Rain & Cry

This is Love (One-Shot Collection)
Please Subscribe to read the full chapter

Maaf Typo-nya >.<

 

Baca sekaligus dengerin  “Rain & Cry –15&”
“Happy Reading ^^”

 

***


“Ong, kau yakin kita akan meletakkan Nichkhun disini? Rumah ini sepi. Dan bagaimana jika Nichkhun di culik setelah kita meninggalkannya. Akh! Kenapa kau memukul kepalaku?"


Seol Ong baru saja menjitak kepala Jokwon.


“Aku heran kenapa ada malaikat sebodoh dirimu? Pakai pendengaranmu dengan benar. Pemilik rumah ini sedang dalam perjalanan pulang, dua menit lagi mereka akan tiba. Sudah cepat letakkan Nichkhun. Kita harus cepat pergi. Kita akan kembali lagi jika waktunya tiba.” Tutur Seol Ong terburu-buru.


Jokwon menaruh Nichkhun yang berumur sepuluh bulan didalam box kecil dan meletakkan tepat di depan pintu rumah kediaman Jang. Seol Ong dan Jokwon membentangkan sayap bulu putihnya sampai sepanjang dua meter. Tubuh merekapun mulai melayang, terbang tinggi meninggalkan Nichkhun yang mulai menangis.

 

Pintu mobil terbuka, bayi merah yang baru lahir tiga hari yang lalu dalam gendongan ibunya juga tengah menangis kencang. Nyonya Jang sibuk menenangkan Wooyoung anaknya yang terus menangis sejak dalam perjalanan dari rumah sakit. Nyonya Jang merasa aneh, kenapa tangisan anaknya semakin keras dan terdengar tangisan bayi lainnya.


“Istriku! Bayi siapa ini?” Tuan Jang yang akan membuka pintu terkejut. Tuan Jang segera mengambil Nichkhun yang menangis dalam box dan menggendongnya. Nyonya Jang mendekat.


Tangisan yang memekikkan telinga, akhirnya terhenti ketika bola mata Nichkhun menangkap wajah merah Wooyoung yang juga seketika berhenti menangis sedang menatap balik Nichkhun dalam pandangannya yang masih kabur. Sekian detik berlalu Wooyoung menguap dan memejamkan matanya dan Nichkhun tersenyum memperlihatkan gusi merahnya.


Tuan Jang dan Nyonya Jang hanya saling berpandangan, heran dengan apa yang baru saja terjadi. Lalu Tuan Jang memerika box bayi nichkun, sebuah bulu putih yang bertulis nama Nichkhun di pangkalnya ia ambil. Hanya itu yang Tuan Jang temukan.

***

 

 

*4 tahun kemudian*

 

 

“Hyung, aku bisaaaa.”


Bruuk


“Hiks, Huweeeeee.”


Bocah kecil yang berada dibelakang segera berlari melihat adiknya yang terjatuh dari sepeda.


“Wooyoung, kau baru bisa menjalankan sepeda jadi lihat kedepan, jangan menoleh kebelakang. Cup cup cup, aku akan belikan eskrim setelah ini, jadi jangan menangis lagi.” Kata Nichkhun seiring membantu Wooyoung berdiri.


“Hiks. Aku hanya ingin memastikan bahwa Khun hyung masih dibelakangku dan melihat aku sudah bisa menjalankan sepeda. Hiks.”


Nichkhun tersenyum dan menghapus air mata di pipi bulat Wooyoung “Woo, dengar baik-baik bahwa aku akan selalu melihatmu dari belakang, memastikan kau terjaga dengan baik dan aku akan selalu berdiri disampingmu, memastikan kau selalu tertawa bahagia.”


“Hyung, aku tidak mengerti.”


“Kau tidak perlu mengerti, Woo” Nichkhun mengacak rambut Wooyoung.


“Hyung, kakiku...sakit.”


