Missing You (First Love Part II)
This is Love (One-Shot Collection)“Aku rindu setengah mati.” – prompt by Khunyoungyes
***
Maaf Typo ^^
****
“Aku rindu setengah mati.” Jawaban lirih terlontar dari mulut Nichkhun pada Minjun teman sekelasnya yang duduk tepat didepan Nichkhun.
“Huh?”
“Aku rindu setengah mati.” Gumam Nichkhun lagi. “Akh!” Nichkhun mengelus tangannya yang dicubit Minjun, teman terbaik Nichkhun yang setia mendengar keluh kesahnya setiap hari dengan materi yang sama yaitu Jang Wooyoung.
“Aku tanya apa kau sudah mengerjakan PR matematikamu? Dan kau malah menjawabnya rindu setengah mati. Berhentilah sejenak melupakan Wooyoung. Katanya kau ingin cepat lulus dengan nilai terbaik, bekerja dan melamar Wooyoung. Tapi mana buktinya? Kau sering melamun saat guru menerangkan, bahkan kau sering terlambat seminggu ini.” Protes Minjun melihat sikap Nichkhun yang berubah akhir-akhir ini.
“Kau tidak akan mengerti. Rindu ini benar-benar bisa membunuhku.” Tidak peduli akan protes Minjun, Nichkhun merebahkan kepalanya di meja menyebut nama Wooyoung yang mungkin sudah ke tiga ratus delapan puluh satu di pagi ini. Meski selalu berhubungan lewat pesan, telepon, email, panggilan video, chat, surat, tetap saja rindu itu semakin menggila.
Minjun tidak tahu bahwa luas penampang hati Nichkhun tidak mampu menampung rasa rindunya pada Wooyoung, sampai meluber kemana-mana dan membuat hidup Nichkhun kacau, seperti....
Ketika makan teringat Wooyoung
Ketika minum teringat Wooyoung
Buang air
Sikat gigi
Mandi
Mau tidur
Bangun tidur
Well setiap detik hanya ada Wooyoung.
Wooyoung oh jang Wooyoung, dimana sekarang kau berada? Sudah seminggu lebih kau membuat Nichkhun kacau balau.
“Apa kau sudah menghubungi Wooyoung lagi?” Tanya Minjun lagi.
“Sudah, tapi nomornya tetap tidak bisa dihubungi. Ibunya bilang Wooyoung masih belum kembali dari paris. Terakhir Wooyoung bilang padaku perjalanan acara sekolahnya hanya seminggu, tapi ini sudah sembilan hari lebih tujuh jam dua puluh lima menit dan Wooyoung belum menghubungiku lagi.” Nichkhun menatap sedih foto Wooyoung yang mengerucutkan bibirnya di layar ponselnya.
Minjun menepuk-nepuk pundak Nichkhun. “Sabarlah, mungkin saja Wooyoung sudah ada dalam pesawat perjalan pulang.”
Nichkhun menghela nafas sangat panjang. Sekali lagi Minjun tidak mengerti. Bagaimana bisa Nichkhun bisa bersabar lebih lama lagi? Wooyoung sekelas dengan Mark. Junho dan chansung sudah tidak jadi masalah karena mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Tapi Mark? Oh Mark si tampan berambut merah, si tuan muda dengan seribu fans di sekolahnya, si tuan muda yang bisa membuat fansnya meleleh hanya dengan melihat senyumannya. Masalah besarnya si tuan muda itu dekat dengan Wooyoung. Atau lebih tepatnya MARK MENYUKAI WOOYOUNG. Dan lebih parahnya Wooyoung tengah bersama Mark di paris. Bisa jadi Mark mengambil kesempatan di dalam kesempitan.
“Arrrggghhhh!” Nichkhun mengacak rambutnya kesal, ia harus membuang jauh pikiran negatifnya atau tidak ia akan gila sekarang.
“Nichkhun Buck Horvejkul! Apa ada masalah denganmu pagi ini?” Tanya Changmin – guru matematikanya yang sedikit sadis – yang sudah berada di kelas, materi pendahuluan sudah di mulai lima menit yang lalu dan Nichkhun tidak sadar.
Nichkhun menggelengkan kepalanya “Tidak. Maaf Pak!”
*
“Baiklah anak-anak, sekarang kumpulkan buku PR kalian. Saya akan memeriksanya.” Perintah Changmin pada semua muridnya. “Kim Minjun kau bisa membantu untuk mengumpulkan?”
“Iya Pak.” Minjun sebagi ketua kelas mengambil satu persatu buku teman-temannya dan menyerahkan pada Changmin. “Semuanya, silahkan melanjutkan mengerjakan soal-soal latihannya.”
“Ne.”
Dan Nichkhun tidak mau ambil pusing dengan soal-soal latihan itu. Ia hanya membolak-balik buku latihan soalnya, otaknya tidak berfungsi untuk menghitung rumus-rumus karena masih Wooyoung seorang yang setia memenuhi isi kepalanya.
Ketika Nichkhun disibukkan, menggoreskan pensil di buku tulisnya. Bukan jawaban soal melainkan menggambar sketsa orang asal bertuliskan nama Mark dan Nichkhun menusuk-nusuk gambar itu tepat didadanya. Nichkhun tersenyum simpul, detik kemudian.....
“NICHKHUN BUCK HORVEJKUL!!!!”
Suara menggelegar terdengar sampai penjuru sekolah besarnya.
Sesuasana menjadi begitu mencekam seperti di film horor.
Semua mata tertuju pada Nichkhun, yang menatap bodoh gurunya.
“Jelaskan apa maksud semua ini?” Changmin membanting buku PR Nichkhun tepat didepannya. Memperlihatkan.....
Sepuluh soal integral.
Dengan jawaban yang sangat luar biasa.
‘AKU RINDU SETENGAH MATI PADAMU, JANG WOOYOUNG’
Jawaban yang sama pada setiap soalnya.
Nickhun menelen gumpalan ludah sia sia. Matanya membulat lebar melihat tulisan itu. Dengan gerakan amat sangat pelan, Nichkhun menutup bukunya.
“Maafka –“
“KELUAR!!! BERDIRI DI KORIDOR DAN ANGKAT SATU KAKIMU.”
Well, teriakan itu kembali mengguncang sekolah besar Nichkhun.
**
“Minumlah, mungkin saja ini bisa mendinginkan otakmu?” Minjun menyerahkan susu pisang dingin di meja Nichkhun.
“Terima kasih.
Comments