Chapter 7

Crimson Love
Please Subscribe to read the full chapter

Author’s POV

Ting tong…

“Selamat pagi oppa..” senyum manis mengembang di pipi Jehwa yang menenteng kantong berisi makanan di kedua tangannya.

“Waahh.. kau bawa apa, Jehwa? Banyak sekali.” Ujar Baekhyun membuka pintu apartemen dan mendapati Jehwa telah berdiri di sana sembari menyambar kedua kantung di tangan Jehwa saat perempuan itu terlihat kesusahan membawanya.

“Itu makanan dan beberapa camilan. Oppa pasti belum sarapan kan? Jadi tadi aku buatkan.” Baekhyun menggiring Jehwa memasuki ruang apartemennya dan mempersilahkan gadis itu duduk di sofa putih yang tersedia. Baekhyun membongkar kantong yang dibawa Jehwa dan meletakkan barang-barang itu di atas meja.

“Waahh, banyak sekali, dan kelihatannya sangat lezat.” Tangannya membuka macam-macam kimchi yang bertumpuk di wadah tupperwear, memandanginya dengan napsu.

Jehwa memperhatikan Baekhyun, merasa senang karena makanannya direspon dengan baik oleh Baekhyun. “Ayo cepat makan makanannya. Aku sudah sarapan di rumah jadi oppa sarapan sendiri ya hehehe..”

Jehwa tak ingin mendapatkan resiko memakan makanan yang Baekhyun sediakan, berjaga-jaga dari segala kemungkinan buruk yang bisa saja dialaminya. Sehingga ia harus rela merasa kerepotan karena membawa makanannya sendiri ke apartemen Baekhyun. Sekali lagi, demi keselamatannya.

“Baiklah.” Dijejalkannya makanan itu ke dalam mulutnya. ”Anggaplah ini seperti rumah sendiri, tak perlu sungkan.” Baekhyun memakan makanan Jehwa dengan lahap, sementara Jehwa membongkar kantong lainnya memindahkan camilan ke atas meja dan memasukkan minuman ke dalam kulkas.

Setelah beberapa waktu berlalu, Baekhyun menyelesaikan sarapannya dan kini duduk di samping Jehwa di atas sofa. Baekhyun melirik Jehwa, melihat reaksi yang akan ditunjukkan oleh Jehwa. Ia beringsut sedikit menjauhi Baekhyun yang merapat ke tubuhnya.

Jadi dugaanku memang benar. Baekhyun membatin.

Baekhyun teringat dengan artikel yang dibaca olehnya di halaman internet semalam. Ia mencari tau apa yang sebenarnya terjadi pada Jehwa. Setelah menemukan jawabannya, ia berniat menanyakan semua ini pada Jehwa secara langsung. Otaknya kemudian menyusuri kalimat dalam artikel itu di dalam ingatannya.

Androphobia

Androphobia adalah ketakutan abnormal yang terjadi secara terus menerus terhadap kaum laki-laki. Dalam kebanyakan kasus kondisi ini disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti pernah melihat ibunya dilecehkan secara fisik, verbal atau pernah menjadi korban pemerkosaan. Atau bahkan mengalaminya sendiri. Hal ini akan berkaitan erat dengan rasa takut yang melekat di memori orang tersebut.

Fobia terhadap laki-laki ini bisa memiliki efek buruk terhadap kehidupan pribadi dan profesionalitas kerja seseorang, karena itu sebagian besar penderita androphobia memilih hidup sendiri tanpa melakukan perawatan psikologis. Meskipun orang tersebut bisa hidup normal, tapi mungkin tidak pernah tahu seperti apa sebuah pernikahan.

Hal ini bisa mengganggu karena setiap hari seseorang pasti akan bertemu dengan kaum laki-laki dimanapun orang tersebut berada. Kondisi ini tentu saja akan membuat seseorang tidak bebas melakukan kegiatan sehari-hari atau bekerja untuk mencapai karir yang diinginkannya.

Ada beberapa gejala yang menyertai seorang androphobia jika melihat seorang laki-laki :
1. Rasa takut terhadap laki-laki yang irasional
2. Merasa panik
3. Timbul perasaan seperti diteror
4. Jantung tiba-tiba berdetak cepat
5. Kesulitan bernapas
6. Gemetar
7. Cemas serta sering menghindari hal-hal tertentu yang berhubungan dengan laki-laki.

Berbagai spekulasi terlintas dalam pikiran Baekhyun.

Apakah Jehwa adalah korban pemerkosaan? Tapi sepertinya ia tidak menderita penyakit itu secara parah, buktinya ia masih bisa berinteraksi denganku, walau tak secara fisik. Lalu mengapa ia selalu menghindar sentuhanku. Dan selama aku mengenalnya, ia tak pernah memiliki teman laki-laki. Ketika kutanya apakah ia pernah pacaran sebelumnya, ia menjawab tidak. Saat aku penasaran dengan apa yang dilakukannya di dalam kelas, yang ia ceritakan selalu Yeorin, teman sebangkunya. Ia tidak mengikuti club di sekolah dan selalu di rumah. Apalagi menilik sikapnya seminggu yang lalu saat kecelakaan itu, semakin membuatku curiga bahwa ia benar memiliki penyakit itu.

“..Oppa!!” Bentakan Jehwa sukses membuyarkan lamunan serius Baekhyun.

“Ah.. ya.” Baekhyun gelagapan karena menjawab panggilan Jehwa yang tak didengarnya sejak tadi.

“Kenapa? Oppa melamun?” Jehwa memandangi Baekhyun dengan kesal karena ia tidak diperhatikan kehadirannya.

“Ti..tidak.. aku hanya sedang memikirkan sesuatu.” Baekhyun berniat bertanya pada Jehwa tentang apa dipikirkan olehnya barusan, sebelum Jehwa kembali bicara dan mengganti topik pembicaraan.

“Oppa.. ayo jawab pertanyaanku.”

Baekhyun menautkan kedua alisnya. “Pertanyaanmu?” ucapnya bingung.

“Kau tak mendengar pertanyaanku tadi? Ck! Aigoo..” Jehwa semakin menatap Baekhyun dengan kesal.

“Maafkan aku.. aku tak mendengar, coba kau ulangi sekali lagi.”

“Kita hari ini akan nonton apa? Kau bilang ingin mengajakku menonton di sini.” Jehwa mengucapkan setiap katanya dengan tekanan yang sangat kentara.

Baekhyun berpikir sejenak. Tangannya langsung menyambar kotak berisi kepingan CD koleksinya. “Pilih sendiri saja di sini. Aku akan mengikuti apa yang ingin kau tonton.” Ia menyerahkan kotak itu ke pangkuan Jehwa. Baekhyun kemudian beranjak dari sofa menuju dapur.

“Baiklah.” Jehwa mulai sibuk mengorek isi kotak itu yang berisi CD dengan jumlah yang sangat banyak. Kotak itu berisi film-film lama sampai yang terbaru, kebanyakan adalah film barat dan film Jepang. Setelah beberapa lama Jehwa tak menemukan film yang dianggapnya menarik, akhirnya tangan Jehwa berhenti di sebuah CD yang menarik perhatiannya, terlihat wadahnya telah usang.

“My Past..” Jehwa menggumamkan judul yang tertera di sampul CD. Tak ada cover dan sinopsis yang tertulis di sana, Jehwa mengira ini adalah CD pribadi milik Baekhyun. Ia membuka bagian dalamnya dan tertulis ‘My Brother’ dan ‘My Love’ dibagian permukaan CD. Kata itu menarik perhatian Jehwa dan memutuskan mengambil CD itu. Ia tak menemukan Baekhyun di sampingnya dan melihat ia sedang mengambil beberapa minuman di dalam kulkas yang sebelumnya ditata rapi oleh Jehwa.

Jehwa manyalakan CD player dan memasukkan CD itu ke dalamnya. Baekhyun telah duduk di sampingnya dan meletakkan beberapa minuman di atas meja.

“Film apa yang kau pilih?” tanya Baekhyun penasaran.

“Ini..” Jehwa mengibaskan wadah itu di udara. Baekhyun menyipit dan mengerti apa yang dipegangnya. Wajahnya agak berubah saat memahami apa yang diputar oleh Jehwa. Namun ia kembai merubah wajahnya seperti biasa. Ia hanya mengangguk singkat.

Jehwa mengambil yoghurt di meja tanpa harus Jehwa menerimanya dari tangan Baekhyun. Baekhyun menyadari apa yang Jehwa lakukan.

Mata keduanya kini menatap televisi dan menonton apa yang disuguhkan di dalamnya. Gelegak tawa Jehwa pecah seiring matanya memperhatikan ke depan layar, Baekhyun hanya tersenyum miris sekaligus malu. Kaset itu adalah dokumentasi masa remaja Baekhyun yang sangat lucu. Jehwa tak henti-hentinya tertawa melihat Baekhyun kecil ada di dalam sana sedang didandani oleh ibunya sendiri seperti perempuan. Yang membuat Jehwa semakin terbahak adalah, bahwa Baekhyun sama sekali tak keberatan dibuat cantik dan kelihatan sangat menikmati apa yang dilakukan oleh ibunya itu.

“Oppa..kau..sangat..lucu.. hahahaha..” Jehwa menyempatkan diri mengucapkan kata-kata itu. Sementara Baekhyun mengikuti Jehwa yang tertawa, bukan karena ia melihat dirinya yang konyol di dalam layar, tapi karena Jehwa tertawa dengan lepas dan membuatnya bahagia.

Setelah cuplikan Baekhyun yang didandani itu habis, kini layar menampilkan cuplikan lain.

Jehwa sempat tersentak kaget saat melihat Baekhyun sedang bersama laki-laki lain yang duduk bersebelahan. Jehwa merasa tak asing melihat laki-laki itu, terlebih lagi ketika laki-laki itu tersenyum dan menampilkan lesung pipi yang sangat manis di pipi kanannya. Itu Lay. Saat ia masih kecil.

Jehwa menutupi kekagetannya dengan pura-pura bertanya pada Baekhyun. “Itu siapa oppa?” ia melihat raut wajah Baekhyun yang mulai berubah.

“Itu saudara sepupuku yang berada di Cina.” Jawabnya singkat.

Jehwa mengangguk mengerti, menutupi segala yang ia tahu. “Apakah yang ada di foto itu?” ia menunjuk dinding bertempel pigura foto keluarga yang dulu ia tanyakan pada Baekhyun saat pertama kalinya berkunjung ke apartemen Baekhyun. Baekhyun hanya mengangguk.

Jehwa kembali menatap layar dan mendapati mereka berdua sedang bernyanyi bersama. Baekhyun bermain piano dan Lay bermain gitar. Ada seekor anjing ucu berwarna putih salju bertengger di bawah mereka berdua. Membuat cuplikan itu terihat lebih manis.

“Oppa kau bisa bermain piano?” Jehwa penasaran karena selama ini ia tak pernah melihat Baekhyun memainkan alat musik, begitu juga dengan Lay yang ternyata sangat jago dalam memetikkan gitar.

“Ya begitulah..” jawab Baekhyun malu-malu.

“Kau harus menunjukkan permainanmu suatu saat nanti, oke?”

Baekhyun mendesah. “Tapi aku sudah lupa bagaimana memainkannya, Jehwa.”

“Itu berarti kau harus berusaha dan belajar lagi agar kau bisa menunjukannya untukku.” Jehwa memaksa Baekhyun untuk mengiyakan permintaannya.

“Baiklah, akan kucoba..” akhirnya Baekhyun pasrah dan menuruti permintaan Jehwa.

“Itu anjingmu, oppa?”

“Iya, anjing kami berdua, namanya Kkabom, lucu bukan?” Jehwa mengangguk menyetujui.

Jehwa kembali terlarut pada tontonannya dan melihat Lay yang sangat lihai memainkan gitar, tak terasa wajahnya selalu tersenyum melihat Lay kecil tersenyum dengan bahagia bersama orang biadab seperti Baekhyun, orang yang telah membunuhnya. Perasaan kesal kembali terbesit di dalam hati Jehwa, tapi itu tak membuat Jehwa memudarkan senyumannya karena ia terus menatap Lay dengan penuh cinta.

Sesaat kemudian hatinya merasa sakit, sakit karena cintanya dipisahkan oleh Baekhyun. Cinta di dalam hatinya harus terlarang karena perbuatan Baekhyun. Semua ini adalah kesalahan Baekhyun. Jehwa meredam seluruh kekesalannya di dalam hatinya. Menatap nanar pada layar, menyadari laki-laki yang dicintainya telah berbeda dunia dengannya.

Cuplikan itu berakhir dengan adegan berpelukan antara Baekhyun dengan Lay, Jehwa sangat muak sebenarnya melihat Baekhyun yang tertawa bersama Lay. Jehwa melirik Baekhyun, ingin mengetahui seperti apa responnya melihat adegan itu. Tertnyata rautnya tetap datar seperti tidak pernah terjadi apa-apa, bahkan raut penyesalan tak tertera sedikitpun di wajah mulusnya itu.

Kini layar menampilkan cuplikan ketiga. Sebelum cuplikan itu menampilkan gembarnya. Baekhyun tiba-tiba menyambar remote player dan menjeda cuplikan itu.

“Berjanjilah padaku kau tak akan terkaget saat melihat cuplikan selanjutnya.” Baekhyun menatap Jehwa dengan serius. Jehwa yang bingung karena Baekhyun tiba-tiba bersikap aneh, hanya mengangguk mengerti.

Ada yang aneh saat Jehwa mulai menonton apa yang ada di cuplikan itu. Jehwa sempat tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Itu….” Ucapnya terbata menunjuk layar dan menganga lebar.

“Itu mantan pacarku dulu.” Ujarnya singkat. Jehwa semakin menganga lebar. Akhirnya ia bisa melihat orang yang dibunuh oleh Baekhyun setahun yang lalu, orang yang katanya ia cintai namun tega dibunuh olehnya sendiri.

 Yang membuat Jehwa menganga dengan semakin lebar dan kini menyadari apa yang dimaksud oleh Baekhyun bahwa ia diminta untuk tidak terkaget adalah, wajah perempuan itu yang begitu mirip dengan wajahnya. Tanpa terasa ia menyentuh wajahnya sendiri. Tak percaya bahwa ia akan melihat wajahnya yang lain

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aethelwyne
#1
Chapter 8: Hoho. . Kisah cinta yang tragis dengan akhir yang membahagiakan ^^
aethelwyne
#2
Chapter 2: Omegat, tega kau baekhyun -_-
Kalo hantunya ganteng kek Lay gitu sih gua mau2 aje didatengi. Ehh ? #plakk
delevaprilla #3
Chapter 8: Thanks for subs.. ^^
IINLYN #4
Chapter 2: wah lay jadi hantu,
kalo hantunya kaya dia di datengin tiap malem gak pa pa
IINLYN #5
Chapter 1: Baru pertama kali baca FF baekhyun-nya jadi orang jahat
cit___
#6
Chapter 8: Endingnya bahagia dan sedih :'( huaa T_T
Cassasa #7
Chapter 8: knp endingnya kayak gini? *sroot* nangis sendirian di kamar thor ToT
Cassasa #8
Chapter 7: aciaaa... baekhyun dilanda asmara~ lovelife nya lay sma jaehwa tragis ToT
cit___
#9
Chapter 6: Baekhyun jadi psikopat? Horror..
Jadi makin seru ceritanya. Update soon ya eon
Cassasa #10
Chapter 6: kyaaa... baekhyun psikopat :o lanjut eon.. aku suka suho jdi detektif :3