I Love You..Erase You..Cry Again

I Love You..Erase You..Cry Again
Please Subscribe to read the full chapter

Seorang perempuan cantik menggandeng tangan Jaejoong. Mereka masuk ke dalam toko perhiasan. Perempuan itu adalah Han Hyo Joo. Kekasih Kim Jaejoong yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya.

“Bagaimana dengan yang ini. sepertinya bagus.” Han Hyo Joo menunjuk cicin yang berhiaskan berlian. Namun sepertinya Kim Jaejoong sedang tidak tertarik memilih cincin tunangan mereka. “Oppa..” Ia menarik ujung lengan baju Jaejoong.

“Oh.” Jaejoong yang kepergok sedang melamun langsung tersadar lagi. “Kau pilih sesuka hatimu saja. Yang kau anggap bagus, aku akan menyukainya juga.” Jawabnya. Ia malas mengurusi hal-hal seperti itu.

“Baiklah.” Han Hyo Joo tak mau ambil pusing sikap Kim Jaejoong. Ia sudah memaklumi sikap itu jika Jaejoong sedang lelah dengan urusan kantor.

Pikiran Kim Jaejoong masih teringat akan percakapannya dengan Moon Chae Won kemarin.

“Awalnya aku merasa bersalah padamu karena menolak lamaranmu. Tapi kurasa sekarang tak perlu lagi karena kau sudah memiliki orang lain. Wanita itu..sepertinya kalian serasi. Kuharap kau bisa bahagia dengannya.”

Kini pandangannya mengarah pada Han Hyo Joo yang sedang asyik memilih cincin. Saat ini Kim Jaejoong merasa dalam situasi sulit. Di saat ia memutuskan untuk memulai lembaran baru dengan wanita di hadapannya ini, tiba-tiba sosok wanita di masa lalunya datang kembali. Melupakan Moon Chae Won tidaklah mudah baginya. Ia harus menderita sampai akhirnya memutuskan menjadi plaboy. Dan wanita di hadapannya inilah yang berhasil membuatnya bisa melupakan Moon Chae Won. Ia bukan wanita secerdas Moon Chae Won, bukan juga dari keluarga kaya, tapi ketulusannya dan ketegarannya dalam mendapatkan cinta dariku cukup membuatku luruh.

Han Hyo Joo mungkin hanya teman tidurnya saat awal-awal mereka bertemu. Tapi dia orang yang manis dan ceria. Karenanya Jaejoong bisa bangkit kembali dan perlahan-lahan bisa melupakan sosok Moon Chae Won. Tapi, saat ini, hatinya digoyahkan lagi ketika Chae Won datang mengusik hidupnya kembali. Dia masih sama seperti dulu, berpura-pura tegar, arogan, dan keras. Meski begitu, Moon Chae Won adalah sosok yang selalu ada untuknya dari kecil. Mereka sama-sama memiliki orangtua yang sibuk dengan pekerjaan. Jadi waktu mereka banyak dipakai untuk bersama.

***

Sabtu adalah agenda rutin bagi tiga sahabat yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Kim Jaejoong, Kim Junsu, dan Park Yoochun. Mereka menyempatkan hari special itu untuk bertemu walau hanya sekedar mengobrol hal-hal tak penting atau minum. Tapi sabtu ini terasa beda karena kehadiran satu sosok yang ingin sekali reuni dengan teman-teman lamanya. Dia adalah Moon Chae Won.

“Anyeong, Oppa.” Chae Won melambaikan tangannya ke arah Jaejoong yang baru datang.

“Kenapa wanita ini ada disini? Bukankah sudah kesepakatan bahwa tak ada wanita di agenda sabtu kita?” Kim Jaejoong mengomeli dongsaeng-dongsaengnya karena ada Moon Chae Won disini.

“Eh, Hyung..dia kan juga teman kita. Dulu sewaktu SMP kita sering berempat. Tak ada salahnya kan kita berempat lagi?” Kim Junsu membela Moon Chae Won.

“Junsu benar Hyung. Apa kau tak kasihan padanya? Disini dia sendirian.” Yoochun ikut membela.

Kim Jaejoong mendengus kesal dan duduk di sebelah Junsu. Ia langsung meneguk kaleng beer yang ada di hadapnnya. “Terserahlah.” Jawabnya seakan tak mau ambil pusing pembelaan kedua dongsaengnya itu pada gadis ini.

“Sekarang agenda malamini apa?” Tanya Junsu memulai obrolan.

“Bagaimana kalau Moon Chae Won saja yang memulai? Dia kan tamu?” Yoochun menatap Chae Won dengan senyuman.

“Aku?” Chae Won yang merasa semua tatapan menuju padanya, kecuali Kim Jaejoong yang tak begitu menyukai kehadirannya disini, hanya bisa berkedip-kedip saja. Ia tak tahu harus memulai obrolan apa. “Ah, aku ada ide. Bagaimana kalau kita main 369 saja?” Usulnya. “Yang kalah dia harus minum beer? Bagaimana?” Ia melirik satu per satu teman-temannya. Terutama pada Kim Junsu yang tak minum itu.

“Hei, hei, kenapa tatapanmu mengarah padaku? Apa kau sengaja?” Kim Junsu mengomel pada Chae Won.

“Jika kau tak minum beer, maka kau harus minum orange jus. Bagaimana?”

“Oke, deal.” Park Yoochun yang cukup mneyukai minum itu langsung menyetujuinya. Begitu juga Junsu. Kini tatapan mengarah ke Kim Jaejoong yang hanya diam sejak tadi.

“Hyung…” Junsu menanti jawaban Jaejoong. Yang ditanya hanya melirik satu-satu sahabatnya. “Oke, diam tanda setuju.” Junsu langsung menyimpulkan diamnya Jaejoong.

“Oke mulai ya..” Moon Chae Won menghitung m

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sholikhati #1
Chapter 8: Singkt .. Tp siipp critanya,
akhdlar #2
Chapter 8: singkat sangat kk... but nice da lanjut
Khab71 #3
Chapter 8: Is there any epilogue?
sn123456 #4
Authornim do you have English version of this? The story look very interesting.
akhdlar #5
Chapter 7: deabak
next author