D-D Ch 1

D-Day

D-Day

CHAPTER 1

.

Markas Besar Badan Kepolisian Nasional
Divisi Keamanan - Security Police Seksi-4

.

Ryeowook yang mengenakan setelan jas hitam dan menenteng tas kerja berwarna senada, berlari kecil menuju sebuah pintu bertuliskan SECURITY POLICE SEKSI-4. Ia memasuki ruangan dengan wajah cerah. Tangannya menepuk Donghae dan Eunhyuk yang tengah duduk di kursi masing-masing sambil menuju meja kerja miliknya di paling ujung ruangan.
“Donghae sshi, kau sudah mendengar berita terbaru?”
“Kecelakaan mobil?”
“Ck, bukan.” Ryeowook mengibaskan tangannya.
“Pasti tentang anggota baru.”
“Tepat sekali, Eunhyuk sshi.” Ryeowook mengangguk senang. “Katanya Kapten sendiri yang merekrutnya dari Akademi Polisi.”
“Benarkah Kapten menjadikannya orang nomor 1 di tim inti?” Eunhyuk menampakkan wajah tidak suka. “Kita jauh lebih berpengalaman dari dia.”
“Itulah letak masalahnya,” gumam Donghae pelan.
“Aku tidak suka itu.” Eunhyuk ikut bergumam. “Jika ia ternyata junior yang lemah, aku akan melatihnya dengan keras, menempatkannya di tempat yang seharusnya.”
“Kau cemburu.” Ryeowook terkikik.
“Aku mempercayai penilaian Kapten.” Seorang wanita berumur separuh baya yang biasa mereka panggil Noona Jihoo, menghampiri dengan nampan berisi empat cangkir kopi. Ia meletakkan cangkir kopi di meja Leeteuk, lalu meletakkan cangkir ke meja mereka masing-masing. “Ah, aku belum tahu apakah anggota baru itu menginginkan kopi atau teh di pagi hari.”
“Ngomong-ngomong, apakah kalian pikir dia mendapatkan gaji yang lebih baik daripada kita saat direkrut pertama kali?”
“Itu mustahil, Donghae sshi. Benar kan, Noona Jihoo?”
“Pria jika cemburu sangat mengerikan.” Noona Jihoo menggelengkan kepala ke arah Ryeowook sambil memeluk nampannya yang sudah kosong.
“Tapi aku akan marah jika dia dibayar lebih tinggi dariku.” Eunhyuk mendengus kesal.
“Apakah dia tampan?”
“Ryeowook sshi, tim kita ini sudah dapat julukan Boys Before Flower. Jika ketambahan satu lagi yang tampan sepertiku, anggota tim ini harus berpikir ulang. Sebaiknya kita bikin grup idol.”
“Eunhyuk sshi, percaya dirimu terlalu besar.” Donghae melemparkan gulungan kertas di tangannya ke arah Eunhyuk yang bergegas menghindar. “Tapi benar juga. Kita butuh orang yang tinggi besar, bertubuh kekar, berwajah sangar dan….”
“Annyeonghasimnikka.” Semua serentak berdiri ketika Leeteuk memasuki ruangan. Mereka memberi salam sambil sedikit membungkukkan tubuh.
“Ne. Annyeonghasimnikka.” Leeteuk tersenyum lembut. Ia melambaikan tangan ke arah sosok yang masih berdiri di pintu. “Kyuhyun sshi, masuklah!”
Seorang namja dengan wajah tampan yang kekanak-kanakan memasuki ruangan sambil membungkuk memberi salam. Anak rambutnya yang jatuh begitu saja menutupi dahi, membuatnya terlihat seperti anak sekolah tingkat atas. Kulitnya begitu putih sampai Ryeowook memicingkan mata untuk melihat apakah namja itu sebenarnya sebuah manekin. Pupil matanya begitu hitam dan besar… paling besar dari yang pernah mereka lihat selama ini, membuat sosok itu benar-benar terlihat seperti boneka. Hanya setelan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi yang menyadarkan mereka bahwa sosok bernama Kyuhyun itu akan menjadi salah satu bagian dari tim inti, tim SP yang dipimpin langsung oleh Leeteuk. Selain mereka masih terdapat tim SP lain di lantai tersebut, baik yang dipimpin Leeteuk atau Kapten lainnya.
“Dia anggota baru tim kita, seorang pemula. Tolong perhatikan dia,” tegas Leeteuk sambil beranjak ke mejanya sendiri.
Kyuhyun terdiam tak bergerak ketika empat pasang mata menatap tajam ke arahnya.
“Dia benar-benar di luar perkiraanku….” Ryeowook berbisik sambil menepuk kedua pipinya yang memerah.
“Kita harus ganti profesi,” gumam Donghae.
“Jadi idol?” tanya Eunhyuk dengan antusias besar.
“Jadi hyungdeul.” Jawaban Ryeowook membuat semua menoleh serentak, hingga Ryeowook tersipu malu. “Melihat dia seimut itu, aku ingin menjadi hyungnya.”
“Apakah kau ingin kopi atau teh?” Noona Jihoo bertanya dengan mimik serius.
“Teh saja,” jawab Kyuhyun sambil tersenyum salah tingkah.
“Semua berkumpul!” Suara Leeteuk memecah suasana.
“SIAP!” seru Eunhyuk, Donghae, dan Ryeowook.
Eunhyuk menepuk pundak Ryeowook, memintanya kembali fokus. Donghae bergegas mengikuti keduanya berkumpul di dekat meja Leeteuk yang menempel di salah satu sisi ruangan, terpisah dari 4 meja lainnya yang berjajar di bagian tengah.
Menyadari Kyuhyun hanya terdiam di tempatnya, Noona Jihoo memberi isyarat agar Kyuhyun ikut berkumpul. Kyuhyun setengah berlari mendekat setelah meletakkan tas yang dibawanya di salah satu meja.
“Mulai besok selama dua hari, kita akan memperkuat keamanan Pertemuan Eksekutif Asosiasi Korsel-Arab. Banyak tokoh politik besar akan hadir. Pertajam indra kalian lebih dari sebelumnya dalam pekerjaan ini.”
“BAIK!”
Semua beranjak ke mejanya masing-masing kecuali Kyuhyun.
“Kyuhyun sshi, mejamu di sebelah sini. Dan ini perlengkapan milikmu.” Leeteuk menepuk salah satu meja yang kosong. Ia meletakkan sebuah kotak di atasnya.
Tanpa banyak bicara, Kyuhyun memindahkan tasnya ke meja yang ditunjuk. Ia melihat isi kotak dan paham apa yang harus dilakukannya. Selama empat bulan, Leeteuk sudah mengajarinya sendiri di pusat pelatihan tentang segala hal mengenai Security Police.
Kyuhyun melepaskan jas hitamnya. Tangannya dengan cepat meraih sebuah tongkat polisi dan menyisipkan pengaitnya ke ikat pinggang di sisi kanan belakang tubuhnya. Pengait senter LED ia sematkan pada ikat pinggang di sisi yang berlawanan dengan tongkat. Handy talkie menjadi urutan berikutnya yang dikaitkan di ikat pinggang bagian perut sebelah kiri. Tombol On ia tekan untuk mengaktifkan. Sambil menunggu, kabel earphone disematkannya di bagian belakang kerah dan menjepitnya, sehingga alat pendengar pada telinganya tidak akan tertarik selama mereka beraktivitas. Kabel mikrofon disematkannya ke pergelangan kiri kemeja. Setelah memastikan semua terpasang dengan baik, Kyuhyun mengenakan jasnya kembali.
Saat melongok ke dalam kotak, Kyuhyun menyadari masih ada beberapa benda yang tertinggal. Tanpa banyak bertanya ia melepaskan jam tangan miliknya, menggantinya dengan jam tangan hitam yang disediakan. Dari pelatihan ia tahu, ketepatan dan kesamaan waktu di dalam tim sangat penting. Itu sebabnya Security Police memiliki perlengkapan mereka sendiri untuk bertugas, termasuk jam tangan yang sudah diatur sama persis dengan yang lain. Jam tangan tersebut juga tahan benturan, tahan air hingga kedalaman 200 meter, dan memiliki panel surya yang bisa mengisi daya bahkan dengan lampu yang lemah sekalipun. Namun hal itu tidak perlu karena kapasitas baterai yang dimiliki sangat besar.
Kyuhyun menatap dompet berisi borgol. “Ini tidak perlu.” Kyuhyun meletakkan borgol itu ke tempat semula.
Sebuah dompet tanda pengenal bertuliskan Sersan Polisi Cho Kyuhyun lengkap dengan foto dan lencana membuat Kyuhyun tak bisa menahan senyum. Ia sangat senang berhasil melewati tes dan menjadi tim yang berada di bawah pimpinan Leeteuk sendiri. Meski semua anggota Security Police seksi-4 dipimpin oleh Leeteuk, namun menjadi anggota tim inti yang berada satu ruangan dengan sang Kapten merupakan kebanggaan tersendiri untuknya.
Kyuhyun mengeluarkan HP dari dalam saku dan menukarnya dengan HP yang sudah disediakan. Sebagai penutup, sebuah pin kecil berlambangkan SP diraihnya dari dalam kotak. Ia merasa benar-benar sebagai Security Police dengan pin mungil itu tersemat di kelepak kiri jasnya.
“Kyuhyun sshi, ambil senjatamu!” perintah Eunhyuk.
Kyuhyun berlari mengikuti ketiga seniornya sambil berusaha mengenakan dasi. Di ruang senjata, terdapat lemari brankas yang terdiri dari laci-laci kecil berisi pistol dan peluru. Di bagian lain ruangan, tergantung beberapa jenis rompi anti peluru yang bisa mereka pilih sesuai keperluan.  Ia memasukkan kunci ke kotak yang Eunhyuk tunjukkan. Sebuah pistol laras pendek dengan tempat peluru tersedia di sana. Setelah mengecek dengan cepat dan teliti, ia menggantungkan sarung berisi pistol ke ikat pinggang bagian kanan.
Sebelum keluar ruangan untuk berangkat, ia mengunci kembali laci besi tersebut. Kelalaian mengunci laci penyimpan senjata akan dihukum cukup berat, karena bisa menyebabkan bahaya saat terjadi situasi yang menyebabkan orang selain mereka memiliki akses terbuka kepada senjata tadi.
.
.
Balai Kota Seoul
Hari ke-1
.
Sesuai yang diperintahkan oleh Leeteuk, mereka menjaga bagian lobby gedung Balai Kota Seoul yang dipenuhi oleh wartawan dan masyarakat umum. Masing-masing berjaga dengan waspada di titik yang telah ditentukan.
Balai Kota Seoul adalah gedung 48 lantai bergaya postmodern. Sebanyak 38 persennya dipersembahkan untuk warga sebagai area publik sementara sisanya untuk kantor pemerintahan. Terdapat perpustakaan umum, galeri seni dan taman di sana. Tidak heran lobby dipenuhi dipadati oleh banyak orang yang membuat Biro Keamanan harus bekerja lebih keras.
Donghae, Eunhyuk, dan Ryeowook tidak dapat menahan keheranan mereka melihat sikap Kyuhyun yang sangat santai. Meski tetap berada ditempatnya, namun mata Kyuhyun asyik melihat-lihat pemandangan sekitar. Kakinya pun tidak berdiri dengan tegak, melainkan santai seperti orang awam. Gedung ramah lingkungan itu memang memukau karena dindingnya terdiri dari kaca dan memiliki panel surya. Bentuknya yang sedemikian rupa membuat bagian dalam gedung tetap dingin di musim panas dan tetap hangat di musim dingin.
Perasaan heran mereka berubah menjadi kekesalan setelah hal itu berlangsung sampai acara selesai. Namun karena Leeteuk yang berada di sana sama sekali tidak menegur, ketiganya hanya berdiam diri sambil menambah kewaspadaan untuk menutupi titik kosong yang dipegang oleh Kyuhyun.
.
Malam sudah larut ketika mereka kembali ke markas. Semua sedang bersiap pulang saat Kyuhyun kembali lagi memasuki ruangan untuk mengambil tas kerjanya yang tertinggal di meja.
Kyuhyun tersenyum. “Selamat malam semuanya.”
Ketiga rekannya hanya menatap dengan diam tanpa membalas. Kyuhyun akhirnya bergegas melangkah ke pintu untuk pulang.
“Kerja yang bagus, Kyuhyun sshi.”
Pujian Leeteuk membuat semua menoleh dengan heran. Kyuhyun menghentikan langkahnya dan berbalik. Ia mendapati Leeteuk tersenyum tulus. Namja itu balas tersenyum, membungkukkan tubuh memberi salam dan berlalu.
“Kapten, mengapa kau memujinya?” protes Ryeowook setelah Kyuhyun lenyap di balik pintu. “Dia tidak melakukan apapun hari ini. Kami bersusah payah menutupi kekosongan itu!”
“Kalian akan segera mengerti.” Leeteuk tersenyum dan menepuk pelan pundak Ryeowook. “Kalian semua, kerja yang bagus. Selamat malam.”
“Selamat malam,” sahut ketiganya dengan mimik bingung.
“Apa-apaan itu?” Eunhyuk tidak bisa menyembunyikan kekesalannya lebih lama lagi. “Kapten menempatkan dia di posisi terbaik untuk melarikan diri jika ada situasi genting. Orang nomor 1 mendapat pertimbangan khusus eoh?”
Donghae dan Ryeowook hanya mengangkat bahu mereka sebagai jawaban.
.
Balai Kota Seoul
Hari ke-2
.
Keesokan harinya, mereka kembali bertugas di posisi yang sama. Lagi-lagi Kyuhyun berdiri dengan santai, melihat-lihat sekeliling sambil sesekali tersenyum geli ketika ada sesuatu yang lucu. Meski Eunhyuk, Donghae, dan Ryeowook termasuk tim yang ramai dibanding tim SP lainnya, tetapi mereka selalu bersikap profesional saat bertugas. Ketiganya saling memandang dari kejauhan, sepakat untuk mempertanyakan sikap Leeteuk yang begitu tenang menghadapi ketidakseriusan anggota baru mereka.
Menteri Lingkungan memasuki gedung dikawal oleh empat petugas SP Seksi-2. Semua petugas memantau pos masing-masing dengan lebih seksama. Eunhyuk berjaga di area menuju tangga berjalan, Donghae di area menuju tangga biasa, Ryeowook menutup area di antara keduanya, dan Leeteuk berjaga di area menuju pintu keluar lobby.
Kyuhyun tersenyum saat seorang gadis kecil menyerahkan sekuntum bunga kepada sang eomma; bunga yang dipetiknya dari salah satu buket ucapan selamat sehingga sang eomma melirik ke sekitar dengan wajah memerah meminta maaf.
Tiba-tiba perasaan tidak enak menghinggapinya. Instingnya mengarahkan perhatiannya ke arah kerumunan peserta seminar yang sedang mendaftar ulang di dekat pintu masuk.
Eunhyuk yang tengah melihat area penjagaannya, menangkap gerakan dari Kyuhyun. Keningnya berkerut melihat tubuh Kyuhyun tampak tegak dan waspada dengan kedua mata menatap tajam. Ryeowook melihat hal yang sama. Mereka mengikuti arah pandangan Kyuhyun namun tidak menemui apapun yang aneh kecuali serombongan peserta yang mengantri untuk mendaftar ulang.
Tetapi sikap tubuh Kyuhyun justru semakin waspada. Matanya mengawasi satu per satu orang yang berkerumun di kejauhan, tepat di belakang Donghae.  Pandangan Kyuhyun berhenti pada sosok namja yang berdiri dengan tenang di dekat tanaman hias. Ia mengangkat telapak tangan kirinya untuk mendekatkan mike ke mulut.
“Waspadalah terhadap area pendaftaran ulang!”
Pemberitahuan itu langsung tertangkap oleh earphone semua anggota tim inti mereka. Donghae bersiaga sementara yang lain mengarahkan pandangan ke arah bagian yang dijaganya, apalagi Menteri Lingkungan dan rombongan mulai memasuki gedung.
Dengan dikawal tim SP yang lain, sang Menteri berjalan menuju ruangan seminar diiringi serbuan wartawan dan peserta yang menyambutnya. Meski bingung ancaman apa yang dimaksud Kyuhyun; Ryeowook, Donghae, dan Eunhyuk mempertajam kewaspadaan. Baru saja Menteri Shin menuju lift yang akan mengantarnya ke atas, namja yang diawasi Kyuhyun tadi mendadak berlari sambil berteriak dengan suara keras.
“Menteri Shin, saya punya petisi untuk Anda! Ini menyangkut lingkungan hidup! Menteri Shin!” seru namja itu. Ia berteriak keras ketika dua petugas Public Security yang berjaga di sana bergegas menyeretnya ke luar gedung untuk diamankan.
Setelah melihat namja itu diseret keluar, sang menteri dan keempat SP Seksi-2 yang menjaganya bergegas menaiki lift menuju ruang seminar.  Postur Kyuhyun tidak lagi waspada. Ia tampak lega dan kembali melihat-lihat sekeliling dengan santai, tak menyadari ketiga rekan timnya tengah memandang ke arahnya.
Eunhyuk melemparkan pandangan bertanya ke arah Leeteuk yang hanya dibalas dengan senyuman. Ryeowook juga melakukan hal yang sama, dan lagi-lagi Leeteuk hanya tersenyum.
Di salah satu pojok ruangan, Heechul mengawasi semua kejadian tadi. Heechul ikut memperhatikan Kyuhyun yang tengah tertawa geli melihat seorang panitia nyaris tersandung karena menginjak gaunnya sendiri.
      Jadi dia yang direkrut secara khusus oleh Leeteuk sshi. Ternyata dugaanku benar; Kyuhyun sshi memiliki sesuatu yang tidak disadari oleh pelatihnya di Akademi Polisi. Dan entah bagaimana, Leeteuk sshi mengetahuinya dan menarik Kyuhyun ke dalam tim sebelum kemampuan itu disadari oleh orang lain. Apa ada tujuan di balik ini semua?
.
Seperti kemarin, Kyuhyun yang bersiap pulang, mengucapkan selamat malam kepada yang lain. Menyadari tak ada yang akan membalas salamnya, Kyuhyun meraih tas dan berjalan menuju ke pintu ruangan.
“Kerja yang bagus!”
Pujian itu membuat Kyuhyun menoleh ke arah Eunhyuk dengan heran.
“Kerja yang bagus, Kyuhyun sshi.” Ryeowook ikut memuji.
Kyuhyun tertegun mendengar kata-kata tulus itu. “Kalian semua juga.” Kyuhyun akhirnya tersenyum dan mengangguk hormat sebelum berlalu.
Donghae menghampiri kedua rekannya yang lain dengan bingung.
“Apa yang kalian katakan?”
“Aku hanya bilang ‘kerja yang bagus’ padanya.”
“Eunhyuk sshi, aku tahu soal itu, tapi maksudku… kenapa kalian mengatakan seperti itu?”
“Sebentar lagi kamu akan mengerti.” Eunhyuk menepuk dengan pandangan prihatin yang dibuat-buat sehingga Donghae mengerucutkan mulutnya.
“Kau sudah seperti Kapten.”
“Apa kau bilang?”
Ryeowook tersenyum melihat keduanya saling mengacak rambut satu sama lain, seperti dua anak kecil yang tengah bertengkar. Ia terkikik ketika Donghae dan Eunhyuk berteriak protes setelah ia mematikan lampu ruangan, sehingga keduanya tidak bisa melanjutkan pertarungan.
.
.
TBC
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hirosima #1
Chapter 4: leeteuk~ssi semacam orang di persimpangan dendam dan kasih sayang. kasihan...
dewileitte123 #2
Chapter 4: Kenapa disini leeteuknya jahat ya.
Leeteuk membawa peluru cadangan untuk kyuhyun kalo dia menggagalkan rencana leeteuk?!
Semoga aja kyu baik2 aja.
Ditunggu chapter selanjutnya ya eonni
Galuh_491871 #3
Chapter 4: Eonnie, jadi disini ceritanya leeteuk itu jadi jahat sama pengkhianat? whoaaa...leeteuk bakalan musuhan gitu perang dingin sama kyu?
Dewiangel #4
Chapter 4: moment kyuwook hehehe,, aku seneng deh mha mereka berdua persaudaraannya erat banget,,,,,
huh kayaknya ada yang aneh deh mha leeteuk,,
miatilia #5
seneng bgt klo kyu lgi sma ryewook pa lgi dipanggil hyung...pa yg laen jg tau soal leeteuk mw ngebales ke mentri keuangan itu.???
anisah563 #6
Chapter 4: Leeteuk membawa peluru lebih untuk membunuh kyu teuk kenapa kau jadi orng yng kejam
kyuteukhyukhae
#7
Chapter 4: Whoaaaa....makin seru.....ga sabar nunggu kelanjutannya....kyunnie dalam bahaya ya? Penasaran sama surat yang dikasih teukie buat kyunnie....
hayoung_cloud
#8
Chapter 4: hmmm..
leeteuk jgn bunuh kyu :-(
harus ada yg bisa hapusin dendamnua :-(
yolyol #9
Chapter 4: sbnernya leeteuk dipihak mna sih? knpa dia sperti itu? ada dendam kah kesumat kah? hm....jgn sampe terjd senjta makan tuan dah..
chohyunaprilia #10
Chapter 4: Penasaran apa isi surat yg d kasih Leeteuk buat Kyuhyun ,
Itu kata kata Leeteuk yg terakhir bikin was² jangan² dia masuk ngebunuh semua anggota secret service?! .
Pokonya penasaran dengan chapter berikutnya!!