-hati dan ternyata yang menelfon tae untuk membangunkannya adalah hyuna agar tae tak menyadari kehadiran sohyun kekamarnya 
 
 
 
"Bagaimana ?" Tanya hyuna yang menunggu sohyun dikamarnya 
 
 
Sohyun tertawa kecil dan mengacungkan jempolnya 
 
"Beres!! Kita tunggu saja reaksinya" ucap sohyun 
 
 
"Kerja bagus!" Mereka melakukan high five dan kembali tertawa membayangkannya bagaimana tae akan ketakutan 
 
 
 
Sudah 20 menit lamanya hyuna dan sohyun menunggu hingga kantuk 
 
 
"Ish jinjja ! Mengapa tak ada reaksi apapun darinya" gerutu hyuna 
 
 
"Tunggu saja unnie mungkin dia masih didalam kamar mandi atau mungkin dia tertidur dikamar mandi ekekek" ucap sohyun 
 
 
 
 
"KYAAAAAA!!!!!!!!" Akhirnya mereka mendengar teriakan tae yang terdengar seperti suara alunan musik indah untuk mereka 
 
 
"Apa kataku bilang? Dia akan ketakutan , hanya bersabarlaah " ucap sohyun terkekeh 
 
 
Mereka kembali melakukan high five dan kembali tertawa puas didalam kamar hyuna 
 
 
 
 
"Ada apa taryeon-ah?" Tanya eomma panik 
 
 
"Kau kenapa nak?" Tanya appa yang juga panik 
 
 
"Oh? Mmm aniyaa.. Tadi .. Ini" ucap tae 
 
 
"Ada apa nak?" Tanya eomma lagi 
 
 
"Ishh ada apa sih malam-malam berteriak! Kau tau kau telah mengganggu kau membangunkan semua orang!" Protes hyuna 
 
 
"Ne hyuna unnie benar, aku kan harus sekolah pagi besokk" sambung sohyun 
 
 
 
"Ne , mianhae ... Maafkan aku eommanim appanim hyuna dan sohyun" ucap tae malu dan menyesal 
 
 
"Ada apa ini?" Tanya hyunseung yang baru tiba dikamar tae 
 
 
"Ini oppa! Taeyeon unni berisik sekali, malam-malam berteriak, aku kan besok harus sekolah pagi!" Ucap sohyun sebal 
 
 
"Yasudah sudah, kembalilah kekamar kalian dan tidur" ucap appa 
 
 
Mereka kembali kemamar mereka hyuna dan sohyun saling berbalas tatapan dan tersenyum penuh kemenangan lalu mereka pun masuk kedalam kamar mereka masing-masing 
 
 
 
 
 
Paginya
Pukul 05.00am ksl 
 
 
Tae bangun dari tidurnya dan berjalan kekamar mandi untuk membersihkan dirinya namun ia terkejut saat tiba-tiba air kerannya mati sedangkan ia sedang membersihkan rambutnya 
 
 
"Omo! Ada apa ini? Apa listriknya mati? Ah eotteoke " ucapnya panik sedangkan rambutnya masih berbusa oleh shampoo 
 
 
 
Hyuna dan sohyun tertawa diluar sana ia yang mematikan listrik rumah itu kembali mereka melakukan high five 
 
 
"Dengan begini, dia tidak akan betah berlama-lama dirumah ini " ucap hyuna 
 
 
"Ne unnie kau benar! " 
 
 
"Kajja kita pergi sebelum ada yang melihat kita" ucap hyuna 
 
 
 
--
 
 
Mereka berkumpul dimeja makan untuk sarapan bersama 
 
 
"Oh kemana taeyeon? Apa dia belum bangun?" Tanya eomma 
 
 
 
Sohyun dan hyuna saling melirik dan menahan tawanya 
 
 
"Dia malas sekali, jam segini belum bangun" ucap hyuna 
 
 
"Hyunaaa jangan seperti itu, taeyeon itu anak yang rajin, mungkin sebentar lagi juga dia akan turun" ucap eomma 
 
 
"Ishh eomma kenapa kau selaaalu saja memujinya" protes hyuna 
 
 
 
"Hyunaa , bukannya begituuu.. Taeyeon itu yeoja yang baikkk dan juga rajinnn.. Kau tak bolehh bilang seperti ituu nanti dia tersinggung bagaimana?"ucap eomma 
 
 
"Eomma benar, lagi pula kau harus bersikap ramah padanya hyunaa bagaimana pun juga dia akan segera menjadi kaka iparmu" ucap appa 
 
 
 
Hyunseung tertegun ia langsung melirik hyuna ia tak mau sampai kejadian kemarin terulang lagi ia takut jika hyuna kembali marah 
 
 
Namun kali ini hyuna terlihat biasa saja dan memakan sarapannya dengan lahap 
 
 
"Dan kau juga sohyun-ah" ucap appa 
 
 
"Mwo? Aku?" Ucap sohyun yang menghentikan sarapannya 
 
 
"Ne kau, kau juga harus bersikap ramah pada calon kakak iparmu arra?" Ucap eomma 
 
 
Sohyun menarik nafasnya dalam dan mengangguk 
"Ne eomma , appa" jawabnya 
 
 
 
"Maaf eommanim appanim, saya terlambat ikut sarapan bersama kalian" ucap tae yang baru saja tiba 
 
 
"Oh gwaenchana, ayo nak duduklah dan sarapan bersama kami" ucap appa 
 
 
"Ne kamsahamnida appanim" tae pun duduk disebelah sohyun 
 
 
 
"Makanlah naak, hyuna sudah menyiapkan sarapanmu dipiringmu" ucap eomma tersenyum ramah pada tae 
 
 
 
"Hyuna?" Batin tae tak pernah hyuna menyiapkan sarapan untuknya 
 
 
 
Lalu tae melirik ke hyuna yang duduk dihadapannya disamping hyunseung 
 
 
 
Hyuna tersenyum manis pada tae dan dibalas senyuman oleh tae namun tae merasa ada yang aneh pada sikap hyuna 
 
 
 
"Gomawo hyunaa" ucap tae
 
 
Hyuna hanya menjawabnya dengan senyuman manisnya dan mengangguk 
 
 
 
Taeyeon mulai memakan sarapannya yang tak lain adalah nasi goreng yang telah hyuna dan sohyun masukan bubuk cabai sangat banyak dan mereka tau jika tae sangat tidak menyukai pedas 
 
 
 
Tae tersedak karena rasa pedas itu nasi goreng dimakanannya sangatlah pedas ia langsung meminum air putih di dekatnya dan meneguknya 
 
 
 
"Omo taeyeon ? Kau kenapa?" Tanya eomma khawatir 
 
 
 
"Oh aniya.. Gwaenchana eommanim" ucap tae yang masih sibuk dengan minumnya 
 
 
 
Hyuna dan sobyun benar-benar menahan tawanya agar tak membuat eomma dan appanya curiga 
 
 
 
"Unnie, waeyo? Kenapa terus minum? Kau tak suka dengan masakan hyuna unnie? Aigooo kau tak sopan sekali" ucap sohyun 
 
 
 
 
"Mwo? Ohhh oh aniyoo.. Bukan begitu, tapi inii..." Sebelum tae mengatakan yang sebenarnya hyuna segera mengalihkan pembicaraannya 
 
 
"Oh eomma, mmm naya hari ini tidur di apartement boleh kan?"
 
 
 
"Mwo? Shireo" tiba-tiba hyunseung menjawab dengan cepat 
 
 
Hyuna mengerucutkan bibirnya sebal 
"Ya! Aku tak bertanya padamu !" Protes hyuna 
 
 
"Pokonya tidak" tegas hyunseung yang kembali menyantap sarapannya
 
 
"Iya hyuna.. Untuk apa kau kembali ke apartementmu? Kau kan harus beradaptasi dengan taeyeon " ucap eomma 
 
 
"Eomma! yang akan menikah dengan taeyeon unnie itu hyunseung oppa bukan aku, kenapa aku harus beradaptasi dengannya?" Ucap hyuna sebal 
 
 
"Hyuna..." Ucap eomma agar hyuna tak menyinggung perasaan tae
 
 
 
"Hyunseung perhatian sekali pada hyuna! Bahkan dia sama sekali tak peduli padaku! Lihat saja nanti, aku akan membuatmu bertekuk lutut memohon cinta padaku jang hyunseung" batin tae 
 
 
 
 
--
 
 
At Rumah Sakit
Seoul Korea Selatan 
 
 
 
Taeyeon melihat hyunseung yang sedang bersama salah seorang suster sedang membicarakn pasiennya 
 
 
Taeyeon tersenyum senang dan menghampiri hyunseung 
 
 
 
"Permisi dokter jang? Bisa kita bicara sebentar?" Ucap tae 
 
 
 
Hyunseung menatap tak suka pada tae namun ia mencoba untuk tersenyum 
 
 
"Ne baiklah" jawab hyunseung lalu memberikan sebuah map ditangannya pada suster itu 
 
 
"Ini bawalah dulu, kita bicarakan lagi setelah ini" ucap hyunseung pada suster itu 
 
 
 
 
"Ada apa?" Tanya hyunseung 
 
 
"Mmm , bisakah kita bicara dikantin? Maksudku kita duduk dan setidaknya memesan minum?" Tawar tae 
 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang 
"Baiklah" 
 
