Part 8

The Choi's Household
Please Subscribe to read the full chapter

Siwon’s Bedroom

Kyuhyun terbangun ketika merasakan sinar mentari yang masuk melalui celah-celah jendela. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya, beradaptasi dengan intensitas cahaya yang masuk. 'Ini.. Ini bukan kamarku. Bukankah, Ini kamar... ', dia terduduk seketika, menyadari dia berada dikamar suaminya, dan memori atas kejadian semalam terputar kembali dibenaknya. Wajahnya merah bak kepiting rebus, mengingat betapa mesra dan intensnya kegiatan bercinta yang ia lakukan bersama suami. 'Bercinta? Tidak! Ini bukan bercinta, ini hanya seks semata. Ya! Hanya seks, karna semua ini hanya kesepakatan belaka', hatinya mendadak sakit memikirkan hal itu, padahal sebelumnya ia sudah memantapkan diri. Apapun yang terjadi, semua ini hanya akting tanpa melibatkan perasaan cinta. Tapi, ia sendiri sedikit menyayangkan, mengingat betapa lembutnya Siwon, ia sedikit berharap ada kata-kata cinta yang diutarakan suaminya. Dia tersenyum miris memikirkan hal itu. Bagaimana mungkin orang yang saling membenci, yang diharuskan untuk berdamai, secara tiba-tiba bisa merasakan dan mengungkapkan cinta.

“Kau sudah bangun?” tanya Siwon sambil menciumi punggung istrinya yang terekspos. Kyuhyun sedikit mendesah, dia masih sensitif atas kejadian semalam. Ciuman Siwon terus merangkak keatas hingga ketengkuknya lalu berhenti di pundaknya. Siwon ikut duduk, sambil memeluk Kyuhyun dari belakang dan menopangkan dagunya dipundak sang istri.

"Apa semalam aku menyakitimu?" tanyanya sambil menciumi pundak itu hingga keleher jenjang istrinya, setelah ia berhasil menyibakkan rambut Kyuhyun kebelakang, menghirup aroma lavender yang menguar sangat kuat dari tubuh Kyuhyun.

"Tidak.." jawab Kyuhyun parau sambil memiringkan kepalanya, mencoba memberi akses lebih pada Siwon.

"Apa kau menyesal?" tanyanya sambil menatap Kyuhyun dengan intens.

Kyuhyun terkikik lalu mengalihkan pandangannya hingga onyx coklatnya bertemu dengan onyx hitam yang sedang memandangnya lekat. Disapukannya jemari lentik itu, untuk menyusuri pipi dan rahang sang suami. "Kenapa kau bertingkah seperti suami yang sangat mencintai istrinya?"

"Apa kau bilang?"

"Kau sangat lembut sekarang, kau bahkan menanyakan keadaanku". Benar, Siwon tidak sadar akan semua yang ia lakukan terhadap Kyuhyun. Hal itu, seakan terjadi begitu saja, seperti air yang mengalir, ia tidak pernah merencanakan semua sikap lembut yang ia lakukan. Lalu, apa yang harus ia jawab? Apakah ia harus berkata 'Entahlah...', karena memang dia sendiri tak tahu kenapa dia bisa bersikap lembut pada Kyuhyun. Tapi, jika ia menjawab pertanyaan istrinya dengan jawaban yang mengindikasikan bahwa ia sendiri kebingungan, mungkin dia akan membuat istrinya tersenyum menang. Tidak! Dia tidak bisa membuat istrinya menertawakannya. Dia tahu, Kyuhyun sedang mengajaknya 'bermain', dan jika kau salah menjawab, kau akan termakan kata-kata yang kau ungkapkan dan kau akan malu.

Siwon tak bisa membiarkan hal itu terjadi, seperti tempo lalu, saat dimana dia tiba-tiba menanyakan 'Bagaimana jika kita saling jatuh cinta?'. Dia seolah menjadi seseorang yang mengharapkan ada rasa cinta yang akan menghinggapi hati mereka. Dia tak bisa membiarkan hal itu terjadi, itu akan membuat harga dirinya sebagai player sejati jatuh, karena terkecoh pertanyaan-pertanyaan menjebak dari wanita yang notabenenya tidak berpengalaman dalam suatu 'hubungan'-Kyuhyun-. "Aku hanya tidak ingin, istriku terluka. Cukup sekali, aku membuatnya trauma". Kali ini, ciumannya merambat ke rahang dan dagu Kyuhyun, membuat Kyuhyun melenguh pelan.

