Part 12

The Choi's Household
Please Subscribe to read the full chapter

Seoul Disneyland

Siwon POV

“MOMMMMMMMMMMMMMMMYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY”

Deg

Anak-anak.. Apakah itu suara mereka? Kenapa mereka berteriak? Aku menghentikan pergerakan langkah, saat kudengar teriakan dari kedua anakku, yang memanggil mommy-nya. Sungguh, aku merasa tak enak hati. Kubalikkan tubuh, hingga aku mendapati, beberapa meter dari tempatku berdiri, aku bisa melihat sebuah kerumunan di jalanan taman bermain ini. Perasaan was-was mulai mendera. Aku melangkahkan kakiku menuju kerumunan itu dan tanpa kusadari dalam setiap langkah yang kulakukan, aku tengah berdoa, berdoa agar sesuatu yang buruk tak menimpa keluargaku.

Aku semakin dekat menuju kerumunan itu, dan aku merasa detak jantungku berdebar semakin cepat. Kurasakan keringat dingin mulai mengucur dari dahiku. Saat ini, aku merasa adrenalinku terpacu sangat kuat. Dengan tangan yang gemetar aku mencoba untuk menggeser beberapa orang yang ada di kerumunan ini, hingga tubuhku bisa menerobos kerumunan, dan disinilah aku sekarang. Aku serasa terhempas dari tebing yang tinggi, saat aku mendapati tubuh tergeletak istriku  yang tak sadarkan diri, dengan wajah sepucat mayat, dan darah yang bersimbah dari bagian bawah tubuhnya. Juga kedua anakku yang duduk disamping tubuh istriku dengan tangisan yang meraung-raung.

“Kyu...”, bisikku sambil mulai mendudukan diri dan membawa tubuh istriku kedalam pelukan.

Siwon POV End

"Daddy, mommy kenapa? Daddy..... Huweeeeeeeeeee", tangis MinSu.

"Tolong panggilkan ambulans! Aku mohon tolong ISTRIKU", teriak Siwon histeris sambil mulai menitikkan likuid kristal dari matanya.

¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸

Seoul International Hospital

Betapa pucatnya, wajah Siwon saat ia keluar dari ruangan dokter yang menangani Kyuhyun. Sambil berjalan dengan langkah gontai ke ruang rawat inap istrinya, pikirannya melayang ke percakapan yang ia lakukan dengan Dokter Byun, seorang yeoja paruh baya yang menjabat sebagai dokter kandungan.

FLASHBACK

"Istri anda mengalami keguguran, di umur kandungannya yang telah menginjak usia 2 bulan", wajah Siwon pucat pasi mendengar hal itu. "Banyak yang menjadi alasan atas keguguran yang terjadi yaitu karena sering merokok, meminum-minuman keras, terlalu letih, stres, dan terjatuh dari tempat yang tinggi sehingga mengalami benturan yang keras di sekitar area perut. Itu semua merupakan alasan-alasan yang menyebabkan istri anda keguguran". Siwon tak menyangka jika Kyu kembali merokok, memang dulu sewaktu hubungan pernikahan mereka belum terjalin dengan harmonis, Siwon sering mendapati bahwa istrinya itu seorang perokok. Tapi, seingatnya ketika Kyu berikrar untuk menjadi umma yang baik bagi si kembar, Siwon tak pernah melihat kebiasaan merokok sang istri. Jika ditanya soal minuman, Kyu memang penyuka minuman beralkohol, tapi hanya minuman yang eksklusif yaitu wine. Siwon tak menyangka jika istrinya akan berubah ke sosok Kyuhyun yang dulu. Apa itu semua Kyu lakukan, karena ia mengalami stres, atas pertengkaran yang ia dan Kyu alami. "Tapi..", suara dokter Byun, mengembalikan fokus Siwon dalam percakapan ini, "..dibalik semua hal itu, aku menemukan alasan lain yang lebih kuat. Aku menemukan adanya kandungan zat isocarboxazid di dalam darah istri anda. Zat isocarboxazid merupakan senyawa yang dapat ditemukan pada obat-obat anti depresi jenis Monamine Oxidase Inhibitors (MAOIs). Obat-obat tersebut, tak dapat dimiliki atau dibeli dari supermarket atau minimarket terdekat. Obat tersebut, bisa didapat jika kita memiliki resep dokter.  Herannya, kenapa masih ada dokter yang memberikan resep obat anti depresi jenis MAOIs yang sudah tak banyak dipakai di dunia kedokteran", Siwon tampak bingung mendengar penuturan dokter Byun. "Maksudku, istri anda mengkonsumsi obat depresi yang diberikan oleh seorang dokter, bahkan dikalangan dunia kedokteran obat ini sudah banyak ditinggalkan, karena efek sampingnya yang terlalu beresiko. Belum lagi, aku juga tak tahu, apa alasan dokter itu untuk memberikan obat depresi dengan dosis tinggi kepada seorang wanita yang hamil. Apakah ia memang tidak tahu, bahwa istri anda sedang hamil, atau ada indikasi lain yang membuatnya memberikan resep obat depresi kepada istri anda".

"Indikasi lain? Apa maksud dokter, ia sengaja memberikan obat depresi kepada istriku, padahal ia tahu bahwa istriku sedang hamil?", dokter Byun mengangguk, lalu ia menghembuskan nafas sebelum kembali berbicara,"Aku merasa heran jika seorang dokter tidak dapat mendeteksi sebuah kehamilan, kecuali jika dia seseorang yang baru pertama kali melakukan praktik, wajar jika dia melakukan sebuah kekeliruan".

"Apa istriku tidak menyadari kehamilan ini?"

"Sepertinya iya. Jika, ia mengetahuinya ia akan berhenti mengkonsumsi obat anti depresi. Kecuali, jika istri anda memang sengaja untuk menggugurkan kandungannya", hati Siwon mencelos mendengar perkataan dokter Byun. Apa Kyuhyun sebegitu tak menginginkan bayi Siwon yang tengah ia kandung, hingga ia rela menggugurkan bayi itu, dengan mengkonsumsi obat depresi.

"Tapi jika istri anda ingin mengaborsi kandungannya, kurasa istri anda bisa memilih cara yang lebih aman bagi dirinya, bukan dengan mengkonsumsi obat depresi berdosis tinggi secara terus menerus, hal ini bisa merusak organ dan seluruh jaringan tubuhnya, termasuk merusak rahimnya sendiri. Istri anda tak mungkin berniat untuk merusak rahimnya sendiri, 'kan? Bagi kami, rahim adalah segalanya. Tanpa rahim kami tak bisa memberikan keturunan bagi suami",ucap dokter yeoja ini.

Penuturan dokter Byun membuat Siwon tersadar, jika Kyuhyun tak mungkin berniat untuk mengaborsi kandungannya. Maka dari itu, ia yakin jika keguguran yang dialami istrinya merupakan hasil dari ulah seorang dokter laknat yang telah memberikan obat depresi secara sengaja kepada Kyu. Satu-satunya dokter yang patut dicurigai untuk menjadi pelaku atas kejadian ini adalah Dokter Oh, dokter pribadi keluarga Choi. Ia tahu, istrinya itu paling anti mengunjungi rumah sakit, lebih baik istrinya mengandalkan jasa dokter pribadi yang bisa ditelepon kapanpun juga dan ditemui tanpa harus pergi meninggalkan mansion. Tapi, apa yang menjadi alasan dokter tua itu untuk mencelakakan istrinya, apa dokter Oh memiliki dendam pada keluarganya?

FLASHBACK END

"Yeoboseoyo, Donghae-ah", ucap Siwon di sebuah sambungan telepon, saat ia berbicara dengan pengacaranya.

"....."

"Aku butuh bantuanmu, untuk melaporkan seseorang ke kantor polisi"

¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸

Sesampainya Siwon di depan ruang rawat inap Kyu, dia melihat si kembar yang duduk di salah satu kursi tunggu yang di tempatkan disana. Siwon menghampiri si kembar dan bisa ia lihat wajah si kembar yang dibanjiri oleh air mata.

"Hei, kenapa kalian tidak menunggu mommy didalam?", tanya Siwon setelah ia duduk berjongkok dihadapan si kembar.

"Cuho dan hyungie takut, kalau mommy tidak bica bangun lagi, mommy dali tadi tidul telus hiks..hiks..", ucap Suho yang sedang menopangkan kepalanya di pundak sang kakak sambil berlinang air mata. Sedangkan, Minho hanya melihat lurus ke depan tanpa menggubris pertanyaan sang appa. Terlihat jelas, sorot kebencian dimatanya. Mungkin, Minho masih marah dengan perlakuan sang appa terhadap ummanya.

"Mommy kalian hanya tertidur sebentar, karena ia masih berada dibawah efek obat bius", ucap Siwon mulai menjelaskan semudah mungkin, agar dimengerti si kembar. Tadi, Kyuhyun menjalani operasi kuret, untuk membersihkan rahimnya dari sisa-sisa janin yang masih menempel, dan pengaruh obat bius dari operasi tersebut, masih belum hilang, untuk itulah Kyuhyun belum sadarkan diri. "Suho-ah, bisakah kau temani mommy didalam. Kau tidak ingin mommy bersedih, karena tidak ada satu orang pun yang menemaninya saat ia sadarkan diri, bukan?", Suho pun mengangguk lalu dengan bantuan Siwon, ia bangkit dari tempat duduknya, ia segera berlari kecil lalu membuka pintu kamar Kyu, dan ia pun menghilang dari pandangan appa dan hyungnya.

"Hei", ucap Siwon sambil mendekatkan posisi duduknya dengan Minho, hingga ia berjongkok tepat didepan anak sulungnya. Dielusnya surai ikal Minho, tapi anak itu memalingkan wajah, seolah tak rela di sentuh oleh Siwon. Hati Siwon sakit, mendapatkan perlakuan tak bersahabat dari anaknya sendiri.

"Daddy tahu, kau pasti sangat marah pada daddy. Maafkan daddy.. Daddy tak bermaksud meninggalkan kalian. Daddy janji, ini terakhir kalinya daddy pergi. Daddy tak akan meninggalkan kalian lagi", ucap Siwon tulus tapi Minho seolah tak mendengarkan ketulusannya itu. Minho malah sibuk menunduk, memperhatikan kedua tangannya yang terkepal dipangkuannya.

"Minho", ucap Siwon sambil mencoba mengangkat dagu Minho, tapi sebelum itu terjadi Minho malah menepis tangan Siwon, lalu dengan tangan kecilnya, ia memukul-mukul wajah sang appa.

"Daddy jahat! Daddy monstel! Gala-gala daddy, mommy nangis telus! Gala-gala daddy, mommy gak pelnah kelual kamal! Gala-gala daddy, mommy beldalah! Cekalang mommy tidul telus, gala-gala daddy! Daddy jahat! Jahat! Huweeeeeeeeeeeeeee", tangis Minho pun pecah, membuat kegaduhan dilorong rumah sakit yang sepi ini. Dengan segera Siwon mendekap sang anak, mencoba meredam suara tangis yang membahana, dia tak ingin dimarahi suster karena kegaduhan dari tangisan anaknya.

"Ssshh uljima, baby.. Uljima.. Maafkan daddy, ne?", ucap Siwon sambil mulai menggendong Minho yang tak berhenti berontak, lalu ia pun tak henti-hentinya berucap kata maaf sambil mengelus-elus surai dan punggung Minho. Beruntungnya ia, karena tangisan Minho mulai mereda dan hanya isakkan-isakkan kecil yang terdengar dari bibir imut anaknya ini. Minho juga telah berhenti memberontak, ia malah merelakan diri digendong sang appa sambil mengalungkan kedua lengannya ke leher Siwon. Minho rindu momen seperti ini, momen saat appanya memanjakannya, mengelusnya, mendekapnya dengan erat. Maka dari itu, Minho mengesampingkan dulu seluruh amarahnya pada sang appa, demi menikmati momen berharga ini.

Siwon sedikit shock, anaknya berani menamparnya berkali-kali, tapi dibalik semua itu, ia lebih kaget saat ia tahu, bahwa ternyata Kyuhyun sering menangis karenanya, sampai-sampai Kyuhyun mengurung diri di kamar. Siwon tak menyangka, istrinya akan seterpukul ini pasca pertengkaran mereka satu bulan yang lalu.

"Daddy, mommy bangun", teriak Suho sambil menyembulkan kepalanya dari pintu kamar inap Kyuhyun.

Wajah SiMin pun berbinar mendengar penuturan itu, mereka segera bergegas masuk kedalam kamar Kyu.

¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸

Kyuhyun’s Ward

“Baby..”, ucap Siwon setelah ia menurunkan Minho dari dekapannya. Siwon segera berjalan kearah ranjang Kyu, lalu didekatkannya wajahnya ke wajah Kyu untuk memberikan kecupan disetiap lekuk wajah istrinya.  Kyu menangkup kedua pipi suaminya, hingga mata mereka bertemu. Tanpa ada sepatah kata pun mereka saling memandang dengan lekat, hanya senyuman yang menghiasi wajah mereka.

“Mianhae”, bisik Siwon di bibir Kyu sambil mulai memberi kecupan di bibir istrinya, dan kecupan ini pun berlanjut menjadi sebuah ciuman yang lembut, panjang, dan basah. Tak ada kesan terburu-buru, mereka melakukan ciuman ini dengan ritme yang lambat, dan tak ada kesan nafsu, mereka melakukan ciuman ini seolah melepas rindu yang tak dapat mereka bendung. Mereka merasa ciuman ini adalah ciuman pertama yang bisa menyampaikan rasa cinta yang tak pernah bisa mereka ungkapkan secara lisan. Melalui ciuman ini, mereka sadar bahwa mereka saling membutuhkan, mereka sadar bahwa ikatan hubungan yang telah mereka jalin berdasarkan kesepakatan belaka telah berubah menjadi sesuatu  yang nyata, sesuatu yang membuat mereka semakin erat, hingga mereka akan lebih memilih mati, jika perpisahan terjadi  diantara mereka, daripada harus mengalami rasa sakit hati yang amat sangat.

Ciuman yang intens ini pun, tak luput dari pandangan dua balita kembar yang tengah mengintip dari balik kedua telapak tangannya dengan jari-jari yang merenggang  didepan mata,  juga senyuman yang menghiasi wajah imut mereka. Akhirnya, seluruh air mata yang telah mereka keluarkan, terbayar sudah dengan adanya momen membahagiakan yang dilakukan umma dan appa mereka.

¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸

Kyu menyodorkan apel yang telah ia kupas dan ia potong ke depan mulut Siwon yang terbuka. Siwon pun memakan potongan apel itu dengan lahap.

Seharusnya, ia yang menyuapkan apel-apel itu ke mulut istrinya, tapi karena ia ingin bermanja-manja dengan sang istri ia pun berubah menjadi egois bak bocah 5 tahun. Saat itu, Siwon tiba-tiba menyodorkan sebuah apel dan pisau kepada istrinya, mengerti hal itu, Kyu pun hanya tertawa lalu mulai menuruti keinginan Siwon. Ini semua ia lakukan, karena Siwon kesal, sedari tadi si kembar memonopoli ibunya dan mereka bermanja-manja dengan Kyu, membuat Siwon iri dan hanya bisa menggigit jari. Memangnya, hanya anak kecil yang ingin dimanja? Dia juga menginginkannya.

Potongan apel tadi merupakan potongan terakhir, dan sekarang tangan halus istrinya itu sudah tak memegang satu bendapun. Siwon segera meraih kedua tangan Kyu, lalu memberi kecupan di seluruh permukaan tangan Kyuhyun sambil berujar kata maaf.

Jengah dengan kata maaf yang terus menerus diucapkan Siwon, Kyu pun menarik tangannya dari genggaman tangan Siwon dengan paksa, lalu mendaratkan kedua tangannya di pipi Siwon untuk mencubit pipi suaminya dengan keras, "Aw-Aw.. Appo...", ringis Siwon.

"Berhentilah mengatakan kata maaf, maka aku berjanji untuk melepaskan cubitan ini", ancam Kyu, Siwon pun mengangguk sambil melancarkan jurus puppy eyes attack, andalan si kembar. Alih-alih dilepaskan, Kyu malah semakin mencubitnya dengan keras, membuat Siwon berteriak kesakitan. "Jangan memperlihatkan tampang aegyo-mu. Kau tidak pantas. Memangnya kau seumur dengan anak-anak kita?!", bohong Kyu padahal dia tidak tahan untuk menerkam Siwon. Suaminya yang terkenal stoic, sekarang terlihat menggemaskan, aish...

Siwon pun mengangguk lalu mengerucutkan bibir, sambil mengusap-usap kedua pipinya yang merah dan bengkak.

Merasa bersalah, Kyu pun mengecup kedua pipi Siwon, lalu menangkupnya dan mengusap-usapnya dengan kedua ibu jarinya. Didekatkannya wajahnya dengan wajah Siwon hingga hanya berjarak beberapa senti saja, "Berhentilah meminta maaf, seolah-olah hanya kau pihak yang bersalah. Bagiku, aku juga bersalah. Kita sama-sama berego tinggi", Kyuhyun pun tersenyum mengingat pertengkaran yang terjadi antara suaminya dan ia.

“Bayi kita, bagaimana dengan bayi kita? Apa kau merasa sedih?”, tanya Siwon atas keguguran yang dialami istrinya.

“Bagaimana denganmu, apa kau merasa sedih?”, tanya Kyu balik.

“Tentu saja, aku merasa sedih, aku merasa gagal menjadi seorang suami dan orang tua, seharusnya aku mampu menjaga istri dan anak-anakku, tapi lihat apa yang terjadi sekarang, aku gagal! Menjaga sebuah janin dalam kandunganmu juga aku tidak becus!”, marah Siwon pada dirinya sendiri.

“Jika kau merasa demikian, aku juga merasa begitu. Aku bahkan merasa lebih tidak becus, kenapa aku sampai tidak sadar kalau aku ini sedang mengandung, padahal ini bukan kehamilan pertamaku. Aku seperti tidak berpengelaman”, ucap Kyu sambil menghembuskan nafas. “Tapi, mungkin inilah yang menyebabkan Tuhan mengambil bayi kita, karena kita sama-sama tidak becus...”, ucap Kyu diselingi candaan ketika ia mengatakan hal itu, “... maka dari itu, Tuhan belum mempercayakan kita untuk menjaga seorang anggota keluarga  Choi yang baru. Ini merupakan jalan terbaik dari Tuhan. Kita ambil hikmahnya,bukankah dengan diambilnya ‘dia’ oleh Tuhan..”, ucap Kyu sambil mengelus perutnya yang rata, “... keluarga kita menjadi bersatu kembali?”, ucap Kyu sambil tersenyum.

Siwon sungguh terpana melihat istrinya yang sangat dewasa dalam menyikapi semua masalah yang tengah menimpanya. Siwon kira istrinya akan dendam padanya  atas keguguran yang secara tidak langsung disebabkan oleh Siwon, ternyata dugaannya salah. Istrinya sangat bijaksana.  Hal ini, membuatnya sadar, dia harus mengakhiri segala kesedihan yang menderanya, dia harus move on. Siwon tidak boleh menyia-nyiakan pengorbanan dari bayi yang tak pernah lahir ke dunia agar ayah dan ibunya yang belum sempat dilihatnya bisa bersatu kembali. Senyum cerah pun mengembang di bibir Siwon, membuat Kyuhyun membalas senyumannya dengan tulus. Apakah benar, Kyu membalas senyuman suaminya dengan tulus? Kurasa tidak, karena dibalik senyuman itu, jauh dilubuk hatinya ia merasa hancur. Mungkin semua ini akan menyebabkan sebuah trauma yang cukup besar baginya

¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸¸.•*´¨*•.¸

Di Sebuah Mansion

“Aku pulang”, ucap seorang  namja berusia 60 tahun saat ia memasuki mansion yang menjadi tempat tinggalnya dan keluarganya. “Kemana perginya semua orang? Kenapa rumah tampak sepi? Yeobo! Anak-anak!”, panggilnya kepada keluarganya sambil terus berjalan kedalam rumah,  ditelusurinya satu persatu ruangan yang ada didalam r

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Yoenie #1
Chapter 1: Akhirnya bs nostalgia lg .....
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 15: T O P B G T pokoknya....
Andrew-203 #3
Keren ceritanya,......
pasyakyute #4
Kangen wonkyu couple...kangen baca ff wonkyu lagi...ceritanya seru udah baca berapa kali ga bosen2
Navydark
#5
Chapter 15: An Evil dad with an evil mom and anevil hyung and an evil dongsaeng, resulting an evil happy familyyyy
reynita88 #6
Chapter 6: ommo... (⊙o⊙)
this's sweet chapt
kyaaaa ↖(^▽^)↗
reynita88 #7
Chapter 1: OMG /(╯3╰)\ si kyu jadi emak emak sosialita (^O^)
clara23 #8
Chapter 2: Astaaaa wonkyuuuu, keterlaluan..sini anak2 ikut kak aja haahhahah
clara23 #9
Chapter 1: Hahahaha bocil2 nieh ada aja ulahnya..
WonKyuJjang #10
Chapter 9: Kwkwkkw lucu bgt si kyueomma :v
Cemburu uhuk2 :v wkkw
Sikibum ulernelingker nyebelin :v /maapbumie--"