You're Mine, Im yours

This is Love (One-Shot Collection)
Please Subscribe to read the full chapter

Title:    You're Mine, Im yours //   Cast: Jang Wooyoung , Nichkhun Buck // Genre: Comedy, Fluff, Romance // Length: <5000w // Summary: “Biarlah waktu dan jarak yang mengungkap rahasia besar. Apakah rasa ini semakin besar atau semakin memudar?”

 

 

*** 

 

Sorry for typos

 

 

***

 

 

 

Aneh. Satu kata yang keluar dari mulut Nichkhun untuk menggambarkan sosok pemuda yang telah menyita perhatian mata coklat Nichkhun tiga hari ini. Meski kata aneh yang keluar, bukannya rasa tidak mau tahu yang seharusnya dilakukan, tapi Nichkhun justru terlihat seperti penguntit karena rasa penasaran akutnya.

 

Ya, Nichkhun benar-benar seperti penguntit. Nichkhun berjalan mengendap-ngendap di antara rak-rak tinggi berisi ratusan buku. Nichkhun seperti berjalan diatas puding, sangat pelan. Jika hentakan sepatunya terlalu keras maka pudingnya akan hancur, itu artinya takut jika bunyi sepatu yang menyentuh lantai akan terdengar oleh sosok aneh itu. Benar, Nichkhun sedang mengamati gerak gerik sosok aneh yang tengah memilih buku.

 

Sosok aneh berkaca mata dengan bingkai hitam tebal sudah membawa satu buku tebal warna hitam bergambar bola-bola berwarna biru kuning cokelat. Entahlah Nichkhun tidak tahu tepatnya buku apa yang sedang dibaca sosok aneh itu yang sudah duduk di kursi paling pojok ruang baca perpustakaan sekolah Nichkhun.

 

Nichkhun yang dihinggapi rasa penasaran memutuskan duduk disebelah sosok aneh itu berjarak dua kursi kosong. Nichkhun pura-pura membaca serius buku yang diambilnya asal, tapi ekor matanya melirik tajam sosok aneh itu. Merasa diperhatikan, sosok pemuda itu menghentikan membaca bukunya.

 

“Apa kau ingin bertanya padaku?” Kata sosok aneh itu yang balas menatap Nichkhun. Nichkhun yang tertangkap basah, hanya menggaruk kepalanya yang bebas dari ketombe.

 

“Aa tidak. Tidak ada yang ingin ku tanyakan. Aku sedang asyik membaca bukuku sendiri kok.” Sanggah Nichkhun.

 

“Oh, sepertinya kau memiliki kecerdasan linguistik luar biasa. Kau mampu membaca bukumu dengan terbalik, hebat.”

 

“Hah?” Nichkhun yang bingung, akhirnya sadar saat mata sosok aneh itu melihat buku di tangan Nichkhun yang terbalik. “Aa... Aku hanya mencoba belajar membaca terbalik. Dan ternyata.. Hahaa aku kesulitan.” Nichkhun tertawa dan terdengar garing.

 

Sosok aneh itu seakan tidak mau membuang waktunya lebih lama lagi dengan Nichkhun, melanjutkan membaca buku tebalnya. Nichkhun yang terlihat seperti orang bodoh, memutuskan untuk bertanya lebih lanjut, berharap rasa penasarannya hilang.

 

“Eum, kau siswa baru itu kan?”

 

Sosok aneh itu hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

 

“Aku dengar kau anak yang jenius, sepertinya sih memang iya. Kau selalu ada dalam perpustakaan ini saat jam istirahat. Eum, apa kau sedang sakit? Matamu bengkak dan kau juga selalu memakai masker.” Nichkhun akhirnya mengutarakan sedikit rasa penasarannya.

Mungkin, bukan hanya Nichkhun saja yang penasaran dengan sosok aneh itu tapi semua siswa. Sosok aneh itu adalah siswa baru. Menurut kabar yang entah sumbernya dari mana? Sosok itu jenius dan sangat keren. Namun, apakah benar sosok itu sangat keren? Sedangkan sejak tiga hari yang lalu keberadaannya disekolah, sosok itu selalu memakai masker hitam atau putih plus kaca mata berbingkai hitam tebal dan dia penyendiri. Misteriuskah atau aneh kah? Yeah, ini yang membuat Nichkhun penasaran.

 

“Ini perpustakaan tempat untuk membaca. Bukan tempat untuk membicarakan suatu hal yang tidak ada manfaatnya.” Sosok itu berdiri dan meninggalkan Nichkhun. Nichkhun menelan ludah sebanyak-banyaknya. Sedikit kaget dengan jawaban yang diterimanya. Tapi bukan rasa kesal yang didapatkannya. Justru rasa ingin tahunya semakin besar.

 

*** 

 

 

 

Rasanya virus aneh itu sudah terinfeksi ke tubuh Nichkhun. Nichkhun bersembunyi dibalik tong sampah besar di dekat gerbang pintu sekolahnya, memperhatikan sosok aneh itu sedang berbicara dengan pria yang hampir berumur setengah abad memakai setelan jas apik, mungkin saja itu ayahnya, pikir Nichkhun.

 

“Apakah tadi ayahmu yang mengantarkanmu?” Kata Nichkhun, sudah berada disebelah sosok aneh bermasker biru.

 

“Iya” jawabnya singkat dan berjalan semakin cepat menuju kelasnya.

 

“Hei, Apakah kau belum mengerjakan PR? Kenapa terburu-buru sekali? Bel masuk juga masih lama.” Nichkhun berusaha mengimbangi langkah sosok itu.

 

“Siswa teladan pasti akan mengerjakan PR-nya di rumah. Aku hanya tidak mau temanku bekerja sendirian selama lima menit karena aku terlambat. Hari ini jadwal piketku.”

 

“Oh begitu. Baiklah Jang Wooyoung. Bagaimana jika aku membantumu membersihkan kelas?”

 

Wooyoung menghentikan langkahnya, menatap bingung pada Nichkhun.

 

“Ehm, aku tahu namamu dari siswa lain. Hahaa, aku hanya ingin berteman denganmu. Tidak masalah kan?” Kata Nichkhun dengan senyum lebar. Nichkhun mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Wooyoung dan menjabatnya atas kemauannya sendiri. “Perkenalkan namaku Nichkhun, kau bisa memanggilku, Khun.”

 

“Yeah, berteman bukanlah hal buruk.” Wooyoung membalas jabatan Nichkhun dengan menggenggam sama eratnya. Nichkhun pikir, saat ini Wooyoung juga membalas senyumannya, terihat masker diwajah tertarik sesuai gerak bibir Wooyoung yang membentuk lengkungan ke atas.

 

*** 

 

 

 

 

“Woo, kau selalu melewatkan jatah makanmu di kantin. Apa kau tidak lapar?” Tanya Nichkhun pada Wooyoung diperpustakaan.

 

“Tidak, asupankku di pagi hari sudah cukup memberiku energi sampai sore.” Wooyoung tetap fokus pada bukunya.

 

“Oh. Woo, sebenarnya kau sakit apa sih? Kenapa kau masih memakai masker? Tanya Nichkhun lagi.

“Aku tidak sakit. Wajahku mengerikan jadi aku butuh masker untuk menyembunyikannya.”

Nichkhun menyentuh kulit tangan Wooyoung yang memegang buku dengan telunjuknya  “Kau bohong, kulit  tanganmu saja lembut.” Tangan Nichkhun bergerak menyingkirkan anak rambut Wooyoung yang menutupi kening wayoung. “Dahimu juga, Eum mulus tanpa jerawat.”

Wooyoung berdehem dan menatap tajam pada Nichkhun. Nichkhun tersenyum kaku dan menurunkan tangannya. “Ya ya ya... Perpustakaan hanya untuk membaca.” Tapi bukan Nichkhun namanya jika menurut saja pada Wooyoung. Nichkhun mengambil pulpen di meja milik Wooyoung dan mulai menulis di telapak tangannya, memperlihatkan pada Wooyoung.

“Bagaimana jika hari minggu kita pergi ke taman?.”

“Tidak. Karena dua jam jalan-jalan ditaman sama dengan dua jam untuk membaca buku The Big Idea  Galileo and The Solar System dirumah.”

“Astaga, apa kau tidak bosan membaca buku  bahkan dihari minggu?”

Wooyoung hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil, melihat Nichkhun yang terlihat frustasi . Mengacak rambutnya. Wooyoung memang harus menolak ajakan Nichkhun. Karena Wooyoung tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya. Nilai raport yang tidak boleh turun satu angka, pun menjadi prioritas Wooyoung saat ini.

*** 

 

Mengenal Wooyoung selama seminggu lebih, meski hanya menemani Wooyoung membaca buku di perpustakaan. Cukup membuat Nichkhun memiliki perasaan lain. Nichkhun senang memperhatikan manik hitam Wooyoung tertuju pada buku bacaannya. Buku bacaan yang menurut Nichkhun sangat membosankan, bersampul planet berwarna biru –bumi atau buku lain yang bersampul bola-bola berwarna coklat, kuning, biru tua dan warna lain yang berada dalam garis orbitnya.

 

Nichkhun tersenyum ketika dilihatnya Wooyoung tengah mengerutkan kedua alisnya mencoba memahami arti kalimat yang susah dimengerti dalam bukunya. Nichkhun menunjukkan deretan gigi putihnya, tertawa senang ketika Wooyoung memutar bola matanya kesal, konsentrasinya membaca terganggu karena Nichkhun mengajaknya bicara.

 

Bahkan, saat ini Nichkhun sedang duduk manis disebelah Wooyoung, kepala diletakkan diatas meja, menoleh ke samping kiri, tepat berhadapan dengan wajah Wooyoung yang tertidur memakai buku planet-planetnya sebagai bantal. Tangan Nichkhun bergerak mengambil kaca mata berbingkai hitam tebal di wajah Wooyoung, sangat pelan takut Wooyoung terbangun. Nichkhun memandang lekat wajah Wooyoung yang masih berbalut masker biru, cukup lama.

 

“Sebenarnya kau sakit apa? Kenapa kau selalu memakai masker? Kau tenang saja. Aku tetap akan berada didekatmu meskipun kau menulariku dengan virus flu babi. Sungguh aku tak keberatan dengan virus flu babi, SARS atau apalah itu.” Nichkhun berbicara tanpa suara pada Wooyoung yang masih tertidur. “Kau tahu, Bulu matamu sangat lentik. Bahkan aku sudah meghitung bulu matamu, sebelah kanan ada 27 dan sebelah kiri ada 31.”  

Nichkhun menghela nafas  ”Kau tau. Aku bahkan tidak peduli dengan teman-temanku yang mengatai aku aneh hanya karena aku berteman denganmu dan aku tidak percaya bahwa kau mempunyai wajah yang mengerikan. Entahlah, bulu matamu yang lentik, matamu yang sipit, alismu yang tidak setebal punyaku, cukup membuatku yakin bahwa kau sangat menarik. Tapiii...”

 

Terlintas dipikiran Nichkhun untuk membuka masker biru yang dipakai Wooyoung hari ini. Oh, Nichkhun benar-benar penasaran dengan wajah Wooyoung sebenarnya. Nichkhun benar-benar ingin melihat bagaimana bentuk pipi, hidung dan bibir Wooyoung. Nichkhun hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk bibir Wooyoung. Pasti indah dan berwarna merah muda, Nichkhun hanya menerkanya, ketika bibir Wooyoung terbuka mengeluarkan suara tawa renyah atau suara merdu mulai keluar dari mulut Wooyoung saat tertawa dan berbicara.

 

Jadi membukanya sebentar saja, tidak masalah kan! Nichkhun tidak peduli jika harus tertular virus. Tangan Nichkhun mulai bergerak ke arah belakang telinga Wooyoung. Baru saja tangannya menyentuh tali masker, kepala Wooyoung bergerak dan Wooyoung perlahan membuka mata sipitnya. Nichkhun segera menarik tangannya kembali.

 

“Ehm, Khun apa yang kau lakukan?” Wooyoung mengucek matanya, kepalanya bangkit dari atas bukunya dan memakai kacamata.

 

“A-aku hanya ingin membangunkanmu. Dua menit lagi bel masuk akan berbunyi.”

 

“Hmm, terima kasih. Aku tertidur, ini pasti efek dari obat yang aku minum. Baiklah aku harus kembali ke kelas. Wah, kau sekarang membaca buku tentang Bumi” Wooyoung baru saja akan beranjak dari kursinya, tapi tidak dilakukannya karena melihat Nichkhun yang memegang salah satu buku kesukaannya.

 

“Khun sudah tahu kan, bahwa bumi terdiri dari 2/3 air dan 1/3nya daratan yang terdiri atas 180 negara. Aku sempat mempunyai cita-cita, aku akan menjadi seorang penjelajah yang mengaruhi samudera dan menjelajahi 180 negara itu. Menelusuri rangkaian sirkum pasifik mulai dari Amerika Selatan Pegunungan Andes, Amerika Utara ada Pegunungan Rocky, berlanjut ke Jepang, Filipina, Indonesia bagian timur. Selanjutnya mengikuti alur sirkum mediterania dari Pegunungan Alpen di Eropa, Ural, Himalaya di Asia dan masuk ke Indonesia lagi bagian barat dan tengah. Belum lagi hasil temuan Tozo Wilson yang lain tentang teori lempeng tektonik yang menghasilkan gerak divergen, konvergen dan transform, yang menciptakan sirkum pegunungan lipatan muda tadi, ditambah pulau vulkanik, lembah retak pesar, palung samudera, sesar. Seperti Great rift valley di Afrika Timur atau sesar San Andreas di Amerika. Ah aku benar-benar ingin mengelilingi bumi. Semua objek materi bumi itu benar-benar menakjubkan.” Jelas Wooyoung panjang lebar, mampu membuat Nichkhun membeo ditempat duduknya.

Nichkhun menelan ludah kasar. Nichkhun saja belum membaca satu kalimatpun dari buku yang dipegangnya. Nichkhun mengambil asal dari rak buku bernomor seri 2.499/Geo-2.999/Geo, rak buku yang biasanya menjadi tujuan utama Wooyoung.

 

“Yeah, memang menakjubkan. Bahkan aku akan meminjam buku ini dan melanjutkan membacanya dirumah. Dan sepertinya aku ingin menjadi penjelajah sepertimu.” Tentunya penjelajah yang akan mendaki hatimu dan mengarungi kedua bola mata hitam legammu. Lanjut Nichkhun dalam hati, diikuti senyum tulus dari bibirnya.

 

***

 

 

 

 

 

Wooyoung meremas selembar kertas yang baru diterimanya dari guru matematikanya yang tengah membagikan hasil ulangan. Wooyoung membenamkan wajahnya diantara kedua lekukan tangannya diatas meja. Siswa lain menatap kagum ke arah Wooyoung ketika sang guru mengumumkan bahwa nilai Wooyoung yang tertinggi. Sedangkan Wooyoung, tengah menyembunyikan air matanya, menggesekkan matanya pada lengan baju seragamnya.

 

*

 

 

“Tumben, kau membaca buku tentang sistem peredaran darah. Apakah sudah bosan dengan buku-buku bumi, planet, bintang atau tata surya?” Tanya Nichkhun, baru saja duduk disebelah Wooyoung.

 

“Aku tidak pernah bosan. Seperti bumi yang tidak akan pernah bosan berotasi, mengakibatkan perbedaan waktu dan perubahan siang malam. Hanya saja aku lupa, bahwa belahan bumi lain yang mengalami siang, didalamnya ada sekelompok manusia yang harus bangun dari mimpinya, dan harus beraktivitas sesuai tuntuntan hidupnya, melupakan mimpinya yang tidak mungkin menjadi kenyataan. Dan sepertinya aku memang harus melupakan mimpiku menjadi seorang penjelajah.” Wooyoung menyunggingkan senyum miris dari salah satu sudut bibirnya.

 

“Woo, lagi-lagi kau membuatku bingung.”

 

“Lupakan. Rasanya aku ingin tidur hari ini.” Wooyoung membenamkan wajahnya di atas buku.

 

Nichkhun hanya diam saja melihatnya. Mata Nichkhun beralih melihat gumpalan kertas disamping buku Wooyoung, perlahan Nichkhun mengambilnya dan membukanya pelan. “Woah, matematikamu mendapat nilai 95, kau hebat.”

 

Wooyoung yang kaget, langsung merampas kertas itu dan meremasnya lagi, berharap kertas itu hancur dan menghilangkan satu coretan bertinta merah tanda salah diantara dua puluh soal yang dikerjakannya.

 

“Yah, apa yang kau lakukan? Kau merusak nilaimu yang bagus itu.”

 

Tak ada jawaban dari Wooyoung. Wooyoung memalingkan wajahnya dari Nichkhun. Bahu Wooyoung mulai bergerak pelan. Wooyoung menangis.

 

“Woo, Kau... Kenapa menangis?” Nichkhun menarik kepala Wooyoung dan membenamkan di dadanya. Tak menuntut jawaban dari Wooyoung. Nichkhun membiarkan Wooyoung yang semakin terisak dan air mata mulai membasahi seragam Nichkhun. Nichkhun tahu Wooyoung sedang ada masalah.

 

Wooyoung merasa lega, dia menarik badannya dari dekapan Nichkhun. Masker putih yang dipakainya ikut basah oleh air mata. Wooyoung menggerakkan tangannya dan melepas masker itu. Wooyoung menggunakan masker itu untuk membersihkan sisa air mata dan ingus dalam hidungnya. Tanpa melihat ke arah Nichkhun yang tengah menjatuhkan rahangnya, terkejut melihat paras wajah Wooyoung yang selama ini ditutupi.

 

“Woo...”

 

 

 

“Kenapa? Kau kaget melihat wajahku yang ternyata tidak mengerikan.”

 

“Eum, aku tidak pernah berfikir bahwa wajahmu mengerikan. Justru tepat sesuai perkiraanku. Kau... So cute.” Wajah Nichkhun merona malu,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
classiccheese #1
new story pleaseee authornimmm
LenkaChakhi
#2
Chapter 12: . Oh astaga :-D hahaha :-D , kasian Fei eomma punya dua anak yg kayak gitu ? :-D khun yg tergila" ama woo , ampe pelajaran ajah di kait kaitin :-| oh god khun ? Mau di taro muka angelic mu :-> , jackson lg adik khun , kecil" oh lebih parah dia ? Sbr fei eomma ! . Buat author . Kalo update lg kash tau LENKA yah ! Awas aja kalo kagak *sambitgolokni .
adeumi
#3
Chapter 14: udah thornim kau lanjut aja buat oneshoot terus biar kita para readers puas bacanya hehehe ..
aku suka semua oneshoot disini karna kebanyakan khun kau buat menderita karna jatuh cinta pada woobaby kekeke ..

lanjut terus ya thor, aku menantii ~~
jangwooyoung0730
#4
Chapter 14: buahahahahahaaaahaaahahaaaaa suka banget dah lihat khun gila. Kenapa ga jadi sama mark aja woo nya? huhuhuhuuuu. kan seru. pasangan baru. andai aja,masih bisa lihat moment mereka. Hahaha udah ga mungkin ada moment ky lagi kali ya? oiya lupa, semuanya udah berubah. lupaaaaaa.. hahah kan ky cuma fiksi. huahahahahaha. terlalu lama di fiksi begini, ga bisa bangun, sulit. hahahha.

aku juga suka potongan rambut woo yg baru. hehehe . mau fakum lagi juga nih author aku jadi reader nya. hehehe . paling kalo author update aku mampir kesini. makanya kao author update kasih tau ya.. huhuhu.

terlalu sulit buat jadi fans lagi. annyeong authornim. :-)
terus berkarya ya author kecil, hehehe. kalo udahl ada karya baru, kasih tau aku. author hebat.

oiya sebenernya sedih pas tau author ga bakal buat oneshot. tapi yah, itu pilihan author. fighting buat urusannya. ingatu authornim, kalo ada update, kasih tau :-)

eyy ini yesong toh yg minta? Hahaha ini mahl isi hati yesong kali yg kangen sama ky. ngaku aja ngakuuuu. hahahaha.
ada jackbam nya juga. Hahaha aku kira jackbum. Hahaha.
nha4woo_nha
#5
Chapter 14: ohhh god khun hidupmu bnr2 d takdirkan utuk Jang Wooyoung hahahaha xD
tpi siapa sih yg ga tergila sm Wooby yg super duper cute xD
love...love... this story ^^
Thanks Author~nim sangat menghibur ^^
khunyoungyes
#6
Chapter 14: ahahahaha konyol banget nichkhun xD bisa2 pelajaran dihubung2in sama wooyoung xD jackbam!!!! hahaha jackson kecil2 cabe rawit yeeee eh tp khun dulunya juga udah berani sih nyium wooyoung kkk. waaahhh ternyata khunyoung LDRan 7th yah. dr kelas 4 sampe kelas 11 yak? eh bener gk sih xD nichkhun ihhh udah berani nyentuh2 wooyoung ternyata. kasian fei eomma xD gk kebayang fotonya wooyoung yg 2m persegi itu waawwww khun gila wooyoung banget yah xDDDD bagus ra...
hwootestjang #7
Chapter 14: Ahahahahhahahaha.... khun... teruk banget..
2pm_4ever #8
Chapter 14: Huahaaahaaa....!!!
Akhirnya si bucky ada yg nyaingin loh!!!
Uuuhhh....bahagianya aku la la la la

Kl biasany si bucky yg jd prince-nya , skrg
aku setujuuu bgt kalo si mark yg nyaingin bucky#tawaevil

Pesona jang wooyoung emang gak bisa di remehkan.
Boleh juga tuh woo sama mark kkkkk
Tapi aku lebih siiippp kl ma si kucing ijo taec huahahah

Thor, ceritanya kocak bgt , lagi yaaaa...!!!!
TikaChan
#9
Chapter 14: hahaha aigoo Nichkhun hahaha
ademonica #10
Chapter 14: Kereeen thor hehehe

Meski woobaby cuma muncul sedikit disini ..
Kkkk adiknya khun jahil juga hehe