Part 3

You Are Love
Please Subscribe to read the full chapter

 

Naeun berusaha bangkit, ia ingin menangis sekarang namun tetap menahannya. Ia melangkah menuju balkon dengan tertatih-tatih. Bekalnya berhamburan, ia memungutinya satu per satu. Naeun tak bisa menahan diri lagi, ia menangis.

“Sedang apa kau?” Tanya seseorang berasal dari tangga yang menuju lantai atas. Naeun menoleh, lagi-lagi Kim Myungsoo, kali ini bersama kedua temannya Sungyeol dan Woohyun.

Myungsoo membulatkan matanya panik setelah melihat kondisi Naeun yang tidak biasa dengan rambut berantakan serta menangis. Myungsoo tanpa basa-basi langsung menghampiri Naeun.

“Hei Naeun! Kau kenapa?” tanyanya khawatir. Sungyeol dan Woohyun yang baru memahami kondisi Naeun langsung menyusul menghampiri.

Naeun hanya terdiam sembari memunguti makanan yang berhamburan. Myungsoo mengisyaratkan kedua temannya untuk pergi. Sungyeol dan Woohyun tampak mengerti, mereka segera masuk ke dalam gedung.

 “Hei ! telur gulung!” seru Myungsoo dan mengambil telur gulung yang tergeletak di atas ubin balkon.

“Bodoh! Itu kotor..” ucap Naeun parau. Namun Myungsoo acuh dan terus memakannya, bahkan memakan semua makanan yang tergeletak dan yang telah dipungut Naeun. Naeun membeku memerhatikannya, tak percaya dan tak sanggup mengatakan satu patah katapun.

Setelah memakan semuanya, “Enak sekali! Aku sangat suka telur gulungnya.. Apa kau yang telah membuatnya?” Tanya Myungsoo kemudian. Naeun mengangguk pelan, ia sama sekali tidak menatap Myungsoo melainkan kedua sepatunya.

Myungsoo memerhatikan Naeun dengan seksama, penampilannya sungguh parah dan ia yakin telah terjadi sesuatu.

“Apa kau mau menceritakan padaku apa yang telah terjadi?” tanyanya kemudian. Naeun menoleh, menatap Myungsoo. Ia teringat telah berjanji padanya untuk bercerita pada Myungsoo kapanpun ia memiliki masalah. Tetapi, ia teringat lagi perkataan Sueji bahwa ia sama sekali tidak boleh mendekati Myungsoo kendati Myungsoo-lah yang mendekatinya.

“Apa kau mau mengabulkan permintaanku?” Tanya Naeun serak dan parau. Myungsoo mengangkat alis.

“Tentu saja!” ucapnya otomatis. Naeun diam sesaat.

“Ku mohon.. Jangan dekati aku lagi..” ucap Naeun pelan karena suaranya yang tercekat. Walaupun terdengar tak jelas tapi Myungsoo bisa mendengarnya, ia  membelalakan matanya tersentak kaget.

“Aku tidak akan melakukan hal itu!” ucapnya ketus sekarang.

“Kau harus! Kalau tidak, Sueji akan-“

“Kalau begitu Sueji yang melakukan ini semua padamu?” Tanya Myungsoo menuntut.

“Dengarkan aku… jangan dekati aku dan jangan salahkan Sueji..”

“Kau seperti ini setelah dia melakukan semua ini padamu? Dan ingat, kau telah berjanji padaku Naeun… aku tidak akan pernah melupakannya!” ucap Myungsoo setengah berteriak. Ada rasa bersalah meliputi Naeun.

“Baiklah, tapi jangan mengatakan apapun pada Sueji mengenai hal ini..” Naeun menyerah.

“Aku tidak bisa menjamin… sudah waktunya dia sadar, aku tidak pernah meladeninya dan menganggapinya!” ujarnya sembari bangkit berdiri. Naeun segera meraih lengan Myungsoo kilat.