 
 
Tae tersenyum senang dan merangkul lengan hyunseung , hyunseung langsung mencoba melepaskan tangan tae, tae menyadari jika hyunseung tak suka dan perlahan melepaskan rangkulannya 
 
 
 
"Tolong jaga sikapmu, ini dirumah sakit" ucap hyunseung 
 
 
 
--
 
 
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya hyunseung 
 
 
"Kau tak akan memesan minum dulu?" Tanya tae 
 
 
"Sudahlah tae, aku sibuk banyak pasien yang harus kuperiksa sekarang dan aku harus mempersiapkan untuk operasi pasienku" ucap hyunseung 
 
 
"Mmm arraseo..." Jawab tae dengan wajahnya yang sedih 
 
 
"Jadi begini , ini tentang adikmu" ucap tae 
 
 
Hyunseung mengerutkan keningnya
"Adikku? Nugu?" 
 
 
"Hyuna" jawab tae
 
 
"Ada apa dengannya?" Tanya hyunseung 
 
 
"Apa kau tak menyadari jika hyuna sepertinya tak menyukaiku" 
 
 
Hyunseung terdiam menunggu tae melanjutkan ucapannya 
 
 
"Aku merasa dia ingin menyingkirkanku" lanjutnya 
 
 
"Apa maksudmu ? Hyuna bukan yeoja seperti itu" ucap hyunseung tak suka dengan ucapan tae 
 
 
"Ne ne aku tau tapi dengarkan dulu, hyuna sepertinya cemburu padaku, jangan-jangan dia menyukaimu" ucap tae yang belum mengetahui jika hyunseung dan hyuna memang saling mencintai 
 
 
 
Hyunseung tertegun dengan ucapan tae, ia khawatir jika tae akan mengetahui status dirinya dengan hyuna 
 
 
"Kau harus berhati-hati hyunseung" 
 
 
"Apa maksudmu? Dia adikku kenapa aku harus berhati-hati dengannya" 
 
 
"Maksudku bisa saja dia memang menyukaimu dan bagaimana jika ia berniat untuk menggagalkan pernikahan kita huh?" 
 
 
"Taeyeon! Cukup, kau memintaku berhenti dari tugasku hanya untuk membicarakan ini? Dan satu hal lagi, kita belum tentu akan menikah dan .. Hyuna bukanlah yeoja licik seperti yang kau fikirkan, kau mengerti?" Ucap hyunseung dengan tatapannya yang tajam dan langsung pergi meninggalkan tae 
 
 
"Hm aku jadi curiga padanya,jangan-jangan dugaanku benar.. Hyunseung menyimpan rasa pada hyuna? Aku harus menyelidikinya" ucapnya sendiri 
 
 
 
 
 
Pukul 05.00pm ksl 
 
 
Tae melihat hyunseung yang sedang sibuk menelfon seseorang lalu ia menghampiri hyunseung 
 
 
"Hyunseung? Kau sedang mencoba menelfon siapa?" 
 
 
"Hyuna" jawab hyunseung singkat 
 
 
"Mungkin dia sedang dijalan" ucap tae 
 
 
"Tidak, dia mengatakan pulang jam 5 aku harus menjemputnya" 
 
 
"Menjemputnya? Aigoo dia kan sudah besar, kenapa harus kau jemput? Dia sungguh tidak dewasa" 
 
 
Hyunseung menatap dingin pada tae yang berdiri disampingnya 
 
 
"Aku yang memintanya untuk selalu pulang bersamaku" ucap hyunseung dingin 
 
 
 
Lalu ia melangkah pergi meninggalkan tae namun segera dicegah oleh tae 
 
 
"Tunggu! Kau mau pulang sekarang?" Tanya tae 
 
 
"Hm, sudah kukatakan aku harus menjemput hyuna" 
 
 
"Mmm, arraseo" ucap tae melepaskan pegangannya dan membiarkan hyunseung pergi 
 
 
 
 
---
 
 
 
"Oh itu sepertinya hyunseung oppa hyuna" ucap gayoon melihat seorang namja berparas tampan dan tubuh tegap keluar dari mobil sedang putihnya 
 
 
 
"Oh nee itu dia , ishh lama sekali!" Gerutu hyuna 
 
 
"Yasudah kalau begitu kita pulang juga ne , bye hyunaaa" ucap jihyun dan jiyoon 
 
 
"Ne , gomawo sudah menemaniku... Hati-hati dijalan" ucap hyuna 
 
 
Mereka pun pergi dan berpapasan dengan hyunseung mereka menundukan tubuh mereka sopan pada hyunseung 
 
 
 
"Lama sekali! " gerutu hyuna 
 
 
"Aigooo tuan putriku selaaalu saja marah-marah" ucap hyunseung memegang bibir hyuna yang mengerucut sebal 
 
 
"Oppa!!!!" Protes hyuna 
 
 
Hyunseung tertawa kecil mendengar suara cempreng kekasihnya ini 
 
 
 
Kekasih(?) 
 
