Tiga belas

Hide Away

Bagaimana jika kalian dipertemukan lagi dengan seseorang yang 'pernah' kalian cintai, setelah bertahun-tahun tidak berbagi kabar atau pun hanya untuk mendengar kabarnya dari orang lain?

Apa yang akan pertama kalian lakukan? Apa yang akan kalian katakan? Bagaimana perasaan kalian? Apakah masih tetap sama atau tidak?

Yoongi sebenarnya belum benar-benar siap jika saja salah satu gadis yang sedang sibuk membuat lelucon tentang dirinya itu ternyata benar-benar Son Seungwan-nya.

Saat mendengar sapaan dari gadis yang memiliki senyum kekanak-kanakan itu, Yoongi tak bisa menahan senyumnya. Senyuman Yoongi yang di sadari banyak orang saat itu membuat semua orang yang melihat merasa ingin bersorak seketika.

Untuk pertama kalinya Bos mereka, Tuan Yoongi yang super dingin terhadap perempuan itu tersenyum begitu lebar, tanpa beban, dan terlihat semakin tampan.

Yoongi sendiri mati-matian menahan diri untuk tidak menarik Seungwan kedalam dekapannya saat itu juga. Yoongi pikir dia benar-benar sudah bisa terbiasa tanpa Seungawan dan lambat laun perasaan itu akan hilang. Tapi namanya juga rindu, hati tak bisa di bohongi.

Tak ada waktu untuk basa-basi dengan staf magang lainnya, kalau lama-lama melihat gadis itu bisa-bisa Yoongi semakin tidak sabar untuk memeluk Seungwan saat itu juga.

"Son Seungwan, jam makan siang nanti datang ke ruangan saya." persetan dengan profesionalitas. Min Yoongi tidak peduli lagi dengan itu.

Berbeda dengan Yoongi yang kelihatannya cuek-cuek saja setelah membuat hampir satu ruangan berdesas-desus membuat asumsi sendiri setelah mendengar permintaan Yoongi barusan, Son Seungwan kelihatan mati kutu karena langsung di hujani banyak tatapan penasaran oleh para staf yang lain, Seungwan mengutuk kata-kata selamat pagi yang tadi tanpa sadar ia ucapkan begitu saja, sebagai Staf magang yang belum genap satu minggu bertugas di ruangan ini. Seperti nya kata-kata tadi merupakan sebuah kalimat yang cukup lancang bagi seorang Seungwan.

Seharusnya tadi ia tidak mengatakan itu, pura-pura tidak kenal dengan Min Yoongi, atau jawab saja pertanyaan Yoongi itu. Seungawan merasa ia jadi hampir gila setelah melihat Senyum manis lelaki itu untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

Lain lagi dari Seungwan yang kelihatan stress, Stefi yang duduk di samping Seungwan langsung menaikkan alisnya sambil menatap Seungwan sepeninggalan Min Yoongi yang jalan berlalu kembali keruangannya begitu saja.

"lo kenal?" Seungwan tak menjawab, hanya menunjukan deretan gigi putihnya.

Sebenarnya Seungwan sendiri masih merasakan degup jantungnya yang terasa tidak normal semenjak mendengar suara raspy milik lelaki itu. Ia benar-benar merasa bulu kuduknya berdiri dan langsung panas dingin.

Dia benar-benar tidak tahu bahwa ia akan bertemu dengan Yoongi dengan cara seperti ini. Setelah hampir lebih dari 3 tahun tidak bertemu dan tidak bertukar kabar. Seungwan benar-benar tidak habis pikir.

"Pak Yoongi keluar ruangan cuma buat ngomong sama lu doang, Dek." Sebenarnya Stefi sudah hampir mengelurkan kata-kata itu dari mulutnya. Tapi seorang staff senior langsung menghampiri mereka berdua dengan ekspresi sangat penasaran. Dari wajah-wajahnya, perempuan ini kelihatannya tukang gosip.

"Kayaknya kenal akrab sama Pak Yoongi, ya?" tambah perempuan itu kelihatan sangat ingin tahu.

Seungwan mencoba untuk tersenyum santai, tapi saat itu entah kenapa Seungwan merasa sedikit ngeri, gugup. Kenapa rasanya berat sekali untuk berbagi sedikit saja kisah lalu tentang dirinya dan Yoongi saat itu.

"Um.. Temen lama, Ka." Kata Seungwan ragu. Mbak-mbak itu pun mengerutkan keningnya tidak begitu yakin.

Kalau hanya teman biasa Yoongi bisa saja langsung menyapa Seungwan disana, menanyakan kabar Seungwan saat itu juga, atau bernostalgia saat itu juga.

Ya.. Normalnya begitu, karena kebanyakan di dalam ruangan ini adalah teman lama Yoongi sebelum di pindah tugas kan keluar provinsi dulu. Saat itu pun Yoongi tidak segan-segan memeluk Meira yang notabenya seorang perempuan, mereka bahkan langsung bernostalgia di depan banyak orang. Yoongi juga melakukan hal itu pada teman-teman lamanya yang lain.

Hafal sekali? Jelas saja, mbak-mbak tukang gosip ini memang perhatian pada hampir semua orang, dan senang mengurusi urusan orang.

"Mantan, ya?" Seungwan yang memang sejak awal nya sedang mencoba mengendalikan rasa gugupnya saat di introgasi langsung merasa jantungnya mencelos saat mendengar gadis bernama Sapta itu bicara setengah berbisik padanya.

Mantan? Apa pantas Min Yoongi di sebut mantan?

Belum sempat Seungwan menyahut, seseorang langsung menimpali perkataan Sapta.

"Heh Sapta, lo ngegosip mulu." teriak salah satu Staf pada Sapta membuat gadis itu mencibir sebal, dan hal itu menyelamatkan Seungwan.

...

Mari kita bicarakan realita. Bagaimana kabarnya hati yang di tinggalkan begitu saja selama bertahun-tahun tanpa kepastian yang jelas? Katakan saja seperti Seungwan dan Yoongi. Tak pernah ada ikatan cinta, terpisah bukan karena sudah tidak saling cinta, dan berpisah dalam keadaan yang sama-sama tidak rela.

Seharusnya, jika mereka cerdas, pasti mereka akan mencari cara untuk melanjutkan hidup dan tidak terjebak dalan memori yang itu-itu saja. Ya, itu realitanya.

Beruntung Seungwan merasa dia cukup cerdas untuk berani mencoba menjalin hubungan baru dengan laki-laki lain. Meskipun akhirnya tidak selalu berjalan mulus dan sering kali sebentar-sebentar, bahkan kadang Seungwan yang menggantung hubungan itu begitu saja.

Mungkin kalian bisa berasumsi dengan apa yang sudah Seungwan alami dan perbuat dalam 2 tahun terakhir ini.

Berbeda dengan Seungwan, mungkin Yoongi lebih terlihat stuck dalam cerita yang itu-itu saja. Bukannya Yoongi tidak ingin mencoba untuk memulai dengan yang lain, tapi Yoongi memang belum siap. Ia tidak yakin bisa menjalin hubungan seperti dulu lagi setelah ia paham kesalahan terbesarnya yang membuat Seungwan melepasnya.

Dia merasa sangat pengecut dan egois. Di tambah ia juga merasa selalu saja mencari gadis yang bisa mengerti betul sifatnya seperti Seungwan dulu.

Dalam kenyataannya, kedua nya merasa sudah bisa move on setelah merasa berhasil tidak lagi memusingkan jarak yang ada antara meraka berdua, merenggangkannya hubungan yang ada diantara mereka berdua, dan berhasil berhenti mengkhawatirkan keadaan satu sama lain.

Tapi kadang kita juga tidak bisa benar-benar mengerti perasaan kita yang sebenarnya bukan?

...


Seungwan, sori tadi saya

Deleted

Seungwan, sori tadi gue

Deleted

Seungwan, sori tadi Kakak ada meeting mendadak jadi gak ada di ruangan. Kamu pulang sama siapa? It's too awkward at the first time we meet again after along time. i missed you..

Deleted

Kak Yoongi ; Seungwan, nanti kamu pulang sama saya. Tunggu di lobby aja.

Seungwan cukup terkejut melihat notifikasi di ponselnya. Ada sebuah pesan WhatsApp dari atasannya itu, setelah sekian lama ternyata Yoongi tidak pernah mengganti nomer ponselnya, begitu juga dengan Seungwan. Tapi selama ini keduanya tetap saja tidak pernah saling menghubungi.

Seungwan pikir Yoongi sudah mengganti nomer ponselnya atau menghapus nomer ponsel Seungwan karena dia benar-benar tidak pernah lagi menghubunginya. Sekilas ada perasaan aneh, seperti sesak, kesal, kecewa? Ah sudahlah, Seungwan tak mau lagi memperpanjang masalah itu.

Saat Seungwan baru saja akan berdiri dari bangkunya, seorang lelaki yang saat itu juga sedang berlari-lari dalam pikirannya berjalan melewatinya dengan santai. Melirik kearah Seungwan secara terang-terangan, bahkan berdiri dihadapannya.

Mereka berdua berdiri berhadapan, terhalang meja kerja tentunya.

"Udah selesai kan?"

Suara raspy Yoongi yang khas membuat beberapa karyawan lain ikut menoleh kearah Seungwan. Seungwan mematung sejenak, kemudian mengangguk ragu. Tanpa menjawab, Yoongi hanya mengangguk kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Seungwan masih berdiri disana, mematung, bingung, apa yang selanjutnya harus ia lakukan.

"Hey,"

Ah, rasanya jantung Seungwan ingin copot saat mendengar suara raspy itu memanggilnya lagi. Yoongi menoleh lagi dengan mata bergerak seolah berseru 'ayo.'

Dengan terburu-buru Seungwan pun berlari kecil mendekati Yoongi dan tanpa sadar mereka berdua di tatap oleh belasan mata yang ada di ruangan itu. Seungwan berjalan mengikuti Yoongi di belakangnya.

"Gila.. Gila.. Gila... Pak bos gercep banget tuh."

...

Min Yoongi merutuki dirinya sendiri sambil menaiki mobilnya, ia meminta Seungwan menunggu di lobby begitu saja. Tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah Yoongi merasa ia tidak bisa mencairkan suasana canggung antar dirinya dan Seungwan. Ditambah lagi akhir-akhir ini Yoongi merasa dirinya sulit sekali bersikap ramah. Entah kenapa sifat dinginnya sebelum bertemu dengan Seungwan dulu kembali menguasainya.

Bahkan sekarang, setelah ia bertemu dengan Seungwan pun masih saja begitu. Yoongi Akui, sepertinya dia sudah setengah mati merindukan Seungwan. Saat melihat gadis itu, kerinduan yang sudah hilang seakan kembali mengepul keluar dari pori-pori kulitnya dan membuat kulitnya dingin.

Sambil mencoba tenang Yoongi pun mengendarai mobilnya menuju lobby. Tidak peduli apa kata orang setelah melihat seorang Min Yoongi bersama seorang staf magang di ruangannya.

Ia melihat Seungwan sedang berdiri memunggungi lintasan mobil di depan lobby, kelihatannya sedang menelepon. Terlihat serius sekali. Yoongi pun semakin mendekatkan mobilnya ke arah Seungwan dan sudah membuka jendela bagian penumpang, untuk memastikan Seungwan yang berdiri tidak jauh dari lintasan mobil bisa menyadari keberadaannya.

Dan dari sana Yoongi bisa mendengar pembicaraan Seungwan.

"Ga usah jemput hari ini gak apa-apa...he-em... Iya..iya.. Bawel banget..."

