Chapter 8

IS THIS LOVE?

Sekitar pukul setengah sebelas siang, Yoona dan Taeyeon akhirnya tiba di rumah. Selang beberapa saat, seseorang datang dan mendekat ke arah pintu. 

Ting tong!

Taeyeon bergegas membukakan pintu. Setelah membuka pintu, ekspresi keterkejutan seketika Taeyeon perlihatkan begitu pula dengan tamu yang ada di hadapannya.

"T-tiffany!"

"Taeyeon!" Keduanya saling bertatapan beberapa sesaat lalu Taeyeon membuyarkannya dengan deheman.

"Apa yang membuatmu datang kemari Tiffany-ssi?" Tiffany tersenyum kecil.

"Aku datang kemari karena memiliki urusan dengan pemilik rumah." Kerutan muncul di kening Taeyeon. Matanya kemudian tidak sengaja mengarah ke buku yang sedang di genggam Tiffany.

"Tunggu, apa kau gurunya?" Tiffany terkekeh dan meresponnya dengan anggukan.

"Hahaha lelucon macam apa ini? Setelah kembali berurusan dengan Jessica mengapa aku harus berurusan dengan istrinya juga? Aigoo dunia memang sempit." Tiffany tertawa.

"Maaf sekali Taeyeon-ssi, aku hanya akan berurusan dengan Yoona bukan dengamu. Apa dia ada di dalam sekarang?"

"Tch sombongnya. Masuk, dia sedang duduk di ruang tamu." Tiffany mengangguk mengerti.

"Ah iya aku hampir lupa. Aku bingung mengapa kau ada di rumah ini?"

"Aku tinggal bersama Yoona sekarang." Tiffany mengerutkan keningnya.

"Bagaimana bisa dan sejak kapan? Bahkan kau tidak mengenal Yoona sebelumnya." Taeyeon mendesah kecil.

"Begini Ms. Jung, kakak Yoona dan aku adalah teman dekat. Yuri saat ini harus melakukan tugas berat di luar negeri dan dia memintaku untuk menjaga adiknya sampai dia pulang. Karena itulah aku tinggal di rumah ini sekarang, tugasku hanya menemani dan merawat Yoona." Tiffany akhirnya mengerti.

"Entah mengapa aku punya firasat yang tidak enak sekarang. Yoona baik-baik saja kan selama bersamamu?" 

"Tch aku tidak seburuk yang kau pikirkan bodoh. Ayo masuk, dia pasti sedang menunggumu." Tiffany mengikuti Taeyeon dari belakang hingga akhirnya dia melihat Yoona.

"Halo anakku sayang!" Sapa Tiffany dengan senyuman khasnya dan Yoona menyambutnya dengan teriakan dan pelukan rindu.

"Akhirnya kau kembali. Aku sangat merindukanmu Ms. Hwang."

"Me too babe. Bagaimana kabarmu?"

"Aku selalu baik-baik saja, tapi hari-hariku terkadang terasa membosankan karena tidak ada lagi guru yang selalu mengajarku." Tiffany tertawa sembari mengusap-ngusap pangkal kepala Yoona.

"Now I'm back for you, muach!" Tiffany baru saja mencium pelipis Yoona dan spontan hal itu membuat Taeyeon melebarkan matanya.

"Beraninya kau... Yah kau sudah mempunyai istri aish!" Celetuk Taeyeon.

"Yoona itu anakku Taeyeon-ssi dan sudah sewajarnya dia mendapatkan ciuman dari ibunya, bleee!" Taeyeon menatapnya dengan aneh sementara Yoona hanya bisa tertawa dan menarik Tiffany untuk duduk. 

"Sampai mana kita waktu itu?" Tiffany memperlihatkan bukunya.

"Tinggal bab terakhir yang belum sempat kita selesaikan." Yoona sedikit mendesah melihat betapa tebalnya buku yang di genggam gurunya.

"Bukan kah itu terlalu tebal untuk bab terakhir?" Tiffany hanya bisa tertawa dan meminta Yoona menyiapkan keperluan belajarnya, sementara itu Taeyeon hanya menonton keduanya. Mengingat kembali kasih sayang yang telah di tunjukan Tiffany terhadap Yoona membuat Taeyeon kali ini tersenyum lebar.

Entah mengapa perasaanku mengatakan bahwa Tiffany adalah orang yang sangat baik. Bahkan dia terlihat seperti ibu dari Yoona sekarang. Saat itu aku selalu berprasangka buruk terhadapnya, tapi kali ini sebaliknya. Ya walau aku tidak terlalu mengenalnya tapi aku bisa menyimpulkannya dari sikap yang dia tunjukan terhadap Yoona.

Taeyeon kembali tersenyum dan membiarkan kedua wanita itu menikmati reuninya dengan pergi ke kamar. Dia bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit dan setelah beres berdandan dia menghapiri Yoona untuk berpamitan.

"Ekhem, Yoona!"

"Ah Taeyeon-ssi, kau akan pergi sekarang?" 

"Yup dan mungkin aku akan pulang sore. Nyonya Jung, aku menitipkan Yoona padamu dan aku harap kau tidak pulang dengan cepat." Tiffany mengangguk mengerti.

"See you later."

"Taeyeon wait!"

"Ne?"

"Terimakasih." Taeyeon mengangkat alisnya.

"Terimakasih? Untuk apa ya?"

"Kau bersedia membantu Jessica, aku sangat bersyukur tentang itu." Taeyeon terkekeh.

Aku bersedia karena istrimu memaksaku dengan cara yang gila.

"S-soal itu... Ya sebagai mantan dokter andalannya memang seharusnya aku bisa membantunya. Aku pamit sekarang, Yoona semoga belajarmu menyenangkan." Taeyeon memberikan wink lalu meninggalkan mereka berdua. Setelah memastikan Taeyeon sudah pergi, Tiffany menatap Yoona dengan serius.

"Yoong boleh aku bertanya sesuatu?"

"Sure."

"Taeyeon memperlakukanmu dengan baik tidak?" Yoona mengangkat sebelah alisnya.

"Tiba-tiba sekali. Memangnya kenapa?" Tiffany mendesah kecil.

"Mengingat bagaimana Jessica dan Taeyeon dulu, aku cukup tau seperti apa dia orangnya. Aku hanya khawatir dia pernah berbuat hal yang tidak pantas padamu karena dia itu..."

Bagaimana aku mengatakannya ya?

"Dia itu apa?"

Gadis mata keranjang sama seperti istriku.

"Nothing. Dia tidak melakukan hal buruk kan?" Yoona mencoba mengingatnya dan mendadak tersenyum idiot karena yang dia alami bersama Taeyeon hanyalah momen yang manis.

"Hei kau malah tersenyum idiot." 

"Hehehe maaf. Taeyeon-ssi tidak pernah melakukan hal buruk padaku. Dia orang yang baik, lembut, perhatian dan juga penyayang." Tiffany menatapnya dengan aneh.

"Really?"

"Hmm, selama bersamanya dia hanya memperlakulanku dengan baik dan lembut." Tiffany merasa sedikit janggal dengan jawabannya.

"Are you serious? Semua jawabanmu itu melenceng dari yang aku tau."

"Aku berani bersumpah. Ya walau dia sedikit genit, tapi berada di dekatnya membuat aku merasa sangat nyaman dan terjaga. Kau tidak perlu khawatir Tiffany-ssi, kakakku tidak mungkin memintanya untuk menjagaku jika dia orang yang tidak baik." Melihat senyuman ceria dari Yoona membuat Tiffany percaya pada akhirnya.

"Aku cukup terkejut jika dia memang seperti itu sekarang. Fine, aku tidak akan mengkhawatirkanmu lagi." Mereka melanjutkan pelajarannya.


Di sisi lain, Taeyeon yang sudah tiba di rumah sakit di sambut dengan begitu hangat oleh mantan rekan-rekannya yang cukup terkejut dengan kehadirannya. Sambutan dari rekan-rekannya itu juga membuat Taeyeon merasa di akui walau dia bukan lagi bagian dari rumah sakit ini. Di tengah-tengah sambutan itu, seseorang tiba-tiba datang dan memeluknya tanpa permisi. Menyadari siapa yang memeluknya, Taeyeon segera mendorongnya dengan perasaan ketidak nyamanannya.

"Memeluk tanpa permisi itu tidak sopan."

"Tch kau ini sombongnya, aku sangat merindukanmu tau." Taeyeon hanya memutar bola matanya.

"Bagaimana kabarmu Hyuna?"

"Seperti yang kau lihat, aku cukup sehat dan baik. Apalagi setelah... Kyaaaaaaa!" Taeyeon menatapnya dengan aneh lalu Hyuna merangkul tangannya dengan genitnya.

"Kaja, kita harus ke ruangan rapat sekarang juga." Hyuna membawanya menuju ruang rapat dan selama berjalan Taeyeon benar-benar merasa tidak nyaman.

"Jess, Taeyeon sudah tiba." Teriak Hyuna kepada Jessica yang sudah tidak sabar menantinya.

"Akhirnya." Jessica tersenyum puas dan berbalik untuk melihat Taeyeon. Namun tidak lama senyuman itu pudar karena dia melihat Hyuna begitu menempel kepada Taeyeon.

"Annyeong Sica." Sapa Taeyeon dengan kedipan mata seolah meminta tolong untuk memisahkan dirinya dengan Hyuna.

"Ekhem! Dia memang mantanku, tapi bukan berarti kau bisa menempel padanya dengan seenaknya. Lepaskan dia sekarang atau aku akan memecatmu." Hyuna mempoutkan bibirnya dan melepaskan rangkulannya.

"Dia memang mantanmu Jess dan seharusnya kau tidak usah pelit, huh!" Jessica hanya memutar bola matanya dan meminta Hyuna untuk memanggil yang lainnya.

"Welcome back Taeng, mari duduk." Jessica menarik tangan Taeyeon dan duduk bersebelahan.

"Aku pikir kau tidak akan datang Taeng."

"Aku tidak mungkin mengingkari janjiku." Jessica kembali tersenyum puas sembari melihat penampilan Taeyeon.

"Aku cukup terkejut. Setelah enyah dari rumah sakit ini rupanya kau masih menyimpan seragam itu." Taeyeon terkekeh.

"Yeah entah mengapa aku memang tidak bisa membuangnya." Jessica kembali tersenyum dan menyerahkan dokumen riwayat pasien yang akan segera mereka operasi.

"Aigoo ini memang cukup beresiko, pantas kau tidak bisa menanganinya sendiri."

"Maka dari itu aku memohon padamu karena hanya dirimu yang bisa melakukannya." Taeyeon pun menyilangkan tangannya dengan berlagak sombong.

"Haruskah aku bersikap sombong sekarang?"

"Sesukamu, lagi pula aku percaya padamu sepenuhnya." Taeyeon tersenyum puas lalu dokter yang lainnya tiba dan memulai rapat dengan serius.

***

 

Usai menuntaskan pelajaran selama dua jam lamanya, Tiffany berencana mengunjungi istrinya di rumah sakit dan mengajak Yoona untuk ikut bersamanya. Karena rasa penasaran dengan tempat pekerjaan lama Taeyeon, Yoona pun setuju untuk ikut bersama gurunya. Sebelum memutuskan untuk berangkat, mereka memasak terlebih dahulu dan membawanya sebagai bekal untuk Jessica dan Taeyeon. 

Sementara di rumah sakit, Jessica akhirnya bisa bernapas lega karena operasi pasiennya berjalan dengan sangat sukses dalam waktu kurang dari tiga jam. Selama operasi, dia bahkan tidak melakukan apa-apa karena Taeyeon mampu melakukannya seorang diri dengan lihainya. Melihat kembali bagaimana aksi Taeyeon di ruangan operasi seketika membuat dirinya ingin mempertahankan Taeyeon dan segera menyiapkan kontrak baru di ruangan pribadinya.

Tok tok!

"Masuk." Taeyeon muncul di balik pintu.

"Boleh bicara sebentar?" Jessica langsung menghentikan aktivitasnya.

"Sure." Taeyeon pun duduk di hadapannya.

"Langsung saja, walau kau memintaku dengan paksaan tapi aku merasa senang bisa menuntaskan pekerjaanku. Terimakasih untuk kesempatan yang telah kau berikan, aku harus pamit sekarang." 

"Sayangnya aku harus melarangmu untuk pamit sekarang. Listen, saat ini aku sedang membuat kontrak baru untukmu." Taeyeon mengkerutkan keningnya.

"Kontrak baru?" 

"Yup kau harus menandatanganinya sebelum pulang." Taeyeon tertawa kecil.

"Maaf sepertinya kau sudah salah sangka. Aku hanya membantumu untuk hari ini saja, tidak dengan seterusnya."

"What?"

"Perlu aku perjelas? Aku tidak ingin kembali bekerja bersamamu, di rumah sakit ini." Jessica menatapnya dengan mulut terbuka.

"A-aku pikir kau..."

"Mianhae." Jessica mendesah panjang dan memijat pelipisnya.

"Seandainya aku memohon dengan sangat tulus apa kau akan menerimanya?"

"Tidak, aku akan menolak." Jessica kini berdecak kesal.

"Sumpah demi Tuhan aku ingin mempertahankanmu Taeng. Apa kau tidak bisa membuang kebencianmu dan kembali bekerja di sini tanpa menjadikanku sebagai beban?" Taeyeon memperlihatkan smirknya.

"Jika sudah tau alasannya kau tidak perlu lagi repot-repot memohon padaku. Aku benar-benar tidak bisa kembali Sica, ini demi kebaikan kita berdua. Aku juga punya pekerjaan penting di luar sana dan aku tidak mungkin mengabaikannya." Pada akhirnya Jessica hanya bisa mendesah pasrah dan melihat Taeyeon bersiap untuk pergi.

"Aku harus pulang sekarang, bye." Taeyeon hendak berjalan namun Jessica menahannya dengan sebuah back hug.

"Apa lagi ini? Yah istrimu bisa marah."

"Maafkan aku."

"Maaf untuk apa?"

"Atas apa yang telah aku lakukan padamu, semuanya. Saat itu aku belum sempat meminta maaf dan kali ini adalah kesempatanku untuk meminta maaf padamu." Taeyeon tersenyum tipis dan berusaha tidak mengingat masa lalunya bersama Jessica.

"Permintaan maaf di terima, tolong lepaskan aku sekarang." Jessica melepas pelukannya.

"Tunggu sebentar, aku harus mencatat nomor rekeningmu."

"Aku membantumu secara suka rela, kau tidak perlu membayarku."

"Jinja?" Taeyeon mengangguk lalu seseorang tiba-tiba datang dengan senyuman matanya yang khas.

"Hi Jessie, Taeyeon. Apa aku mengganggu kalian?"

"Tidak Tiff."

"Ekhem, aku tidak mau ada kesalah pahaman jadi aku harus pergi sekarang." Tiffany hanya tersenyum.

"Yoona menunggumu di lobi." Taeyeon mengerutkan keningnya.

"Untuk apa dia datang kemari?" 

"Aku yang membawanya kemari, kau harus menemuinya sekarang." Taeyeon pun tersenyum lebar.

"Kalau begitu aku pamit sekarang, bye!" Taeyeon berlari meninggalkan Jessica bersama istrinya.

"Jessie!" Tiffany mendekati istrinya lalu memberinya ciuman hangat.

"Muach! Kau datang tanpa mengabariku terlebih dahulu."

"Aku memang sengaja tidak mengabarimu karena aku tau kau sedang sibuk. Operasinya berjalan dengan lancar?"

"Yup bahkan aku hanya menonton karena keahlian Taeyeon tidak pernah di ragukan."

"Syukurlah. Kau pasti lapar kan? Aku membawakan bekal untukmu, Yoona dan aku yang memasaknya bersama hehehe." Jessica tersenyum lebar.

"Kau memang istri idaman, perutku memang sedang lapar. Tapi ngomong-ngomong, Taeyeon punya hubungan apa dengan muridmu?"

"Dia tinggal bersamanya dan aku cukup terkejut setelah mengetahuinya siang tadi."

"Aigoo mengapa bisa kebetulan sekali. Itu berarti kau akan sering bertemu dengannya?"

"Begitulah. Banyak yang ingin aku ceritakan padamu tapi kau harus mengisi perutmu terlebih dahulu." Jessica mematuhi perintah istrinya sementara di lobi, Taeyeon akhirnya melihat Yoona sedang berlari ke arahnya. 

"Annyeong Taeyeon-ssi!"

"Annyeong gadis cantikku. Mengapa kau ikut kemari, seharusnya kau menungguku di rumah."

"Soal itu... Adududuh kepalaku mendadak sakit dan dokter di hadapanku harus segera menanganiku." Lelucon Yoona berhasil membuat Taeyeon meledakan tawanya dan mencubit pipinya dengan gemas.

"Dasar konyol!" Yoona tersenyum polos.

"Ah iya, ini aku membawakan bekal untukmu. Aku berpikir kau pasti lapar setelah berjuang di ruangan operasi jadi, aku dan Ms. Hwang memasak makanan enak untukmu."

"Aigoo kau perhatian sekali. Gomawo hehehe." Taeyeon mengusap pipinya dan matanya kemudian tidak sengaja melihat Hyuna yang sedang mencari dirinya.

"Dia pasti sedang mencariku. Yoona kita cari tempat untuk makan sekarang, kaja." Taeyeon memegang tangannya dan pergi dengan tergesa-gesa.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Snsd138
#1
Chapter 11: 2021 pls update
Yoongie02
#2
Chapter 10: Taeng pembawa sesat nih hahaha
Hayo loh yoona mulai ada perasaan >_<
yy_101
#3
Chapter 9: Yoona polos bgt si hehe lanjut thor
Yoongie02
#4
Chapter 9: OMG OMG OMG!!! Yoontae first kiss kyaaaa.. Kenapa ga beneran aja pacarannya sih, lanjutin thor :D
deer_yoongie_
#5
Chapter 9: awww... aawwwwww....... semoga mereka benar2 perpacaran dalam waktu dekat!!! wkwk thank you for the update author-nim :D
deer_yoongie_
#6
Chapter 8: wooaahhhhh akhirnyaa berlanjut..... dan tidak sabar menunggu chapter berikutnya!! gomawo author-nim. yooontae all the way... yeahhhhh love u thor :-)
yokoparu
#7
Hahaha sorry sorry abis keluar dri goa sy wkwk
deer_yoongie_
#8
Chapter 7: welcome back author!!! terima kasihhhh lanjutan ceritanya... wahhhh yoontae so sweet bgt :D
Yoongie02
#9
Chapter 7: Uuuuhhh taeng sweet banget sih jadi senyum sendiri kan :D tapi d penghujung muncul hyuna, gawat ni bakal jdi saingan yoona :D