"Mulai sekarang dan seterusnya, akan kubuat kau merasakan kenikmatan dari seks yang kita lakukan, dan akan kubuat kau tak bisa menggantikanku, sebagai 'partner'-mu" ucapnya sambil menekankan kata 'partner', seolah menjelaskan pada Kyuhyun, bahwa hanya dirinya seorang yang bisa memberikan kenikmatan bercinta, tidak dengan pria lain.

"Uh-huh.. Kurasa kau sudah membuktikannya" jawab Kyuhyun sambil mengalungkan kedua lengannya keleher Siwon dan duduk dipangkuan suaminya, dia pun melingkarkan kaki jenjangnya itu kepinggang Siwon, membuat organ intim mereka saling bersentuhan."Semalam, kau sangat-sangat pandai dalam meminimalisir semua rasa sakit yang kualami, dan kukira aku mulai ketagihan" bisiknya seduktif dibibir joker sang suami.

"Jika kau merasa demikian, bukankah tidak masalah jika kita melakukan'nya' lagi?" tanya Siwon dengan tatapan penuh nafsu.

"Menurutmu?" kerlingan nakalpun keluar dari ujung mata Kyuhyun, membuat sang suami tiba-tiba menggendong Kyuhyun yang sudah memeluk Siwon ala koala. Mereka melanjutkan aksi panas semalam, di dalam kamar mandi. Rintihan, desahan, dan geraman kembali terdengar diiringi gemericik air hangat yang memancar dari shower.

"Ah... Siwon..nieehh ssshh..".

Sejujurnya, saat ini ada sebersit rasa tak nyaman dihati mereka, dan mereka sendiri tidak yakin apa yang menjadi alasannya. Apa karena kegiatan bercinta yang mereka lakukan hanya untuk pemuas nafsu belaka? Padahal pada kenyataannya, mereka merasakan semua ini lebih daripada sekedar pemuas nafsu. Tapi, biarlah. Biarlah sebersit perasaan tak nyaman itu mereka lupakan sejenak, biarlah untuk saat ini mereka merasakan kenikmatan bersetubuh dari lawan jenis masing-masing, hingga akhirnya mereka sendiri sadar dan mengucapkan perasaan cinta yang sebenarnya sudah mereka rasakan sejak dulu.

 •♥•☀......☀•♥•

Dining Room

"Kenapa bayi-bayi mommy cemberut, eoh?". Mendengar pertanyaan sang istri, Siwon pun menurunkan koran yang sedari tadi ia baca, lalu mengalihkan pandangannya kearah sikembar yang memasang tampang yang ditekuk.

"Apa kalian ingin mainan baru?" tanya Siwon. Mereka pun mendelik, membuat orang dewasa yang ada disana tiba-tiba menatap ngeri kearah anak-anaknya.

"Minho cama Cuho, gak butuh mainan!" gerutu Minho sambil mem-pout-kan bibirnya.

'Aigo.. Lucunya bayi-bayiku' pekik Kyu dalam hati, karena tidak tahan melihat tampang cemberut MinSu yang menggemaskan. "Lalu, kalian ingin apa?" tanya Kyu.

"Minho cama Cuho cuma ingin mommy cama daddy ga belantem telus" tutur Minho sambil mulai menunduk.

"Memangnya kapan kami bertengkar?" tanya Siwon keheranan, seingatnya kemarin hingga pagi ini, dia dan sang istri tidak beradu mulut, walaupun berada dijarak kurang dari 1 meter.

"Jangan bohong!" tukas Minho sambil menatap ayahnya dengan mata menantang. "Kemalin malam mommy teliak-teliak di kamal daddy. Pasti, daddy pukul mommy, iya kan?!".

Seketika itu juga, wajah Kyuhyun memerah dan tawa Siwon meledak, membuat Baby MinSu sedikit keheranan. Rupanya sikembar salah mengartikan desahan yang diteriakkan ibunya. "Cuho campai nangis telus" tutur Minho sendu, sambil menunjuk adiknya yang sedari tadi menunduk dan tak ikut angkat suara seperti kakaknya.

Kyuhyun pun berjalan kearah kursi yang diduduki Suho, dibawanya sang anak kedalam gendongannya, lalu didongakkannya wajah Suho hingga menatap Kyuhyun. "Aigo.. Bayi mommy nangis, eoh?" tanyanya sambil menciumi kelopak mata Suho yang sembab. "Maafkan mommy ya, mommy tidak akan berteriak lagi".

"Kau yakin?" goda Siwon sambil tersenyum jahil. Hal ini, membuatnya dihadiahi death glare oleh sang istri. Sebenarnya, ingin sekali Siwon menggodanya habis-habisan, karena kapan lagi, istrinya itu dibuat diam-mati kutu-seperti ini. Tapi, dia tak bisa melakukan itu sekarang, karena ada tatapan yang menuntut-meminta jawaban-dari si kecil Minho. Lihat saja, saat ini Baby Min, menatap ayahnya dengan tatapan menyelidik, sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Daddy dan mommy tidak bertengkar, kami hanya sedang.... Hmm... Sedang... Sedang bermain! Ya, kami sedang bermain" jawab Siwon sedikit heran dengan jawaban konyolnya.

"Main.. Main apa?" tanya Minho dengan mata membulat sempurna. Siwon kelabakan, dia tak tahu harus menjawab apa. Diliriknya sang istri, untuk meminta bantuan, tapi sayang nampaknya Kyuhyun tak ingin membantunya, Kyu pun hanya mengendikkan bahu lalu menciumi pucuk kepala Suho sambil mengusap punggung sang anak.

"Daddy! Jawab!" tuntut Minho, karena sang ayah sedari tadi hanya diam seperti orang yang kebingungan.

"Eum.. Ini.. Permainan dewasa, Minho-ah. Kau tidak akan mengerti jika daddy menjelaskannya sekarang. Kau sendiri akan merasakannya jika sudah besar nanti" tutur Siwon menjawab serasional mungkin.

"Apa Minho cama Cuho bica melakukannya belcama, jika cudah becal nanti?"

"Mwo?! Ti-tidak bisa. Kalian bersaudara. Kalian tidak bisa melakukannya. Kau harus melakukannya dengan orang lain".

"Otthe! Kalau gitu, gimana kalau nanti Minho ‘mainnya’ sama Yuri achumma?" tanya Minho, yang antusias dalam mencari pasangan ‘mainnya’. Yang penting orang lain, yang bukan sekeluarga, 'kan? Maka dari itu, ia memilih pengasuhnya yang dirasa menjadi orang yang selalu ada didekatnya.

"Aish.. Jangan! Dia terlalu tua, kau bisa mencari yang seumur denganmu" jawab sang ayah tak kalah antusias. Siwon tak rela, jika anaknya melakukan 'itu' dengan pengasuhnya yang sudah berumur.

"Ceumul? Kalau Taeminnie bagaimana?" tanya Minho penuh harap, semoga jawabannya kali ini diberi persetujuan sang ayah.

"Nah, itu baru pilihan yang bagus. Daddy setuju. Lakukanlah dengan Taemin-ah, jika kalian sudah dewasa, arra?"

"Allaceo.." tuturnya lega, karena akhirnya sang ayah menyetujui jawabannya. Dia pun kembali berkutat dengan sarapannya, seolah melupakan inti pembicaraan ini. Seharusnya, ia menanyakan permainan apa yang sebenarnya dilakukan orang tuanya, bukan menentukan siapa partner yang akan ia ajak ‘bermain’ nanti. Maklumlah, dia masih polos, masih balita.

"Mommy..". Kali ini, sibungsu yang bercicit, membuat ayah dan ibunya was-was. Apalagi yang akan ditanyakan salah satu balita kembar ini?

"Kalau hyungie cama Taeminnie, nanti Cuho cama ciapa?" tanyanya dengan mata does-nya yang sedikit berkaca-kaca, membuat Kyu sulit untuk mengabaikan pertanyaan itu. Kyu melirik Siwon, berharap meminta bantuannya. Namun sayang, Siwon berniat untuk membalas dendam, sang suami meng-copy tindak tanduknya tadi. Dia hanya mengendikkan bahu sebagai responnya. Aish... Kyuhyun bingung, karena tidak tahu siapa saja teman dekat Suho. Dia tidak tahu nama-nama teman sikembar selain Taemin dan Changmin. Setahu dia, Taemin itu yeoja cilik yang menjadi teman sekelas sikembar, jadi tidak masalah jika Minho memilihnya, sisanya adalah Changmin si bocah evil pencinta makanan. Mana mungkin Suho harus 'melakukannya' dengan Changmin. Mereka sama-sama namja. Lantas harus siapa? Siapa... (Ceritanyakan, ni FF Genderswitch kkk~)

"Tuan-Nyonya". Hahhh... Untunglah ada Jessica yang menginterupsi pembicaraan ini, membuat Kyu bernapas lega, karena ia belum memiliki jawaban atas pertanyaan yang terkesan menuntut dari sibungsu. "Ini undangan dari tuan dan nyonya Cho, mengenai acara ulang tahun pernikahan mereka”. Diberikannya undangan itu kearah Siwon. "Mereka juga bilang, pesta kali ini, diadakan juga untuk memperingati kesembuhan dari tuan muda Minho, sebagai cucu kesayangan mereka".

Kyuhyun tersenyum mencemooh mendengar kata 'cucu kesayangan', dia tahu ibu tirinya hanya berpura-pura berkata jika Minho adalah cucu kesayangannya demi mencari muka dihadapan besan dan menantunya. Mungkin, hanya tuan Cho yang menganggap Minho dan Suho sebagai cucunya.

"Kapan acaranya?" tanya Kyu.

"Malam ini, pukul 7" jawab Siwon setelah dia membuka surat undangan itu.

"Baiklah. Saatnya fitting baju".

  •♥•☀......☀•♥•

Versace Boutique

"Wow.. Lihatlah tubuhmu, kau tetap langsing. Orang-orang tidak akan menyangka, jika kau adalah ibu dari dua orang anak. posturmu seperti model papan atas" puji Heechul saat melihat sang sahabat mematut diri didepan cermin, dengan long dress Atelier Versace berwarna cream yang ia kenakan. Kyuhyun sendiri hanya tersenyum bangga, melihat keindahan tubuhnya. Ya, Kyuhyun sangat menjaga postur idealnya, dia rela melakukan diet ketat demi kembali langsing pasca melahirkan sikembar.

Saat ini, mereka berdua sedang memilih gaun pesta yang akan digunakan Kyuhyun. Sebenarnya, Kyu ingin mengajak suami dan anak-anaknya, tapi mereka sibuk. Siwon sibuk di kantor, Baby Su sibuk di sekolah, dan Baby Min sibuk dengan istirahat totalnya di rumah. Alhasil, dia hanya mengajak salah satu sahabatnya yang mempunyai waktu senggang, yaitu Heechul, yeoja satu ini sedang cuti pekerjaan karena tengah mengandung. Sedangkan kedua temannya yang lain sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Jaejoong yang sibuk dengan kantor konsultan keuangannya dan Jiyoung sibuk dengan peragaan busana yang dilakukan di Toronto.

"Aku ambil yang ini", tutur Kyu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yoenie #1
Chapter 1: Akhirnya bs nostalgia lg .....
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 15: T O P B G T pokoknya....
Andrew-203 #3
Keren ceritanya,......
pasyakyute #4
Kangen wonkyu couple...kangen baca ff wonkyu lagi...ceritanya seru udah baca berapa kali ga bosen2
Navydark
#5
Chapter 15: An Evil dad with an evil mom and anevil hyung and an evil dongsaeng, resulting an evil happy familyyyy
reynita88 #6
Chapter 6: ommo... (⊙o⊙)
this's sweet chapt
kyaaaa ↖(^▽^)↗
reynita88 #7
Chapter 1: OMG /(╯3╰)\ si kyu jadi emak emak sosialita (^O^)
clara23 #8
Chapter 2: Astaaaa wonkyuuuu, keterlaluan..sini anak2 ikut kak aja haahhahah
clara23 #9
Chapter 1: Hahahaha bocil2 nieh ada aja ulahnya..
WonKyuJjang #10
Chapter 9: Kwkwkkw lucu bgt si kyueomma :v
Cemburu uhuk2 :v wkkw
Sikibum ulernelingker nyebelin :v /maapbumie--"