Nichkhun berjongkok, meniup lutut Wooyoung yang sedikit berdarah, udara yang keluar dari mulut Nichkhun seketika menutup goresan luka di lutut Wooyoung dan darah itupun menghilang.


“Apa masih sakit?” Tanya Nichkhun sudah menatap Wooyoung.


“Tidak.” Wooyoung tersenyum  “Hyung ayo beli eskriiim!”


“Kita minta uang dulu sama Eomma.”


“Kalau begitu hyung tunggu disini saja, biar aku yang minta pada Eomma.” Wooyoung berlari ke dalam rumah. Dan Nichkhun terkikik melihat polah adiknya, serta menunggunya di halaman luas mereka.

 

***  

 


Suara gemuruh mulai terdengar berkali-kali, gumpalan awan hitam pun sudah menjadi pertanda hujan akan turun lebat. Namun Wooyoung dan Nichkhun justru tak lekas masuk kedalam rumah. Mereka masih sibuk dengan sesuatu di bawah pohon di taman belakang rumah besarnya.


“Khun hyung cepat sedikit, hujan akan turun.” Tangan Wooyoung cekatan menancapkan ranting-ranting pohon ke dalam tanah.


“Iya bersabarlah sebentar.” Nichkhun membawa kumpulan daun kering lebar dalam dekapannya dan berjongkok di samping Wooyoung.


“Kita harus cepat membuat rumah untuk semut-semut hitam ini hyung, kalau tidak air hujan akan membanjiri lubang mereka. Dan makanan yang susah payah mereka kumpulkan akan hanyut.” Kata Wooyoung cemas. Nichkhun segera menata daun-daun kering ke atas ranting yang sudah disusun Wooyoung, menjepitnya lagi dengan ranting dan mengikatnya menggunakan rumput kering sampai terbentuk atap rumah kecil.


“Woo, sepertinya percikan air masih bisa masuk.”


“Ah aku ada ide. Bagaimana jika kita menambangkan payung merah khun hyung di atasnya.”


Nichkhun mengangguk “Boleh juga. Dan aku akan mencari batu sebagai pagar rumah ini, agar aliran air tidak masuk.”


“Hyung benar. Ayo cepat hyung! Aku akan mengambil payung dulu.” Wooyoung berlari mengambil payung yang ada di dalam rumah. Nichkhun bergerak mengumpulkan batu-batu kecil.


Bulir-bulir air mulai jatuh menetesi kulit Nichkhun dan Wooyoung , semua sudah selesai, mereka segera berlari kembali ke dalam rumah. Pekikan Nyonya Jang sudah menggema di seluruh ruangan, memanggil mereka untuk berhenti bermain dan lekas mandi karena suara gemuruh terdengar lebih keras disertai kilatan petir.

 

***  

 


“Cepat tidur dan kau Wooyoung berhenti mengajak hyungmu bercerita tentang semut-semutmu itu atau ayam-ayammu karena ini sudah jam sembilan. Eomma tidak mau besok kalian bangun kesiangan dan terlambat ke sekolah karena besok adalah hari pertama kalian masuk sekolah di kelas empat.” Jelas Nyonya Jang.


“Yes Mom” jawab mereka bersamaan.


Nyonya Jang tersenyum, lalu mencium kening mereka, mematikan lampu dan keluar menutup pintu.
“Hyung...”


Seperti sebelum-sebelumnya, Nichkhun beranjak dari kasurnya yang terpisah dari kasur Wooyoung, membaringkan tubuhnya di samping Wooyoung, memeluk Wooyoung erat dari belakang.
“Tidurlah.”


“Hmm” Wooyoung menggumam, memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama Wooyoung tertidur, Nichkhun pun menyusul Wooyoung ke alam mimpi. Entah kenapa Wooyoung akan tidur nyenyak tanpa mimpi buruk jika Nichkhun tidur disampingnya seperti itu.


***  


Wooyoung memainkan tangannya di jendela yang berembun, diluar hujan. Wooyoung ingin bermain air, hujan-hujanan. Tapi, ibunya pasti akan melarangnya. Wooyoung hanya bisa menatap luar, melihat bunga yang begitu indah akan titik air yang membasahinya.


“Khun hyung....” Wooyoung menoleh ke belakang tapi Nichkhun yang tadinya bermain robot menghilang. Suara jendela terketuk oleh batu kerikil, dilihatnya Nichkhun sudah ada diluar berpayung merah, melambaikan tangannya meminta Wooyoung cepat turun.


Wooyoung kegirangan, ia pun berlari turun.


“Hyung, bagaimana jika nanti eomma marah?”


“Tenang saja. Kita akan selesai sebelum appa dan eomma pulang.”


“Yeayy.” Wooyoung meloncat-loncat, merasakan bulir-bulir air yang mulai membasahainya. Nichkhun memutar payung merahnya, seiring tubuhnya yang memutar membiarkan hujan juga membasahi tubuhnya. Mereka berlari-lari, saling melempar lumpur, baju putih kini sudah berwarna tanah. Tak cukup disitu, demi menghindari lemparan Wooyoung berlari kearah teras, jadilah lumpur itu membentuk lukisan abstrak di jendela dan pintu rumah mereka serta berceceran di lantai. Oh tak masalah jika mereka akan mendapat hukuman dari eommanya, yang penting sekarang mereka senang.


***    

 


Hari minggu adalah hari yang paling menyenangkan sedunia bagi anak-anak sekolah, pun bagi Wooyoung dan Nichkhun. Bisa bangun siang dan bermain sepuasnya atau nonton film kartun kesayangan. Ketika sudah lelah dan terik matahari tepat pada puncaknya adalah waktu yang tepat untuk menikmati eskrim di bawah pohon besar di taman belakang rumah. Ugh its happy day.


Ah tidak asyik, itu hanya sebuah angan-angan saja untuk hari minggu ini karena Wooyoung sedikit melakukan kesalahan yang tidak disengaja.


Tidur yang seharusnya hangat, saling meringkuk dalam selimut tebal menjadi dingin dibagian bawah. Nichkhun mulai merasa tidak nyaman pada bagian tubuh bawahnya, sedikit basah dan bau, tak lama kemudian mulai terdengar isakan kecil.


“Hiks, khun hyung...”


Nichkhun membuka matanya, dilihatnya Wooyoung sudah cemberut dan matanya berkaca-kaca.
“Ssstt, jangan menangis! Nanti eomma akan tau jika kau ngompol. Lebih baik kita sekarang cepat mencucinya saja.” Kata Nichkhun pelan.


Wooyoung mengangguk. Mereka segera turun dari kasur, Nichkhun membawa selimut tebal dan Wooyoung cukup membawa spreinya saja menuju halaman belakang.


Memang tidak bisa dipercaya jika mereka akan mencuci selimut besar dan sprei sampai bersih. Mereka justru bermain air dan busa diterjen membuatnya menjadi gelembung besar, tak puas dengan itu mereka melompat-lompat di ember besar yang digunakan untuk merendam selimut dan sprei tadi. Tawa nyaring tercipta dari bibir mungil mereka. Mereka bahagia hanya bermain seperti itu sampai teriakan merdu Nyonya Jang mulai menggema lagi di seluruh ruangan karena air berceceran di mana-mana, mulai dari kamar mandi, dapur menuju halaman belakang.


“Tidak ada kartun hari ini, tidak ada frozen hari ini, tidak ada eskrim hari ini, tidak ada robot-robotan, pesawat, mobil-mobilan, kandang ayam, rumah semut. Semuanya tidak ada. Cukup di kamar saja dan belajar dengan baik karena kalian harus mempersiapkan ujian masuk ke sekolah menengah pertama. Jadi cepat masuk kamar, kalian boleh turun saat jam makan tiba.” Nyonya Jang menghela nafas panjang setelah menjelaskan hukuman yang diberikan pada Nichkhun dan Wooyoung.

Mereka berjalan seperti tak punya tenaga ketika menaiki tangga. Mendekam diri di kamar ditemani oleh buku-buku pelajaran pasti membosankan, sangat.  Wooyoung merasa bersalah, ia sudah berjanji bahwa ia tidak akan mengompol lagi, namun Wooyoung tidak bisa menepatinya gara-gara ia menghabiskan jatah susu sebelum tidur milik Nichkhun.


Sesampainya di kamar Nichkhun mengambil sesuatu di laci meja belajarnya. “Tadaaa,  Mebuat burung dari origami atau bermain ular tangga?”


“Khun hyung! Yeay dua-duanya.” Seketika Wooyoung memeluk Nichkhun erat dan berteriak senang. Well, mereka hanyalah bocah yang masih senang bermain dan akan mati bosan jika harus belajar seharian di hari libur.


***  

 

 


Saeng il Chuk ka hamnida!


Saeng il Chuk ka hamnida!


Ji gu e seo


U ju e seo


Je il saranghamnida!


“Happy Birthday to you.”


Wooyoung memejamkan mata, berdoa meminta kepada tuhan cukup lama, dia meniup lilinnya. Dan selanjutnya tepuk tangan meriah dari Nichkhun, Nyonya Jang dan Tuan Jang.


“Hyung, mana kado ulang tahunku.”


“Aish, anak ini. Potong dulu kuenya. Baru tanyakan kado.” Nyonya Jang menjitak sangat pelan kepala Wooyoung. Wooyoung mengerucutkan bibirnya yang lainnya tertawa terbahak.


**  

 

Selesai mengenakan seragam lengkap di hari kelulusan di sekolah menengah pertama. Wooyoung justru merebahkan tubuhnya di kasur dan memainkan ponsel barunya –hadiah dari appanya . Wooyoung tidak sabar menunggu Nichkhun keluar dari kamar mandi dan mengajaknya berfoto.


Wooyoung langsung menarik tubuh Nichkhun yang masih memakai handuk untuk duduk di kasur.


“Hyung, kita foto dulu.”


Wooyoung bergaya dengan mengerucutkan bibirnya dan Nichkhun hanya tersenyum memandang polah Wooyoung yang selalu membuatnya gemas.


“Hyung, lihat ke kamera.” Protes Wooyoung seketika menoleh menatap Nichkhun yang jaraknya sangat dekat. Kesalahan bagi Wooyoung. Wooyoung selalu tidak menyadari bahwa ia dan Nichkhun sudah tumbuh besar. Kebersamaan setiap harianya, membuat mereka tidak terpikirkan untuk menyukai lain jenis. Mereka sudah bahagia dengan kebersamaan mereka sendiri.


Wooyoung menelan ludah, dilihatnya wajah Nichkhun yang dekat, rambut masih basah, bibir yang merah, kulit tubuh yang putih, abs yang mulai terbentuk. Hei, kapan Nichkhun mulai membentuk abs-nya itu. Setau Wooyoung, Nichkhun tidak pernah melakukan olahraga yang membuat absnya terbentuk. Di luar kendali Wooyoung memiringkan kepalanya, menempelkan bibirnya pada bibir Nichkhun. Mengikuti naluri gemuruh dalam dadanya Wooyoung menggerakkan bibirnya, ingin merasakan lebih dalam kenikmatan bibir Nichkhun yang baru pertama kali ia rasakan.


Nichkhun tak tinggal diam. Ia juga terlena, ia semakin menekan tengkuk Wooyoung, ingin merasakan sensasi bibir lembut Wooyoung yang sudah menguasainya tiga menit yang lalu.

 

“Kalian!!!”

 

Seketika Wooyoung menarik mundur.


“Cepat turun, kalian akan terlambat.” Teriak Nyonya Jang dari ruang makan.


Wooyoung menggengngam ponselnya erat, bingung dengan tindakan bodoh yang baru dilakukannya, ia segera menyambar tasnya dan keluar kamar memenuhi panggilan ibunya.


**

 

 

Suasana canggung terjadi setelah kejadian itu. Nichkhun tidak bisa diam saja melihat Wooyoung yang tak cerewet seperti biasanya. Wooyoung tidak lagi merengek minta dibelikan eskrim, Wooyoung tidak meminta Nichkhun tidur disampingnya lagi. Wooyoung tidak bergelayutan di tangan Nichkhun ketika belajar bersama. Wooyoung akan diam saja jika Nichkhun memindah saluran tv ke acara berita, biasanya Wooyoung akan cemberut karena Wooyoung hanya mau menonton kartun, hal itu terjadi selama tiga hari. Nichkhun harus mengambil tindakan, mereka tinggal satu rumah, sekamar, jadi tidak mungkin mereka akan menjadi orang asing yang baru kenal. Apalagi mereka, akan berlibur bersama.

“Untukmu.” Nichkhun mendorong kotak kado warna merah manggis pada Wooyoung yang duduk di karpet belajar mengerjakan soal-soal latihan ujian masuk sekolah menengah atas.


“Huh!” Wooyoung memiringkan kepalanya bingung.


“Kado untukmu.” Nichkhun memang belum memberikan kado di hari ulang tahun Wooyoung beberapa hari yang lalu.


“Oh. Terimakasih.” Tangan Wooyoung masih menggerakkan pensilnya.


“Kau tidak ingin melihatnya?”


“Euhm. Ya.” Wooyoung ragu membukanya.


Nichkhun meenggenggam tangan Wooyoung. Wooyoung kaget.


“Woo. Apa yang akan kau lakukan padaku? Jika aku memang memiliki rasa ehmm... Entahlah. Aku sulit menjelaskannya. Dimana rasa ini ingin memilikimu lebih, bukan sekedar adik. Aku tak tahu kenapa menjadi rumit seperti ini, yang pasti kejadian waktu itu membuatku yakin bahwa aku menginginkanmu.”


Wooyoung menunduk tak mampu menatap balik bola mata cokelat Nichkhun yang menatapnya lembut.


“Woo –“


“Hyung...” Potong Wooyoung “Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan karena... Aku juga tidak tahu kenapa perasaanku juga sama seperti hyung. Aku menyayangimu hyung, lebih... Aku –“


“Sssttt jangan katakan apapun lagi.” Nichkhun memegang dagu Wooyoung, mengangkatnya agar Wooyoung menatapnya.


Mereka saling pandang, terseret dalam perasaan yang sama membuat mereka saling mendekatkan wajah, tak butuh waktu lama sampai menit, bibir mereka pun saling menaut meluapkan perasaan mereka ke dalam tautan yang manis seperti susu cokelat hangat ditemani roti berselai stroberi.

 

***  

 

 


“Jangan sampai berenang, kalian cukup bermain di pinggir saja karena ombaknya terlalu besar.” Petuah Nyonya Jang ketika mereka sudah berada di pantai berlibur.


“Yes, Mom.” Kata Nichkhun dan Wooyoung seiring berlari ke air.


Mereka mulai bermain air dan saling memercikkan air ke wajah masing-masing. “Aish,  Khun hyung asiiiin.” Wooyoung meludahkan air laut yang tertelan.


“Hahaa.” Nichkhun semakin memercikkan air ke tubuh Wooyoung. Wooyoung tak mau kalah membalasnya.

Nichkhun berlari menghindar. Akhirnya kejar-kejaran pun tak terelakkan lagi.


Nichkhun masih berlari.


Wooyoung lelah.

<

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
classiccheese #1
new story pleaseee authornimmm
LenkaChakhi
#2
Chapter 12: . Oh astaga :-D hahaha :-D , kasian Fei eomma punya dua anak yg kayak gitu ? :-D khun yg tergila" ama woo , ampe pelajaran ajah di kait kaitin :-| oh god khun ? Mau di taro muka angelic mu :-> , jackson lg adik khun , kecil" oh lebih parah dia ? Sbr fei eomma ! . Buat author . Kalo update lg kash tau LENKA yah ! Awas aja kalo kagak *sambitgolokni .
adeumi
#3
Chapter 14: udah thornim kau lanjut aja buat oneshoot terus biar kita para readers puas bacanya hehehe ..
aku suka semua oneshoot disini karna kebanyakan khun kau buat menderita karna jatuh cinta pada woobaby kekeke ..

lanjut terus ya thor, aku menantii ~~
jangwooyoung0730
#4
Chapter 14: buahahahahahaaaahaaahahaaaaa suka banget dah lihat khun gila. Kenapa ga jadi sama mark aja woo nya? huhuhuhuuuu. kan seru. pasangan baru. andai aja,masih bisa lihat moment mereka. Hahaha udah ga mungkin ada moment ky lagi kali ya? oiya lupa, semuanya udah berubah. lupaaaaaa.. hahah kan ky cuma fiksi. huahahahahaha. terlalu lama di fiksi begini, ga bisa bangun, sulit. hahahha.

aku juga suka potongan rambut woo yg baru. hehehe . mau fakum lagi juga nih author aku jadi reader nya. hehehe . paling kalo author update aku mampir kesini. makanya kao author update kasih tau ya.. huhuhu.

terlalu sulit buat jadi fans lagi. annyeong authornim. :-)
terus berkarya ya author kecil, hehehe. kalo udahl ada karya baru, kasih tau aku. author hebat.

oiya sebenernya sedih pas tau author ga bakal buat oneshot. tapi yah, itu pilihan author. fighting buat urusannya. ingatu authornim, kalo ada update, kasih tau :-)

eyy ini yesong toh yg minta? Hahaha ini mahl isi hati yesong kali yg kangen sama ky. ngaku aja ngakuuuu. hahahaha.
ada jackbam nya juga. Hahaha aku kira jackbum. Hahaha.
nha4woo_nha
#5
Chapter 14: ohhh god khun hidupmu bnr2 d takdirkan utuk Jang Wooyoung hahahaha xD
tpi siapa sih yg ga tergila sm Wooby yg super duper cute xD
love...love... this story ^^
Thanks Author~nim sangat menghibur ^^
khunyoungyes
#6
Chapter 14: ahahahaha konyol banget nichkhun xD bisa2 pelajaran dihubung2in sama wooyoung xD jackbam!!!! hahaha jackson kecil2 cabe rawit yeeee eh tp khun dulunya juga udah berani sih nyium wooyoung kkk. waaahhh ternyata khunyoung LDRan 7th yah. dr kelas 4 sampe kelas 11 yak? eh bener gk sih xD nichkhun ihhh udah berani nyentuh2 wooyoung ternyata. kasian fei eomma xD gk kebayang fotonya wooyoung yg 2m persegi itu waawwww khun gila wooyoung banget yah xDDDD bagus ra...
hwootestjang #7
Chapter 14: Ahahahahhahahaha.... khun... teruk banget..
2pm_4ever #8
Chapter 14: Huahaaahaaa....!!!
Akhirnya si bucky ada yg nyaingin loh!!!
Uuuhhh....bahagianya aku la la la la

Kl biasany si bucky yg jd prince-nya , skrg
aku setujuuu bgt kalo si mark yg nyaingin bucky#tawaevil

Pesona jang wooyoung emang gak bisa di remehkan.
Boleh juga tuh woo sama mark kkkkk
Tapi aku lebih siiippp kl ma si kucing ijo taec huahahah

Thor, ceritanya kocak bgt , lagi yaaaa...!!!!
TikaChan
#9
Chapter 14: hahaha aigoo Nichkhun hahaha
ademonica #10
Chapter 14: Kereeen thor hehehe

Meski woobaby cuma muncul sedikit disini ..
Kkkk adiknya khun jahil juga hehe