Enam

Hide Away

Seungwan berbaring di ranjang nya sambil menatap langit-langit kamar nya dengan tatapan kosong.

Semenjak bertemu dengan Jimin tadi hati seungwan jadi agak gelisah, jujur ia khawatir.

Alih-alih meredam rasa khawatirnya, seungwan malah mengingat beberapa hal yang yoongi lakukan saat ia sakit.

Sosok lelaki berkulit putih pucat itu pasti akan terlihata sangat lemah dan 100x lebih malas untuk naik turun dari ranjang nya.

Maklum yoongi memang sangat sibuk dengan pekerjaannya, jadi saat waktu beristirahat Yoongi pasti akan menghabiskan waktu nya di kamar.

Seungwan memejamkan matanya merasakan sesak di dada nya. Jujur saja ia belum bisa sepenuh nya tenang saat memikirkan Yoongi. Meskipun sudah lebih dari seminggu tidak bertegur sapa tapi tetap saja ada rasa perih bergejolak di dada nya saat mengingat Yoongi.

Ia masih ingin menemani lelaki itu, datang ke rumah nya dan merawat Yoongi sampai lelaki itu sembuh seperti sebelum-sebelumnya.

Seungwan bergerak gelisah diatas ranjang nya mengingat kenyataan bahwa dia belum benar-benar sepenuh nya bisa lepas dari yoongi.

Seungwan menghela nafas berat sambil berusaha duduk di ranjangnya, matanya melirik ke meja belajar yang terletak pas sekali tepat lurus di matanya.

Disana ada foto nya dengan yoongi yang sedang tertawa riang berdua. Ia hanya menghela nafas, kesal, frustasi.

.
.

Jimin bersandar santai di depan layar televisi super lebar milik yoongi sambil memakan anggur di pelukannya.

Berhubung yoongi sakit dan tak ada yang menunggui, ia pun memutuskan untuk tinggal sampai adik perempuan yoongi datang.

Jimin sangat menyayangkan keadaan yoongi yang cukup lemah hari ini. Yoongi memang sering sakit, tapi tidak biasanya selemah ini. Dia juga sangat menyayangkan hubungan antara Yoongi dan seungwan merenggang.

Pasalnya selama ini ia melihat yoongi sedikit berubah semenjak mengenal seungwan. Yoongi adalah sosok yang cukup arrogant dan sulit di atur. Selama bersama Seungwan yoongi terlihat lebih baik. Seungwan seakan benar-benar bisa me-manage kesehatan Yoongi hanya dengan celotehan nya.

Tok tok tok

Jimin mengerutkan alisnya saat mendengar suara seseorang mengetuk rumah Yoongi. Ah pasti itu min yoora.

"Bentar!" teriak Jimin dari dalam, ia pun berjalan ke arah pintu dan saat ia membuka pintu...

Jimin mengerutkan kening nya.

"hai, hm.. Ini rumah yoongi kan?"

Jimin mengangguk menanggapi kata-kata gadis manis di hadapannya ini.

.
.
.

" hah anjir, kira gue siapa." yoongi mendesis, sebal sebenarnya ada yang menjenguk seperti ini. Mengganggu waktu istirahatnya. Gadis manis bernama Meisa itu terkekeh geli melihat keadaan yoongi.

Rekan kantor nya yang tak banyak bicara itu memang senang sekali membuat orang-orang di ruangan khawatir. Seorang Yoongi yang workaholic itu selalu bisa saja menarik perhatian orang-orang dengan hasil kerja dan kerja kerasnya.

"ye bukannya berterimakasih lu, anak-anak di kantor pada mau kesini malah nanti." meisa meletakan buah bawaan seadanya di nakas kecil disamping ranjang yoongi.

"astaga, gua cuma demam doang." kata yoongi sambil menggerutu.

"ya sampe tiga hari ga masuk."

"gua ga masuk cuma dua hari."

"tapi hari pertama cuma masuk setengah hari."

"ya elah." yoongi mendengus tapi tersenyum juga.

.
.
.

Seungwan menatap layar ponselnya, sudah ada nama yoongi disana. Jujur saja, Seungwan benar-benar khawatir pada yoongi sekarang.

Seungwan merasa sangat pengecut, ia hanya ingin mendengar suara yoongia dan harus repot-repot membeli kartu perdana baru untuk menutup indetitas nya, kekanak-kanakan.