 
 
"Kajja kita pulang cerewet!" Ucap hyunseung sambil merangkul hyuna membuat leher hyuna terlingkar diketiak hyunseung 
 
 
"Yak !!!!" Protes hyuna namun hyunseung tak melepaskannya dan terus berjalan dengan hyuna yang masih dalam rangkulannya
 
 
 
---
 
 
Didalam mobil hyunseung menerima panggilan dari rumah sakit untuk seger berangkat ke busan untuk membantu mengobati banyaknya korban akibat bencana banjir besar disana 
 
 
 
"Waeyo?" Tanya hyuna melihat wajah khawatir hyunseung 
 
 
"Aku diminta untuk datang ke busan untuk membantu korban-korban bencana alam disana" ucap hyunseung tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan karena fokus menyetir 
 
 
 
"Jinjja? Woah bagus, itu mulia sekali" ucap hyuna 
 
 
"Ne" jawab hyunseung singkat 
 
 
Hyuna berdecak mendengar hyunseung hanya menjawab ketus 
 
 
"Yak! Kenapa kau terlihat tak senang huh?!" Tanya hyuna 
 
 
"Jika aku harus pergi itu artinya aku akan jauh darimu " jawab hyunseung tanpa melirik hyuna 
 
 
Hyuna tertawa geli
"Yaak! Kau fikir ini jaman purba?? Kau bisa menghubungiku babo hahaha" 
 
 
"Tetap saja rasanya berbeda, aku ingin selalu disampingmu" ucap hyunseung 
 
 
Hyuna terdiam ia juga sebenarnya sedih jika hyunseung harus pergi tapi ia juga tak bisa melarang hyunseung bagaimana pun juga itu adalah tugasnya sebagai seorang dokter 
 
 
Hyun tersenyum mencoba tegar sebelah tangannya terulur memegang sebelah bahu hyunseung 
 
 
"Gwaenchana.... Kita masih bisa berhubungan oppa, kau kan bisa menelfonku setiap saat, keutji?" Ucap hyuna mencoba tegar 
 
 
Hyunseung mengambil tangaan hyuna yang berada dibahunya lalu menciumnya penuh sayang 
 
 
 
"Oppaaa hentikaaan" ucap hyuna tertawa geli dan mencoba menarik tangannya namun hyunseung memegangnya kuat 
 
 
 
---
 
 
Mereka sampai dirumah dan rumah sakit kembali menghubungi hyunseung memintanya untuk pergi besok pagi 
 
 
 
"Hyunseung? Apa kau mendapat telfon dari rumah sakit?" Tanya taeyeon saat melihat hyunseung baru saja tiba 
 
 
Hyunseung mengerutkan keningnya bagaimana tae bisa tau jika tadi rumah sakit menelfonnya begitupula dengan hyuna 
 
 
 
"Hyunseung?" Tanya tae lagi karena hyunseung hanya diam 
 
 
"Ne" jawab hyunseung singkat 
 
 
"Woaah bagus.. Kita akan menjadi rekan partner yang baik!" Ucap tae bersemangat 
 
 
 
Hyunseung mengerutkan lagi keningnya apa maksudnya? 
 
 
 
"Tunggu, rekan partner?" Tanya hyuna tak mengerti 
 
 
 
Tae mengangguk dan tersenyum sumbringah 
"Ne, aku juga diminta oleh pihak rumah sakit untuk datang kesana besok pagi, bersama hyunseung tentunya" ucap tae dengan sengajanya ia ingin membuat cemburu hyuna 
 
 
 
Hyuna melirik ke arah hyunseung yang berdiri disampingnya yang juga menatapnya 
 
 
"Oh, cukhae" ucap hyuna singkat lalu berjalan cepat menuju kamarnya 
 
 
 
"Apa maksudmu?" Tanya hyunseung pada tae dengan wajah dinginnya 
 
 
"Bukankah sudah kukatakan? Kita akan menjadi partner disana, dibusann... Aku senang sekali!!!!" Ucap tae 
 
 
"Kita ini akan mengobati banyak pasien, bukan berlibur dan ini akan menjadi pekerjaan yang berat dan melelahkan kenapa kau malah senang?" Ucap hyunseung tak ramah pada tae 
 
 
 
"Aigooo tentu aku senang, dengan begitu aku akan memiliki waktu lebih banyak bersamamu" ucap tae 
 
 
 
Hyunseung menggelengkan kepalanya 
 
"Kau aneh" ucap hyunseung lalu berjalan meninggalkan tae 
 
 
 
Sohyun ternyata ada tak jauh disana mendengar pembicaraan mereka 
 
 
"Omo, jadi hyunseung oppa dan tae unnie akan pergi ke busan?! Itu artinya mereka akan sering bersama dan.. Itu artinya kesempatan besar untuk tae unnie mendekati hyunseung oppa, aigooo" ucap sohyun lalu berlari kekamar hyuna 
 
 
 
---
 
"Unnie?" Ucap sohyun melihat hyuna melamun duduk di ranjangnya 
 
 
"Hm?" Jawab hyuna 
 
 
"Gwaenchana?" Tanya sohyun 
 
 
Hyuna menghela nafasnya dalam 
"Nee.. Gwaenchana " 
 
 
"Kau tidak baik-baiik saja, kau pasti sedang memikirkan sesuatu , keutji ?? Aigooo sudahlah .. Aku tau hyunseung oppa dan tae unnie akan pergi ke busan besok benarkan?" 
 
 
 
Hyuna menatap sohyun bingung 
"Darimana kau tau ?" 
 
 
"Tentu saja aku tauuuu, yasudah bersabarlah unnieee" ucap sohyun 
 
 
"Neee" jawab  hyuna sedih 
 
 
 
---
 
 
 
Pukul 11.00pm ksl 
 
 
Hyuna sama sekali tak bisa tidur ia terus memikirkan hyunseung yang akan pergi cukup lama kebusan ia pasti akan sangat kesepian dan merindukannya 
 
 
Belum lagi ia teringat jika tae juga ikut bersama hyunseung , hyuna tak bisa mengawasi tae jika begitu tae akan sangat bebas dekat dengan hyunseung 
 
 
Hyuna kembali mencoba fokus pada buku yang sedang dibacanya dan menunggu kantuk itu datang namun fikirannya tak terbang jauh ia tak bisa konsen dengan apa yang dibacanya ia terus saja teringat pada hyunseung 
 
 
Hyuna mengedarkan pandangannya pada pintu kamarnya kala terdengar suara ketukan pintu kamarnya 
 
 
Hyuna menutup bukunya dan berjalan menuju pintu kamarnya 
 
 
 
"Oppa?" Ternyata hyunseung yang mengetuk pintu kamar hyuna ia tersenyum dan masuk begitu saja tanpa bertanya sang pemilik kamar untuk masuk 
 
 
"Yak! Oppa!" Protes hyuna 
 
 
 
Hyunseung segera menutup mulut hyuna 
Dan menutup pintunya 
 
 
 
"Jangan berisik babo, kau ingin membangunkan semua orang hm?" Ucap hyunseung 
 
 
"Tapi kau mau apa kemari?" Tanya hyuna 
 
 
Hyunseung kembali tersenyum dan mengecup sebelah pipi hyuna membuat kedua pipi hyuna merona 
 
 
 
"Ini malam terakhir kita" ucap hyunseung 
 
Hyuna mengeutkan keningnya mendengar ucapan hyunseung lalu memukul pelan dada hyunseung 
 
 
"Yak! Apa maksudmu terakhir huh?!" tanya hyuna sebal
 
 
"Besok pagi kan aku akan pergi kebusan untuk waktu yang lama, kau tak akan merindukanku?" Ledek hyunseung 
 
 
"Aniya.. Aku akan baik-baik saja walau tanpa dirimu" ucap hyuna 
 
 
 
"Mmm jinjja? Lalu siapa yang nanti akan menjemputmu huh?" 
 
 
"Ishhh aku bisa meminta ahjussi untuk menjemputku, atau aku bisa membawa mobilku sendiri oppa!" 
 
 
"Jinjja? Lalu bagaimana jika hujan besar turun dengan petirnya ? Kau akan memeluk siapa? " ledek hyunseung lagi 
 
 
"Oppa! Berhenti mengakan hal seperti itu! Kau membuatku takut! " ucap hyuna 
 
 
"Takut? Waeee?" 
 
 
"Oppa! Kau berbicara seakan-akan kita tak akan pernah bertemu lagi" ucap hyuna kedua air matanya mulai membasahi rongga matanya 
 
 
Hyunseung tersenyum dan memegang kedua pipi hyuna menatap kedua matanya dalam-dalam 
 
 
 
"Aku pasti akan kembali sayang, tapi berjanjilah selama aku tak ada disisimu, jangan berfikir untuk meminta jemputan oleh namja lain jangan memeluk namja mana punn saat kau ketakutan, jangan memberikan perhatianmu pada namja mana pun ! Arra?" Ucapnya 
 
 
 
Hyuna tertawa kecil dan mendorong pelan hyunseung 
 
"Yak! Memangnya kenapa? Aku kan bukan kekasihmu!" 
 
