Hiii, sebelumnya, KARI memberi sedikit info. KARI abis ngedit chap 5 dan kasih tambahan beberapa kalimat di chap 5 tetapi tetap kok tidak mengubah storyline. Kalau semisal kalian ingin re-read chap 5 silahkan, tapi kalau mau lanjut ke chapter 6 ini, kenapa ngga? :)

Dan sekarang disinilah Sehun dan Jihyo, di pintu masuk N Seoul Tower atau biasa kita sebut Namsan Tower. Sekelebat ingatan tentang studi wisata saat itu muncul begitu saja di kepala Jihyo.

"Ayo masuk." Sehun mulai melangkahkan kakinya ke dalam lantai dasar menara observasi yang menjadi ikon tertinggi di Seoul. Di lantai dasar, terlihat banyak sekali restoran dan kafe-kafe berjejer dan juga berbagai toko seperti toko perlengkapan dan toko kosmetik. Terlihat juga para muda-mudi baik berpasangan maupun secara bergerombolan mengobrol sambil menikmati es krim ditangan mereka. Tetapi, Sehun dan Jihyo kesini bukan untuk menikmati segala kenyamanan Namsan Tower, di dalam kondisi mereka sekarang, mereka tidak mungkin punya waktu untuk bersenang-senang seperti itu.

Keduanya lalu menaiki elevator menuju salah satu tempat utama mereka berkunjung kesini saat studi wisata, Museum Teddy Bear.

Jihyo tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya memasuki Museum Teddy Bear. Seketika ia lupa dengan tujuan utamanya. Hei, bagaimana pun jiwa perempuan ini masih 16 tahun kan?

"Geez." decih Sehun pelan mengetahui Jihyo sudah menarik tangannya ke dalam museum. Jihyo tidak henti-hentinya menyebut kata-kata  "daebak", "omona", "Sehun-ah, lihat.", "omo omo" walaupun sudah pernah berkali-kali masuk museum ini. Sedangkan Sehun? Jangan ditanya, dirinya hanya tersenyum geli melihat kelakuan Jihyo yang sangat kekanak-kanakan. Tanpa Jihyo sadari, tangan mereka masih bergandengan. Sehun memutuskan untuk tidak melepaskan tangan Jihyo dari tangannya dan memilih diam. Membiarkan perempuan itu menyadari sendiri dan menunggu reaksi konyol apa yang akan terjadi nanti.

Sehun hanya mencoba menikmati boneka-boneka lucu yang tersusun rapi di museum ini. Boneka-boneka itu kebanyakan disusun dengan berbeda-beda latar peristiwa. Contoh, sekumpulan boneka yang baru saja mereka lewati itu adalah penggambaran dari drama Boys Before Flowers, dan tidak jauh kemudian ada sekumpulan boneka yang membuat penggambaran dari kisah drama populer, Princess Hours. Tidak hanya itu, banyak juga boneka-boneka yang menggambarkan peristiwa sejarah Korea, mulai dari pernikahan tradisional Korea, kisah kerajaan sampai olahraga polo.

"Sudah bersenang-senangnya?" Tiba-tiba Sehun bersuara membuat Jihyo menoleh lalu tersenyum malu,

"Ah, iya, maaf aku lupa tujuan utama kita." Perempuan itu lalu langsung tersadar bahwa dirinya masih menautkan jari dengan Sehun membuat Jihyo langsung melepas tautannya, Sehun hanya menaikan salah satu alisnya seolah-olah meminta penjelasan,

"Ma-maaf, A-aku tidak sadar. Sungguh! Aku bukannya mengambil kesempatan atau apa! Serius!" Jihyo dengan panik mencoba menjelaskan kenapa dirinya selama berkeliling museum tidak melepas gandenga