Chapter 1

High School : Boys in Love

Kicauan burung menyambut riang datangnya cahaya mentari yang siap menghangatkan bumi ini. Suaranya mampu menyihir siapa saja yang tengah terlelap untuk membuka mata melihat indahnya dunia. Tak bosan-bosannya, sekumpulan unggas-unggas kecil masih bersenandung riang dibalik rindangnya pohon hijau.

Menit-menit bertambah, senandung dari unggas kecil serasa tertutup riuh rendah suara manusia yang bergerombol masuk kedalam gedung bangunan tinggi itu. Jeonju Art High School, sekejap saja berubah menjadi lautan manusia saat detik-detik terakhir sebelum bel masuk dibunyikan.

Hari ini, adalah hari awal tahun ajaran baru. Bisa dilihat jelas, banyak muka-muka baru yang memasuki gerbang sekolah dengan antusiasnya. Siapa saja akan terpesona bila memasuki sekolah yang merupakan salah satu sekolah terbaik di kota ini.

“Uwaaahhhh, kau lihat! Gadis-gadisnya cantik sekali loh. Ckckckckc.” Suara itu selalu mengucapkan kata yang sama setiap kali memasuki gerbang sekolah.

“Ah, sialnya aku tak menjadi senior dalam penyambutan siswa baru.” Keluhnya kemudian.

“Kau ini, kan Sunggyu hyung sudah mengajakmu! Kenapa kau menolak?” tanya bocah berwajah sangar seolah menyindirnya.

“Mana aku tahu kalau gadis-gadisnya akan cantik seperti ini.” Kilahnya.

“Yaa! Apa hubungannya coba?” kali ini, bocah bertubuh tinggi tegap itu ikut bicara.

“Sudah-sudah! Kajja kita lihat proses penyambutannya.” Ajaknya.

∞∞∞

Suasana kelas saat bel masuk berbunyi terlihat sedikit tenang. Meski beberapa anak asyik dengan dunianya sendiri. Tak berbeda dengan lainnya, tiga namja tengah ketawa-ketiwi mendengar cerita masing-masing bergantian.

Braakkk......

Muncul seorang namja berwajah manis secara tiba-tiba menjatuhkan beberapa kotak berbungkus kertas kado diatas meja, disertai seringai melengkung pas diwajah manisnya.

“Aigoooo, Kim Sunggyu! Kau dapat ini semua dari mana eoh?” tanya namja berwajah seram dengan alis tebalnya itu.

“Ambilah kalau kau mau!” serunya santai. Kemudian ia mendudukan diri dikursi kosong miliknya.

“Yaa, kau yakin akan memberikan ini semua kepada kita?” seakan memastikan yang didengarnya, namja bertubuh gembul itu mendekat kearah Sunggyu.

Sunggyu mengangguk pasti, “Eum, buka saja! kalau kalian suka ambilah.”

Tidak ada kata ragu-ragu diantara ketiganya, dengan cekatan mereka membuka satu persatu kado yang ada diatas meja. Rupanya, semua kado itu diberikan oleh junior mereka yang baru saja menjalani penyambutan siswa baru.

Bukan hal yang baru kalau Kim Sunggyu adalah siswa terkenal disekolah itu. Sejak Kim Sunggyu menjejakkan kakinya disekolah itu, banyak siswa yang mengaggumi pesona Sunggyu. Tidak hanya wajahnya yang manis menggoda, sikapnya yang sangat gentle dan manly itu mampu meluluhkan siapa saja yang mengenalnya. Ditambah lagi suara merdunya menjadikan poin plus-plus untuk Kim Sunggyu. Kemampuan memimpinnya pun tak diragukan lagi, hal itu membuatnya ditunjuk sebagai ketua osis disekolahnya.

“Hyung! Lihat! Boneka ini mirip sekali denganmu, kyakyakyakya.” Ujar namja berbibir tebal dengan tawanya yang khas sekali. Tangannya memutar-mutar gemas boneka hamster itu.

“Hahahaha, benar sekali! Ini mirip sekali denganmu Sunggyu.” Timpal Junhyung menyetujui Dongwoo ikut tertawa.

“Ya! Ya! Ya! Masak iya aku mirip hamster.” Wajah cool Sunggyu berubah menggemaskan. Bibir tipisnya mengerucut dengan pipi mengembung.

“Hahhaha, apa lagi kau begitu! Lihatlah, ini mirip sekali denganmu.” Kali ini Doojoon ikut menggoda Sunggyu.

Sunggyu semakin kesal melihat tingkah teman-temannya yang senang sekali menggodanya. Lantas ia merebut boneka itu dan melihat siapa yang memberikan itu untuknya.

“Jung Eunji?” bacanya pelan. “Aku harus menemui dia. Enak saja dia mengejekku dengan boneka ini.” Ucapnya kesal.

“Hahahahaha, sudahlah Gyu! Tidak ada yang salah kok dengan boneka ini. Kenapa kau harus marah kalau kenyataannya kau memang mirip dengannya? hahahahha.” Lagi, satu kalimat ejekkan keluar dari bibir tipis Junhyung semakin membuat Sunggyu memerah gemas.

Merasa kalah dari ketiga temannya, Sunggyu memilih diam dan menatap lekat-lekat boneka itu. Bila dilihat baik-baik, memang benar kata ketiga temannya. Boneka itu mirip dengannya. matanya yang kecil, hidungnya yang mungil dan lebih lagi bibirnya yang tipis.

“Kim Sunggyu, ini ada titipan dari hoobaemu.” gadis berwajah sedikit kebaratan itu melempar kotak kado kearah Sunggyu.

“Dari siapa ini?” tanya Sunggyu heran.

“Mana aku tahu? Waahh, kau cukup populer ternyata.” Pujinya dengan gelengan kekaguman.

“Hahahha, kau mau? Ini ada coklat. Makanlah!” seru Sunggyu seraya menyerahkan sebuah cokelat kepadanya.

“Gomawo Sunggyu-ah.” Ujarnya menggemaskan.

“Yaaa, Tiffany Hwang! Kau tak takut gemuk kalau makan cokelat?” tanya Junghyun sedikit menyindir.

“Aku tak peduli. Asal Sunggyu masih mau denganku.” Jawabnya cuek lalu kembali ketempatnya.

“Dasar, nenek lampir!” Junghyun mendumel.

Sunggyu terkekeh memperhatikan keduanya.

Disela-sela bunyi tawa para siswa, terdengar suara seonsaengnim menghentikan mereka. Kelas seni musik akan dimulai segera. Semuanya menyiapkannya dengan baik dan memperhatikan setiap kata yang keluar dari seonsaengnya.

∞∞∞

Bel tanda istirahat telah dibunyikan oleh pihak sekolah. Semua siswa berhamburan menghabiskan masa istirahat dengan kegiatan masing-masing.

Keempat namja berwajah aduhai itu mengisi perut mereka yang meraung-raung dikantin sekolah. Tak begitu ramai seperti biasa namun cukup membisingkan telinga. Apalagi satu siswa yang sedari tadi mendumel tidak jelas.

“Kau kenapa Nam  Woohyun? Daritadi ngoceh mulu.” Cibir Sunggyu kesal.

Woohyun mendenguskan nafas beratnya. “Menyebalkan! Kenapa ada manusia sepertia dia sih!” keluhnya.

“Siapa?” tanya Dongwoo.

“Siapa lagi kalau bukan kekasihnya Woohyun.” Sahut Hyungsik geram mendengar ocehan Woohyun.

“Mworago? Kekasih? Cuih! Mana mau aku punya pacar cerewet seperti dia? Amit-amit!” elak Woohyun cepat.

Mata sipit Sunggyu menyorot aneh bergantian kearah Hyungsik lalu Woohyun. Meminta mereka untuk menceritakan apa yang terjadi.

“Kalian tahu Park Chorong kan? Nah, daritadi masuk kelas Woohyun tidak berhenti bertengkar dengan Chorong. Kasihan sekali aku melihat gadis itu harus berhadapan dengan lelaki menyebalkan seperti Woohyun.” Jelas Hyungsik.

“Yaaa! Kenapa kau malah membelanya eoh? Kau menyukai dia?”

“Siapa? Tidak, aku hanya kasihan saja.”

“Sudah-sudah! Kalian ini, bertengkar mulu! Capek aku mendengar suara kalian.” Bentak Sunggyu keras.

Keheningan mulai tampak disekitar mereka, hanya suara-suara dentingan sendok beradu dengan mangkuk-mangkuk makanan. Sesekali terdengar seruputan kasar mie yang masuk kedalam mulut.

Saat mereka fokus menyantap makanan masing-masing. Telinga Sunggyu mendengar suara gadis memanggil nama yang membuat Sunggyu penasaran.

“Jung Eunji-ah! Sini, duduklah!” teriak gadis berambut coklat terang panjang terurai itu.

Lantas Sunggyu membalik, melihat sejenak gadis bernama Jung Eunji. Ia ingin beranjak menghampiri tetapi langkahnya kurang cepat dari Doojoon.

“Eoh, Bomi-ah! Kau sudah makan?” tanya Doojoon dengan nada perhatian kepada gadis bernama Yoon Bomi itu.

Sunggyu mendelik sesaat. Otaknya masih berusaha memproses apa yang ia dengar dan ia lihat. Detik-detik berikutnya ia menyadarinya.

“Ah, itu adiknya Doojoon.” Gumam Sunggyu lirih.

“Kenapa hyung?” tanya Dongwoo yang tak begitu mendengar gumamam Sunggyu.

“Aniya, aku hanya penasaran dengan Jung Eunji. Aku tadi mendengar seseorang menyebut namanya.”

“Jinjja? Mana hyung?” tanya Dongwoo ikut penasaran dengan memutar-mutar kepalanya.

Sunggyu menggeleng, “Aku tak tahu Dongwoo-ah.”

Sempat menghening kembali, suasana diramaikan kehadiran Doojoon yang bersuara berat mengaggetkan Sunggyu dan lainnya.

“Ya! Ya! Kim Sunggyu, aku tahu siapa Jung Eunji!” ucapnya heboh. Sejurus kemudian, Sunggyu tersedak dengan minumannya.

“Mana-mana?” alih-alih Sunggyu merespon, Dongwoo dan Junhyung malah lebih antusias.

Doojoon hanya mengarahkan jari telunjuknya kesatu meja dengan dua gadis sedang menikmati makannya.

“Yang mana?” tanya Dongwoo bingung.

“Yang rambutnya diikat.” Jawab Doojoon.

“Ahhh, itu. ya! Kim Sunggyu, dia lumayan cantik loh!” tukas Junhyung disertai senyum menyeringai. Penasaran, Sunggyu melirik sekilas kearahnya. Hatinya seakan bergetar sesaat sebelum bibirnya berkata.

“Iya, cantik.”

Dua manusia lainnya yang notabene tak sekelas dengan Sunggyu itu memandang tak mengerti kearah mereka. Ketiganya sibuk kasak-kusuk membicarakan gadis itu sedangkan keduanya hanya melongo tak mengerti. Tampang polosnya terlihat menggoda saat itu.

“Kalian ngomongin apa sih?” tanya Woohyun polos.

“Ya! Leader terbaik kita ini sepertinya akan menemukan penggantinya..” Balas Junhyung menggoda Sunggyu.

Sunggyu hanya menatap tajam kearah Junhyung.

“Maksudnya?” tanya Woohyun yang semakin tak mengerti.

“Sudahlah! Nanti kalian juga akan tahu.” Tanggap Doojoon dengan cengiran lebarnya. “Aku rasa aku bisa membantumu Sunggyu-ya!”

Tak memperdulikan perkataan Doojoon, Sunggyu menyeruput habis tak bersisa milkshake yang ia genggam seraya memainkan sedotan yang menancap digelas plastiknya.

∞∞∞

Teriakan-teriakan angin yang memaksa masuk kedalam kamar membuat Sunggyu menutup paksa jendela kamarnya. Sepertinya musim panas segera datang, ditandai munculnya angin yang meracau sedari tadi sore.

Didalam kamar yang lebih hangat, Sunggyu merebahkan tubuh lelahnya. Sedikit menerawang, otaknya memikirkan sesuatu yang mengganggunya sedari tadi. Apa yang sedang ia pikirkan? Mencari kejelasan dalam otaknya, satu bayangan muncul memberi jawaban. Boneka hamster! Ah, dia tahu apa yang telah mengganggu dirinya. Rupanya gadis itu yang merusak sistem kerja otak kiri Sunggyu.

Aneh memang Sunggyu mulai memikirkan gadis itu, karena dapat diketahui bahwa Sunggyu masih memiliki perasaan yang sama seperti dahulu kepada gadis yang beruntung itu. Tapi Sunggyu mulai berfikir lagi, kenapa ia memikirkannya? Ah ia tahu! Jawabannya bukan karena ia menyukainya. Tapi lebih ke penasaran kenapa gadis itu bisa berfikir kalau ia mirip dengan hamster.

Merasa perutnya perlu pasokan nutrisi, ia bangkit dari tidurnya dan melangkahkan kaki kedapur apartemennya. Ya, Kim Sunggyu tinggal bersama dongsaengnya dan dua temannya di apartemen yang cukup luas ini. Kedua orangtuanya sibuk bekerja di Jepang. Karena Sunggyu memilih tinggal di Jeonju Korea, mau tak mau ia dan adiknya harus hidup sendiri.

“Kibum-ah! Apa tidak ada makanan sama sekali?” tanya Sunggyu yang sibuk mencari-cari makanan namun tak menemukan apa-apa.”

“Eobseo! Kau mau aku belikan hyung?” tawar Kibum.

“Dwaesseo! Aku akan keluar membeli makan, kau mau nitip sekalian?”

“Eum, aku titip kopi instan saja hyung.”

“Eoh, arasseo. Kalke.”

Dengan jaket menempel lekat ditubuh kekarnya, Sunggyu mencoba merobos angin pergi ke minimarket dekat apaertemennya. Sekedar mencari ramen instan dan juga kopi titipan Kibum.

Menikmati ramen panas ditengah dinginnya malam memang hal yang menyenangkan. Sunggyu memilih menghabiskan ramen cupnya di minimarket daripada dibawa pulang. Ketika ia sedang menyantap ramen cupnya, dengan tidak sengaja sosok manis tertangkap lensa sipit Sunggyu. Mengamati dengan teliti, Sunggyu dapat mengenali siapa sosok tersebut. Kalau memang penglihatannya tak salah, sosok itu adalah Jung Eunji.

Segera Sunggyu menghabiskan ramennya tak ingin sosok itu menghilang dari pandangannya. Setelah helaian terakhir mie ramen masuk kedalam mulut Sunggyu, ia mencoba mengejar sosok itu. kurang cepat! Lagi-lagi, ia bergerak kurang cepat sehingga mata sipitnya tak menangkap lagi sosok itu.

Dengan langkah kecewa ia kembali ke apartemennya. Berulang kali hembusan nafas berat lolos begitu saja.

“Aku pulang. Ah ini titipanmu.” Sunggyu melempar tas kresek yang ia bawa kearah Kibum dongsaengnya.

“Gomapta hyung! Aku mau buat kopi, kau sekalian dibuatkan tidak?”

“Dwaesseo!” balasnya cepat lalu lenyap dari balik pintu.

“Hemmbb, baiklah aku akan buat sendiri.” Ujar Kibum pelan.

“Buatkan aku sekalian.” pinta Woohyun segera setelah keluar dari kamarnya.

“Sirheo! buat aja sendiri, weee.” Kibum menjulurkan lidahnya dan melesat kedapur.

“Dasar kau Kibumie! Yaa..”

Sayup-sayup suara pertengkaran antara Kim Kibum dan Nam Woohyun tampak jelas terdengar ditelinga Sunggyu. Mata sipitnya seolah menolak untuk menutup, padahal berkali-kali mulutnya menguap lebar.

Menggeliat kekanan kekiri membuat Sunggyu semakin terlihat tak tenang. Oh ayolah! apalagi kini yang menghantui pikirannya? Apa dia merindukan seseorang atau dia terpikirkan kembali Jung Eunji?

I, I, I nege dagaga
piharyeogo haebwado andwae deo gidaril sun eobseo
You, You, You nae soneul jaba
pihaegal suneun eobseo jigeum geu bicheul gatgesseo

“Yeoboseyo? Eoh? Jigeum? Eodinya? Arasseo.” Layaknya kesetanan Sunggyu dengan cepat meraih jaket lalu keluar kamar.

“Hyung, neo eodiga? Ini sudah malam hyung!!!” teriak Kibum melihat ada yang aneh dengan hyungnya.

Tak menjawab Sunggyu berlari semakin cepat meninggalkan mereka berdua yang bingung dengan Sunggyu.

“Ada apa dengan Sunggyu hyung?” tanya Woohyun.

“Molla, semoga bukan sesuatu yang buruk.” Jawab Kibum sedikit tenang.

‘Tunggulah, aku akan menolongmu.’

 

TBC.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DeerLuvian
Saya minta komentarnya yaa readers .. :)

Comments

You must be logged in to comment
Alvin_19 #1
Chapter 12: Suka ma couple pinkfinite... Apalagi woorong Kkk.. :D Thor ni ff kab dah lama bgt.. gak ada niat buat ngelanjutin ya??? di lanjut lah thor..
IffahHarun #2
Chapter 12: Hai... saya readers dari Malaysia... Saya suka sangat cerita ni tapi tolong percepatkan proses untuk chapter 13 ya... Saya betul-betul tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan terjadi seterusnya.
stefaniwu #3
Chapter 12: anyeong,aku readers baru disini :D
aku udah liat dari chapter 1-12,bagus eon ceritanya...
tapi tambahin woorong nya dong kurang puas hehehe
ditunggu chapter 13nya ^_^
windykyuzizi #4
Chapter 12: semangattt ..!!! gk sbar nggu lanjutannya ... :D :D :D
windykyuzizi #5
Chapter 3: lanjutkan ... !!! :D :D
penguinhana #6
Chapter 12: Annyeong! Aaa kebetulan lagi nyari ff pinkfinite dan nemu ini. Suka banget! Nunggu banget nih lanjutannya. Ceritanya bagus. Gak terlalu flat. Ditunggu lanjutannya yaaaaa~