Chapter 6

High School : Boys in Love

Semilir pelan angin berhembus membelai kulit mulus Eunji. Gadis cantik berkulit putih susu ini tengah menyiapkan makan malam untuk peserta kemah, dibantu oleh beberapa temannya. Tak terkecuali namja yang dengan senang hati selalu ada buat Eunji. Tangannya cekatan membantu setiap kata yang diperintahkan oleh Eunji. Senyum lebarnya tak henti-henti mengulas dibibir tipisnya.

Tak berbeda dengan Sunggyu, Eunji pun menikmati waktu kebersamaannya dalam menyiapkan makan malam. Tawanya pecah ketika Sunggyu melontarkan guyonan yang cukup membuat suasana jauh dari kata melelahkan. Bagi mereka tidak ada waktu yang tak dilewatkan berdua. Selalu bersama dan tak pernah terpisahkan.

Meninggalkan Eunji, Sunggyu dan beberapa anak lainnya yang sedang memasak. Dua bocah rupanya tengah saling kenal mengenal lebih dekat. Berterima kasihlah kepada sang kakak yang dengan senang hati menjembatani hubungan mereka. Siapa lagi kalau bukan Dongwoo dan Bomi? Keduanya nampak asik bercengkrama. Sesekali semu kemerahan menyeruak dari mulusnya pipi Bomi. Gaya friendly Dongwoo telah benar-benar menghasut Bomi untuk mencintainya lebih lagi.

Disisi lain, Woohyun mencoba untuk mengikuti gerak kaki Chorong. Mata tajamnya membidik dua sosok didepannya dengan hati-hati. Lagi, Woohyun mengendap-endap dibalik mereka. Perasaannya mengatakan ada yang aneh ketika mengetahui Kim Jongmyun meminta Chorong ikut dengannya. Apalagi keduanya memasuki hutan yang bisa dibilang lumayan jauh dari kata ramai.

Lensa coklatnya berhenti memonitori keduanya saat ia melihat Chorong bahagia bersama Jongmyun. Kakinya berbalik menjauh dari mereka.

Park Chorong berjalan menyesuaikan langkah kaki Kim Jongmyun disebelahnya. Tangannya menggenggam setangkai bunga mawar pemberian Jongmyun. Senyumnya mengembang menanggapi setiap kata yang keluar dari bibir Jongmyun.

Sepasang insan itu memasuki hutan yang tak terlalu terang. Hanya semburat-semburat tipis cahaya bulan menembus lebatnya pohon yang tumbuh menjulang tinggi. Sesekali terdengar suara hewan mengaung tak begitu keras. Semua itu serasa tak dihiraukan oleh keduanya. Mereka asyik berbagi tawa dan cerita diatas akar besar dibawah pohon yang lebat.

“Chorong-ah, kenapa kau begitu cantik sekali hari ini?” ujar Jongmyun menggoda Chorong.

Gadis cantik itu menunduk malu, “Mungkin karena gelap, kau melihatku lebih cantik.”

“Hahahahha, masak iya? tapi aku tidak bohong loh! Kau benar-benar cantik hari ini.” Tangan Jongmyun membelai setiap inci wajah mulus Chorong. Sedikit risih Chorong menepis tangan Jongmyun.

“Waeyo?” tanya Jongmyun kecewa.

“Ahh, tidak apa-apa tapi aku merasa risih saja.” Jawab Chorong halus takut menyinggung Jongmyun.

Lelaki itu tak menggubris kerisihan Chorong. Ia memulai aksinya dengan mendekatkan bibirnya ke wajah Chorong. Sedikit memaksa ia menciumi wajah mulusnya. Chorong mendorong kepala Jongmyun pelan.

“Mii..mi..mianhaeyo, aku tak bermaksud....” Chorong gugup untuk berbicara.

Sesaat bibir Jongmyun ditarik keatas, “Gwaenchana, mungkin kau belum siap.”

Setelah itu, kedua tangan Jongmyun bertepuk. Chorong bingung tak mengerti maksud tindakan Jongmyun. Beberapa detik kemudian dua namja menghampiri mereka. Chorong menatap aneh Jongmyun yang tersenyum mengerikan.

“Si..si..siapa mereka Jongmyun-ah?” tanya Chorong takut. Muka mereka seakan ingin memakan Chorong. Seringaian menyebar disetiap bibir mereka.

“Kenalkan mereka adalah temanku, Lee Jinki dan Kang Minhyuk. Mereka akan senang-senang bersama kita.” Jawab Jongmyun.

Chorong merasa ada yang aneh dengan mereka. Saat iya hendak bertanya, tiba-tiba ketiganya mendekat dan menyerang Chorong. Tubuh rampingnya didorong terlentang diatas tanah. Kedua namja tadi memegangi paksa tangan Chorong yang meronta. Sedangkan Jongmyun membelai setiap centi lekuk tubuh Chorong.

Bibirnya mulai membungkam mulut Chorong yang mulai berteriak. Dengan kasar, Jongmyun menyesap bibir Chorong, melumatnya dan memaksa Chorong untuk membuka mulutnya. Air mata Chorong perlahan mengalir dari matanya.

Tak tanggung-tanggung, kedua tangan Jongmyun bergerilya diseluruh tubuh Chorong. Chorong menggeliat, meronta dan memaksa mereka untuk melepaskannya.

“Tenanglah sayang, aku tak akan berbuat kasar kalau kau mau menurut.” Kata Jongmyun sedikit menggoda.

Gadis itu tak menggubris, ia menangis dengan keras dan mencoba memberontak lagi.

“Ya! Park Chorong! Diamlah kau kalau memang tak mau aku kasari!” bentak Jongmyun yang mulai tersulut karena pemberontakan Chorong.

“Kalian pegang yang kuat! Aku akan mulai permainan ini.” Perintah Jongmyun kepada keduanya.

“Apa yang mau kau lakukan Jongmyun-ah? Andwae, andwae! Jebal andwae!” Chorong menangis melihat Jongmyun membuka satu-persatu kancing bajunya dan hendak memperkosanya.

Jongmyun kembali mencium paksa Chorong dan mulai mengecup napsu leher putihnya. Saat hendak menyambar bagian depan Chorong, sebuah pukulan mendarat tepat diwajah Jongmyun.

Jongmyun terkesiap, ia menoleh mendapati Woohyun telah berdiri dengan tangan membawa kayu. Kedua namja yang membantu Jongmyun lebih dulu pergi meninggalkan Jongmyun dengan takut.

“Ya! Kim Jongmyun! Apa yang kau lakukan kepada Park Chorong ha?” bentak Woohyun kesetanan. Ia marah sangat marah melihat Chorong diperlakukan seperti itu.

Jongmyun memandang sinis kearahnya, “Hahaha, jangan berlagak sok pahlawan! Chorong juga menikmatinya. Tanya saja kepadanya!”

“Dasar kurang ajar! Rasakan ini.” Gelap mata, Woohyun melayangkan pukulannya kearah Jongmyun. Berkali-kali pukulannya mengenai wajah dan tubuh Jongmyun. Merasa kesal dan kalah, Jongmyun memilih meninggalkan mereka.

Woohyun berbalik dan memandang nanar Chorong. Dadanya sesak melihat gadis cantik didepannya telah acak-acakan. Kancing baju terbuka, rambutnya berantakan, wajahnya memerah dan aliran air mata yang tak bisa berhenti. Kepalanya menunduk menahan malu dihadapan Woohyun.

Tangan halus Woohyun membelai lembut punggung Chorong, dengan sangat pelan ia memeluk tubuh Chorong dengan hangat. Tangannya tak berhenti mengusap air mata dan menenangkannya.

“Tenanglah Chorong-ah, jangan takut. Laki-laki brengsek itu tak akan menyakitimu lagi. Tenanglah.” Woohyun berusaha menghentikan isakan tangis masih ia dengar.

“Woohyun-ah..” panggil Chorong bergetar lirih.

Woohyun mengangkat kepala Chorong dan menatap lembut kedua bola mata Chorong, “Waeyo?”

Tatapan lembut itu membuat Chorong sedikit tenang, baru kali ini ia mampu melihat kehangatan dari Woohyun. “Mianhaeyo.” Ujarnya lirih.

“Kenapa kau meminta maaf kepadaku? Ini bukan salahmu.”

“Ta..tapi aku ingin kau pergi, aku malu Woohyun-ah. Pergilah sekarang.” Pinta Chorong menunduk.

“Kenapa kau malu? Apa karena Jongmyun menciummu dengan paksa dan akan memperkosamu? Aku akan membersihkannya.” Woohyun mengangkat kembali kepala Chorong pelan. Sejenak menatap lekat, tangannya membawa wajah Chorong mendekat kewajahnya. Dengan sangat pelan ia mulai mengecup bibir Chorong, sesaat kemudian ia melumat lembut bibir Chorong. Gadis itu tak melawan, ia tak berontak, ia tak mengimbanginya juga. Ia masih terdiam.

“See? Kau sudah bersih sekarang! Tak ada lagi bekas Jongmyun dibibirmu. Anggap saja dia tak pernah menyentuhmu, arachi?” tukas Woohyun seraya membenahi kancing baju Chorong. Tangannya mengusap sisa air mata Chorong. Lalu ia mengecup kembali bibir merah Chorong.

Kali ini, Chorong membalas kecupan Woohyun dengan lembut. Ditengah-tengah ciuman itu bisa dilihat senyum meengembang dari bibir Woohyun. Ia berhasil membuat Chorong menghilangkan ketakutannya.

“Kajja, kita kembali keperkemahan. Aku tak mau yang lainnya mengawathirkanmu.” Ajaknya lalu menggandeng tangan Chorong erat.

∞∞∞

Bulan telah meninggi dan membagikan sinarnya dengan terang. Bertabur bintang menghiasi angkasa. Memudarkan gelapnya malam dengan sinarnya yang terang. Keindahan malam tengah dinikmati dua insan yang saling memandang keangkasa. Sunggyu berbaring diatas karpet plastik berbantalkan paha Eunji. Bibirnya bergumam mengagumi keindahan ciptahan Tuhan.

Mana yang menurutnya indah? Bintang yang bersinar atau wajah kekasihnya yang menuduk diatasnya?

Lekungan tipis terbentuk diatas bibirnya. Secepat kilat Sunggyu mengecup bibir Eunji. Ia benar-benar merasa senang memiliki kekasih yang sangat menyayanginya dan selalu ada buatnya.

“Eunji-ah? Kenapa kau mau menerimaku?” tanya Sunggyu tiba-tiba. Sontak membuat Eunji mengerutkan dahinya.

“Apa alasanmu Eunji-ah?” tanyanya lagi.

Eunji hanya mengukirkan senyum dan meninggalkan kissingnya dipipi chubby Sunggyu.

“Chagi, jawab aku...” rengek Sunggyu menggemaskan.

“Aku tidak tahu kenapa aku menerimamu oppa, yang jelas aku sangat mencintaimu. Aku merasa senang setiap kali bersamamu, aku nyaman dan Oppa adalah orang pertama yang menyadarkanku akan mencintai, menyayangi, dicintai dan disayangi.” Jawabnya panjang lebar membuat Sunggyu membelalakkan mata sipitnya. Ia tertegun dengan jawaban Eunji.

“Benarkah?”

“Eum, harus berapa kali oppa menanyakan ini?” tanyanya sambil tersenyum.

Sunggyu terduduk lalu menatap lekat-lekat kedua kristal bening didepannya. Tatapannya lurus menerobos kedalam, mencari kepastian dan tatapan Eunji mengatakan bahwa ia benar, ia tulus dan tak ada yang disembunyikan. Dengan perlahan Sunggyu mendekatkan wajahnya lalu mengecup bibir Eunji, melumatnya lembut dan melepaskannya kemudian.

“Gomawo telah menerimaku apa adanya.” Ujar Sunggyu lirih.

Eunji mengecup kilat bibir Sunggyu, “Nado gomawo oppa, mau memberiku cintamu dan kasih sayangmu.” Lantas keduanya berpelukan erat.

Mungkin angin mulai lelah mengganggu kedua insan yang tengah dimabuk asmara. Amukannya berhenti, hanya meninggalkan silir-silir angin berhembus lirih. Kini Eunji berada didalam dekapan Sunggyu yang berbalutkan selimut tebal. Sunggyu memeluk Eunji dari belakang dan meletakkan kepalanya diceruk leher Eunji.

Beberapa menit berlalu, Woohyun mendekati mereka dengan menggenggam erat Chorong yang terlihat ketakutan bersembunyi dibelakang tubuh Woohyun. Woohyun menyentuh pelan pundaknya dan mengangguk pelan.

“Mian, mengganggu kalian. Eunji-ah aku minta tolong kau jaga Chorong untukku. Berikan dia minuman dan makanan hangat. Sunggyu hyung! ikutlah aku.” Pinta Woohyun dengan nada dingin seolah menahan amarah.

“Waegeurae Woohyun-ah?” tanya Sunggyu bingung.

“Sudahlah! Kajja ikut aku. Tolong jaga dia Eunji-ah.”

Eunji mengangguk mengerti, segera ia mengajak Chorong masuk ketenda dan melakukan apa yang diminta Woohyun.

∞∞∞

“Mworago? Kau serius? Kau tidak bercanda kan?” Sunggyu terkejut dengan cerita Woohyun. Tak perlu mendengar jawaban dari Woohyun, Sunggyu mengerti melalui tatapan kebencian dimata Woohyun. Wajahnya mengeras, tangannya mengepal dan rahangnya menguat. Terlihat jelas bahwa Woohyun benar-benar marah atas tindakan Kim Jongmyun.

“Lalu apa yang akan kita lakukan?” tanya Doojoon.

“Kita harus melaporkannya kepada seonsaengnim.” Junhyung memberika idenya. Hyungsik, Dongwoo dan Sunggyu mengangguk.

“Geurae, aku akan melaporkannya kepada seonsaengnim. Oh ya, jangan sampai berita ini menyebar. Cukup kita saja yang tahu. Aku tidak ingin Park Chorong akan dibully dan tersiksa jika yang lainnya tahu.” Tukas Sunggyu.

“Eum, pastinya. Aku juga merasa kasihan dengannya. Tapi, anak yang bersama Jongmyun, apakah dia siswa sekolah kita juga?” tanya Dongwoo. Woohyun menggeleng merespon pertanyaan Woohyun.

“Lalu?” sahut Hyungsik dan Junghyun bersamaan.

Woohyun menunduk sejenak, “Aku juga tidak tahu. Baru kali ini aku melihat mereka. Sepertinya mereka memang berencana akan melakukan ini.” Suara beratnya menandakan betapa sakit hatinya saat ini.

Hyungsik mengusap halus punggung Woohyun yang melengkung itu. Ia tahu bagaimana perasaan Woohyun, sangat tahu mengingat mereka memang sekelas.

“Oke, sebaiknya kita kembali saja. Toh, Jongmyun sepertinya juga tidak akan kembali kesini. Woohyun-ah, jagalah Chorong baik-baik. Aku rasa dia akan kembali membaik bersamamu.” Kata Sunggyu sebelum membubarkan perbincangan mereka.

Namja tampan itu mengangguk paham. Kali ini ia berjanji akan memperlakukan Chorong lebih baik lagi. Ia akan membuat Chorong nyaman bersamanya dan tak akan menyakitinya lagi. Agar Chorong tak lagi jatuh keperangkap namja brengsek seperti Kim Jongmyun.

Keenam namja itu kembali ketenda. Sunggyu, Doojoon dan Junhyung memasuki tenda mereka yang memang menjadi satu setelah Sunggyu memastikan bahwa Eunji telah terlelap. Sedangkan Hyungsik dan Dongwoo memilih meninggalkan Woohyun yang masih enggan bergerak dari duduknya.

Setelah kelima temannya meninggalkannya sendiri, ia melangkahkan kakinya menuju salah satu tenda. Namun bukan miliknya, tetapi milik Chorong dan beberapa temannya.

Matanya yang semula tajam menahan emosi memancarkan tatapan pilu, ia merasa dadanya sesak. Tanpa ia sadar, lelehan air hangat turun dari sudut matanya. Bibirnya menggumam pelan saat melihat sosok yang berbaring lemah dengan wajah yang sayu.

“Mianhaeyo Park Chorong. Aku tak sanggup menjagamu. Aku berjanji akan selalu menjagamu dan melindungimu. Aku berjanji.” Gumam Woohyun lirih.

∞∞∞

Celoteh riang burung mengalun dari dalam hutan, membuat pagi ini terasa sangat hidup. Sinar hangat mentari menyapa mereka yang terbangun dari mimpinya. Krasak-krasak dedauanan yang terhempas angin ikut mewarnai pagi ini.

Di pagi yang indah ini, semua peserta perkemahan telah berkumpul rapi. Mereka baru saja membongkar dan membereskan perkemahannya. Karena ini hari terakhir dan mereka harus kembali ke Kota.

Sebelum acara ini ditutup dan mereka memasuki bis masing-masing. Ketua pelaksana yaitu Oh Seonsaengnim memberika kata-kata penutup disusul oleh Sunggyu selaku ketua osis. Beberapa menit kemudian, acara secara resmi ditutup.

Perjalanan dari tempat kemah ke sekolah memerlukan waktu yang tidak sebentar. Didalam bis mereka manfaatkan untuk beristirahat sejenak. Walaupun ada yang bernyanyi-nyanyi ataupun saling melempar teka-teki.

Kedua kristal coklatnya merekam aneh ekspresi wajah Woohyun yang terlihat sangat menyayangi Chorong. Tangan Woohyun membelai pelan rambut Chorong yang tengah tertidur dengan nyenyak disebelahnya. Pandangan mata Woohyun seakan mengatakan betapa ia sangat mencintai gadis itu serta merasa menyesal dan bersalah kepadanya. Lalu senyumnya mengembang meski wajahnya menyiratkan banyak tanda tanya.

“Kau kenapa Eunji-ah?” Sunggyu menyadari wajah Eunji yang berubah-ubah ekspresi. Kepalanya mengikuti arah pandangan Eunji.

“Waeyo?” tanyanya lagi.

“Ah oppa! sebenarnya, apa sih yang terjadi dengan Chorong unni kemarin?”

“Eoh itu! eum, dia hampir saja diperkosa oleh Kim Jongmyun. Kau tahu Kim Jongmyun kan?”

“Jinjjaro?”

“Eum, itu yang menyebabkan Woohyun marah-marah kemarin. Eunji-ah, aku minta kau jangan ceritakan ini kepada yang lainnya ne. Dan jangan jauhi dia setelah kau mengetahui ini.”

Eunji tersenyum dalam, “Oppa, kenapa aku harus menjauhinya? iya aku tak akan bercerita kepada yang lainnya. Aku turut bersedih, kasihan sekali Chorong unni.” Raut muka Eunji berubah sendu.

“Makanya hati-hati kalau memilih teman. Eum, apa kau tidak takut denganku?” tanya Sunggyu yang berhasil membuat Eunji bingung tak mengerti maksudnya.

“Maksud oppa?”

“Aniya, lupakan saja.” cengiran muncul dibibir tipisnya.

Gadis itu merasa dipermainkan langsung memanyunkan bibirnya lucu.

“Ya! Jangan seperti itu, kau ini!” Sunggyu mencubit pipi Eunji yang menggembung. Kemudian keduanya tertawa.

∞∞∞

Sesampai disekolah, semuanya turun dari bis masing-masing dan berhamburan menuju mobil jemputan yang menunggu mereka. Ada juga yang berjalan kaki karena rumah mereka dekat dengan sekolah. Serta ada yang menunggu bis yang akan membawa mereka pulang dihalte.

Sunggyu masuk kedalam mobil yang ia tinggal disekolah bersama dengan temannya, Doojoon, Junhyung, Dongwoo dan juga Eunji serta Bomi. Hyungsik telah dijemput kakaknya.

Sunggyu menghampiri sebentar Woohyun yang tengah menurunkan tas dari bagasi bis. “Kau tak pulang bersama kita?”

“Aniya hyung, pulanglah dulu dan kirimkan aku mobil. aku akan mengantar Chorong pulang. Aku benar-benar tidak ingin melepaskan dia lagi hyung.”

Sunggyu mengangguk mengerti, “Arasseo, tunggulah disini aku akan menelpon Kibum untuk mengantarkanmu mobil. Geurom, aku pulang dulu.” pamit Sunggyu sambil menepuk pelan pundak Woohyun. Lantas ia pergi dengan mobilnya.

“Chorong-ah, mianhaeyo kalau selama ini aku selalu jahat kepadamu. Aku tak pernah bermaksud seperti itu. Aku menyayangimu namun caraku mengungkapkannya salah.” Woohyun membuka perbincangan diantaranya yang semula terselimuti keheningan.

Chorong masih terdiam, bibirnya seakan kaku untuk digerakkan. Ia masih merasa malu, walaupun keduanya telah berciuman dan selama perjalanan Woohyun tak henti-hentinya memeluknya dari samping. Tapi ia benar-benar tak mampu berkata.

“Chorong-ah! Apa kau membenciku? Apa kau masih marah denganku?” tanya Woohyun yang semakin menyesal dan kecewa.

Chorong menggeleng pelan. Ia masih tak mengatakan apa-apa.

Tak lama kemudian, sebuah mobil memasuki halaman sekolah itu. Klaksonnya berbunyi dan mendekat kearah Woohyun.

“Woohyun-ya! Sunggyu hyung memintaku mengirimimu mobil! ini pakailah, aku akan naik bis.” Kibum turun dari mobilnya dan memberikan kunci kepadanya. Sesaat mata kucing Kibum menatap curiga Chorong yang menunduk, lalu ia berbisik ditelinga Woohyun. “Dia cantik Woohyun.” Bibir tipisnya tersenyum.

“Kajja, aku akan mengantarmu pulang.” Woohyun membantu Chorong berdiri dan menuntunnya memasuki mobil. Sesaat kemudian, mobilnya melaju menuju satu rumah yang tidak terlalu luas.

∞∞∞

“Annyeonghaseyo, Park Ahjumma. Naneun Woohyun imnida. Teman Park Chorong. Saya mengantarkan Chorong pulang. Sepertinya ia sedang sakit.” Ucap Woohyun ketika seorang wanita paruh baya menyambut kedatangan mereka.

“Ah, jinjja? Gomapta nak Woohyun. Kau baik sekali. Kajja masuk dulu, Ahjumma akan buatkan kau minum.”

“Dwaesseo, saya akan pulang Ahjumma. Chorong-ah, kau istirahat yang banyak ne. Permisi.” Woohyun membungkukan badanya memberi hormat. Chorong mengangguk dan melambaikan tangannya. Ibunda Chorong tersenyum ramah.

Akhirnya Woohyun kembali masuk kedalam mobil. Ia termenung sesaat, bibirnya mengulas senyum tipis lalu berujar lirih.

“Aku akan membuatmu nyaman bersamaku, aku akan membuatmu membuka hati untukku, aku akan membuatmu menjadi milikku dan aku tak akan mengecewakanmu. Saranghaeyo Park Chorong.”

 

TBC

Bagaimana? semakin membosankan? commentnya juseyo...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DeerLuvian
Saya minta komentarnya yaa readers .. :)

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 12: Suka ma couple pinkfinite... Apalagi woorong Kkk.. :D Thor ni ff kab dah lama bgt.. gak ada niat buat ngelanjutin ya??? di lanjut lah thor..
IffahHarun #2
Chapter 12: Hai... saya readers dari Malaysia... Saya suka sangat cerita ni tapi tolong percepatkan proses untuk chapter 13 ya... Saya betul-betul tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan terjadi seterusnya.
stefaniwu #3
Chapter 12: anyeong,aku readers baru disini :D
aku udah liat dari chapter 1-12,bagus eon ceritanya...
tapi tambahin woorong nya dong kurang puas hehehe
ditunggu chapter 13nya ^_^
windykyuzizi #4
Chapter 12: semangattt ..!!! gk sbar nggu lanjutannya ... :D :D :D
windykyuzizi #5
Chapter 3: lanjutkan ... !!! :D :D
penguinhana #6
Chapter 12: Annyeong! Aaa kebetulan lagi nyari ff pinkfinite dan nemu ini. Suka banget! Nunggu banget nih lanjutannya. Ceritanya bagus. Gak terlalu flat. Ditunggu lanjutannya yaaaaa~