D-D Ch 4

D-Day

Catatan tambahan:

.
Mungkin banyak pembaca yang baru mendapat notifikasi di Chapter ke-4 ini.

Aku hendak memberitahu kalau D-DAY dirombak ulang dari mulai prolog, jadi aku harap teman-teman yang membacanya bisa mengulang dari awal, karena banyak perbedaan dari yang sebelumnya.

Untuk teman-teman yang membaca chapter 3 sebagai pengumuman kemarin, chapter 3 hari ini sudah diubah menjadi lanjutan chapter 2, jadi silakan melihat kembali ke chapter 3.

Akhir kata, terima kasih sudah membaca ff ini.
Aku sangat menantikan pesan dan kesan kalian semua.

Kamsahamnida

 

 

D-Day

CHAPTER 4

.

.

Hari ini hari kedua Leeteuk dan timnya mengawal Gubernur Han Mi Na dalam berbagai kegiatan. Ketidaksukaan Gubernur Han dan Sekretaris Yi kepada Kyuhyun semakin besar. Mereka merasa tidak nyaman dengan caranya bekerja.

Waktu mengunjungi tanah yang akan dibangun menjadi stadion olahraga, Kyuhyun berada di sisi yang berbeda dengan SP lainnya yang siaga di belakang Gubernur. Ia bahkan tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap kecantikan reporter yang meliput acara itu.

Saat Gubernur Han menemui atlet beladiri peraih emas di laga internasional dan memuji bagaimana sang atlet membalikkan keadaan hingga memenangkan pertandingan; Kyuhyun yang berjaga di pintu bersama Donghae, diam-diam memperagakan jurus yang dipakai sang atlet saat itu. Sekretaris Yi menatap dengan kesal ke arahnya sehingga Kyuhyun kembali berdiri tegak.

Sore ini saat Gubernur meresmikan pembukaan museum seni, Kyuhyun menyentuh patung yang ada di sisinya penuh rasa ingin tahu.

“Apa yang dia lakukan sekarang?!” Sekretaris Yi berbisik kepada Leeteuk.

Bisikan itu membuat Gubernur Han menengok sebentar ke arah Kyuhyun padahal ia tengah menghadapi pertanyaan para reporter.

Ryeowook menghampiri Kyuhyun dan memberitahunya kalau Sekretaris Yi dan Leeteuk tengah memandang ke arahnya. Kyuhyun menatap keduanya dan mengangguk hormat sebelum kembali berdiri tegak.

“Itu caranya memberitahu kita bahwa area ini aman. Jadi Anda tidak perlu khawatir,” jawab Leeteuk.

Sekretaris Yi hendak bertanya lagi, namun Gubernur Han sudah berpindah tempat. Ia, Leeteuk dan tim SP kembali bergerak mengikuti sang Gubernur. Eunhyuk dan Donghae berjalan di depan rombongan.

.

Hari sudah malam ketika mobil Gubernur Han meninggalkan halaman museum.

“Berkumpul!” seru Ajudan Gubernur yang memimpin pengamanan. Sembilan petugas SP mendekat termasuk Leeteuk dan timnya.

“Selain Leeteuk dan Kyuhyun, semuanya harap melapor pada jam 8 pagi besok di depan kediaman Gubernur Han. Leeteuk sshi dan Kyuhyun sshi akan berangkat ke Kompleks Pemerintahan Seoul pada jam 10 pagi. Kalian amankan area tersebut lebih dahulu.”

“SIAP!” seru Leeteuk dan Kyuhyun.

“Jadi pastikan untuk istirahat yang cukup malam ini dan mengisi kembali energi kalian. Jangan minum terlalu banyak alkohol, batasi diri kalian hanya 4 atau 5 gelas minuman.”

“SIAP!” Semua tim SP membubarkan diri.

.

.

Perempatan Besar Balai Kota Seoul

“Gubernur akan tiba dalam 5 menit.” Terdengar pengumuman dari handy talkie yang dimiliki oleh seluruh tim Security Police (SP) di perempatan jalan, depan Balai Kota Seoul.

Pagi ini mereka bertugas mengamankan Gubernur Han Mi Na yang akan menghadari promosi pencalonan dua kandidat parlemen dari partainya. Pidato akan disampaikan di atas mobil terbuka. Beberapa tim SP yang mengenakan jas hitam mengamankan lokasi sejak dini hari.

Donghae yang posisinya tidak jauh dari Ryeowook mendadak gugup. Ia mencoba menepuk wajahnya sendiri untuk meredakan ketegangan yang muncul mengingat kemarin terjadi insiden dalam acara Gubernur Han (lihat Chapter 1).

“Santai saja, Donghae sshi, atau tubuhmu akan menjadi kaku,” ucap Ryeowook sambil mendekati posisi Donghae. “Tapi jangan terlihat sesantai dia.”

Ryeowook mengarahkan dagunya ke arah Kyuhyun yang memiliki posisi jaga di seberang jalan. Kyuhyun tampak asyik menatap pohon yang ada di dekatnya. Matanya mengikuti burung-burung kecil yang berlompatan di atas ranting.

“Beberapa orang memang mudah melakukannya,” sahut Donghae mengikuti arah pandangan Ryeowook. “Kyuhyun sepertinya selalu melamun. Jika dia benar-benar diserang, rompi anti peluru pun tidak akan membantu.”

“Benarkah? Menurutku tidak.” 

“Aku benar-benar tidak mengerti kenapa kalian semua memuji Kyuhyun waktu itu, padahal ia tidak melakukan apa-apa selain berjaga dengan santai.” Donghae menggelengkan kepalanya dengan tidak puas. “Dan sekarang kau begitu yakin, Ryeowook sshi. Apa aku melewatkan sesuatu?”

“Ternyata kamu benar-benar tidak menyadarinya....”

“Apa maksudmu?”

“Mari kita coba begini....” Ryeowook mendekatkan wajahnya untuk berbisik. “Berpura-puralah kamu memiliki niat membunuh dan arahkan hal itu kepada Kyuhyun.”

“Aku tidak mengerti. Ini jalan besar dan dia cukup jauh dari kita….”

“Sudah, lakukan saja,” desak Ryeowook.

Donghae mencoba melakukan yang dikatakan Ryeowook, lalu menatap tajam ke arah Kyuhyun yang masih sibuk mengamati burung-burung kecil di pohon. Tiba-tiba Kyuhyun menengok ke sekeliling dengan sikap waspada dan dalam sekejap matanya bertatapan langsung dengan mata Donghae. Wajah Kyuhyun tampak menganalis sebelum akhirnya tersenyum sambil menganggukkan kepala ke arah mereka berdua.

“Lihat?” Ryeowook tersenyum puas dan berjalan kembali ke posisinya semula.

Donghae meringis. “Itu kebetulan saja….”

Meski begitu, hatinya tidak memungkiri gerakan tubuh Kyuhyun yang mendadak waspada bukanlah sebuah kebetulan. Kyuhyun menangkap sinyal yang ia kirimkan.

.

Tindakan Donghae tadi membuat Kyuhyun kembali menyisir daerah sekitarnya dengan lebih seksama. Ia menyadari ada beberapa petugas Public Security yang menyamar di sekitar area; Sebagai penjual balon, gadis berkostum maid yang menawarkan es krim, badut pelontar bola, dan beberapa penyamaran lainnya. Tiba-tiba Kyuhyun melihat kembali kedua orang tuanya yang terkapar bersimpah darah di tengah derasnya hujan. Ia meringis merasakan sakit menusuk di kepalanya.

“Semuanya baik-baik saja?” Leeteuk berjalan mendekat.

“Ne,” angguk Kyuhyun.

“Ada yang tidak biasa?”

“Saat ini tidak ada.” Kyuhyun memandang sekitarnya. “Banyak petugas dari Public Security juga di sini, jadi seharusnya tidak ada masalah.”

“Kamu dapat mengenali petugas Public Security?” Leeteuk tertegun.

“Ne, dari perilaku mereka,” jawab Kyuhyun. Ia menunjuk sedikit dengan matanya agar tidak ada yang mencurigai gerakannya itu. “Pria yang membagikan balon di bawah pohon...dia adalah petugas berpakaian sipil.”

Heechul memandang ke arah Kyuhyun dan Leeteuk yang bercakap-cakap di seberang jalan dengan pandangan tajam. Ia melihat lirikan sekilas Kyuhyun ke arahnya tadi. Sepertinya bisa dia mengenaliku....

“Dia selalu melakukan pekerjaan menyamar. Pasti berat baginya,” kata Kyuhyun dengan nada prihatin. Kyuhyun meringis merasakan pandangan tajam Heechul di seberang sana. “Kapten, bisakah kita pindah sebelum dia melubangi kepalaku?”

“Kau yang memancingnya duluan.” Leeteuk tertawa. Diam-diam Leeteuk tersenyum ke arah Heechul sebelum mengajak Kyuhyun berjalan menjauh. Ia tidak begitu mengenal Heechul, namun beberapa kali mereka berpapasan di kantor dan bertukar informasi meski dengan cara yang sangat kaku. Leeteuk tidak menyangka Kyuhyun dapat mengenali penyamaran Heechul dengan mudah.

“Andai saja Divisi SP kita seperti agen rahasia di luar negeri... Mereka memiliki tim penyamaran sendiri.” Leeteuk berhenti di tepi jalan yang menghadap area pidato sehingga Kyuhyun ikut berhenti di sisinya. “Ini tidak seperti kita adalah Dullahan.”

“Siapa itu?”

“Karakter dari cerita rakyat Irlandia yaitu Dewa Kematian tanpa kepala. Jadi kepala sang Dewa Kematian itu selalu dibawa di tangannya, tidak menempel di leher. Nanti tangannya dapat mengangkat kepala tinggi-tinggi sehingga Dullahan bisa melihat lebih jauh daerah sekitarnya.”

“Oh, pria dalam film Sleepy Hollow yang dibintangi Johnny Deep itu?”

“Itu dia,” Leeteuk membenarkan.

“Tapi menurutku persiapan keamanan di pihak VIP jauh lebih penting. Di luar negeri, ketika VIP sedang berpidato, kaca anti peluru akan dipasang di antara VIP dan publik. Itu akan bertindak sebagai perisai jika terjadi tembakan. Kita benar-benar kekurangan dalam hal ini....” Kyuhyun memandang mobil untuk kampanye yang berada di perempatan jalan, lalu memandang sekeliling area di mana banyak sekali gedung bertingkat. “Memilih tempat seperti ini untuk berpidato, seolah-olah mereka berkata, - Ayo, tembak aku!”

“Kamu benar.” Leeteuk mengangguk setuju. “Namun ternyata bukan itu yang dipikirkan atasan kita.”

“Gubernur akan segera tiba!” Terdengar pengumuman dari handy talkie.

“Aku akan kembali ke posisiku,” kata Leeteuk. “Jika kamu melihat seseorang yang mencurigakan, jangan ragu untuk menghadapinya.”

“BAIK!”

.

Dua buah mobil memasuki area kampanye. Eunhyuk keluar dari mobil di bagian depan lalu berlari menuju pintu belakang mobil kedua. Seorang petugas SP membukakan pintu untuk Gubernur sementara Eunhyuk bersiaga untuk mencegah adanya serangan saat Gubernur Han sedang turun.

Sorakan bergema saat sang Gubernur melambaikan tangannya. Ia berjalan menuju mobil kampanye dan menaiki atapnya untuk memulai pidato. Leeteuk, Donghae dan Ryeowook berjaga di sekeliling mobil sementara Eunhyuk dan ajudan Gubernur mendampingi di atap mobil tersebut.

Kyuhyun yang mendapat posisi sedikit di tepi jalan, memperhatikan sekelilingnya dengan seksama. Tiba-tiba ia merasa ada seseorang di atap salah satu gedung, namun ia tidak bisa melihatnya karena sosok itu berada di arah matahari. Ketika Kyuhyun berusaha melihat lebih jelas, tiba-tiba sebuah peluru tepat menembus jantung Gubernur Han. Wanita itu terkapar bersimbah darah sementara orang-orang menjerit ketakutan.

“Kita harus memilih mereka berdua! Jika talenta seperti mereka tidak ada di parlemen, apa yang akan kita lakukan?”

Suara Gubernur Han membuat Kyuhyun tersadar. Ia menekan ringan keningnya.

Apa itu tadi? Apakah aku baru saja berhalusinasi?

Tiba-tiba suara letusan terdengar. Eunhyuk dan ajudan Gubernur langsung memasang badan untuk melindungi Gubernur Han. Semua masyarakat yang berkumpul dan tim SP mencari asal suara.

“Sebuah roda mobil meletus.” Suara Kyuhyun terdengar melalui earphone seluruh tim SP. Ia mengamati mobil yang kini melaju pelan dengan tiga roda itu. “Saya ulangi. Sebuah roda mobil meletus.”

Semua tim SP kembali relaks. Eunhyuk dan sang ajudan langsung menyingkir, membiarkan Gubernur Han melanjutkan pidatonya.

.

Di salah satu gedung, sosok berbaju serba hitam dengan beanie hat hitam tengah membereskan senapan laras panjangnya.

“Pyo Sang Hoon, kau benar-benar hebat!” Terdengar suara melalu earphone yang dipakainya. “Dari jarak sejauh itu kau bisa menembak roda mobilku dengan tepat.”

“Jangan meragukan kemampuan menembak seorang Security Police,” sahut Pyo Sang Hoon. “Senapan ini sangat bagus. Aku harus berterima kasih kepada Direktur. Kurasa saat harinya tiba, tidak ada masalah untuk menembak dengan jarak sejauh ini. Kita tidak perlu berlatih lagi atau akan ada seseorang yang curiga.”

“Kwon Sang Cheol kurang beruntung kemarin. Untung saja Direktur berhasil melepaskannya. Kau sebaiknya juga berhati-hati.”

“Siapa nama petugas SP yang menangani Kwon Sang Cheol? Aku harus mewaspadainya.”

“Kalau tidak salah namanya Cho Kyuhyun. Dia anggota tim inti Kapten Leeteuk.”

“Ok, akan kuingat baik-baik. Sekarang aku akan menghilang. Kita bertemu di hari-H.”

Pyo Sang Hoon mengangkat tas panjang berisi senapannya lalu bergegas menuruni bangunan lewat tangga darurat sehingga tidak ada orang yang berpapasan dengannya.

.

.

Hari ini adalah hari keempat mereka mengawal Gubernur Han Mi Na. Leeteuk dan keempat anggota timnya tengah bersiap di ruang senjata.

“Jangan lupa kenakan rompi anti peluru kalian,” kata Leeteuk sambil memasang earphone di telinganya. “Meski begitu, aku ragu itu akan diperlukan.”

Donghae dan Ryeowook tersenyum menanggapi kalimat itu. Konferensi pers tertutup antara Gubernur dan reporter undangan bukanlah sesuatu yang perlu diwaspadai. Keduanya bergegas menyusul Leeteuk yang keluar lebih dulu.

Eunhyuk melihat Kyuhyun tidak seperti biasanya. Rekan barunya itu bergerak lambat saat mempersiapkan senjata dan tidak menanggapi gurauan mereka sama sekali. Ia hendak beranjak keluar ketika Kyuhyun yang baru saja mengunci laci pistolnya hanya berdiri melamun memandangi deretan laci besi itu.

“Apa yang salah?” tanya Eunhyuk akhirnya. Meski ia tidak terlalu menyukai Kyuhyun karena rumor tentang peringkat pertama di tim, ia merasa tidak bisa diam saja.

“Tidak ada apa-apa...,” jawab Kyuhyun berlawanan dengan ekspresi wajahnya. Ia memainkan kunci laci di tangannya.

Eunhyuk berdiri menunggu.

“Aku hanya merasa ada sesuatu yang tidak beres...dan itu menggigitku,” jelas Kyuhyun setelah sadar Eunhyuk tidak akan melepaskannya.

“Kamu tidak enak badan?”

“Tidak, aku baik-baik saja.” Kyuhyun menggeleng sambil matanya menjelajahi ruangan berisi puluhan laci senjata dan deretan rompi anti peluru. “Aku dalam kondisi terbaik.”

“Mungkin kamu tidak senang karena ceramah dari atasan kita?” Eunhyuk mencoba menggoda, dan ia merasa senang karena hal itu membuat Kyuhyun tersenyum meringis.

“Mungkin...”

Eunhyuk teringat kata-kata Shindong tadi pagi kepada Kyuhyun. Kepala Seksi-4 itu mengingatkan agar Kyuhyun tidak menangkap siapapun, apalagi jika orang itu belum melancarkan aksinya dengan jelas. Hal itu hanya akan membuat posisi SP menjadi pihak yang salah karena menangkap orang tanpa alasan. Dan yang paling penting, bukan tugas mereka sama sekali untuk menangkap seseorang.

“Sudahlah, lupakan saja,” hibur Eunhyuk dengan nada menenangkan. Ia terkejut sendiri menyadari tindakannya yang tidak biasa. Ia adalah anggota yang masuk pertama kali di dalam tim. Selama ini mereka bertiga memiliki hubungan hanya sebatas rekan kerja, tidak ada kepedulian selain hal itu. Perasaan ini merupakan hal baru bagi Eunhyuk.

“Aku akan melupakannya.” Kyuhyun mengangguk sambil tersenyum. “Kamsahamnida, Eunhyuk sshi.”

Kyuhyun tidak langsung menyusul ketika Eunhyuk beranjak pergi dari ruang senjata.

.

.

Kompleks Pemerintahan Seoul Lt.1
Ruang Forum Komunikasi Terbuka
Konferensi Pers ke-2 dengan Gubernur Pk.15.00

.

Para reporter mulai berdatangan menjelang waktu konferensi di mulai. Kyuhyun berjaga tiga meter dari pintu ruangan konferensi sementara Sekretaris Yi berdiri tak jauh darinya. Dua petugas SP berjaga di kiri kanan pintu dan yang lainnya berjaga di bagian dalam maupun ruang tunggu.

Kyuhyun menangkap getaran yang tidak biasa dari rombongan reporter yang baru saja datang. Matanya mencari siapa di antara reporter itu yang memancarkan getaran negatif. Kyuhyun melangkah maju menembus rombongan reporter yang berdatangan. Ketika orang yang mengeluarkan getaran itu semakin dekat, tiba-tiba ia ditarik ke belakang dengan keras.

“Hei kamu!” Sekretaris Yi berteriak kesal. “Tidak bisakah kamu berjalan dengan benar?!”

Kyuhyun tidak bisa melepaskan pikirannya dari getaran negatif tadi. Ia mencoba melihat siapa saja reporter yang tengah menunjukkan kartu pengenal mereka.

“Dengarkan!” Sekretaris Yi menghardik sehingga Kyuhyun menatap ke arahnya sekarang. “Aku dapat memindahkanmu ke divisi lain kapan saja. Apa kamu mengerti?!”

“Baik.” Kyuhyun mengangguk lalu kembali memperhatikan para reporter yang masuk. Ia merasa orang tadi sudah melewatinya. Kyuhyun berjalan menuju pintu konferensi untuk melihat ke dalam.

“Hei! Apakah kamu mendengarkan?!” Sekretaris Yi kembali menariknya dengan keras sehingga ia tidak bisa masuk ke dalam ruangan.

.

“Ini merupakan penelitian pertama terhadap lingkungan yang dilakukan setelah 25 tahun.” Gubernur Han memulai pidatonya. “Dan kami telah memperoleh informasi berharga selama penelitian kami. Silakan lihat ini!”

Ruangan kini menjadi gelap sementara layar menampakkan hasil penelitian para ilmuwan. “Spesies yang konon hanya ditemukan di selatan; Sungguh pemandangan yang langka.”

Gubernur Han Mi Na menjelaskan semua penelitian yang ditampilkan di layar kepada para reporter. Leeteuk, Eunhyuk, Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun menontonnya dari televisi yang disediakan di ruang tunggu.

Sekretaris Yi menganggap semua aman terkendali dan ia tidak memerlukan tim Leeteuk terutama Kyuhyun untuk membuat Gubernur Han Mi Na merasa tidak nyaman. Itu sebabnya mereka diperintahkan bersiaga di ruang tunggu yang terletak tepat di sebelah ruang konferensi.

Sementara ketiga rekannya menikmati cemilan dan air yang disajikan, Kyuhyun tampak termenung sambil mendengarkan siaran tersebut. Ia tidak melihat melalui layar, ia hanya mendengarkan suaranya. Leeteuk yang membaca ulang daftar tugas mereka, melirik ke arah Kyuhyun yang sangat pendiam hari itu.

Kyuhyun memusatkan pendengarannya lebih keras lagi. Suara ketukan jari yang sebelumnya terdengar konstan, tiba-tiba berhenti.

.

Di dalam ruang konferensi yang masih gelap hanya diterangi cahaya proyektor, Yoo Ji Seol berhenti mengetukkan jarinya dan meraih tasnya perlahan. Ia mengeluarkan pistol semi otomatis yang sudah diisi penuh dengan peluru. Digenggamnya pistol itu dengan erat dan menatap Gubernur Han dengan penuh kebencian. Wajahnya menyeringai membayangkan sebentar lagi ia bisa membalaskan dendamnya kepada orang yang membuatnya menjadi olok-olokan rekan lainnya.

.

Kyuhyun mendadak bangkit berdiri. Sekarang ia bisa merasakan getaran negatif itu dengan sangat jelas. Siapapun orangnya, orang itu sudah memutuskan akan melakukan kejahatan. Kyuhyun berlari menuju pintu.

“Ke mana kamu pergi?!” Tiba-tiba Eunhyuk sudah berdiri di tengah pintu ruang tunggu.

“Toilet,” jawab Kyuhyun cepat.

“Pembohong!” Eunhyuk tetap di tempatnya.

Kyuhyun menarik napas panjang lalu mulai melenturkan otor lehernya, pertanda ia siap bertarung.

“Minggir!” seru Kyuhyun.

Melihat Eunhyuk tidak bergerak, tiba-tiba tangan Kyuhyun mencengkeram leher rekannya. Eunhyuk tidak kalah cepat. Kini posisi keduanya siap saling mencekik.

“Biarkan dia lewat!” Leeteuk bangkit berdiri sebelum kedua anak buahnya bertarung. “Aku akan pergi bersamanya.”

Kyuhyun mendorong Eunhyuk ke samping lalu keluar pintu diikuti oleh Leeteuk.

Eunhyuk menoleh ke arah Ryeowook dan Donghae yang sudah berdiri di tempatnya. “Aku akan mengejar mereka.”

“Kami ikut!” Ryeowook dan Donghae bergegas menyusul Eunhyuk yang berlari ke ruang konferensi.

.

Sekretaris Yi yang berjaga di depan pintu ruang konferensi melihat Kyuhyun berlari ke arahnya. Ia langsung menghalangi dengan tangan kanannya.

“Apa lagi ulahmu sekarang?!” tegur Sekretaris Yi.

Kyuhyun tidak menjawab. Ia langsung mengambil tangan kanan itu dan memutarnya ke belakang punggung, kemudian mendorong Sekretaris Yi hingga menabrak Leeteuk yang berlari di belakangnya.

“Apa yang salah dengan dia?!” Sekretaris Yi berteriak kesal. Ia hendak mengejar Kyuhyun namun Leeteuk menahannya dengan kuat. Sekretaris Yi menatap tidak percaya.

“Jika ada yang tidak beres, Saya akan bertanggung jawab penuh,” kata Leeteuk tegas.

Sekretaris Yi masih berusaha mengejar namun Leeteuk lagi-lagi menahannya. Di belakang Leeteuk sudah berdiri Eunhyuk, Donghae, dan Ryeowook yang tidak mungkin dikalahkan oleh Sekretaris Yi.

.

Kyuhyun memasuki ruang konferensi dan berdiri di belakang kameramen. Ia mulai berkonsentrasi menyisir ruangan itu. Ketukan jari kembali terdengar, jauh lebih cepat dari sebelumnya, mengikuti detakan jantung sang reporter yang bersiap melakukan kejahatan.

Ketukan jari itu berhenti bertepatan saat Kyuhyun mendapatkan di mana posisi reporter itu berada. Di sisi kanan panggung. Ia mengerutkan kening melihat Yoo Ji Seol meraih sesuatu di dalam tas yang ada di pangkuannya.

Mata Kyuhyun melebar melihat sebuah pistol semi otomatis berada digenggaman Yoo Ji Seol. Ia berlari ketika reporter itu mengangkat kedua tangannya, siap menembak ke arah Gubernur Han yang saat itu hanya didampingi ajudan di sebelah kirinya.

Tidak ada waktu lagi untuk mengandalkan SP yang ada di dalam ruangan, karena sisi kanan Gubernur kosong. Tanpa berpikir panjang, Kyuhyun berlari melompati meja demi meja untuk sampai lebih cepat sambil berharap tembakan amatir itu akan meleset.

DOR!

Suara itu membuat Leeteuk dan anak buahnya yang lain berlari menuju ke dalam ruang konferensi. Sekretaris Yi mengikuti di belakang.

DOR!

Tembakan kedua dilepaskan hanya selisih sepersekian detik dari tembakan pertama. Yoo Ji Seol bukanlah ahli menembak. Ia hanya ingin membunuh Gubernur Han dengan rentetan tembakan.

DOR!

Tembakan ketiga meletus.

Kali ini Kyuhyun yang sudah berada di meja baris depan, langsung melompat menghalangi jalannya peluru. Tak ayal lagi timah panas itu menerjangnya dengan keras sehingga Kyuhyun terhempas membentur bagian bawah panggung.

Teriakan panik para reporter membuat ruangan semakin kacau. Mereka berusaha bersembunyi di bawah meja sementara para kameramen merekam kejadian. Sang ajudan menarik Gubernur bertiarap di lantai lalu melindunginya dengan tubuhnya.

Leeteuk berlari menghampiri Kyuhyun yang masih tergeletak di lantai dengan perasaan putus asa. Tidak. Bukan ini maksudku menarikmu masuk, Kyuhyunie.

Eunhyuk menatap nanar sosok yang tergeletak di kejauhan. “Kamsahamnida, Eunhyuk sshi.” Ia teringat senyum Kyuhyun yang begitu tulus ketika Eunhyuk menghiburnya tadi pagi. Kyuhyun paboya, kenapa kau harus begitu gigih menyelamatkan orang lain? Seharusnya kau tetap aman di ruang tunggu bersama kami!

Donghae mencoba mempercepat larinya. Ia tahu seharusnya ia mendahulukan keselamatan sang Gubernur. Tetapi tubuhnya bergerak ke arah Kyuhyun. “Jika aku anak kecil, apakah kau adalah hyungku?” Donghae teringat percakapan mereka kemarin. Aku akan menjadi hyungmu jika kau bertahan hidup, Kyuhyunie.

“Melihat dia seimut itu, aku ingin menjadi hyungnya.” Ryeowook berusaha berlari di antara meja agar bisa mendekati sosok Kyuhyun lebih cepat. Kyuhyunie, kau tidak boleh mati! Baru seminggu kau bersama kami, jadi kau harus hidup!

.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hirosima #1
Chapter 4: leeteuk~ssi semacam orang di persimpangan dendam dan kasih sayang. kasihan...
dewileitte123 #2
Chapter 4: Kenapa disini leeteuknya jahat ya.
Leeteuk membawa peluru cadangan untuk kyuhyun kalo dia menggagalkan rencana leeteuk?!
Semoga aja kyu baik2 aja.
Ditunggu chapter selanjutnya ya eonni
Galuh_491871 #3
Chapter 4: Eonnie, jadi disini ceritanya leeteuk itu jadi jahat sama pengkhianat? whoaaa...leeteuk bakalan musuhan gitu perang dingin sama kyu?
Dewiangel #4
Chapter 4: moment kyuwook hehehe,, aku seneng deh mha mereka berdua persaudaraannya erat banget,,,,,
huh kayaknya ada yang aneh deh mha leeteuk,,
miatilia #5
seneng bgt klo kyu lgi sma ryewook pa lgi dipanggil hyung...pa yg laen jg tau soal leeteuk mw ngebales ke mentri keuangan itu.???
anisah563 #6
Chapter 4: Leeteuk membawa peluru lebih untuk membunuh kyu teuk kenapa kau jadi orng yng kejam
kyuteukhyukhae
#7
Chapter 4: Whoaaaa....makin seru.....ga sabar nunggu kelanjutannya....kyunnie dalam bahaya ya? Penasaran sama surat yang dikasih teukie buat kyunnie....
hayoung_cloud
#8
Chapter 4: hmmm..
leeteuk jgn bunuh kyu :-(
harus ada yg bisa hapusin dendamnua :-(
yolyol #9
Chapter 4: sbnernya leeteuk dipihak mna sih? knpa dia sperti itu? ada dendam kah kesumat kah? hm....jgn sampe terjd senjta makan tuan dah..
chohyunaprilia #10
Chapter 4: Penasaran apa isi surat yg d kasih Leeteuk buat Kyuhyun ,
Itu kata kata Leeteuk yg terakhir bikin was² jangan² dia masuk ngebunuh semua anggota secret service?! .
Pokonya penasaran dengan chapter berikutnya!!