Dengan sedikit ragu seungwan pun menekan tombol dial di ponselnya.

Tersambung, nada tunggu.

"halo.." yang di sebrang sana suara perempuan, begitu sopan dan lembut. Seungwan merasa ada sedikit ke janggalan dan langsung saja mengansumsi kan keadaan sendiri.

Gak ada gue juga ada cewe lain yang jagain dia.

Seungwan hafal betul, ini bukan suara Min Yoora.

"halo, cari siapa ya?" suara itu menyadarkan seungwan.

"em... Ini nomernya ka yoongi kan?" basa basi busuk.

"ya benar, tapi yoongi nya lagi di toilet dulu. Mau titip pesan--"

"siapa mei?"

Klik.

Dengab refleks seungwan memutus sambungan nya setelah mendengar suara parau yoongi. Meletakkan ponselnya di dada nya.

Benar, suara gadis itu bukan suara yoora, ibu nya atau gadis lain di sekitar yoongi yang seungwan kenal. Tapi gadis lain.

Dada nya terasa sedikit sesak.


.
.
.

LINE

Seungwan : kak jim

PJimin : eh

Jimin masih sedikit kesal dengan respon Seungwan tempo hari setelah mengetahui keadaan Yoongi. Bukan hanya kesal, tapi juga dia kecewa pada seungwan.

Seungwan : ka jim lagi dimana?
Seungwan : lagi di rumah ka yoongi ga?
Seungwan : ka yoongi apa kabar ka?

PJimin : iya lagi di rumah yoongi.
PJimin : masih care?

"jir, nyebelin banget si jimin."

Bukan.. Itu bukan seungwan. Lagi pula seungwan terlalu bingung bagaimana cara nya untuk mengetahui siapa gadis yang tadi mengangkat teleponnya.

Kebetulan ada seulgi sedang berkunjung, ia pun akhirnya meminta seulgi yang bertanya tapi seulgi tidak mau menggunakan ponsel nya sebagai alat perantara.

Persetan dengan gengsi.

Seungwan : yaelah, cuma nanya doang sih, basa basi.
Seungwan : masih demam gak ka dia?
Seungwan : pasti lebih baikan yah abis di jenguk sama cewe.

PJimin : baru tau gua lu ngeselin.
PJimin : iyalah lebih baik kalo di jenguk gebetan baru.

Read

"anjir di read doang."


.
.
.

"suara cewe gitu sih yoon. Tapi gak ada di kontak lu masa." Meisa memberikan ponsel yoongi pada pemiliknya.

Yoongi kira itu adiknya, karena siapa lagi perempuan yang akan menelepon dia selain yoora. Karena Seungwan sangatlah tidak mungkin.

"kalo ade gua pasti langsung ngomong."

"eh jangan-jangan cewe lo." kata Meira dengan alis terangkat. Yoongi menatap Meira dengan kening mengkerut.

Meira hanya rekan kerja Yoongi, tidak lebih. Tapi dia tahu tentang Seungwan, tapi tidak tahu rumit nya hubungan mereka.

"gak mungkin." yoongi naik lagi ke ranjang nya sambil memasukan ponsel nya ke laci nakas kecil disebelah ranjang nya.

"masa sih dia ga peduliin lo, yoon." mendengar kata-kata itu yoongi hanya diam.

Mungkin saja dia memang tidak peduli, atau berusaha tidak peduli.


.
.
.

Wendyson listen to i hate you, i love you by Gnash ft Olivia O'Brien.

Yoongi melihat feedback di bbm Seungwan. Kemudian ia melatakan ponselnya lagi sembarangan.

"yoon tadi seungwan nge-line gua."

Yoongi yang awalnya hendak meringkuk di dalam selimut kembali muncul, menatap Jimin penasaran.

"apa katanya?"

"basa basi aja nanyain kabar lo."

"terus?"

"yaudah gitu doang, gak ada gws-gws-an."

Yoongi tidak tertarik lagi, ia pun kembali memasukan tubuh nya kedalam selimut.

"tapi btw, kok dia tau yah kalo lu di jenguk cewe."

Deg.

Yoongi yang sedang bersembunyi langsung merasa jantung nya mencelos. Kenapa ada rasa bersalah disana, ada rasa takut dan khawatir.

"gua bilang aja sama dia itu gebetan baru lo, biar ninggalin lu nya ga setengah-setengah."

"anj-"


.
.
.

Part ini dikit yah

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk