Sepuluh

Hide Away


Seungwan bersandar pada kaca di sebuah minimarket di pinggir jalan. Tangannya mengaduk-ngaduk sebuah choco freeze yang baru saja ia pesan. Melamun.

Ini sudah pukul 2 dini hari, tapi Seungwan masih saja berkeliaran di luar rumah. Sebenarnya Seungwan sedang menginap di kost-an Seulgi. Tapi karena tidak bisa tidur ia pun memutuskan untuk keluar kamar, tanpa memikirkan apapun, dan tanpa rasa takut sama sekali.

"sendirian mba?"

Niatnya datang ke minimarket ini adalah untuk menghindari orang-orang jahat, apalagi lelaki nakal hidung belang seperti.

"mba, malem-malem gini jangan ngelamun."

Oh seperti nya dia bukan lelaki hidung belang. Seorang lelaki dengan ekspresi kekanak-kanakan sedang duduk dihadapannya dengan kedua tepalapak tangannya yang memeluk segelas kopi hangat.

"eh.. Engga." Seungwan tersenyum canggung.

Lelaki itu pun terkekeh pelan melihat senyum Seungwan

" jangan horor gitu dong mba, eh maaf nih saya duduk disini. Mba sendirian kan?"

Mbak mbek mbak mbek, kata Seungwan kesal dalam hati. Ia pun tersenyum kecut pada lelaki itu dan menjawab pertanyaannya dengan sangat malas-malasan.

"iyaa..."

"jutek banget mbak, lagi potek yah."

Gezz

Lama-lama dia sebal juga pada lelaki itu. Ia menatap lelaki dengan senyum kekanak-kanakan itu sebal

"curhat sama saya aja mbak," katanya tanpa rasa bersalah dan menyengir menunjukan deretan gigi putihnya.

Seungwan menghela nafas kesal, tapi pada akhirnya Seungwan membutuhkan lelaki itu. Ia butuh seorang asing yang tidak mengenalnya, untuk meluapkan semua emosi dan kegalauan nya.

A Stranger wouldn't ruin your image cause they're don't know all about you. Itu adalah pikiran cetek Seungwan malam itu. Ia pikir ia hanya mengenal lelaki itu malam itu saja.

"oh, yang sipit kecil itu kan? Gue sering liat dia jemput lu."

Hah?

Seungwan langsung mengerutkan keningnya tidak percaya dengan kata-kata lelaki bernama Taehyung itu.

Si Taehyung sendiri terlihat lebih terkejut dengan kata-kata nya sendiri, ia keceplosan.

"eh, anu...."

"kok lu tau?"

Taehyung menghela nafas menyadari kecerobohannya. Apa ia harus mengatakan ini? Bahwa ia sudah lama memperhatikan Seungwan, dan dengan sangat kebetulan ia bisa bertemu dengan Seungwan malam ini. Ditambah mendapat kabar baik bahwa lelaki yang sering terlihat bersamanya itu kini sudah tidak bersamanya lagi.

Ia menghela nafas panjang sekali lagi.

"jadi.. Sebenernya..."

Dan semenjak kejadian itu lah, Seungwan dan Taehyung akrab.

 

 

xxx

 

 

Siang itu Seungwan yang sedang mengkonfirmasi sebuah acara di kampus nya lewat LINE mengerutkan kening nya dan terkejut saat melihat nama 'kak yoongi' tertera di pop up notif nya.

Seolah bisa melihat wajah Yoongi saat itu juga, hati nya berdebar tak karuan. Hampir 4 bulan belakangan ini ia sama sekali tak tahu kabar Yoongi, tak mau tahu tepat nya.

Tapi kenapa bayangan itu masih ada, perasaan yang menusuk hati nya. Rindu, ini rindu yang terus-menerus ia kubur dalam-dalam. Yang harus terpaksa dia buang begitu saja dan mengabaikan luka menganga di hati nya.

"heh, ngelamun." Seungwan menoleh saat mendengar seseorang bicara pada nya. Kim Taehyung menatap nya dengan tatapan menyelidik.

Untuk lebih jelasnya, Kim Taehyung sebenarnya adalah teman satu universitas Seungwan, dan Taehyung sudah lama memperhatikan Seungwan, bahkan sejak Seungwan masih mesra-mesra nya dengan Yoongi. Jadi seungwan pun tidak pernah menyadari keberadaan Taehyung.

Seungwan buru-buru memasukkan ponselnya ke tas soren nya sambil tersenyum lebar pada Taehyung.

"cepet banget," Seungwan tadi nya sedang menunggu Taehyung untuk pulang bersama.

Sekarang Seungwan jadi lebih sering pergi dengan Taehyung karena Seulgi juga sering pergi meninggalkannya. Entah ada kesengajaan atau tidak di balik hal ini.

Seketika Seungwan melupakan ponselnya, melupakan Yoongi dan asik bicara dengan Taehyung. Mereka berjalan ke parkiran sambil tertawa-tawa dan bercanda gila.

Diantara tawa itu mereka tidak sadar kalau seseorang memperhatikan mereka. Lelaki dengan rambut blonde dan berkulit pucat itu kini tengah bersandar di mobil nya, menatap sepasang lelaki dan perempuan yang tengah asik dengan dunianya.

Dulu dia pernah seperti itu dengan perempuan itu, membagi tawa dan canda. Meskipun hubungan itu tak begitu lama, tapi tetap saja rasanya sangat sulit untuk melupakan nya begitu saja.

 

 

 

 

 

 

"apa semudah itu lupain gue? Atau emang gue nya aja yang susah lupain lo?"

 

 

 

 

xxx

 

 

 

 

Seungwan sudah pulang kerumahnya, dan sekarang dia sedang berbaring diatas ranjangnya. Ia menatap langit-langit kamarnya sendu. Ada perasaan gundah saat ini.

Jujur saja, meskipun kelihatan Seungwan baik-baik saja. Rasanya dia tidak akan baik-baik saja untuk mengingat Yoongi kali ini. Dia sudah mencoba untuk berlapang dada merelakan hubungan yang kandas antara dia dan Yoongi.

Semuanya harus di perbaiki dengan cara menjalin hubungan baru yang lebih bisa di sebut persahabatan. Ia akan mencoba itu, seperti yang pernah Yoongi bilang.

Kedua nya bisa bersahabat.

Tangan Seungwan bergerak meraih ponselnya, menghela nafas sejenak untuk melihat LINE dari Yoongi.

Kak Yoongi : hai seung
Kak Yoongi : apa kabar?
Kak Yoongi : kakak gak baik-baik aja skrg.
Kak Yoongi : for sure, kakak ga bisa pura2 buat ga kangen sama kamu.
Kak Yoongi : skrg kakak tunggu di parkiran kampus.

 

 

 

15.23

 

 

 

Kak Yoongi : you've found somebody else?
Kak Yoongi : its too late for me.

Kak Yoongi : https://youtu.be/dV7DXh8spBM

Kak Yoongi : kamu tau kakak bukan orang yang baik dalam ngungkapin perasaan.
Kak Yoongi : but this song reflection my feeling

Seungwan terdiam, ia pun membuka link yang Yoongi berikan. Sebuah lagu beserta lyricnya. Ia pun mendenharkan lagu itu sambil membaca lirik nya. Emptiness by madtown.

 

 

 

 

 

This emptiness, fill my void
Without you these days
I'm a void, it makes me so sad
Over meaningless words, you left me
I'm left with a hole that you used to fill

I told you to go away and it hurt you
I'm sorry, I've been an idiot
What more could I say
People in love all over the cafe we used to come together
I stand here alone, waiting for you

The way you smile, the way you talk
Whoever I meet, I end up comparing to you
My heart breaks that you're missing, even in my dreams
I toss and turn until I wake from my sleep

You can blame me all you want if that makes you feel better
I'd run out of paper if I had to write my apologies to you
You're right, I took you for granted
I was stupid, thinking I'm something special
I look back to our memories, walking in the shoes you bought for me
I miss you, hugging me in the shirt you bought for me
I regret it so much, I (blank) you
There's so much I want to say to fill that blank

I want you back, come back into my arms
Take my hand I reach out It's hard but my heart's reserved for you

 

 

 

 

 

 

Seungwan terdiam mendengar lagu itu, benarkah ini merefleksikan perasaan Yoongi?

Apa lelaki itu juga meraskan ke hampaan yang sama saat jauh dari Seungwan? Apa iya juga menyesal melewatkan Seungwan begitu saja? Apakah dia benar-benar menyesal membiarkab Seungwan pergi begitu saja dari hidupnya.

Ini sudah empat bulan berlalu, bahkan mereka tak pernah sama sekali saling menghubungi. Ia tak pernah menyangka kalau Yoongi benar-benar masih merasakan hal yang sama dengannya.

Pikirannya tentang Yoongi selalu saja buruk, ia tak pernah menyangka Yoongi memiliki perasaan yang sedalam ini pada nya.

 

 

 

 

. . .

 

 

 

 

Seungwan : gue baik kak, kaka gimana?
Seungwan : maaf, tadi gue gak liat hape
Seungwan : kakak ga nungguin kan?
Seungwan : kemarin kakak pamit buat apa?

 

 

Yoongi membaca balasan dari Seungwan, gadis itu mengabaikan kata rindu nya, tidak mengggubris perasaannya dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja. Ada rasa sakit di hati nya, sesak yang masih menetap meskipun sudah mati-matian ia kubur.

 

 

Seungwan bagaikan candu.

 

 

Yoongi : gak pernah lebih baik setelah liat kamu sama anak kecil itu.
Yoongi : kakak udah pindah lokasi kerja keluar pulau.
Yoongi : tadi nya kesana sekalian mau ketemu kamu
Yoongi : kapan kita bisa ketemu lagi?
Yoongi : Bosen kalau cuma liatin foto kamu doang.
Yoongi : gak kenyang.
Yoongi : ketemu bertiga sama anak kecil itu juga ga paapa.
Yoongi : biar bisa liat sebaik apa dia buat kamu
Yoongi : semoga dia lebih baik dari kakak
Yoongi : bisa lebih jagain kamu dari pada kakak
Yoongi : dan gak akan ngecewain kamu kaya kakak.

Read

 

 

 

 

And She never reply that message again.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


...

Part ini sedikit yah? Keliatan banyak karena ada liriknya...

pleas some coment hehe, aku pengen cepet-cepet selesain cerita ini makanya rajin update.

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk