Vignette // Comedy // Mian Typo

*

Nichkhun meringkuk dibawah selimut tebal bergambar bulan bintang. ingus telah membasahi bantalnya. ia merajuk. ia mogok makan. mogok mandi. mogok sekolah. bahkan mogok bicara.

"Sayang, apa kamu tidak lapar? ibu sudah memasak ayam goreng kesukaanmu."

..................

"Atau kamu ingin yang lain? Bilang sekarang nichkhun mau makan apa? maka ibu akan membuatnya sekarang."

....................

"Khun, bicaralah! apa Nichkhun tetap akan mendiamkan ibu?"

................... oh Bu, aku sedang mogok bicara. kenapa Ibu terus bertanya padaku, kukuh nichkhun dalam hati.

"Khun, jika kamu tetap tidak mau makan. maka ibu akan sedih dan menangis" kata Fei lirih. Ah nichkhun paling tidak suka jika ibunya sedih dan menangis. sia-sia sudah ia mogok seharian ini dan menahan lapar. terpaksa ia membuka selimut, menatap ibunya dengan berkaca-kaca.

"Bu, pokoknya aku tidak mau pindah ke korea. ibu dan ayah saja yang pergi. aku akan tetap disini, di Jerman" kata Nichkhun sembari mengelap ingusnya dengan punggung tangannya.

Fei mengusap rambut nichkhun lembut " Apa Nichkhun berani tinggal sendiri disini? lalu siapa yang akan membuatkanmu sarapan? mengantarkanmu sekolah? menjemputmu? menemanimu bermain? mencucikan bajumu?"

Nichkhun cemberut. pertanyaan ibunya membuatnya bingung. ia masih kelas 4 SD, ia tidak bisa memasak, tempat sekolah jauh, belum bisa mencuci baju. masalah bermain tidak jadi masalah ia punya teman banyak di komplek tempatnya tinggal, apalagi ada Wooyoung teman dekatnya, ah bukan teman dekat tapi teman yang sebentar lagi akan jadi pacarnya. Nichkhun tidak bisa menjawab pertanyaan ibunya. ia menendang nendang selimutnya dan menangis kencang.

"Bu, aku tidak mau tahu. aku akan tetap tinggal disini. aku tidak mau berpisah dengan Wooyoung. aku akan sangat merindukannya jika aku pindah ke korea.Hiks"

Fei menelan gumpalan ludah berkali-kali. bagaima