Lima

Hide Away

Seungwan berdiri didepan pintu rumah Yoongi. Ia mengetuk-ngetuk sepatunya kelantai membuat bunyi ketukan berisik. Seungwan mengetuk pintu rumah Yoongi lagi. Tak ada jawaban. Ia menghela nafas dan melirik ponsel nya. Seungwan melirik kantong keresek berisi buah-buahan yang tadi sempat ia beli di mall.


Jimin memberitahu Seungwan bahwa beberapa hari ini Yoongi sedang sakit dan tidak pergi keluar dari rumah nya. Lelaki itu juga hanya mengabari Seungwan sesekali dan tidak memberitahukan tentang keadaannya yang sebenarnya pada seungwan.

 


Terlalu lama menunggu di luar Seungwan pun mencoba membuka knop pintu rumah itu. Tidak di kunci.

 

"ah dari tadi kek," keluh nya pada diri nya sendiri. Kemudian ia pun masuk kedalam rumah Yoongi.


Ini bukan pertama kali nya Seungwan berkunjung kerumah Yoongi. Memang tidak sering, tapi dia sempat beberapa kali datang. Karena Yoongi tinggal sendiri, ia pun merasa tidak enak kalau sering berkunjung kerumah seorang lelaki sendirian.

 

 

"kak! Kakak jelek!!" panggil Seungwan dengan suara berisik nya. Mata nya menelisik kesekitar rumah Yoongi yang cukup bersih. Tanpa menengok-nengok kearah lain Seungwan pun berjalan menuju kamar Yoongi.

 

 

"ka..ka..." Seungwan mengerutkan keningnya saat melihat keadaan kamar Yoongi yang berantakan dan si pemilik kamar pun tidak ada disana.

 


"ih kemana sih nih orang sakit, sakit jiwa kali yah." Kata Seungwan sebal. Pasal nya dia sudah cukup khawatir mendengar kabar Yoongi yang jatuh sakit dan ingin cepat-cepat bertemu dengannya.


Seungwan berjalan mengecek kekamar mandi yang ada didalam Kamar Yoongi. Ia menempelkan telinga nya ke pintu untuk memastikan apakah Yoongi ada didalam atau tidak.

 


"kakak...."


Tak ada jawaban.


"Min Yoongi, are you there?"


Tak ada jawaban juga.

"ka-


"DOR!"

 

Seungwan langsung mengelus dada dan menghela nafas dengan begitu terkejutnya saat Yoongi tiba-tiba muncul di samping nya dan mengejutkannya. Yoongi terkekeh geli melihat wajah Seungwan yang memerah karena terkejut.

 

"iiih ngagetin!" Seungwan memukul bahu Yoongi yang masih berguncang karena tertawa-tawa. Ia menatap Yoongi sebal dengan alis menyatu dan kening berkerut nya.

 

"hahaha kamu seriuus banget sih. Mau ngintip kakak mandi yah?!" canda Yoongi masih sambil terkekeh geli.

Seungwan hanya mengerucutkan bibir nya sambil menatap Yoongi yang cengengesan dengan wajah sebal. Melihat bibir cemberut Seungwan membuat Yoongi gemas, ingin rasa nya mengecup gadis itu tapi kemudian ia alihkan dengan mencubit bibir Seungwan gemas.


"jangan cemberut dih, kaya bebek aja." Kata Yoongi sambil terkekeh geli dan mencubit gemas kedua pipi seungwan.


"udah ketawa nya?" tanya Seungwan masih pura-pura memasang ekspresi cemberut. Yoongi hanya mengangguk. Mengangguk dengan antusias seperti anak kecil yang baru menerima mainan barunya.

 

"mana?? katanya sakit??" Seungwan berjalan melewati Yoongi membuat lelaki itu pun berjalan megikuti nya. Seungwan meletakkan belanjaannya diatas nakas disamping ranjang Yoongi.

 

"Kak Jimin pasti boong deh, kakak seger banget gin.." kata-kata Seungwan terputus saat melihat beberapa obat yang ada disamping buah-buahan yang baru ia letakan. Kemudian melirik Yoongi yang duduk disamping nya sambil menatap gadis itu mengulum senyum.

 

Saat itu Seungwan langsung meletakan punggung tangannya di kening Yoongi, berpindah ketengkuknya.

Agak hangat, bahkan bisa dibilang panas.

 

"ih sakit beneran yahh." Dengan refleks tangan Seungwan menangkup pipi lelaki itu, menatap retina mata hitam pekatnya. Yoongi terkekeh pelan.


"iya.. sakit.. sakit kangen sama kamu." Kata Yoongi dengan gaya flirting nya khas, tersenyum miring dengan tatapan jahil nya.


Dalam hati terpesona melihat Yoongi dengan ekspresi tampannya, tapi Seungwan malah melepas kedua tangannya dan mendesis sebal.

 

"ih dasar Alay," kata Seungwan menoyor kepala Yoongi dengan santai nya.

 

 

 

 


"woyyy..." Jimin menoyor kepala Yoongi dengan kasar.

"!"

Ah back to earth

 

Mana ada Seungwan yang menoyor Yoongi seperti itu. Yoongi terbangun dari mimpinya, kejadian yang dulu terulang kembali dalam mimpinya. Yoongi menghela nafas, nafas nya cukup terasa panas untuk dirasakan sendiri.


"39,1 bro, lumayan tinggi juga. Kedokter aja deh." Jimin melempar pengukur suhu digital yang sudah ia pakai untuk mengukur suhu tubuh Yoongi kelantai.

 

"demam biasa, njir. Udah ah gue mau molor lagi." Keluh Yoongi langsung bersungut kembali memeluk guling dan menarik selimutnya.

 

"ye si pea. Gua panggilin Seungwan juga nih."

 

Suara Jimin terdengar agak samar karena sahabatnya itu bicara sambil berjalan keluar dari kamar nya.

 

Mendengar nama itu disebut membuat Yoongi membuka kembali matanya dibalik bungkusan selimut. Tanganya meraba-raba nakas disamping nya mencari ponsel.

 

Ini sudah 6 hari setelah pertemuan terakhirnya dengan Seungwan. Saat ia berjanji bahwa kemarin itu adalah pertemuan terakhir mereka. Ia sudah berjanji. Tapi saat ini saja Yoongi masih merindukan Seungwan. Bahkan lebih rindu dari biasa nya.

Yoongi melihat ponsel nya. Melihat kontak bbm Seungwan, ada beberapa feedback di profilnya.

 

Stalker, hanya itu yang menjadi perantara Yoongi untuk mengetahui kabar terbaru gadis itu selama 2 minggu ini mereka menjaga jarak.

 


"hujan deras"

Hanya ada tulisan itu di feedback bbm Seungwan sisa nya gadis itu mengganti display picturenya beberapa kali. Yang terakhir sekarang Seungwan menggunakan foto selfie nya bersama Seulgi sebagai display Picture.

 

"ngangenin banget sih nyet."

 

 

 

 

 

...

 

Kantin.

 

Seulgi memperhatikan sahabatnya yang kini terlihat sedang melamun. Semenjak pertemuan terakhir Seungwan dengan Yoongi beberapa hari yang lalu tidak terlihat ada perubahan sikap dari gadis itu. Sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi, meninggalkan Yoongi malah menambah beban gadis itu. Entah kenapa tapi itu lah yang terlihat dari Seungwan.

 


"sst.." Seulgi menyenggol kaki Seungwan dari kolong meja. Mata Seungwan menggerak mengarah pada sahabat nya itu.

 

"anter gue ke apotik yuk."


Pertemuan Seungwan dengan Yoongi kemarin sebenarnya bukan lah sebuah kebetulan. Seulgi bisa di sebut sebagai tim sukses antara Seungwan dengan Yoongi.


Mm.. Seulgi dan Jimin maksudnya.

 

"nanti yah tapi nya abis gue ketemu Kak hoseok dulu." Sahut Seungwan sambil tersenyum.


"okeee." Kata Seulgi tersenyum senang.

 


...

Seulgi : jim gw dah di apotik

 

"minta anter gue tapi nge-line-in gebetan mulu," Seungwan terdengar mengejek Seulgi saat gadis itu terlihat mengecek ponsel nya untu kesekian kalinya. Merasa terpojoki Seulgi hanya tersenyum bodoh sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

 


Amit-amit deh sih Jimin jadi gebetan gue. Kutuk Seulgi dalam hati.


"emak gue ini, gue nanyain obat nya biar pasti." Kata Seulgi beralasan. Seungwan menengok kearah administrasi apotik nya.


"udah di bon, awas salah." Kata Seungwan sambil melirik Seulgi lagi. Saat Seulgi baru saja ingin membalas kata-kata Seungwan, tiba-tiba namanya di panggil untuk mengambil obat.


Saat itu Seungwan pun mengalihkan perhatiannya pada ponsel nya. Namun tiba-tiba seseorang datang menejutkannya.

 

 

"heh seung," Seungwan menoleh. Menemukan seseorang dengan senyum jenaka menyapa nya.

 

"eh kak Jimin,"

 

"udah gue bilang gausah panggil kakak." Jimin langsung memotong kata-kata Seungwan. Seungwan terkekeh pelan.

Sedikit berbeda dengan Yoongi yang lebih suka di panggil kakak oleh yang lebih muda. Jimin justru risih kalau di tua kan.

 

"ehehe iya Jim."

"beli obat buat siapa?" tanya Jimin langsung kepertanyaan inti. Seungwan melirik Seulgi yang masih mengurus administrasi.

"oh, gue Cuma nemenin Seulgi aja sih. Gak tau deh dia beli apa." Kata Seungwan sambil tersenyum tipis. Jimin hanya mengangguk-ngangguk.


"oh iya, lu sendiri ngapain?" tanya Seungwan sambil memperhatikan Jimin.


Dalam hati Jimin bersyukur mendengar pertanyaan Seungwan. Ini dia target nya.

 

"oh, ini gue mau beliin obat buat Yoongi."

 

 


Yoongi?

 

Seungwan tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Lidah nya kelu. Normal nya ia harus khawatir dan langsung berniat untuk datang ke rumah Yoongi sekarang juga atau setidak nya menghubungi lelaki itu.

 


"oh dia sakit?" bingung ingin bersikap seperti apa.

 

"iya dia demam tinggi banget," kata Jimin sedikit was-was sambil menyomak bagaimana respon ekspresi Seungwan.


Tapi saat itu Seungwan tak bicara apapun, ia hanya mengangguk-angguk dengan bibir kecil nya yang membentuk huruf o.

Dalam hati Jimin mengutuk sikap gadis itu. Setidak nya dia bisa bilang cepat sembuh ya Atau mungkin semacam nya.

 

"ya.. yaudah gue mau kesana dulu." Kata Jimin dingin. Ia bergegas ke konter obat itu. Seungwan masih diam disana.

 

Jimin mendecak sebal melihat sikap Seungwan yang tidak sesuai keinginannya. Gadis itu terlihat benar-benar tidak peduli.

 

 

 

 

 

Ini akhir bulan. Yoongi memang sering sekali memporsir tenaga nya untuk melewati akhr bulan karena pekerjaan yang semakin menumpuk. Tak jarang Yoongi Drop, tapi ia rasa ini hanya sakit biasa seperti biasa nya. Biasa nya Yoongi masih bisa memaksakan diri untuk datang ke kantor. Itu yang Seungwan tahu.

Ia menghela nafas. Dalam hati nya khawatir.

 


.
.
.

Aneh yah? Hehehe coment jangan lupa atau kasih masukan apapun buat cerita absurd ini hehe

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk