Chapter 11

High School : Boys in Love

“Huufttt....”

Lagi, desahan pelan mengalun dari bibir tipisnya. Perasaannya masih tak tenang. Pikirannya masih memikirkan hal yang sama. Hingga membuat semangatnya sedikit demi sedikit memudar.

Sudah beberapa hati ini, hatinya tak tenang. Ia selalu terpikirkan kekasihnya yang ia rasakan mulai berubah semenjak kejadian itu. Banyak pikiran negatif melayang-layang diotaknya. Meyakinkannya bahwa kekasihnya sedikit demi sedikit akan menjauhinya.

“Eunji-ah! Ayo sarapan nak! Kau akan terlambat nanti.”

“Iya eomma... Aku akan turun.”

Tangannya kembali memasukkan barang-barang yang akan ia bawa kesekolah. Desahannya masih mendominasi ekspresinya saat ini. Ya, Kim Sunggyu yang telah membuatnya begini. Semenjak kehadiran Kang soyou secara tiba-tiba dan mengatakan hal itu, Eunji merasa bahwa Sunggyu sedikit menjauhinya.

Ia berulang kali mengiriminya pesan, namun hanya satu dua kali dibalasnya. Berulang kali menelpon namun tak ada jawaban. Alasannya Sunggyu sedang sibuk dengan persiapan ujian untuk kelulusannya dan persiapan untuk masuk perguruan tinggi nanti. Semula Eunji menerima itu tapi lama kelamaan kepercayaannya seakan memudar.

“Eomma, aku berangkat..” pamit Eunji ketika melihat sang eomma tengah menyiapkan sarapan untuknya.

“Eoh? Sarapan dulu sayang..”

Eunji menggeleng malas, “Aku tidak bernafsu makan eomma dan juga aku akan terlambat kalau tidak segera berangkat.”

“Tapi kau bisa sakit nanti.. ya sudah, bawa saja ini bekalmu. Jangan lupa dimakan nanti.” Ucap eomma Eunji seraya memberikan kotak bekal kepadanya. Eunji menggangguk lalu mencium tangan kanan sang eomma. Menit berikutnya ia telah menghilang dari hadapan sang eomma.

Langkahnya begitu berat. Rasanya sangat malas untuk berangkat ke sekolah. Kalau boleh ia ingin kembali pulang dan meringkuk dibawah selimut didalam kamarnya. Matanya perih sesuatu dirasakan akan keluar dari sana. Ya, Eunji tengah menahan air matanya agar tak jatuh sewaktu-waktu. Karena ia sadar jika ia menangis dijalan, wajahnya akan berantakan saat sesampainya disekolah.

∞∞∞

“Yaa! Ini sakit.. kenapa kau memaksaku melakukan ini sih?”

“Kan aku sudah bilang, jangan pakai jarimu.. pakai chip ini..”

“Kapan kau bilang seperti itu?”

“Tapi kan.....” sejenak percakapan itu terhenti ketika salah satu dari kedua bocah melihat tatapan aneh dari Sunggyu.

“Kau sudah sampai?” tanyanya seraya melepaskan gitar yang ia pegang dengan satu bocah lainnya itu.

Sunggyu memandang keduanya bergantian secara heran. Hatinya mengatakan sejak kapan kedua anak ini menjadi begitu akrab seperti tadi?

“Wae? Kenapa memandangku seperti itu?” tanyanya merasa risih dengan pandangan Sunggyu.

“Kalian sudah menumbuhkan perasaan masing-masing?” tanya Sunggyu santai lalu duduk dibangkunya.

“Mworago?”

Sunggyu terkekeh pelan. “Hati-hati kalau kau dengannya! dia itu pecemburu berat. Tapi dia super perhatian kok.”

“Huh, Kim Sunggyu! Maksudmu apa aku pecemburu?”

“Hahahaha, Tiffany Hwang! Aku hanya bercanda, sudah sana lanjutkan saja dengan Yoon Doojoon.” Canda Sunggyu disertai tawa yang meledak. Ia tak menyadari bahwa seseorang tengah memperhatikannya dari luar kelas. Sosok itu menggigit bibir bawahnya. Ia merasa kecewa. Ternyata hanya ia yang sedih dan tertekan. Sunggyu sama sekali tak terlihat bersedih ataupun bersalah karena menjauhinya. Lantas ia kembali kekelasnya tanpa menyapa Sunggyu dulu. padahal niatnya ia ingin menemui Sunggyu. Namun ia mengurungkan niatnya.

Pikirannya seakan menuntutnya untuk menyadari bahwa Sunggyu mungkin sudah kembali menumbuhkan perasaannya untuk Soyou. Ia terlalu bodoh mempercayai Sunggyu yang mengatakan hanya ia saja yang ada dihati Sunggyu. Nyatanya, gadis itu juga ada dihatinya. Bahkan gadis itu benar-benar mencintai Sunggyu. Demi kembali kepada Sunggyu ia tega membunuh darah dagingnya sendiri. Memikirkannya membuat Eunji tak menyadari bahwa mata indanya telah berlinangkan air. Sedikit memaksa, ia mencoba menahan tangisannya agar tak jatuh lebih deras.

Dalam kelas yang begitu ramai, Eunji merasakan kesepian yang mendalam. Telinganya seakan tuli dari suara-suara yang sangat mengganggu itu. Biasanya ia akan marah jika mendengarkan suara gaduh yang sangat menyiksa. Namun kali ini, ia diam seribu bahasa membuat Bomi yang duduk disebelahnya mencium gelagat aneh dari Eunji.

“Eunji-ah! Ada apa denganmu? Kau mengantuk? Kenapa dari tadi diam saja?” cerocos Bomi dengan khawatir.

Eunji mendesah pelan. “Huuftt, aku sedang tidak bersemangat.”

“Wae? Cerita dong! Mungkin aku bisa bantu.”

“Sunggyu oppa..”

“Wae wae wae? Kenapa dengan Sunggyu oppa?”Bomi mendekatkan wajahnya kearah Eunji. Menyibakkan rambut yang menutupi telinganya. Berharap dapat mendengar dengan jelas cerita Eunji.

“Molla...” jawab Eunji pendek.

Langsung saja Bomi mendengus. “Yaaa! Kenapa hanya itu sih jawabannya? Ada apa sebenarnya? Cerita dong! Sudah lebih dari seminggu loh kau seperti ini.”

Sorot mata Eunji melirik Bomi sekilas lalu ia meletakkan kepalanya di atas kedua tangannya yang telah dilipat. “Aku tidak tahu! Kenapa Sunggyu oppa jadi berubah.”

“Berubah? Maksudmu?”

“Apa kau sekarang pernah melihatku pulang dengan Sunggyu oppa? tidak lagi kan?”

Bomi mengembungkan pipinya, “Iya sih! Tapi kau pernah bilang katanya Sunggyu oppa sibuk mempersiapkan ujiannya. Terus kenapa kau jadi begini?”

Hanya desahan lagi sebagai jawaban dari Eunji. Memang, Eunji belum cerita tentang Soyou yang tiba-tiba hadir lagi dikehidupan Sunggyu.

“Mungkin ada sesuatu yang membuat Sunggyu oppa harus sendiri dulu. Kau jangan berpikir aneh-aneh. Nanti takutnya malah kejadian. Yang semangat dong! Jung Eunji harus semangat..” Bomi mengangkat kepala Eunji. “Semangat!! Semangat!! Semangat!!” seru Bomi seraya mengepalkan tangannya diudara.

∞∞∞

Tangannya menggoyang-goyangkan milkshake yang tengah ia genggam. Pandangannya kosong, menatap datar meja kayu didepannya. Terkadang bibirnya mengerucut dengan ekspresi kesal tegambar diwajahnya. Salah satu teman yang berada disampingnya memandang aneh. Yakin ia tak akan mendapatkan jawaban darinya lantas ia memandang seseorang lagi disebelahnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

“Sedang mikirin Sunggyu oppa yang katanya menjauh darinya.” Celetuknya sebagai jawaban dari tatapan itu.

“Kenapa?” tanyanya menanggapi jawaban yang diberikan.

Helaan nafas frustasi keluar dari bibirnya. “Molla! Tanya saja kepadanya sendiri.”

“Kenapa Eunji-ah?” lantas ia menanyakan langsung.

“Sunggyu oppa jarang menghubungiku. Aku takut kalau kita akan berakhir..”

“Yaa! Jangan berpikir seperti itu... Mungkin dia sedang sibuk..”

“Aku tahu unni.. tapi rasanya berbeda sekali. Ada yang menghilang. Apa karena aku terbiasa dengan perhatiannya?”

Chorong tersenyum mendengar pernyataan Eunji, “Aku juga merasakan apa yang kau rasakan.”

“Maksud unni apa?” tanya Bomi bingung.

“Aku juga merasa ada yang hilang ketika Woohyun tak lagi memperhatikanku.”

“Unni.... Jangan bilang Unni mulai menyukai Woohyun oppa?” sergah Bomi segera.

Chorong tersenyum tipis, “Aku tidak tahu Bomi-ah. Sejak aku meminta Woohyun menjauhiku lalu ia mulai menjauhiku, aku merasa sangat sepi. Berbeda sekali..”

“Berarti kau memang menyukainya unni.” Ujar Eunji dengan senyum.

“Tapi aku senang ketika ia menepati janjinya untuk menjauhiku.”

Tangan halus Bomi membelai punggung Chorong, sorot mata Chorong mengatakan hal lain. “Unni, kau tidak bisa membohongiku..”

Chorong menoleh kearah Bomi sekilas, “Aku berbohong apa?”

“Kau berbohong kalau kau menyukai saat Woohyun oppa jauh darimu. Sebenarnya kau kehilangan dan merindukannya bukan?” selidik Bomi yang lansung membuat Chorong terlonjak kaget. Wajahnya memerah saat itu juga. Bomi menyadari perubahan ekspresi Chorong kembali melemparkan senyumnya.

“Wajahmu mengatakan iya, sorot matamu membenarkannya. Kau memang merindukan sosok Woohyun oppa yang selalu memperhatikanmu, kau berbohong jika mengatakan kalau kau suka saat Woohyun oppa menjauhimu. Benarkan unni?”

Chorong menunduk malu lalu mengangguk.

“Kalau begitu kenapa tidak meminta Woohyun oppa untuk tidak lagi menjauhimu? hilangkan sekat yang memisahkan kalian unni..” kata Eunji pelan.

“Aku belum bisa melakukan itu. Aku akui, aku memang menyukai Woohyun. Aku merindukan Woohyun tapi aku masih belum siap untuk bisa bersamanya..”

“Aku mengerti, oke kita tidak akan memaksamu unni. Kau lah yang paling tahu mana yang terbaik untukmu.” Ujar Eunji seraya mengusap tangan Chorong lembut.

Ketiganya saling berpelukan sesaat, namun Chorong segera melepaskannya ketika ia mengingat sesuatu untuk ditanyakan.

“Lalu, kenapa kau merasa Sunggyu oppa menjauhimu?” tanya Chorong yang masih belum paham dengan apa yang terjadi.

“Unni...” Eunji memanyunkan bibirnya lucu. Ia kesal harus ditanya pertanyaan yang membuatnya semakin kecewa saja.

“Loh, kenapa Eunji? Aku hanya tanya kan?”

“Aku tidak mau bercerita! Malas ah! nanti ujung-ujungnya aku nangis lagi..” balas Eunji ketus. Lantas keduanya tertawa.

“Kenapa menertawaiku?”

“Kau ini lucu Eunji-ah! yasudah kalau kau tak mau bercerita, aku tak memaksamu..” Chorong memeluk tubuh Eunji dan disusul Bomi yang memeluk tubuh mereka berdua. Sedetik berikutnya, tawa pecah diantara ketiganya.

 ∞∞∞

“Baik, kita akhiri saja pertemuan kali ini. Jangan lupa siapkan mental kalian dalam menghadapi ujian minggu depan. Jangan terlalu banyak pikiran, tingkatkan belajar dan jangan bermain sampai larut malam. Jaga kesehatan dan selalu berdo’a. Good luck untuk ujiannya minggu depan...” pesan Ahn Seonsaengnim sebelum meninggalkan kelas. Memberikan wanti-wanti kepada para siswanya yang akan menempuh ujian sekolah minggu depan.

“Baik bu....” jawab para siswa serentak. Kemudian, Ahn seonsaengnim meninggalkan kelas.

“Apa kau benar-benar telah memutuskan itu?” Doojoon melayangkan pertanyaan kepada Sunggyu setelah guru mereka melangkah keluar kelas.

“Kenapa tidak? Itu bukan hal yang salah.” Jawabnya enteng.

Doojoon mendengus. “Orangtuamu setuju?”

“Eum, asal aku harus meneruskan bisnis mereka. Mereka fine-fine saja.” cengiran mengembang diwajah manisnya.

Lainnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tak mengira bahwa Sunggyu akan senekat ini.

“Lalu? Bagaimana dengan pihak lain?” Junhyung menyeletuk ikut melontarkan pertanyaannya.

Sunggyu memicingkan mata sipitnya hingga semakin tak terlihat, “Aku belum bertanya.”

“Mwo? Kau belum bertanya? Lalu? Kau memutuskan sepihak? Oh Sunggyu! Kau harusnya tidak seperti itu...” cerocos Junhyung membuat Sunggyu meninggalkannya.

“Yaa! Kim Sunggyu! Kamu belum jawab pertanyaanku! Kim Sunggyu...” teriak Junhyung seraya mengejar Sunggyu yang telah lari menjauh.

∞∞∞

Sudah berapa kali desahan kekecewaan dan penyesalan keluar dari bibir itu. Berulang kali hembusan nafas berat terdengar menyedihkan. Guratan-guratan sendu menghias diwajah cantiknya. Ia tengah gelisah, sangat gelisah. Pikiran akan berakhirnya kisah cinta yang selama ini ia bangun akan sirna menyeruak begitu saja. Tak mampu lagi menahan hasrat tanda tanya tentang semua ini, lantas kakinya bergerak untuk menemui seseorang. Seseorang yang ia yakini akan memberikan jawaban atas kegelisahannya.

Kakinya menapak setiap ubin putih dengan tergesa. Wajahnya terlihat tak tenang. Pipinya menggembung berulang kali dengan desahan yang tetap mengiringinya. Saat ini ia berada disalah satu ruang kelas. Ruang kelas itu terlihat gaduh, banyak teriakan-teriakan yang tak penting terdengar oleh gendang telinganya. Berbeda sekali dengan kelas yang ia datangi tadi pagi.

Kepalanya melongok setengah, mencari sosok yang ia inginkan. Matanya mengedar keseluruh ruangan. Namun sosok yang ia inginkan tak ditemui. Lagi, hembusan kekecewaan lolos begitu saja dari bibirnya. Saat hendak berbalik satu suara mengagetkannya.

“Kau sedang mencari Chorong?” tebak seseorang dengan suara beratnya.

Ia terlonjak kaget. “Ahhh! Woohyun Oppa! kenapa kau mengagetkanku?” keluhnya seraya mengelus dadanya.

Woohyun menyengirkan bibirnya, “Kau sih! Apa yang kau lakukan disini?” tanya Woohyun heran.

“Aku mencarimu oppa.”

“Kau mencariku?” kedua mata Woohyun memicing setengah.

“Eum, ada yang ingin aku tanyakan.” Balasnya lalu menggandeng tangan Woohyun. “Kajja kita bicara.”

Tak paham dengan maksudnya, Woohyun hanya menurut saja.

Kedua makhluk muda itu tengah berada disalah satu taman dekat kelas Woohyun. Memandang kosong didepannya. Woohyun masih bingung dengan gadis disebelahnya. Kenapa ia hanya diam saja dan mendesah berulang kali? Kenapa tidak mengatakan apa yang menjadi pertanyaannya.

“Kau mau tanya apa Eunji-ah? kenapa malah diam begini?” dengus Woohyun yang merasa dipermainkan.

Sesaat gadis itu melirik lalu kembali menunduk. “Ini tentang Sunggyu oppa.”

“Eoh? Kenapa dengan Sunggyu hyung?”

“Eum.... apa Sunggyu oppa benar ingin berpisah denganku?” tanya Eunji dengan nada tercekat, seolah ada sesuatu yang menahan.

Woohyun membulatkan matanya dan menatap Eunji bingung. “Maksudmu apa?”

“Aku merasa kalau Sunggyu oppa menjauhiku sejak kedatangan Soyou unni. Dia jarang sekali menghubungiku.” Keluhnya lirih. Dapat didengar dari suaranya yang bergetar Eunji tengah menahan air mata agar tak turun saat itu juga.

Senyuman melengkung dari bibir tebal Woohyun. Ada sesuatu yang menarik baginya hingga ia harus menggembangkan senyum, “Kau takut kehilangan Sunggyu hyung?”

Pertanyaan itu, pertanyaan itu seolah menambah keyakinan bahwa Sunggyu benar akan meninggalkan Eunji baginya. Eunji mengerutkan dahinya, wajahnya jelas mengatakan ia tidak suka.

“Sangat takut oppa..”

“Eunji-ah! siapa bilang Sunggyu hyung akan meninggalkanmu?” tukas Woohyun lembut. Sontak membuat Eunji terperanjat kaget.

“Eh?”

“Sunggyu hyung tidak sedang menjauhimu.. Memang dia sedang sibuk, tapi dia tidak menjauhimu..” lanjut Woohyun.

Bibir Eunji mengerucut, air mukanya menyiratkan rasa kecewa atas jawaban Woohyun.

“Kenapa kau berekspresi seperti itu? aku serius..” ucap Woohyun.

“Dia menjauhiku oppa! buktinya dia jarang menghubungiku. Tidak pernah mengajakku pulang bareng. Tidak menjawab telponku dan lain sebagainya..”

“Yaa! Jung Eunji.. aku belum selesai bicara..”

Eunji mendengus. “Oppa! yang serius dong! Aku sedang sedih ini...”

“Sudahlah! Aku tidak mau memberi tahumu..” Woohyun berdiri dari duduknya lalu berniat meninggalkan Eunji tapi tangan mulus Eunji menahannya.

“Jangan sensitive begitu dong!” gerutu Eunji.

“Kau sih!”

“Mianhae, mianhae.. Oppa, aku benar-benar butuh informasi darimu..” sejenak suara Eunji berubah sendu.

Woohyun kembali duduk, “Sebenarnya, Sunggyu oppa sedang merencanakan sesuatu.”

Kedua kristal coklat Eunji membesar. “Merencanakan sesuatu? Maksud oppa?”

“Dia sibuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Dia sedang merencanakan tentang lamaran.”

“Lamaran?”

Woohyun mengangguk cepat, “Eum... dia akan melamar seseorang.”

Bagaikan dihantam batu besar, sesaat jantung Eunji berdetak lebih kencang. Dadanya mendesir mendengar jawaban dari Woohyun.

“Sunggyu oppa akan melamar seseorang? Siapa? Soyou unni?” tanya Eunji dengan suara parau campur kekecewaan. Namun satu pukulan mendarat dikening Eunji.

Pletak...

“Bodoh! Kau ini... mana mungkin Sunggyu hyung akan melamar gadis murahan itu...” seru Woohyun kesal.

Eunji mengelus keningnya yang sakit. “Yaa! Sakit oppa! Terus siapa?”

“Kau! Sunggyu hyung akan melamarmu... kau tahu?”

“Aku?” Eunji mengarahkan telunjuknya kewajahnya sendiri. Mulutnya setengah membuka. Kedua matanya membesar sempurna.

Apa yang harus ia rasakan sekarang? Tidak percaya atau senang? Rasanya ini bukan suatu kenyataan. Ingin senang, namun ia takut kalau Woohyun membohonginya. Ingin tak percaya dan berharap itu sebuah guyonan, namun tak mungkin Woohyun tega membohonginya. Eunji hanya menampangkan wajah bodoh tak percaya. Membuat Woohyun semakin gemas ketika melihatnya.

“Yaa! Jung Eunji... jangan bilang kau tak percaya kepadaku..” tanya Woohyun seraya menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Eunji menggeleng, “Apa kau serius oppa?”

Woohyun tersenyum, “Eum aku serius. Sunggyu hyung benar-benar ingin melamarmu, tapi aku tak tahu kapan. Beberapa hari yang lalu orangtuanya datang ke apartemen dan menanyakan masa depannya. Salah satunya itu.” jelas Woohyun.

Eunji menarik nafas dalam, “Ternyata Sunggyu oppa tak ingin meninggalkanku. Aku sudah berpikir aneh-aneh.” Sesal Eunji.

“Aku juga akan berpikiran seperti itu kalau jadi kau.”

Sesaat mata Eunji melirik kearah Woohyun, raut muka Woohyun berubah sekejap. Ia tahu apa yang sedang dirasakan Woohyun.

“Oppa! apa kau tahu? Kalau Unni mulai menyukaimu.” Ujar Eunji penuh senyum.

“Aku tahu, aku tahu kalau dia menyukaiku. Tapi... dia belum mau menerimaku.” Woohyun menampakkan betapa ia sangat berharap kepada Chorong.

“Eum, tapi aku yakin sebentar lagi ia akan membukakan hatinya untukmu..”

Kedua bola mata Woohyun melirik sekilas Eunji, “Apa yang kau bicarakan?”

“Dia bilang sendiri kalau mulai kesepian dan merasa kehilangan karena oppa mulai menjauhinya. Oppa tinggal meyakinkan saja dan.... pastinya unni akan ditangan.”

Senyum melengkung diwajah Woohyun, “Semoga saja.. oh ya, jangan bilang Sunggyu hyung kalau aku memberi tahu ini. Sebenarnya ini kejutan untukmu.” Pinta Woohyun dengan cengiran menari diwajahnya.

Eunji mengangguk lalu tersenyum, “Eum, gomawoyo oppa. Selamat berjuang untuk unni. Figthing!!!!” tukas Eunji seraya menepuk pelan pundak Woohyun sebelum meninggalkannya.

Namja berwajah tampan itu hanya mengulas senyum kepada Eunji. Pikirannya kembali kepada sosok yang sebenarnya sangat ia rindukan. Namun dengan janjinya, ia tak bisa mendekatinya. Meskipun mereka sekelas, Woohyung hanya bisa memandangnya tanpa bertegur sapa dengannya. Ingin sekali ia berlari kearah Chorong lalu memeluknya, tapi itu hanya ada didalam angannya. Ia tak mau menghancurkan janjinya dan membuat Chorong kecewa serta tak percaya lagi.

“Huffttt, aku merindukanmu Chorong-ah..”

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DeerLuvian
Saya minta komentarnya yaa readers .. :)

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 12: Suka ma couple pinkfinite... Apalagi woorong Kkk.. :D Thor ni ff kab dah lama bgt.. gak ada niat buat ngelanjutin ya??? di lanjut lah thor..
IffahHarun #2
Chapter 12: Hai... saya readers dari Malaysia... Saya suka sangat cerita ni tapi tolong percepatkan proses untuk chapter 13 ya... Saya betul-betul tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan terjadi seterusnya.
stefaniwu #3
Chapter 12: anyeong,aku readers baru disini :D
aku udah liat dari chapter 1-12,bagus eon ceritanya...
tapi tambahin woorong nya dong kurang puas hehehe
ditunggu chapter 13nya ^_^
windykyuzizi #4
Chapter 12: semangattt ..!!! gk sbar nggu lanjutannya ... :D :D :D
windykyuzizi #5
Chapter 3: lanjutkan ... !!! :D :D
penguinhana #6
Chapter 12: Annyeong! Aaa kebetulan lagi nyari ff pinkfinite dan nemu ini. Suka banget! Nunggu banget nih lanjutannya. Ceritanya bagus. Gak terlalu flat. Ditunggu lanjutannya yaaaaa~