I Love You..Erase You..Cry Again

I Love You..Erase You..Cry Again
Please Subscribe to read the full chapter

Sinar matahari masuk dari celah-celah tirai kamar Kim Jaejoong. Ia mengerjap-kerjapkan mata karena merasa silau. Kepalanya terasa pusing akibat minum semalam.

“Kau sudah bangun.” Han Hyo Joo sudah rapi dengan setelan kemeja warna biru pastel dan celana jeans. “Aku sudah siapkan sarapan untukmu. Turunlah.” Dia keluar lagi dari kamar Jaejoong.

.

.

“Semalam kau yang membawaku kemari?” Tanya Jaejoong begitu sampai di ruang makan. Ia menggeser kursinya ke belakang lalu mendudukinya.

Han Hyo Joo yang ditanyai seperti itu sedikit tergeragap. Tapi akhirnya ia mengiyakan pertanyaan Jaejoong. “N-ne..”

Kim Jaejoong mengernyitkan dahi, “Aneh..” gumamnya. “Apa aku bermimpi ya..” Tanyanya lirih namun Hyo Joo bisa mendengar jelas.

‘Itu bukan mimpi, Kim Jaejoong.’ Jawabnya dalam hati.

“Oppa, pertunangan kita.. Apa kau yakin?” Tanyanya hati-hati.

Jaejoong menghentikan makannya dan mendongak ke arah Hyo Joo. “Tentu.” Jawabnya santai lalu melanjutkan makannya. “Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu? Apa kau tak percaya padaku?” Tanyanya.

“Huh?” Hyo Joo tertegun mendengarnya. Ia buru-buru menggeleng. “Aniya..aku hanya..hanya ingin kepastian darimu.” Jawabnya dengan memaksakan senyuman. Ia buru-buru menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

***

  Pagi ini Moon Chae Won datang ke Café Cojje bukan untuk sarapan atau mencari segelas cuppucino hangat kesukaannya. Ia pergi ke salon yang terletak di lantai dua dari café tersebut. Begitu sampai disana, Yoochun sudah lebih dulu datang ke salon.

“Selamat pagi~~” Sapanya dengan senyum cerah.

“Pagi~~. Tumben kau kesini?” Yoochun heran melihat Chae Won yang sekarang suka pergi ke salon. Jika tidak ada acara special, dia tak akan mau ke salon.

“Hari ini, hari spesialku.” Jawabnya dengan nada bahagia.

Yoochun yang rambutnya sedang ditata oleh hair stylish melirik ke Chae Won yang duduk di kursi sebelahnya. “Hari special apa?” Tanyanya penasaran.

Moon Chae Won tersenyum menghadap sosok Yoochun yang terpantul di kaca. “Hari ini aku bekerja di JJ-Group.” Jawabnya senang.

“Benarkah?” Yoochun langsung menoleh padanya dan membuat hair stylishnya menggerutu sebal. “Ah, Miyan.” Ucapnya yang ditujukan pada piñata rambutnya. “Kau akan sering bertemu Jaejoong Hyung berarti. Lalu..bagaimana kau bisa meyakinkan dia?” Tanyanya penasaran.

“Semua berkat Joong Ki Oppa. Dia yang membelaku. Hahahah.” Chae Won tertawa. “Kalau bukan karena dia, aku tak akan diterima di perusahaannya. Sepertinya memang Jaejoong Oppa membenciku.” Tambahnya lagi.

Park Yoochun mengangguk-angguk mendengarkan perkataan Chae Won. “Bagaimanapun, bertahanlah disana. Kau perlu waktu untuk bisa meluluhkan hati Jaejoong Hyung.” Hiburnya. “Dan satu lagi, jangan pernah menangis karena dia.” Tambahnya.

“Oke. Akan kucoba.”

***

Moon Chae Won dan Song Joong Ki sedang serius memilah dan memilih konsep yang akan mereka gunakan untuk peluncuran brand fashion terbaru di JJ Departmen store.

“Oppa, bagaimana kalau yang ini?” Chae Won menunjukkan catalog internasional pada Song Joong Ki. “Mumpung saat ini masih musim dingin, sebaiknya kita memakai tema yang ini saja.” Sarannya.

Song Joong Ki menerima catalog tersebut dan memahaminya dulu. “Kau yakin?” Tanyanya tanpa menoleh sedikitpun dari catalog itu.

Belum sempat Chae Won menjawab, Kim Jaejoong sudah datang ke ruang kerja mereka. “Wah..kalian cepat akrab lagi ya ternyata..” Pujinya yang terdengar seperti sindiran. Pandangannya kini mengarah ke Chae Won. “Kita perlu bicara.” Pintanya dengan sikap dingin. Kedua tangannya dimasukkan ke saku celana menunjukkan kesan arogan.

Chae Won heran melihat Kim Jaejoong datang ke ruanganya dan mengajaknya bicara. Apa soal semalam?

Dia mengikuti Kim Jaejoong dari belakang dan mereka berhenti di tangga pintu darurat.

“Kau ingin bicara apa?” Chae Won tak mau mengulur-ulur waktu untuk bicara dengan sosok yang ada di hadapnnya ini. “Jika itu soal semalam, aku bisa memaklumi sikapmu saat sedang mabuk.”

“Kau..Benar-benar datang?” Kini gi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sholikhati #1
Chapter 8: Singkt .. Tp siipp critanya,
akhdlar #2
Chapter 8: singkat sangat kk... but nice da lanjut
Khab71 #3
Chapter 8: Is there any epilogue?
sn123456 #4
Authornim do you have English version of this? The story look very interesting.
akhdlar #5
Chapter 7: deabak
next author