Nightmare
The Future Is WildJihyo mengerang saat tiba-tiba merasa dirinya ditarik oleh sesuatu yang kuat lalu tiba-tiba saja cahaya putih menyilaukan matanya.
Apakah aku sudah mati?
Tidak lama kemudian, ada sesosok bayangan yang menutupi cahaya putih, pengelihatan Jihyo masih kabur tetapi dia tahu siapa pemilik bayangan itu.
"Sehun-ah....."
Terdengar helaan napas lega dari Sehun, "Syukurlah kau sudah sadar."
Jihyo mengerjap beberapa kali, membiasakan matanya. Lalu menatap sekeliling. Di depannya masih terpampang cantik fotonya dan Sehun saat memakai baju pernikahan.
Ini di rumah?
Jihyo lagi-lagi mengerjapkan matanya. Kini pandangannya sudah jelas. Sehun duduk di sebuah kursi di sebelah tempat tidur dan sudah berganti memakai baju santai. Jihyo lalu berusaha duduk. Dia lalu menatap ke arah pakaiannya yang sudah terganti dengan piyama berwarna biru lembut yang entah darimana berasal.
"Kalau kau bertanya-tanya kenapa bisa disini, tadi kau pingsan dan aku memutuskan untuk membawamu pulang," ujar Sehun tiba-tiba, "Dan maaf aku yang tadi menggantikan pakaianmu."
Jihyo menatap Sehun lama, walaupun dalam keadaan lemah perempuan itu memastikan bahwa arti tatapannya yang apa-apaan-kau-byuntae itu menusuk Sehun.
Seakan mengerti tatapan Jihyo, Sehun tergelak, "Ya Tuhan, dasar otakmu. Aku tidak mungkin mengambil kesempatan!"
Jihyo cemberut, "Tidak usah panik seperti itu. Aku kan belum bilang apa-apa."
Mendengar itu Sehun kembali tertawa. Dirinya lalu seakan teringat sesuatu lalu berdiri dan keluar kamar tanpa bilang-bilang dan membuat Jihyo penasaran. Beberapa menit kemudian, Sehun kembali dengan membawa semangkuk bubur dan segelas teh hangat.
"Aku buatkan bubur dan teh untuk menghilangkan pusingmu."
Jihyo menaikkan alisnya, melihat Sehun seperti itu membuat perempuan ini tertawa, "Seorang Oh Sehun membuatkan aku bubur?"
Sehun duduk di pinggir kasur, "Jangan tertawa, aku sedang baik padamu..." Lalu menaruh mangkuk diatas meja kecil, "Kalau sudah merasa berkurang pusingnya makan buburnya."
Tiba-tiba sebuah ide muncul di dalam kepala Jihyo, Sehun yang sedang baik padanya ada baiknya dipergunakan secara maksimal. Jihyo menarik ujung baju Sehun,
"Suapin."
Sehun membeku. Melihat reaksi Sehun yang seperti itu membuat Jihyo ingin tertawa terbahak-bahak namun ia tahan,
"Sehun-ah..."
Seakan tersadar, Sehun tersentak namun tetap dengan wajah tanpa ekspresi dia kembali duduk di pinggir kasur dan mulai menyuapi Jihyo dengan bubur.
Jihyo yang melihat itu mau tidak mau tersenyum. Dan kali ini bukan senyuman jahil yang ia pasang.
***
Jihyo meletakkan mangkuk sup untuk makan malam di atas meja. Setelah meletakkan semua makanan ke atas meja, perempuan itu mencoba mengistirahatkan dirinya di ruang keluarga. Dirinya sedang sendirian di rumah dikarenakan Sehun sedang menjemput si kembar dari rumah teman mereka. Perempuan itu mendudukan dirinya diatas sofa empuk berwarna merah yang berada langsung di depan tv, saat sedang mengganti channel tv, matanya menangkap sesuatu, sebuah kotak cokelat yang berada di urutan paling atas lemari di sebelah tv. Karena penasaran, akhirnya Jihyo mengambil kotak itu dan membukanya.
Di dalam kotak tersebut terdapat banyak sekali foto-foto dan benda-benda yang Jihyo tidak pernah melihat. Akhirnya perempuan itu mengambil sebuah foto yang dimana sudah terlihat agak tua. Di dalam foto tersebut ada dirinya dan Sehun sedang memegang gulali di tangan masing-masing, dirinya dan Sehun terlihat tertawa bahagia. Jihyo membalikkan foto itu dan terdapat tulisan yang ia yakini adalah tulisan tangannya sendiri,
Our first date at Everland<3
Di foto yang kedua, ada dirinya dan Sehun sedang memakai toga, Jihyo tersenyum sementara Sehun mencium pipinya. Di balik foto tersebut terdapat tulisan,
Me and Sehun graduated! Finally! Bye college life!
Jihyo melihat foto-foto yang lain, di dalam semua foto-foto itu pasti terdapat dirinya dan Sehun. Jihyo terkadang tertawa melihat gaya-gaya konyol dirinya dan Sehun. Yang mencengangkan adalah Sehun bergaya konyol, Jihyo masih mengingat bahwa laki-laki itu sangat emotionless, bahkan salah seorang teman mereka, Jongdae berkata kalau dalam sehari maksimal Sehun mengganti ekspresi mukanya sebanyak dua kali, itupun kalau kau beruntung bisa melihatnya.
Jihyo kembali melihat-lihat foto sampai akhirnya menemukan foto yang dimana dirinya memakai gaun berwarna putih gading dan Sehun memakai tuksedo, Jihyo membalik foto tersebut dan menemukan tulisan, tetapi bukan tulisannya,
Finally I marry my half! She's wholly mine now!
Dan kali ini sembur
Comments