 
"Jinjja? Arraseo mulai sekarang kau kekasihku!" Ucap hyunseung 
 
 
Hyuna lagi-lagi tertawa geli dan menyentil hidung hyunseung cukup keras membuat hyunseung meringis kesakitan 
 
 
"Babo... Begitukah caramu menyatakan perasanmu pada seorang yeoja huh?! Kau itu memaksaa !!" 
 
 
 
"Memaksa? Jadi kau terpaksa menerimaku huh?" 
 
 
"Yak memangnya aku mengatakan aku menerimamu?" Ucap hyuna tertawa geli 
 
 
 
"Aigoooo anak ini" 
 
Hyunseung mendorong hyuna keranjang dan memeluknya erat membuat hyuna meronta agar dilepaskan namun hyunseung semakin mempererat pelukannya 
 
 
 
"Ne ne arraseo !! Lepaskan oppaa aku tak bisa bernafas !!" Protes hyuna 
 
 
"Ani, sebelum kau menjawab pertanyaanku" ucap hyunseung 
 
 
"Ne arraseo!!! Aku akan menjawabnya! Menyingkirlah kau itu berat!" Gerutu hyuna 
 
 
"Lalu apa jawabanmu ?" Tanya hyunseung 
 
 
 
Hyuna terdiam sejenak lalu ia menatap hyunseung yang menindihnya 
 
 
"Aku..." 
 
 
"Hmmmm?" Ucap hyunseung 
 
 
"Aku mau!" 
 
 
"Jinjja? Saranghae" ucap hyunseung bahagia 
 
 
"Aniya!! Ada syaratnya!" 
 
 
"Mwo?" Hyunseung mengerutkan keningnya kala hyuna meminta sebuah syarat
 
 
"Aku akan menerimamu jika eomma dan appa sudah menyetujui kita" ucap hyuna 
 
 
 
Seketika hyuna terdiam , bagaimana cara memberitahu pada eomma dan appa jika mereka saling mencintai? Ini akan jadi masalah yang besar 
 
 
"Otthe?" Tanya hyuna 
 
 
"Aku akan melakukannya" ucap hyunseung yakin 
 
 
"Tapi aku tak mau sampai ada perdebatan, aku tak mau sampe eomma dan appa marah atau sediih.. Pokonya aku tak mau kita berhubungan tanpa eomma dan appa tau aku dan oppa .. Kitaa akan berusaha untuk meyakinkan mereka , arra?" ucap hyuna 
 
 
 
Hyunseung tersenyum dan mengangguk mantap
 
"Kita akan melakukannya " ucap hyunseung mengecup kening hyuna penuh sayang 
 
 
"Janji?" Ucap hyuna memberikan jari kelingkingnya 
 
 
Hyunseung menyatukan jari kelingkingnya dengan hyuna dan tersenyum mengangguk 
 
 
"Janji!" Jawab hyunseung tegas 
 
 
 
 
--
 
 
 
Hyuna terbangun dan melihat jam menunjukan pukul 3 pagi hyuna terkejut dan langsung membangunkan hyunseung yang tertidur di sampingnya 
 
 
"Oppa! Oppa bangunlahh .." Ucap hyuna 
 
 
Hyunseung membuka matanya dengan susah payah
 
 
"Mmm? Waeeee?" Ucap hyunseung yang masih mengantuk
 
 
"Ini sudah pagi.. Cepatlah pindah kekamarmu, jika tidak nanti eomma akan curiga oppa! Ishhh kajjaaa" ucap hyuna kesal karena hyunseung tak mau juga bangun 
 
 
 
Karena hyuna terus saja menganggunya ia pun akhirnya bangun 
 
 
"Ne ne ini bangunnn" ucap hyunseung mengucek matanya 
 
 
Hyuna tersenyum melihat tingkah lucu hyunseung saat baru bangun dari tidurnya 
 
 
"Cepaatttt pindah kekamarmu oppaaaa" ucap hyuna mendorong-dorong hyunseung 
 
 
 
"Oh pukul berapa ini?" Tanya hyunseung 
 
 
"3" jawab hyuna 
 
 
"3 ?! 3 apa?!!!" Tanya hyunseung panik
 
 
"3 pagi babo !!!" Ucap hyuna kesal 
 
 
"Aah jinjjaa kepalaku terasa pusing" lalu hyunseung kembali merebahkan tubuhnya namun kali ini ia menidurkan kepalanya di paha hyuna 
 
 
"Yak oppaa!!" Protes hyuna kala hyunseung memeluk posesif pinggang hyuna dan tertidur dipaha hyuna 
 
 
 
Hyuna menarik nafasnya dalam dan mencoba diam tangannya terulur untuk mengelus lembut blonde hyunseung 
 
 
"Bangunlah oppaaaa bukankah kau harus bersiap-siap untuk pergi?" Ucap hyuna suaranya terdengar lembut
 
 
 
 
Hyunseung bangun dan duduk menghadap hyuna dan sebelah tangannya terulur memegang kedua tangan hyuna 
 
 
"Kau tak apa kutinggal?" 
 
 
 
Hyuna tertawa kecil dan memukul pelan pipi hyunseung 
 
 
"Aigooo kau ini kenapaaaaa.. Gwaenchana " ucap hyuna 
 
 
 
Hyunseung tersenyum lalu mengecup punggung tangan hyuna 
 
 
"Saranghae" ucap hyunseung 
 
 
Hyuna lagi-lagi tertawa mendengar pernyataan hyunseung 
 
 
"Ne ne, sudahlah kajja kau harus bersiap-siap sebelum eomma atau appa bangun , cepat .." Ucap hyuna 
 
 
Tiba-tiba hyunseung menatap dalam kedua mata hyuna membuat hyuna tertegun 
 
 
 
"Aku mohon kali ini jangan menolak" ucap hyunseung tatapannya sangat menusuk kedalam hati hyuna 
 
 
 
Hyunseung mendekatkan wajahnya pada hyuna dan hyuna hanya terdiam mencoba tak melawan dan membiarkan hyunseung mencium bibir ranumnya 
 
 
 
Hyuna memejamkan matanya kala merasakan bibir hangat hyunseung , mereka hanya diam tak ada yang membalas ciuman itu keduanya saling memejamkan mata merasakan deru nafas keduanya 
 
 
"Aku akan merindukanmu oppa" batin hyuna sedih
 
 
 
Lama mereka tak bergerak hyunseung melepaskan ciumannya dan menatap hyuna 
 
 
"Kau jangan nakal saat aku pergi, ingat ... Tak ada namja lainn selain diriku, arra?"
 
 
Hyuna tertawa geli
 
"Maksudmu appa?" 
 
 
Hyunseung tertawa kecil 
"Terserah kau saja, yang jelas .. Tunggu aku pulang arra?" 
 
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk, hyunseung menarik tengkuk hyuna lalu mengecup keningnya penuh sayang 
 
 
 
"Yasudah oppa bersiap-siap dulu ne" ucap hyunseung 
 
Hyuna tersenyum dan mengangguk 
 
 
Saat hyunseung sudah keluar dari kamar hyuna , senyum dari bibirnya hilang seketika kedua air mata yang sudah tertahan pun akhirnya jatuh begitu saja 
 
 
"Aku tak akan berpaling oppa, aku akan sangat merindukanmu" ucapnya sedih 
 
 
 
 
---
 
 
 
Pukul 06.30am ksl 
Mereka selesai sarapan bersama 
 
 
 
"Nak hati-hati saat kau di busan.. Jika terjadi sesuatu segera hubungi eomma atau appa arra?" Ucap eomma mengecup kening hyunseung 
 
 
 
"Ne eomma, eomma tak perlu khawatirkan aku .. Aku akan baik-baik saja aku akan menjalankan tugasku setelah itu aku akan kembali" ucap hyunseung tersenyum pada eommanya 
 
 
"Bekerja sebaik mungkin hyunseung, kau mengemban tanggung jawab yang berat saat ini sebagai seorang dokter .. Bahkan kau sebagai seorang dokter yang baik kau harus mengorbankan nyawamu untuk menyelamatkan pasienmu, mengerti?" Ucap appa 
 
 
Hyunseung tersenyum dan mengangguk 
"Ne appa, aku mengerti .. " 
 
 
 
"Kau harus kembali dengan selamat oppa" ucap sohyun sedih 
 
 
Hyunseung tertawa kecil dan mengelus puncak kepala sohyun 
 
 
"Tentu sajaaa" ucap hyunseung 
 
 
 
 
"Dan kau naaak.. Hati-hati neee kabari kami juga jika kalian sempat" ucap eomma mengecup kening tae 
 
 
"Ne eommanim, gamsahamnida.. Kami akan menghubungi kalian" ucap tae
 
 
 
Penjaga rumah masuk dan memberitahukan jika mobil jemputan mereka sudah tiba 
 
 
Hyunseung menghampiri hyuna dan tersenyum 
 
 
"Wae oppa?" Tanya hyuna karena hyunseung hanya diam dan menatapnya 
 
 
"Kau harus selalu mengirimku pesan walaupun aku belum bahkan tak membalasnya" ucap hyunseung 
 
 
"Wae? Kenapa aku harus melakukannya?" 
 
 
"Lakukan saja babo, tak usah banyak bicara" ucap hyunseung sebelah tangannya terulur mengelus pipi hyuna 
 
 
 
Eomma dan appa tertegun melihat tingkah anak mereka yang akur biasanya mereka selalu saja bertengkar 
 
 
 
"Oppa pergilah, jangan banyak bicara kau tidak tau huh? Ini malah membuatku semakin sedih dan tak mau membiarkanmu pergi! Babo!" Gerutunya dalam hati 
 
 
 
"Ne" jawab hyuna suaranya bergetar karena mencoba untuk tak menangis 
 
 
"Anak pintar" ucap hyunseung mengelus puncak kepala hyuna
 
 
Sedangkan disana ada tae yang menatap tak suka pada pemandangan dihadapannya itu 
 
 
 
"Maaf mengganggu kalian , tapi kita harus pergi sekarang hyunseung" ucap tae 
 
 
Hyunseung tak melirik tae matanya terus menatap wajah cantik hyuna agar memastikan dirinya tak akan melupakan sedikit pun lekuk wajah hyuna 
 
 
 
"Oppa ! Aku belum mandi kenapa kau melihatku seperti itu yak!! Sana pergi.." Protes hyuna menyadari hyunseung menatapnya intens 
 
 
Hyunseung tertawa kecil 
 
"Kau tetap cantik dalam keadaan apapun sayang" batin hyunseung 
 
 
"Pantas saja bau! Kau memang jorok sekali.. Pokonya jika aku pulang dari busan kau harus menyambutku dengan keadaan sudah mandi dan jangan lupa kenakan parfume sebanyak mungkin" ledek hyunseung 
 
 
"Oppa!" Ucap hyuna sebal 
 
 
Eomma dan appa tertawa mendengar kedua anaknya yang terus saja bertengkar bahkan diakhir pertemuan mereka 
 
 
"Yasudah cepatlah kajja nanti kalian terlambat" ucap eomma 
 
 
Hyuna melihat hyunseung berjalan pergi bersama taeyeon dan masuk kedalam mobil sebelum hyunseung masuk kedalam mobil ia membalikan tubuhnya kembali melihat hyuna yang mencoba tersenyum padanya dan melambaikan tangannya 
 
 
Hyunseung tersenyum dan masuk kedalam mobil itu bersama taeyeon 
 
 
"Kembalilah dengan selamat oppa.." Batin hyuna kedua air matanya mulai membasahi rongga matanya 
 
 
Sohyun melirik hyuna yang berdiri disampingnya dan mengelus punggung unnienya itu 
 
 
Hyuna melirik sohyun dan tersenyum tegar namun kedua airmatanya tak bisa dibandungnya lagi ia akhirnya menangis 
 
 
Eomma dan appa masuk kedalam rumah saat mobil yang ditempati hyunseung sudah pergi namun hyuna dan sohyun masih berdiri disana melihat mobil itu sampai benar-benar tak terlihat lagi 
 
 
"Unniee kajja kita masuk" ucap sohyun 
 
 
"Ne" ucap hyuna menghapus air matanya 
 
 
"Uljimaaaa, hyunseung oppa akan baik-baik saja.. Mereka akan kembali setelah 1bulan"ucap sohyun menenangkan hyuna 
 
 
 
 
1 bulan? 1 bulan adalah waktu yang lama bagi mereka berdua!! Mereka tak bisa untuk sehari saja tak bertemu dan kini ? Mereka harus terpisahkan selama 1 bulan lamanya
 
 
 
 
"Ne sohyun-ah" ucap hyuna kembali tersenyum dan menghapus air matanya mereka pun masuk kedalam rumah 
 
 
 
Hyuna mendapatkan pesan dari hyunseung 
 
 
"Kau jelek sekali saat menangis! Tersenyumlah babo! Kau ingin membuatku sedih huh? Aku akan kembali dan melamarmu ekekek" isi pesan itu 
 
 
Hyuna tertawa kecil membaca pesan itu dan air matanya kembali jatuh 
 
"Dia mengetahui aku menangis? Berarti hyunseung oppa melihatku ?" Batinnya
 
 
 
---
 
 
Hyunseung yang sudah berada didalam mobil ia melihat kearah kaca spion ia tak mengalihkan pandangannya dari kaca itu hingga hyuna benar-benar sudah tak terlihat ia sedih hatinya sakit melihat hyuna menangis disana rasanya ia ingin kembali dan memeluk hyuna erat-erat 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
-
-
-
-
-
TBC
 
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet