"Kau dimana?"

"A-aku di basement kantor. Sebentar lagi aku sampai di rumah", ucap Siwon. Kentara sekali bahwa ia merasa sedikit ketakutan mendengar suara kesal sang istri dari sambungan telepon.

"Kau tahu 'kan apa yang akan terjadi, jika kau tiba dirumah lebih dari jam 8?", tanya Kyu yang lebih terdengar seperti ancaman.

"hahaha.. Iya aku tahu, baby. Kau tak akan mengijinkanku masuk dan aku akan menikmati malam natal di luar. Aku tak ingin hal itu terjadi", ucap Siwon sungguh-sungguh.

"Baguslah, jika kau mengerti. Ingat kau hanya punya waktu 20 menit untuk sampai di rumah. Jangan lupa pakai kostum yang sudah kusimpan di bagasi mobilmu, arratji?"

"Arra.. Arra.. "

Tut.. Tut.. Tut..

'Aish.. Dia tidak ada manis-manisnya jika sudah mengamuk seperti ini', rutuk Siwon.

.

.

Siwon POV

Aku berdiri didepan pintu rumah. Kulirik jam tanganku. 20.05 KST. Sialan aku telat 5 menit. Semoga moodnya sedang baik dan dia memaafkanku. Ayolah, dia harus memaafkanku. Aku sudah menuruti keinginannya. Aku pulang ke rumah secepat mungkin. Aku bahkan melanggar beberapa peraturan lalu lintas tadi. Sekarang, sesuai keinginannya aku memakai kostum sinterklas.

Aishh.. Memangnya ini pesta kostum. Untungnya dia tak memberiku aksesoris wig keriting, janggut putih dan buntalan besar untuk membuat perutku membuncit. Jika tidak mungkin penampilanku sekarang akan berubah seperti sinterklas gadungan yang ada di mall-mall.

! Lama sekali, kenapa dia belum membuka pintunya. Aishh.. Apa ia sudah tak memiliki rasa kasihan?? Aku kedinginan, tubuhku lelah karena terlalu banyak pekerjaan, kau bayangkan saja mengelola dua perusahaan sekaligus bukan pekerjaan yang mudah, bukan? Sekarang, disaat keletihan mendera tubuhku ini, aku diharuskan untuk membawa karung dengan berbagai kado untuk si kembar didalamnya. Kenapa dia harus menyiksaku seperti ini, bukankah akan lebih praktis jika kadonya disimpan di bawah pohon natal.

Cklek

"Kau telat!", marahnya. Ya, aku tahu aku telat dan ini semua gara-gara dirimu. Jika saja kau tak menyuruhku untuk menggunakan kostum yang bodoh ini mungkin aku bisa tepat waktu. Ingin sekali aku berkata seperti itu kepadanya, tapi tidak.. itu terlalu beresiko. Aku masih waras, aku tidak ingin diusir olehnya. Malam natal > diusir dari rumah > sendirian.. Hahahahaha bukankah itu akan menjadi pengalaman yang menyedihkan?

"Hanya 5 menit, Baby"

"Koreksi. 7 menit", ucapnya ketus sambil melirik jam dinding lalu ia berlalu, meninggalkanku mematung di depan pintu.

Kalian tahu, kenapa aku mematung, diam tak bergerak, dan kupikir aku juga tak bernafas. Itu.. Itu.. Itu karena kaki jenjangnya yang terekspos begitu ramping, mulus, seputih susu. Benar-benar seksi. Ia memakai kostum sinterklas, sama sepertiku bedanya, kostumnya ini adalah sebuah mini dress ketat berwarna merah, yang membentuk setiap inci lekuk tubuhnya. Baby~, bersiaplah untuk kuterkam malam ini hehehehehe..

"Kau hanya akan diam saja disana sambil tersenyum seperti orang bodoh, atau ikut aku masuk sebelum pintunya kukunci", ucapnya saat berbalik ke belakang karena tak terlihat tanda-tanda bahwa aku mengekor dibelakangnya. Aku pun terkekeh sambil menggaruk tengkukku yang tak gatal, lalu berjalan membuntutinya. Such a y wifu..

"Daddy... Daddy... "

"Yeayy.. Yeayy.. Cinterklas datang.. Yeayy.. Yeayy.. Yeayy"

Sorak sorai gembira dari kedua jagoanku terdengar. Mereka berlalu lalu memeluk kedua kakiku. Kusimpan karung yang kubawa, lalu aku memeluk Minho dan Suho dengan erat membuat mereka terkikik. Terang saja, kupeluk mereka dengan erat, mereka terlalu menggemaskan. Mereka menggunakan kostum rusa dengan hidung berwarna merah.

"Rudolf si rusa, tak akan mendapatkan kado natal. Karena ia hanya mengantar sinterklas untuk memberikan kado natal kepada anak-anak", jelasku yang langsung membuat mereka merenggut lalu melepaskan pelukanku. Aigoo.. Lucunya bibir yang mengerucut itu, mirip BabyKyu.

"Daddy nyebelin", koor si kembar sambil melipat tangan di dada, membuatku mengecupi kedua bibir anakku.

"Ugh.. Jangan cium-cium", berontak Suho.

" Daddy boleh cium-cium, kalo daddy ngacih kado natal Minho cama Cuho", tawar Minho. Uh-huh masih kecil, tapi pandai bernegosiasi. Anak pintar..

Siwon POV End

"Daddy kalian akan memberikan semua kado natal yang ia bawa setelah makan malam. Kajja kita ke ruang makan", ajak Kyu kepada MinSu, sambil mengulurkan kedua tangannya, membuat si kembar meraih uluran sang umma.

"Kau yang memasak?", tanya Siwon tak percaya, kentara sekali bahwa ia khawatir dan takut.

"Tidak.. Tadi aku terlalu sibuk di salon. Aku kehabisan waktu sehingga aku menyuruh para pelayan untuk memasak", jawabnya takut-takut, ia berharap suaminya tidak marah dan kecewa karena ia lebih memilih untuk merawat diri di salon seharian penuh daripada menyiapkan panganan untuk malam natal ini.

"Tentu tak masalah. Itu pilihan yang tepat. Lebih baik kau mempercantik diri. Aku akan sangat-sangat senang jika istriku yang cantik terlihat lebih cantik". Oh well~padahal dia hanya tidak ingin Kyu membuat dapur bersih mereka hancur seperti korban gempa dan tentunya ia tak ingin mencicipi masakan istrinya yang penuh sensasi. Dalam satu masakan yang dibuat Kyu, Siwon bisa merasakan berbagai macam rasa yang saling tidak sinkron. Ia jadi ingat, beberapa minggu yang lalu, saat sang istri menyuruhnya mencicipi sebuah sup. Hal itu merupakan sebuah siksaan berat baginya, karena harus mencicipi masakan yang *uhuk* tidak enak *uhuk* hingga habis. Ia terlalu tak tega dan takut jika ia berkata ia tak bisa memakan masakan sang istri. Ia tak ingin membuat Kyu sedih dan marah, karena telah menyia-nyiakan masakan pertama yang dibuat Kyu. Ya, sebelumnya istrinya ini tak pernah menginjakkan kaki di dapur.

.

.

Acara makan malam pun berlangsung dengan sempurna, canda tawa terdengar di ruang makan keluarga Choi, tentu saja itu karena si kembar yang imut ini tak henti-hentinya berulah. Terkadang Minho dibuat malu karena ketahuan mengompol di kasur, dia diolok-olok oleh umma dan appanya, sedangkan adiknya hanya terkikik melihat muka cemberut sang kakak. Hahahaha, kakaknya yang sok jago, ternyata mengompol dikasur, ini bisa jadi bahan ejekkan jika kakaknya bertindak semena-mena padanya, batin Suho sambil menyeringai. Well~ walaupun dia terkenal paling polos diantara seluruh anggota keluarga, tapi ia tetap memiliki jiwa evil kkkk~ Jadi, jangan tertipu dengan keimutan dan kepolosannya, otthe?

Memang Minho yang sekarang dinilai lebih baik daripada Minho yang dulu, tapi hobi membully adiknya yang cengeng ini tak bisa dia hentikan. Baginya, Suho terlihat lucu jika menangis dengan hidung memerah, bibir menganga, dan air mata yang mengaliri kedua pipi chubbynya. Tapi, walaupun demikian dia tetap tak rela jika teman-temannya ikut membully Suho, untuk itu dia bertindak sebagai pelindung bagi Suho. Menurut Minho, orang yang boleh menggoda adiknya hanyalah dirinya sendiri. Huahahahha satu lagi keevilan yang dimiliki bocah cilik dari keluarga Choi. Tentunya, jangan salahkan kedua anak balita yang memiliki keevilan tingkat akut ini, karena sifat evil yang dimiliki mereka itu diturunkan dari kedua orang tua mereka.

Perbincangan yang diselingi dengan suara tawa itu berlangsung lama. Tuan dan Nyonya choi a.k.a Siwon dan Kyuhyun tak henti-hentinya berskinship ria. Seolah skinship adalah segalanya bagi mereka. Jika mereka tak bisa menyentuh satu sama lain, mereka seperti berada di padang pasir yang tak menemuka