Chapter 10

High School : Boys in Love

“Chorong unni...” teriak Bomi saat melihat Chorong telah duduk manis didepan kelas menunggu kedatangannya.. “Unnii, maaf membuatmu menunggu..” ucapnya sedikit terengah-engah.

Gadis cantik itu membalasnya dengan senyum mengembang sempurna. “Ani, aku baru keluar kelas.” Matanya melirik sekilas sosok yang berdiri dibelakang Bomi, ia heran kenapa bukan Eunji yang ada disana? Kenapa malah Dongwoo sunbae?

“Ah, unni.. mianhae, aku tidak bisa mengantarmu pulang..” sesal Bomi. “Aku harus menemani Dongwoo oppa mencari buku untuk ujiannya nanti.”

“Jinjja? Geurae, tidak apa-apa. Aku akan pulang dengan Eunji..”

“Tapi unni..” Bomi menggantungkan kata-katanya.

Alisnya menaut sesaat, “Kenapa?”

“Eunji juga akan jalan dengan Sunggyu oppa. Bagaimana unni?” Bomi menggigit bibir bawahnya. Ia takut kalau Chorong akan kecewa.

“Begitu yaa? Baiklah, aku akan pulang sendiri..” balas Chorong dengan senyum. Kemudian ia beranjak dari duduknya dan berniat untuk pulang saat itu juga. Namun Dongwoo menahannya.

“Chorong-ah, aku akan meminta Woohyun mengantarmu pulang..” Segera Dongwoo mencari-cari sosok Woohyun didalam kelas. Sedang Bomi menggenggam tangan Chorong agar tak melarikan diri.

Beberapa detik berlalu, Dongwoo kembali dengan Woohyun bersamanya.

“Woohyun-ah! Antarkan Chorong pulang, Bomi dan Eunji tidak bisa mengantarkan pulang dia.”

Untuk sesaat Woohyun memandang wajah Chorong, meminta persetujuan Chorong. Namun sepertinya ia paham bahwa Chorong menolaknya. Alih-alih mengucapkan sahutan ataupun memberikan jawaban, Woohyun malah berlari kembali kedalam kelas.

“Yaa, Woohyun-ah!” teriak Dongwoo.

Tak lama, Woohyun kembali dengan menggandeng Yo Ara. Lainnya memandang tak mengerti maksud Woohyun.

“Ara-ya! Aku minta tolong. Antarkan Chorong pulang.” Pinta Woohyun dengan wajah penuh harap.

Yo Ara tersenyum menaggapi permintaan Woohyun, “Eum..”

“Dan aku pesan kepadamu. Kalau misal kau bertemu dengan Kim Jongmyun dijalan, jangan biarkan dia menyentuh Chorong sedikitpun.”

Ara menampakkan wajah tak mengerti.

“Sudahlah! Ikuti saja kata-kataku. Aku mohon..”

“Baiklah, aku akan melakukan yang kau minta. Kajja Chorongie, kita pulang.” Ara menggandeng tangan Chorong dan melambaikan tangannya serta mengangguk sebelum mereka benar-benar pergi.

Woohyun, Dongwoo dan Bomi membalasnya dengan hal sama. Lantas ketiganya berpencar kemasing-masing tempat yang akan mereka tuju.

∞∞∞

Tautan tangan mereka tak terlepas sejak keluar dari gerbang sekolah. Menjelajah setiap jalanan Kota Jeonju hanya menggunakan kaki tak terasa lelah. Lengkungan-lengkungan dari bibirnya masih mengembang sempurna. Disertai deretan gigi putih yang sesekali menampak dari mulutnya.

Bomi dan Dongwoo sedang menikmati waktu berdua menelusuri setiap toko buku yang berjejer ditepi jalan. Seperti yang dikatakan Bomi tadi, mereka sedang mencari buku tuntunan untuk ujian yang akan dihadapi Dongwoo mendatang. Mengingat sekarang Dongwoo telah menginjak tahun ketiga di High School sehingga membuatnya harus lebih giat lagi belajar.

Sebagai seorang kekasih yang baik, Bomi tak sungkan-sungkan menemani Dongwoo mencari buku yang ia inginkan. Hitung-hitung sambil jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama dengan Dongwoo.

“Oppa, ini sepertinya buku yang kau cari..” Bomi menunjukkan salah stu buku panduan ujian kelulusan kepada Dongwoo.

Dongwoo menerima buku itu dan menelitinya sebentar. “eisshhh, ini edisi lama.. aku mencari edisi terbaru..”

“Ooohh, oke akan aku carikan lagi..” Bomi mengembalikan buku itu dan mulai mencari lagi.

Lama kesunyian menyapa mereka, akhirnya satu pekikan menghentikan aktivitasnya sejenak.

“Bomi-yaaa, aku menemukannyaaa.” Pekik Dongwoo sumringah seraya mengangkat buku yang ia maksud. Sontak Bomi mendekat dan meraih buku itu.

“Uwaaahhh, kajja kita bayar sekarang..” Bomi membawa buku itu kekasir dan membayarnya.

Waktu kebersamaan yang akan dihabiskan masih tersisa lama. Karena saat mereka keluar dari toko buku, waktu masih menunjukkan pukul 4 sore. Masih terlalu awal untuk pulang. Mereka memutuskan untuk mencari makan. Perut Dongwoo sedari tadi meronta minta diisi. Ini kesalahan mereka karena lebih dulu mencari buku daripada mengisi perut yang kosong. Lantas keduanya masuk kesebuah tempat makan yang lumayan unik.

Sepasang kekasih ini memang menyukai hal-hal yang unik. Pemilihan tempat makan juga tergolong unik. Tempat makan dengan dekorasi penuh anime menjadi pilihan. Lama melihat-lihat sekitar, Dongwoo mengajak Bomi duduk ditepi jendela. Saat hendak duduk, mereka memergoki seseorang yang sangat dikenal sedang bercengkrama dengan orang lain.

“Loh oppa! bukannya itu Hyungsik sunbae? Dengan siapa dia?” Tanya Bomi seraya menunjuk sosok yang dimaksud.

Dongwoo mengikuti arah tunjukan Bomi langsung memekik, “Ah benar-benar! Itu Hyungsik.. tapi siapa dia? Ayo kita samperin mereka..”

“Hey, Hyungsik-ya..” Dongwoo menepuk pundak Hyungsik pelan.

Bocah berbadan tinggi itu terhenyak kaget menerima tepukan Dongwoo.

“Oh, hyung! Bomi-ah..”

“Kau dengan siapa disini?” tanya Dongwoo lirih sambil melirik sekilas sosok didepan Hyungsik.

Hyungsik tampak mengerti lirikan Dongwoo, “Ah, iya ini kenalkan! Dia adalah Jihyun noona, dan noona ini Dongwoo hyung. sunbaeku disekolah..” Hyungsik saling memperkenalkan mereka. “Oh ya lupa, ini Bomi. Hoobaeku sekaligus kekasih Dongwoo hyung..”

Ketiganya saling berjabat tangan dan saling memberi salam.

“Hyung, kau mau makan disini?” tawar Hyungsik.

Bomi menarik baju Dongwoo lalu menggelengkan kepalanya, memberikan isyarat bahwa ia menolak tawaran Hyungsik.

“Ani, Bomi tidak mau denganmu, kyakyakyakya..”

“Yaa! Bomi-ah, kenapa kau menolak? Tapi ya sudahlah.” Ujar Hyungsik sedikit cemberut.

“Kita pergi yaa, selamat menikmati makan kalian..” Dongwoo kembali menepuk pundak Hyungsik dan dibalas anggukan oleh keduanya.

Dongwoo dan Bomi menghabiskan waktu kebersamaan mereka dengan berbagai kegiatan. Setelah makan, mereka kembali jalan kesebuah taman yang tak jauh dari lokasi pertama. Berlarian, bermain air dan berfoto bersama diantara ribuan bunga yang bermekaran indah. Wajah keduanya sangat sumringah. Lengkungan-lengkungan tak pernah berubah dari bibir itu. Selalu disertai gelak tawa dan pekikan kesenangan.

Hari mulai menggelap, Dongwoo dan Bomi memutuskan untuk menyudahi jalan-jalan mereka. Sebelum kembali keapartemen, Dongwoo mengantarkan Bomi terlebih dahulu dan mengecup pelan kedua pipinya. Lantas ia pamit pulang.

∞∞∞

Dua laki-laki sebaya ini tengah menghabiskan malam yang tak terlalu menyenangkan bagi keduanya dengan melihat televisi. Hanya menatapnya dengan pandagan kosong. Benar keduanya sedang berhadapan langsung dengan layar lebar itu, namun pikiran dari salah satu bocah itu entah terbang kemana. Matanya menyorot kedepan kosong. Tak jarang pula bibir tebalnya menggumam tidak jelas.

Bocah satunya hanya mendumel kesal mendengar gumaman-gumaman yang mengganggu konsentrasinya melihat acara yang ia sukai itu. Bahkan sampai-sampai ia meninggikan volume agar tak kalah dengan gumamamnya. Sontak hal itu membuat bocah berbibir tebal itu mendengus.

“Yaa! Pelankan suara televisinya...”

Lawan bicaranya ikutan mendengus. “Kau ini sedari tadi ngomel mulu! Kenapa sih?”

Tatapannya melirik sekilas kepadanya lalu tersenyum miring, “Memangnya aku tadi ngomel apa?”

“Banyaakk..... salah satunya... aku kangen kamu Chorong-ah! Aku kangen! Kenapa kau tidak mau bertemu denganku...” Bocah itu menirukan suaranya dengan sedikit dibuat-buat disertai gerakan menggoyangkan bahunya kekanan-kekiri. Mendengarnya, bocah satunya tertawa geli.

“Itu bukan mengomel...”

“Sama aja.. kau sedang galau kan? Hahahahahah...”

“Iyaa, aku sangat galau sekali.”

“Kasihan kau ternyata.” Bocah itu mengelus pelan punggungnya. “Ceritakan saja padaku, dari pada kau mendumel tak jelas seperti tadi.”

Hembusan nafas berat lolos dari hidungnya, “Kibum-ah! Apa yang akan kau lakukan kalau kau berada dalam posisiku?”

“Eummmm.... mencari yang lain mungkin. Hahahahhahahahahaha.” Jawabnya bercanda.

“Yaaa!!!! Aku serius!!”

“Aku juga serius Woohyun-ah..”

“Tapi aku tidak mau mencari penggantinya.”

“Apa kau sangat menyayangi dan mencintainya?” Kibum mendelikkan matanya.

Woohyun mengangguk mantap. “Eum, sangat sangat sangat..”

Lalu Kibum melemparkan senyum termanisnya, “Dekati dengan hati-hati dan rutin, jangan kau terlalu agresif kepadanya. Yakinkan dia kalau kau memang mencintainya.”

“Aku tahu, tapi bagaimana? dia malah memintaku menjauhinya.”

“Turuti saja kemauannya, tapi kau jangan sepenuhnya menjauh. Begini Woohyun, kau harus jauh-jauh dekat.”

“Maksudmu?” Woohyun menautkan kedua alis matanya.

Kibum mendesah pelan dan berujar, “Kau bersikaplah seolah-olah kau jauh tapi kau tak benar-benar jauh. Jadi setiap kali ia membutuhkan bantuan kau selalu ada. Tapi jangan perlihatkan dirimu disaat dia tak membutuhkanmu. Kau mengerti?”

Untuk sesaat Woohyun berusaha mencerna kalimat Kibum. Matanya mengedip berulang kali, bibirnya manyun kedepan ketika berpikir.

“Kau paham tidak?” Kibum menyenggol sikut Woohyun.

“Sedikit, tapi benar juga yang kau katakan. Oke aku akan bersikap seperti itu. gomawo Kibumie..” Woohyun mengacak-acak rambut Kibum.

“Yaaa! Kau ini! Buatkan aku susu sebagai imbalannya.”

“Maless! Buat aja sendiri..” Tolak Woohyun seraya melenggang pergi.

“Yaaa!!! Ah Nam Woohyun ini benar-benar..” gerutu Kibum kesal.

Other side..

Langit semakin menggelap, cahaya bulan bersinar semakin terang. Beberapa bintang bertaburan diatas langit menemani kesendirian sang bulan. Keindahan malam ini akan sangat sia-sia jika tidak dinikmati. Sungguh, hari begitu sempurna untuk dinikmati bersama pasangan.

Kedua insan yang tengah dikelilingi serbuk-serbuk cinta itu saling menatap satu sama lainnya. Jari-jarinya bertautan, bibirnya melempar senyum dengan tulus.

“Oppa...” panggilnya pelan.

“Eum?”

“Oppa akan meneruskan kemana nanti setelah lulus?”

Yang ditanya tampak berpikir sebentar, “Aku akan meneruskan di Seoul.”

“Kenapa tidak diluar negeri?”

Ia melemparkan senyum, “Kalau aku keluar negeri, aku akan meninggalkanmu disini. Kau mau aku tinggal?”

“Bukannya oppa juga akan meninggalkanku kalau pergi ke Seoul?” suaranya sedikit terdengar menggerutu,

“Eunji-ah..” tangannya menyibakkan rambut Eunji yang tergurai didepan wajah cantiknya. “Setidaknya kalau aku di Seoul, aku bisa pulang setiap minggu.”

Eunji menatap dalam kekasihnya. “Kau yakin oppa?”

“Eum, aku janji akan pulang ke Jeonju setiap minggu kalau aku memang tak benar-benar sibuk..” balasnya diiringi cengiran.

“Oppaaa....” Eunji cemberut mendengar candaan Sunggyu. “Aku serius..”

Sunggyu mengecup pelan pipi kekasihnya, “Aku juga serius Eunji-ah.. kau tenang saja. walaupun aku nanti di Seoul, aku akan tetap mengunjungimu. Kau pikir aku tidak akan kangen denganmu? Kalau aku tidak pulang ke Jeonju?”

“Hehehe, iya sih.. Tapi..”

“Tapi apa?”

“Kalau kau suka orang lain lagi disana bagaimana?” tanya Eunji sedih. Eunji tak tahu mengapa tiba-tiba kekhawatiran akan kehilangan sang kekasih menggebu-gebu di hatinya. Tapi bukan hal yang salah kan jika ditanyakan?

Sunggyu memiringkan kepalanya, mata sipitnya menyorot bingung kearah Eunji. Sedetik berikutnya senyum melengkung diwajah manis itu.

“Eunji-ah sayang... Apa kau meragukanku? Aku tidak akan menyukai orang lain. Bagiku kamu segalanya dan tak akan tergantikan. Aku mencintaimu dengan tulus Eunji, kau adalah orang yang berharga untukku.”

“Oppa...aku tak meragukanmu. Hanya saja aku takut kau akan seperti itu nanti.”

Sunggyu meraih wajah kekasihnya lalu membelai lembus kedua pipi Eunji.

“Aku janji, aku tidak akan meninggalkanmu untuk mencintai orang lain. Jika nanti kuliah, tunggu aku.. Setelah lulus aku akan menikahimu.” Balas Sunggyu.

“Oppa, apa tidak terlalu cepat mengatakan pernikahan?” mata Eunji membulat sempurna.

“Kenapa? Kau tak mau menikah denganku?”

“Aniya, hanya saja terlalu cepat oppa..” Eunji menunduk.

Sunggyu tertawa. “Hahahahaha, aku hanya bilang saja. Kita akan melakukannya nanti setelah aku lulus.” Jawab Sunggyu lembut.

Eunji hanya bisa menatap Sunggyu dengan tatapan bingung. Tatapan Eunji dapat diartikan Sunggyu, lantas Sunggyu meraup bibir merah Eunji.

“Oppaa~..” panggil Eunji sedikit kesal.

“Wae?”

“Aniya..” Eunji tersenyum simpul. Lalu dibenamkan wajahnya didada bidang Sunggyu. Mencari kehangatan dari pelukan Sunggyu. Sunggyu mengeratkan pelukannya seraya mengecup puncak kepala Eunji.

Lama mereka saling berpelukan, Sunggyu melepaskan pelukannya. Sorot matanya menghujam lembut kedua kristal coklat Eunji. Eunji melengkungkan bibirnya. Tangan Sunggyu mendekap pipi Eunji dan membawanya mendekat wajahnya. Sebentar Sunggyu menggerak-gerakkan hidungnya diatas hidung Eunji membuat Eunji terkekeh geli. Lantas Sunggyu menempelkan bibir tipisnya diatas bibir Eunji, mengecup pelan bibirnya lalu melumat lembut. Eunji mengimbangi lumatan Sunggyu. Tangannya melingkar dileher Sunggyu. Keduanya menyalurkan kasih sayang masing-masing melalui ciuman yang sangat penuh perasaan itu.

Lama bibir mereka saling bertautan, suara hak tinggi terdengar mendekat. Detik berikutnya, sebuah suara serak menghentikan aktivitas keduanya.

“Sunggyu oppa...” panggil suara itu. “Sunggyu oppa itu kau?”

Merasa ada yang menyebut namanya, Sunggyu melepaskan ciumannya lalu berbalik kearah suara. Sontak Sunggyu terlonjak kaget saat melihat sosok yang memanggilnya. Lantas ia membalikkan kembali pandangannya. Eunji mencium sesuatu yang aneh dari Sunggyu.

“Oppa... mianhaeyo oppa...” ucap sosok itu dengan. suara sesenggukan. Dapat ditebak bahwa sosok itu menangis.

“Kenapa kau ada disini?” tanya Sunggyu dingin.

Sosok itu meraih tangan Sunggyu hendak menggenggamnya. Namun dengan cepat Sunggyu menghempaskannya.

“Aku minta maaf Oppa.. aku minta maaf...” sesalnya seraya berlutut didepan Sunggyu.

“Pergi kau dari sini. Aku muak melihatmu.. Pergi!!!!!!!” bentak Sunggyu yang membuat Eunji kaget. Eunji masih belum paham dengan keadaan ini. Namun ia bisa menduga bahwa gadis yang tengah bersimpuh ini adalah Kang Soyou.

“Oppaa... ada yang ingin ku katakan padamu.. jebal dengarkan aku...” pintanya masih disertai tangisan yang mengalir.

Sesaat amarah Sunggyu memuncak tinggi, tangannya siap untuk menampar gadis itu. Namun ditahan Eunji. Eunji menggelengkan kepalanya, tatapan matanya menyuruh Sunggyu untuk mendengarkan apa yang ingin gadis itu katakan.

“Bangunlah! Apa yang ingin kau katakan?” tanya Sunggyu tetap dengan nada dingin.

Sosok itu menahan tangisnya sejenak, menghirup nafas pelan lalu berkata, “Aku telah menggugurkan kandunganku. Aku ingin kembali padamu oppa..”

Pernyataan itu sontak membuat Sunggyu membulatkan matanya tak percaya. “Hah? Mworago? Kau menggugurkan kandunganmu?”

“Iya oppa! aku menggugurkannya untuk kembali kepadamu oppa. Aku ingin sekali kembali kepadamu..” tangan Soyou menggenggam tangan Sunggyu. Kali ini Sunggyu tak melepas atau menampiknya.

Melihat keadaan keduanya membuat Eunji sesak, ia hanya mampu menggigit bibirnya. Sebentar ia melirik Sunggyu, ia bisa melihat bahwa Sunggyu tampak bingung. Raut mukanya mengatakan bahwa Sunggyu tengah dilema. Apa Sunggyu akan kembali kepada gadis itu? pikirannya mulai kacau.

“Kau bodoh ternyata! Kau sungguh bodoh! Kenapa kau harus menggugurkan kandunganmu? Kenapa?” tanya Sunggyu dengan nada yang sulit diartikan.

“Aku melakukan itu agar bisa kembali kepadamu oppa! aku ingin kembali denganmu. Aku mencintaimu oppa! Ini sebagai bukti bahwa aku benar-benar mencintaimu..”

Sunggyu berdecih. “Kalau kau memang mencintaiku kenapa kau harus bersama laki-laki itu? kau pikir kau bisa membodohiku lagi? Hahahahaha, lucu sekali kau ini. Aku tak akan terpengaruh denganmu lagi.”

“Oppa! jebal! Aku mohon kembali padamu..” sesaat Soyou melirik Eunji yang tengah menahan tangis karena sesak yang ia rasakan. “Apa karena gadis ini kau tak mau kembali kepadaku oppa?”

Dada Sunggyu naik turun ketika ia mencoba menenangkan hatinya. Rasanya saat itu ia ingin marah. Namun, pikirannya mulai kacau ketika Soyou mengatakan bahwa Soyou mencintainya dan rela menggugurkan kandungannya demi kembali kepada Sunggyu. Batin Sunggyu bertanya berulang kali. Apa benar Soyou mencintainya? Kenapa ia tega menggugurkan bayinya dengan Lee Howon? Namja yang sangat mencintainya? Kalau memang Soyou mencintainya kenapa ia harus berhubungan dengan namja itu? Memikirkan itu membuat Sunggyu panas. Batinnya bergejolak.

Kedua mata sipit Sunggyu menyorot tajam permukaan tanah. Wajahnya memerah seolah menahan amarah namun juga menunjukkan kebingungan. Rahangnya mengeras dengan gemeretak gigi yang bergesekan. Melihatnya membuat Eunji menjadi takut. Hatinya ikut tak tenang. Ia takut jika Sunggyu mulai terpengaruh dengan kata-kata Soyou.

“Kang Soyou! Aku peringatkan sekali lagi kepadamu jangan pernah menemuiku lagi.. Aku turut prihatin kenapa kau tega membunuh bayimu sendiri. Oh yaa! Memang benar apa yang kau katakan. Aku tidak mau kembali kepadamu karena aku sudah memiliki Eunji. Dia kekasihku orang yang spesial buatku dan pastinya jauh lebih baik darimu..” ucap Sunggyu tegas seraya menggandeng tangan Eunji.

“Oppa!! Aku mohon beri aku kesempatan sekali lagi... Oppa!!!” Soyou mencoba mengejar Sunggyu yang telah melangkah menghindarinya dengan tangannya menggandeng Eunji. Sunggyu tak merespon panggilan maupun rengekan Eunji.

Jawaban Sunggyu membuat Eunji sedikit lega. Sedikit? Iya, Eunji masih merasakan bahwa apa yang dikatakan Sunggyu tidak sama seperti hatinya. Matanya mampu membaca bahwa sorot mata Sunggyu mengatakan Sunggyu tak benar-benar ingin mengatakan seperti tadi. Mata Sipit Sunggyu bahkan kini tampat berair. Meski ragu, Eunji merasa bahwa Sunggyu masih memiliki rasa kepada gadis itu. Walaupun kini tubuh Sunggyu berada disebelahnya, namun Eunji merasakan Sunggyu tak sebenarnya ada disebelahnya.

“Oppa....apa kau masih mencintainya? Aku takut oppa kau akan kembali kepadanya... aku takut..” gumam Eunji dalam hati.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DeerLuvian
Saya minta komentarnya yaa readers .. :)

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 12: Suka ma couple pinkfinite... Apalagi woorong Kkk.. :D Thor ni ff kab dah lama bgt.. gak ada niat buat ngelanjutin ya??? di lanjut lah thor..
IffahHarun #2
Chapter 12: Hai... saya readers dari Malaysia... Saya suka sangat cerita ni tapi tolong percepatkan proses untuk chapter 13 ya... Saya betul-betul tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan terjadi seterusnya.
stefaniwu #3
Chapter 12: anyeong,aku readers baru disini :D
aku udah liat dari chapter 1-12,bagus eon ceritanya...
tapi tambahin woorong nya dong kurang puas hehehe
ditunggu chapter 13nya ^_^
windykyuzizi #4
Chapter 12: semangattt ..!!! gk sbar nggu lanjutannya ... :D :D :D
windykyuzizi #5
Chapter 3: lanjutkan ... !!! :D :D
penguinhana #6
Chapter 12: Annyeong! Aaa kebetulan lagi nyari ff pinkfinite dan nemu ini. Suka banget! Nunggu banget nih lanjutannya. Ceritanya bagus. Gak terlalu flat. Ditunggu lanjutannya yaaaaa~