Gain for Loose

I'm Not The Only One

CHAPTER 7

 

 

 

“Changmin-ssi! Changmin-ssi!!”

Changmin berhenti melangkah karena panggilan heboh yang dilontarkan tak hanya satu-dua orang itu. Dia tersenyum memasuki ruangan yang dipenuhi orang-orang menyemburkan confetti ke dirinya. “Saengil chukhahamnida Shim Changmin-ssi!”

Senyum lebar tersungging di bibir Changmin dengan tangannya yang kerepotan memberikan jabat tangan atau pelukan terima kasih pada seluruh kru. Saat ini mereka menggelar wrap up party dramanya yang sukses mendapat rating tinggi. Ternyata dibarengi kejutan ulang tahun.

“Terima kasih semuanya.” Changmin terus tersenyum yang baru kali ini tanpa merasa terpaksa.

Tak terasa sudah 5 bulan sejak kejadian menyedihkan itu.

Setelah Yunho meninggalkannya, Changmin langsung menerima begitu saja drama yang ditawarkan padanya. Hampir asal saja menerimanya. Selama 4 bulan hidupnya hanya untuk syuting stripping dan itu cukup ampuh mengobati luka hatinya.  Apalagi dramanya ini sukses. Setelah ini dia akan langsung promosi film. Tak ada rencana leha-leha barang sebentar.

“Terima kasih untuk semuanya, aku tidak menyangka kalian tahu ulang tahunku,” kelakar Changmin yang ditimpali begitu ramai. “Aku jadi tidak enak kalian memberikan kejutan seperti ini. Aku akan mengenang syuting ini dan ulang tahun ini untuk selamanya. Terima kasih atas bantuannya selama ini. Mohon dukungannya juga untuk wamilku.”

Suasana yang semula ceria jadi sedikit menurun. Changmin memang dikenal tak terduga tapi tak ada yang menduga bakal sefrontal ini. “Aku berencana untuk wamil akhir tahun ini, setelah menyelesaikan promosi film debutku nanti.”

Tak banyak yang berkata-kata mendengar pengumuman itu. Changmin sendiri merasa aneh mengapa mengatakan hal ini di sini, bukan di publik, tapi toh itu yang terlintas di pikirannya saat ini. Kadang memang impulsf sih, begitulah kata dia.

“Changmin-ssi fighting!” teriak seorang pemain dan akhirnya ditirukan lainnya. Changmin membungkukkan badan dan tersenyum saja. Setidaknya dia merasakan memiliki teman kalau begini.

Perayaan penutupan drama itu terasa samar-samar begitu Changmin memasuki apartemennya. Dia memilih untuk mempertahankan apartemen itu semenjak putus dengan Yunho. Anehnya, rasanya tidak terlalu menyakitkan karena dia sendiri jarang berada di situ. Dia hanya mengganti ranjang double bed dengan single bed agar tidak dibayangi kenangan Yunho. Selain itu furniture lainnya masih sama, bahkan ia tak mengganti meja jelek kesayangan Yunho.

Selama 5 bulan ini hidupnya relatif baik-baik saja. Lama-lama terbiasa, lebih tepatnya.

Bahkan hubungannya dengan Yunho relatif baik. Tidak menghindar namun juga saling bertanya. Hanya berkabar sesekali awalnya lalu lambat laun tidak ada kontak. Natural saja.

Changmin mengecek ponsel pribadinya yang hari ini ketinggalan di kasur. Dibukanya screen lock dan benar saja, Yunho memberinya ucapan selamat ulang tahun. Changmin tersenyum. Ada desir di dalam dadanya yang ia kenali tapi tak bisa berbuat apa-apa untuk menanggapi itu.

-Thank you hyung-

Salah satu hal drastis yang membuatnya merasa begitu sakit setelah putus adalah harus memanggil Yunho dengan sebutan “hyung” lagi. Setelah menekan tombol send Changmin merasakan lagi begitu gatal ingin memanggilnya “mochi-kun”.

-Oh ya, aku mengirimu hadiah. Tunggu saja kedatangannya.-

-Apaan? Jangan membuatku penasaran-

-Pokoknya tunggu saja, aku sudah berusaha mengirimnya agar sampai tepat di ultahmu tapi sepertinya molor-

Changmin hanya membalas dengan emoji tersenyum. Lalu percakapan yang terjadi setelah satu bulan tanpa kontak itu adalah Yunho memberinya selamat atas kesuksesan dramanya.

Changmin berusaha tidak memikirkan rasa-rasa yang telah usang diantara dia dan Yunho dulu. Setidaknya malam ini dia bisa tidur dengan nyenyak, tanpa rasa penasaran akan hadiah itu maupun bernostalgia yang tak perlu.

Lama-lama memang akan terbiasa kan.

 

**********

 

Seperti yang diduga Changmin, esoknya manajernya seperti kebakaran jenggot menyerbunya pagi-pagi di depan pintu apartemen. “Kau mengubah passcode-nya tanpa memberitahuku?” tanya manajer-ssi dengan nada sok terkhianati.

Changmin memutar bola matanya malas sembari menyeka keringatnya yang bercucuran sehabis lari pagi. Kali ini dia benar-benar lari. Sang manajer mengekor masuk ke dalam apartemen. “Semalam kamu bilang apa soal wamil? Hari ini santer sekali gosipnya.”

“Ya aku bilang mau wamil akhir tahun ini.”

“Agensi kan belum memutuskan soal itu. Kamu masih diusahakan untuk wamil tahun depan.”

“Yang wamil kan aku hyung.” Changmin mulai merasa jengkel dan manajer-ssi merasakan hawa tak enak itu. “Biarkan aku memutuskan sendiri soal ini, oke? Masih kurang kalian mengobrak-abrik hubunganku dengan Yunho?”

Manajer-ssi menghela nafas berat. Changmin masih tetap keras kepala dan semaunya menurut  agensi tapi sebenarnya ia memahami sensitifitas artis asuhannya itu. “Baiklah aku akan mengatakan begitu.”

“Good. Bisakah sekarang kamu pergi hyung?”

Manajer-ssi sebenarnya berniat sekalian menunggu jadwal selanjutnya bersama Changmin,tapi situasi ini membuatnya mengangguk. Memang Changmin sering bersikap dingin sejak putus. Manajer-ssi memahami itu. Setidaknya untuk pekerjaan malah Changmin semakin rajin.

Setelah manajer-ssi keluar, Changmin memeriksa segepok surat dan selebaran yang masuk di kotak posnya. Ada sebuah kartu pos yang menarik perhatiannya. Ternyata dari Yunho. Alis Changmin berjengit karena alamat pengirimannya adalah dari Singapura.

-Ketika aku mengirimkan postcard ini aku sudah seminggu di Singapore. It’s nice here and warm.-

Changmin tersenyum, entah untuk apa, setelah membaca itu. Mungkin karena tidak ada imbuhan emoji cute di situ yang dulu jadi hobi Yunho setiap kali menulis padanya. It’s natural.

Menghela nafas, Changmin menatap jendelanya yang dipenuhi rintik hujan. Semakin deras tampaknya sejak ia tadi mengakhiri lari pagi karena mulai rintik-rintik. Tak ingin mengenang apapun di saat-saat seperti ini tapi namanya juga punya perasaan kan.

Changmin menyeringai mengingat Yunho dulu kerap mengatainya tak punya hati.

Setahu Changmin, Yunho mengajar dance di Osaka sebulan setelah putus. Itu pun dia tahu setelah iseng menanyakan apa kabar mantannya itu ke Jang Woo Hyuk. Yang didapatnya adalah Yunho sudah mengundurkan diri dan menerima tawaran temannya untuk melatih dance di Osaka. Changmin mengira Yunho akan cukup lama di sana tapi ternyata tahu-tahu sudah ke Singapore.

Changmin tersenyum kecut memandangi kartu pos itu. Tepat seperti katamu dulu hyung…

Lalu mana hadiahnya? Apa ini doang? Dasar.

Changmin mengendikkan bahu dan memilih mandi saja karena setelah ini dia ada jadwal pemotretan. Hari yang sibuk sudah datang lagi. Hujan maupun tidak hujan, harus tetap berjalan maju ke depan.

 

 

**********

 

 

Seperti dugaannya, di pemotretan itu akhirnya menanyakan juga soal wamil. Changmin menjawab apa adanya, dan mungkin itu akan membuat agensinya nanti gerah. Setelah selesai membersihkan makeup ternyata sudah berseliweran news soal wamil itu. Agensinya sudah membenarkan, lengkap dengan bulan masuk namun belum ada tanggal.

“Kamu mendadak memajukan wamil bukan karena patah hati kan?” tanya Kyuhyun santai saja saat menemani Changmin makan. Akhirnya ia “laku” lagi sebagai teman dalam segala hal sejak Yunho pergi.

Di luar dugaan, Changmin mengangguk dan Kyuhyun membeku hingga lupa menyuapkan nasinya. “Wow…aku tahu itu menyakitkan tapi-”

“Kamu tidak tahu Kyu.”

“Oke…aku tidak tahu. Lupakan saja.”

“Toh ini menguntungkan. Aku tidak terlalu tua saat selesai nanti.”

“Sebenarnya sudah cukup tua, 30 kan, tapi setidaknya karirmu sedang di puncak saat masuk. Kamu tidak khawatir karirmu redup nanti?”

“Bisa apa kan? Ini kewajiban dari negara. Lagipula….karir ini pula yang membuatku kehilangan dia.”

Kyuhyun menghela nafas panjang sekali, padahal Changmin biasa-biasa saja. Itulah masalahnya, Changmin menjadi jauh lebih pendiam dan tertutup sejak perpisahan itu. Senyumnya semakin bisnis kalau kata Kyuhyun, semakin fake.

“Makasih sudah menemaniku selama ini Kyu. Jangan sedih ya kalau aku wamil nanti, karena aku akan jadi tentara yang tinggal di kamp, tidak akan bebas main bersamamu. Mulailah cari teman main game yang baru.”

“Apa sih…segera wamil sana kalau terus-terusan begini. Seram tau!”

Changmin tertawa mendengar celotehan Kyuhyun. “Hei aku serius, aku tak akan bertahan hidup tanpamu.”

“Arraso…arraso…asal jangan jatuh cinta padaku saja lah.”

“Saranghaeyo~~”

“Jijik tau!”

Changmin semakin keras tertawa. It’s not bad, at least for now.

 

 

**********

 

 

Kamu tidak tahu Kyu.

Kamu tidak tahu.

Changmin mengingat lagi kata-kata itu ketika membuka pintu apartemennya dan lagi-lagi merasa tak perlu menyalakan lampu. Biarlah gelap dulu, dengan begitu bisa menikmati lampu perkotaan di bawah sana. Karena memang kebiasaannya saat malam di apartemen adalah melamun di balkon sambil memandangi lampu-lampu, seperti hobi Yunho dulu.

Semuanya menganjurkannya untuk pindah apartemen saja agar lebih cepat move on. Changmin mengakui saran itu ada benarnya tapi dia ingin menikmati sakit hatinya ini dulu. Toh saat wamil nanti memang berniat melepas apartemen ini dan kembali ke rumah orangtuanya dulu. Dia ingin menghargai kenangan bersama Yunho selama 2-3 tahun di sini. Jadi saat melepas apartemen ini bukan semata-mata karena ingin “menghapus” tapi memang perlu secara efisiensi.

Bagaimanapun dia tak membenci Yunho sehingga tak perlu “menghapus” apapun yang pernah terjad diantara mereka.

Lamunan Changmin buyar karena ponselnya bergetar. Pesan masuk dari Yunho.

-Aku baca dari berita, kamu beneran mau wamil akhir tahun ini?-

Bagi Changmin, kalimat itu tak ubahnya “Kamu mau wamil kenapa tidak memberitahuku? Kenapa aku harus tahu dari media?”. Susah payah dia harus menjaga garis batas yang jelas dan Yunho selalu menerabasnya. Entahlah apa maunya. Aku sendiri juga aneh.

-Begitulah.-

-Aku kaget tapi memang lebih baik begitu sih. Kamu pasti bisa Changmin. Fighting!-

Jadi kesal sendiri kalau begini. Apa maksudnya coba dengan “lebih baik begitu”?

-Gomawoyo hyung-

Rasanya ingin wamil secepatnya saja biar tidak perlu bicara lagi dengan Yunho.

 

 

**********

 

 

Tuhannya Changmin menjawab keinginannya. Yunho tak pernah menghubunginya lagi setelah menanyakan soal wamil itu, entah karena ia sadar tidak sensitive atau murni karena kesibukan saja. Setidaknya, Changmin menantikan kometar Yunho saat filmnya rilis. Apapun. Karena film itulah yang menjadi awal keretakan hubungan mereka.

Film yang membuat Changmin sendiri tak mampu menontonnya .

Changmin menontonnya dengan serius hanya satu kali saat premiere dan tak mau lagi mengulangnya.  Ia membongkar ingatannya saat syuting dulu kala menjalani berbagai interview mempromosikan filmnya.  Sialnya, saat mengenang syuting itu mau tak mau memorinya bersama Yunho kembali lagi.

Memori yang buruk-buruk. Pertengkaran, sakit kepala, keputusasaan dan kesedihan.

Di saat-saat seperti itu Changmin berharap Yunho mau datang ke bioskop untuk meontonnya. Ia ingin membuktikan bahwa pilihannya ini tidak salah. Bahwa filmnya ini membuatnya banjir pujian dari kritikus dan masuk festival bergengsi.  Membuat namanya masuk nominasi best rookie actor.

Tapi sekuat apapun rasa amarah itu, Changmin tetap hanya bisa memandangi tiket nonton yang sudah disiapkan untuk Yunho. Ia geletakkan begitu saja di atas meja kaca buruk rupa kesayangan Yunho dulu.

Tiket itu tidak pernah keluar dari apartemennya hingga filmnya turun tayang.

Shim Changmin, akui saja hidupmu itu memang lucu.

 

 

**********

 

 

Changmin membungkuk dan menebar senyumnya saat namanya diumumkan sebagai pemenang aktor pendatang baru terbaik. Debut filmnya berhasil memberinya award, seperti yang ditargetkannya. Karirnya berjalan sesuai seperti rencana indahnya.

Trofi itu terasa berat di tangannya yang berkeringat dingin.

"Terima kasih, saya begitu beruntung bermain di satu film dan bisa langsung memenangkan award ini. Jujur, saya tidak berharap banyak karena aktor lainnya juga sangat bagus. Terima kasih untuk semua respon penonton, sutradara, seluruh staf dan lawan main, fans. Untuk keluarga yang selalu mendukung saya. Terima kasih."

Dengan percaya diri dan anggun, Changmin turun dari panggung dan kembali ke kursinya. Lega.

Meredakan rasa deg-degan yang masih meliputi dirinya, Changmin tersenyum bernostalgia saat melihat penampilan penyanyi di atas panggung. Dia dulu berada di sana sebagai penyanyi. Trofi yang digenggamnya terasa makin familiar sekarang, lalu ia mencium buket bunga yang diberikan di atas stage tadi. Memejamkan mata sejenak mencium aroma itu untuk berterima kasih dalam hati. Thank's Yunho.

Changmin bertepuk tangan paling keras saat penyanyi itu menyelesaikan lagunya dengan sempurna.

Karena penyanyi itu mantan rekan satu grupnya dulu yang kini sukses berkarir solo.

Congratulation for you too.

 

 

 

*****TBC chapter 10*****

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
garnet87
yuhuuu~~ saia hadir lagi membawa changho. Bagi yg udah baca "Teenage Dream" sangat direkomendasikan meneruskan ke "I'm Not The Only One". Happy reading guys~~

Comments

You must be logged in to comment
Blockbustt #1
Chapter 13: Hey aku ngikutin cerita kamu loh thor. Di ffn juga ini di publish kan ya? Aku nunggu dari 2016 :( cepat cepat di lanjut ya... Aku benar benar penasaran nasib mereka gimana
bambimax
#2
Chapter 13: mian thor gak komen dari chap 7 wkwk, aku penasaran jadinya baca dulu sampe ep 12. thor ayo lanjut!! biarkan mereka bersama lagi ~
Bigeast88 #3
Chapter 6: Aduuuuh mereka brantem mulu dr awal sequel ini .__.
Anashim #4
updatenya disamain dong yg d ffn.. biar ada notif kalo apdet.. ga pny akun ffn soalnya.. apalagi gada tag homin nya.. jd harus search dulu di google judul fic nya kn rempong. hehe
Anashim #5
Chapter 8: btw ini fic knp yg d ffn di hapus ya?
shih-na
#6
Chapter 8: Can't wait to see what the update'll bring for me. :)
bambimax
#7
Chapter 7: Aaaaah kenapa pisah sih :(((( aduh ayo balikaan :((( jangan biarkan mereka pisah thor, gak rela :((
kankan1144 #8
Chapter 7: you're back!!:-)
I always like your story.

Congratulation the best newcomer actor!!!
kankan1144 #9
Chapter 6: Kyaaaaaa!!! I love, love, love this
I can't wait to read the next chapter ..
luvnanda #10
Chapter 6: Pisah yaaaaa.... TT.TT....update pleaseeeeee.....