“Aku mohon… itu semua tidak akan menjadi lebih baik…” Myungsoo diam sesaat menatap Naeun yang meratap padanya.

**

Myungsoo menunggu Naeun di depan toilet perempuan, tak lama kemudian Naeun pun muncul dari balik pintu. Rambutnya tidak separah tadi sekarang. Ia terdiam menatap Myungsoo yang tampak sedang menunggunya.

“Kau tahu, bel masuk sudah berdering sejak tadi..” ucapnya mengingatkan.

“Yeah, aku menunggumu…” ucapnya singkat seraya tersenyum khas.

“Kau harus duluan, kalau tidak Suej-..”

“Baiklah baiklah..” ujar Myungsoo jengkel.

Myungsoo sudah lebih dulu masuk ke dalam kelas, sepuluh menit kemudian Naeun menyusulnya.

“Apa yang membuatmu setelat ini Son Naeun?” geram Jungsu sonsaengnim sambil berkacak pinggang.

“Maafkan aku sonsaengnim….” Lirih Naeun. Ia menundukkan kepalanya menyesal.

“Jangan karena kau murid baru dan prestasi di sekolahmu bagus kau bisa seenaknya!” ucapnya pedas. Ia memang dikenal sebagai guru yang tak punya hati. “Duduk!” akhirnya. Naeun kemudian hanya mengangguk lirih dan melangkah menuju kursinya. Terlihat senyum puas berasal dari Sueji dan kedua temannya Krystal dan Luna.

“Naeun-ah kau tidak apa-apa?” Tanya Eunji khawatir begitu Naeun duduk di bangkunya. Naeun hanya mengangguk menentramkan. “Kau yakin?” tanyanya lagi.

“Nanti aku ceritakan..” ucap Naeun berbisik pada Eunji.

~pulang sekolah~

Begitu bel berbunyi dan Jungsu songsaengnim keluar kelas, Myungsoo langsung menghampiri bangku Sueji dan menggebrak mejanya dengan keras. Naeun membulatkan kedua

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
wichoii #1
Chapter 15: baca ff ini sampe bulukan aja gak akan bosen *O*
LDR~ :v
jesikamareta10 #2
Chapter 15: ffnya keren, dari yg pdkt trus htsan renggang eh sekarang balikan. tapi sayang harus ldran. wah kasihan mereka harus pisah yaa
jesikamareta10 #3
Chapter 1: baru deketan aja sudah ada yg baper huh, bener2 deh sueji
anissay #4
Seru banget ff nya apalagi myungeun wow
harakimmy #5
Chapter 15: PARAH BGT ASLI KEREN PARAH THOR FF NYAA ;;A;; AKU KIRA BAKALAN SAD ENDING EH GATAUNYAAAAA MYUNGEUN BALIKAN LG YAAMPUN SUKAK DEHH <3<3<3 #wishpering: /Author-nim aku tunggu karya author dg cast myungeun lainnya/ :D
aiseel19 #6
Chapter 15: Akhirnya nemu ...;_; dulu aku baca di blog kayaknya haha saya suka pake bangetttt ... ikutan nyesek/? Haha banyakin myungeun ya hehehe hwaiting!
Nanajhina #7
Baru nemu ini ff.. Keren (y)
kawaiigurl7 #8
Chapter 15: FF APA INI???!! bisa bikin aku rada kretek bacanya gr" hbungan myung-eun yg merenggang :"v tapi kereeenn. Like this yo like this~ xD
Lelizaa_ #9
Chapter 15: Haiiii, Author~ !!Pas lgi nyari" FF..Eh, nemu FF ini, dan kebetulan Cast nya Couple favorite aku..
Dan Satu kata utk FF ini Daebakkkkkk !!!Keren bngt suerr..Apalgi pas bagian Myungsoo nyium Naeun..*-*
shadowshly #10
Chapter 15: Baru sempet baca.... Aih keren endingnya! salute!