Seungwan menghentikan perkataannya saat ia menoleh dan mendapati mobil Yoongi sudah ada di belakangnya, dan juga mendapati senyum manis khas Yoongi.


...


Yoongi menekan tombol tape-nya saat Seungwan menaiki mobilnya. Canggung. Untuk kesekian kalinya Yoongi merasa terlalu gegabah untuk mengantar Seungwan pulang tanpa tahu apakah gadis itu akan pulang dengan seseorang atau tidak. Karena yang Yoongi ingat, Yoongi hanya ingin bersama Seungwan untuk saat ini.


"Kaget, Kak."

Seungwan membuka pembicaraan sebelum Yoongi menemukan kata-kata yang tepat untuk jadi topik pembicaraan.

"Kaget? Haha. sama," jawab Yoongi sekenanya. Seungwan yang mendengar jawaban itu pun terkekeh pelan. Ekspresi bingung dan canggung Yoongi membuat lelaki itu kelihatan benar-benar lucu.

"Loh, emang aku kaget kenapa?" tanya Seungwan terdengar bergurau, membuat Yoongi jadi salting sendiri.

Apa ini akibat Yoongi tidak pernah mendekati seorang perempuan pun setelah jauh dari Seungwan? 


"Kaget ketemu kakak kan tadi pagi?"

Cara bicara mereka terdengar lebih santai, di banding pertemuan 2 tahun yang lalu saat keduanya sangat menghindari kata ganti aku-kakak itu.

Seungwan terkekeh lagi, kali ini sambil mengangguk dan tersenyum kearah Yoongi yang sedang mengemudikan Mobilnya sambil melirik Seungwan sesekali.

Melihat Senyum Seungwan itu membuat Yoongi menghela nafas, menahan sesuatu yang rasanya ingin meledak-ledak saat ia melihat senyum itu lagi.

"Kita ketemu lagi kan meskipun kita gak pernah ngerencanain hal itu," kata Yoongi santai sambil menatap jalanan, membuat Seungwan kali itu juga melirik Yoongi.

Sepertinya koneksi antara hati Yoongi dan Seungwan berjalan mulus. Seperti apa yang Yoongi katakan itu berarti sesuatu yang sedang Seungwan cerna dan ingat. Kata-kata Yoongi dulu.


Kakak percaya, kalau emang jodoh kita bakal ketemu lagi

Kemudian Seungwan terkekeh pelan.

"Kakak gak pernah bilang kalau kakak balik lagi kerja disini." kata Seungwan mencoba mencairkan suasana. Agar keadaannya terlihat sesantai mungkin.

Yoongi menarik sudut-sudut bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Seungwan.

"Kirain udah gak mau tau." jawab Yoongi sambil melirik Seungwan dan perkataan Yoongi itu membuat Seungwan cukup terhentak.

Memang sih untuk setahun terakhir ini ia tidak begitu ingin tahu dan mencari tahu tentang Yoongi, tapi itu bukan berarti...

"Kakak sering kok liat kamu pergi ke kafe seonja, masih jadi tempat favorite hm?"

Mati saja Seungwan.

Seungwan memang masih tetap menyukai kafe itu meskipun disana menyimpan banyak kenangan tentang dirinya dan Yoongi, bahkan Seungwan pergi bersama teman dekat lelaki nya kesana berkali-kali.

"Ngg iya.. Kakak kenapa gak nyapa aja kalau liat aku?" tanya Seungwan hati-hati.

Saat itu Yoongi terkekeh.

"Takut ganggu suasana." jawab Yoongi enteng, tapi dari jawaban itu tentu saja jelas. Pasti Yoongi melihat Seungwan bersama teman lelaki nya. Seungwan diam seketika, kenapa ada rasa bersalah dihatinya. Padahal Yoongi terlihat biasa saja.


"Masih sama cowok yang itu?" tanya Yoongi lagi, dan sontak membuat Seungwan menatap Yoongi terkejut.

"Yang itu? Yang mana?"

"Yang nyengir terus." jawab Yoongi asal. Tapi jawaban itu entah mengapa membuat Seungwan ingin tersenyum.

Ada terselip nada 'sesuatu' dari kata-kata Yoongi barusan. Hal itu benar-benar membuat Seungwan membayangkan sesuatu yang membuat perutnya terasa geli menggelitik.

"M.. Hoseok. Dia temen aku." jawab Seungwan ragu, dan sedetik kemudian ia mengutuk jawabannya. Kenapa ia harus menjelaskannya segala?

"Oh temen? Bukan pacar?" tanya Yoongi kali ini sambil melirik Seungwan. Seungwan hanya menggeleng dan Yoongi mengangguk-angguk. Keadaan diantara mereka hening sejenak. Sampai dipecahkan oleh satu kalimat dari bibir Yoongi.

"Kangen banget sebenernya."

Deg. Seungwan rasa mata nya memanas, dadanya sesak, dan perutnya mulas.

Ia merasa Yoongi memperhatikannya, ia pun menoleh dan menatap kearah Yoongi yang langsung tersenyum kearah nya. Demi menghilangkan perasaan gugup nya Seungwan pun terkekeh pelan.

"You never change." Kata Seungwan sambil terkekeh. Yoongi ikut tertawa pelan sambil termangut-mangut mendengar kata-kata Seungwan.

...

Sisanya perjalanan di habiskan dengan perbincangan ringan tentang kuliah dan pekerjaan sampai mobil hitam Yoongi berhenti didepan rumah Seungwan.

"Hah, gak kerasa."

"Kakak bawa mobil kecepetan, muter lagi boleh ga?" tanya Yoongi dengan nada bergurau dan membuat Seungwan tertawa pelan.

"Ngapain coba muter-muter?" kata Seungwan sambil menekan tombol merah di safe belt.

Gue masih kangen

Sialnya Yoongi tidak ingin mengatakannya.

"Kalo Kakak ajak muter-muter lagi kaya dulu, ada yang marah ga?"

Astaga, kenapa rasanya malam ini Yoongi terus menerus membuat Seungwan merasa spot jantung. Lama-lama jantung nya bisa kendor.

"Ngg. Mama masih marah sih kalau aku pulang kemaleman."

"Tapi gak marah kan kalau anaknya nginep di rumah kakak kaya dulu?"

Astaga, mati saja sana Min Yoongi!

"Apasih kak." kata Seungwan mendesis dengan tawa pelan, "udahlah, ngaco nya kumat. Aku mau masuk dul..."

"Bentar.." potong Yoongi sambil membuka safebelt-nya juga, membuat Seungwan terdiam sejenak.

"Boleh..." Yoongi menggeleng sendiri, tidak melanjutkan kata-kata nya. Tapi langsung menarik Seungwan begitu saja kedalam dekapannya.

Membuat Seungwan tercekang sejenak, matanya mengerjap terkejut. Pelukan hangat ini lagi, pertama kalinya setelah hampir 3 tahun ini.

Seungwan terdiam merasakan kehangatan tubuh Yoongi. Mencium wangi citrus dan mint yang masih melekat di tubuh Yoongi meskipun ini sudah seharian. Lelaki itu benar-benar mendekap Seungwan tanpa celah.

Lelaki itu diam, tidak berkata sedikitpun. Sementara Seungwan perlahan menggerakkan tangannya untuk memeluk punggung lelaki itu.

"Gak ada laki-laki lain yang marah kan kalau liat kamu kaya gini?" tanya Yoongi bicara diatas bahu Seungwan. Tapi Seungwan tidak menjawab, ia hanya mengeratkan pelukannya pada Yoongi. Membuat Yoongi tersenyum dan mengklaim bahwa itu tandanya 'ya, gak akan ada yang marah'

Sementara Seungwan masih sibuk dengan pikirannya Sendiri.


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk