Chapter 7

IS THIS LOVE?

Awal pagi mulai berjalan. Langit masih kelabu dan udara sekitar terasa dingin menyentuh kulit Taeyeon yang saat ini sedang berdiri di luar rumah, memandang sekeliling sembari menikmati segelas teh. 

"Aku suka tempat dengan suasana yang tenang seperti ini." Gumamnya sembari mencoba menghirup udara segar. Tidak lama kemudian, dia teringat sesuatu dan membuatnya segera masuk ke dalam rumah. Taeyeon kemudian pergi menuju ke kamar atas dan membuka pintunya. Dengan gelengan kepalanya, dia melihat sang tuan rumah masih tertidur pulas dengan tenangnya.

"Aku pikir anak manis itu sudah bangun." Taeyeon pun membukakan gordeng dan jendela kamarnya, setelah itu dia duduk di tepi ranjang sembari mencolek-colek pipi Yoona. 

"Yoona-yah sudah waktunya kau bangun." Hening.

"Pretty ayo bangun." Taeyeon mencoba mengguncang bahunya dengan lembut namun itu tidak membuat Yoona terusik sama sekali. 

"Aigoo..." Dengan senyuman nakalnya, Taeyeon akhirnya mencoba membangunkannya dengan cara menciumi pipinya dengan gemas.

"Bangun bangun bangun!" 

"Engggghhhhh!" Yoona akhirnya terusik dan sedikit membukakan matanya.

"Good morning sweety!" 

"Hoaaaam... Entah mengapa aku merasakan sesuatu yang lembut dan basah baru saja menempel di pipiku." Taeyeon menahan tawanya sementara Yoona kembali memejamkan matanya.

"Jika aku tidak melakukannya mungkin kau tidak akan bangun-bangun."

"Apa maksudmu?"

"Bukan apa-apa. Ayo bangun, ini sudah jam tujuh pagi."

"Biarkan aku tidur sebentar lagi, ini masih terlalu pagi." Taeyeon terkekeh.

"Aku baru ingat sesuatu. Aku harus meninggalkanmu sebentar."

"Meninggalkanku?"

"Hmm, aku akan pulang ke rumahku sebentar." Yoona langsung membuka mata seutuhnya.

"Aku ikut!"

"Tunggu saja di rumah, aku hanya pergi sebentar."

"Tapi aku ingin ikut denganmu."

"Untuk apa? Lagi pula cuaca cukup dingin dan tidak cocok untuk pengendara motor."

"Aku hanya ingin mengikutimu kemana pun kau pergi, pokoknya aku ikut hahaha." Yoona langsung melompat dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi.

"That girl..." Taeyeon kemudian merapihkan tempat tidurnya.

"Setelah selesai jangan lupa memakai jaket tebal." Teriak Taeyeon sembari berjalan keluar dari kamar dan menyiapkan sarapan untuk Yoona. Sekitar sepuluh menit kemudian, Yoona pun turun dari kamarnya.

"Taeyeon-ssi aku sudah siap."

"Kemarilah." Yoona menghampiri Taeyeon di ruang tamu.

"Minum ini sebelum kita pergi." Taeyeon menyodorkan segelas sereal yang sudah ia siapkan dan Yoona meraihnya dengan ucapan terimakasih. Setelah menghabiskan serealnya, Taeyeon membuat Yoona merasa hangat dengan melilitkan sebuah syal di lehernya.

"Kau pasti akan kedinginan nanti." Yoona tersenyum konyol.

"Kau begitu perhatian padaku."

"Perhatian terhadap gadis cantik adalah kewajibanku." Taeyeon mengedipkan sebelah matanya lalu Yoona memukul kecil bahunya.

"Kaja." Keduanya meninggalkan rumah dan segera naik ke atas motor. Sebelum menjalankan motornya, Taeyeon tiba-tiba tertawa karena Yoona memeluknya dengan sempurna.

"Apa yang salah?" Tanya Yoona dengan bingung.

"Aku pikir kau akan berpegangan ke belakang."

"Brrrrr... Udara cukup dingin dan tubuhmu sangat hangat. Maka dari itu aku sengaja memelukmu agar aku tidak terlalu merasa kedinginan." Taeyeon kembali tertawa.

"Ya sudah, peluk aku dengan erat." Yoona mematuhi perintahnya dan Taeyeon mulai melajukan motornya. 

Setibanya di tempat tujuan, Taeyeon di buat tertawa lagi karena Yoona melompat-lompat kedinginan dan memeluknya kembali sembari berjalan masuk ke dalam rumah.

"Sumpah demi Tuhan tubuhku terasa membeku sekarang, brrrrrrrr."

"Hahaha sudah ku bilang cuaca sedang dingin, kau malah memaksa ikut denganku."

"Aku mau ikut ya mau bagaimana lagi." Taeyeon tersenyum mengerti dan membawa masuk Yoona ke dalam kamarnya.

"Hangatkan tubuhmu di bawah selimut, aku akan memasak air panas." 

"Ne." Taeyeon bergegas ke dapur sementara Yoona langsung melompat ke atas tempat tidur. Ketika mendarat, dia merasakan sesuatu yang cukup mengganjal di bawah punggungnya.

"Aneh, apa ada sesuatu di bawah sini?" Yoona mencoba memeriksanya dan menemukan tumpukan bingkai foto di bawah tempat tidurnya.

"Mengapa dia menaruh semua ini di bawah tempat tidur?" Tanpa pikir panjang dia meraihnya dan melihat semua fotonya dengan kerutan di keningnya.

"Ini foto-foto Taeyeon-ssi dengan seorang gadis. Siapa ya gadis ini?" Yoona mencoba memperhatikan wajahnya dengan perasaan yang tidak asing.

"Wait, aku merasa dia terlihat seperti gadis yang menikah dengan Ms. Hwang?" Yoona kembali memperhatikan wajahnya dengan detail sembari mengingat hari pernikahan itu.

"Tidak salah lagi, ini memang istri Ms. Hwang. Lalu apa hubungannya dengan Taeyeon-ssi?" Yoona pun mulai bertanya-tanya dalam pikirannya.

"Ommo, don’t tell me that Taeyeon-ssi..." Rasa penasaran membuat Yoona segera menghampiri Taeyeon.

"Taeyeon-ssi, siapa gadis cantik ini?"

"Gadis cantik siapa?" Yoona langsung memperlihatkan fotonya.

"This." Taeyeon sedikit terkejut melihat Yoona memegang fotonya bersama Jessica.

"Y-yah bagaimana kau bisa menemukan ini?"

"Aku tidak sengaja menemukannya di bawah tempat tidur."

"Tapi bagaimana bisa?"

"Saat berbaring aku merasakan sesuatu yang mengganjal, lalu menemukan ini di bawah tempat tidurmu." Taeyeon pun menepuk keningnya.

Padahal aku sengaja menyembunyikannya tapi dia malah menemukannya, pabo!

"Mengapa kau menaruh semua foto ini di bawah tempat tidurmu?"

"Haaah... Aku menyembunyikannya agar kau tidak melihatnya hehehe." Taeyeon menggaruk kepalanya dengan tawa canggungnya.

"Menyembunyikannya karena aku? Wae?" Taeyeon berpikir sejenak.

"B-bukan sesuatu yang penting. Aku harus membuat teh hangat untukmu." Taeyeon mematikan komya dan segera membuatkan tehnya.

Mencurigakan. Jangan bilang kau adalah selingkuhan gadis ini Taeyeon-ssi.

"Ekhem, apa dia pacarmu Taeyeon-ssi?" Taeyeon mendesah panjang lalu berbalik menghadap Yoona.

"Misal iya kau mau apa hmmh?" Raut wajah Yoona seketika terlihat tidak menyenangkan.

"Mengapa ekspresi wajahmu terlihat tidak senang huh?"

"A-apa memang terlihat seperti itu?" Taeyeon terkekeh lalu dia menatap Yoona dengan tersenyum nakal.

"Sangat jelas, itu terlihat seperti ekspresi kecemburuan." Godanya yang membuat Yoona seketika gugup.

"Kecemburuan? Yang benar saja hahahaha!" Yoona berusaha mencairkan suasana dengan tawanya, namun dia malah semakin gugup karena Taeyeon berjalan mendekatinya dan menjebaknya di tengah-tengah dinding dengan kedua tangannya.

"K-kau mau melakukan apa padaku?" Taeyeon menatapnya dengan dalam.

"Aku hanya mencoba membaca ekspresi wajahmu. Ah benar, itu pasti ekspresi cemburu kan?" Godanya lagi dengan percaya diri.

"Ja-jangan konyol, aku hanya merasa gugup karena... K-karena..." 

"Hahahaha kau pasti gugup karena aku menatapmu dengan sedekat ini?" Yoona mengangguk.

"So, yang tadi itu bukan cemburu?"

"Untuk apa aku merasa cemburu, lagi pula aku hanya penasaran." Taeyeon terkekeh.

"Kalau kau penasaran aku akan memberitahumu. Dia itu istri orang lain dan juga..."

"Kau berpacaran dengan istri orang lain begitu?" Taeyeon tertawa keras sembari mengacak-ngacak rambut Yoona.

"Lebih baik berpacaran dengan gadis single seperti dirimu dari pada aku harus berhubungan dengan orang yang sudah menikah, itu perbuatan yang tidak benar. Dengar, dia hanya masa laluku dan sekarang dia sudah bahagia bersama pasangan hidupnya." Tidak sadar wajah Yoona sedikit merona.

"A-aku pikir kau berpacaran dengannya hehehe."

"Pabo!" Taeyeon menyentil keningnya lalu menjauhkan jaraknya dengan Yoona.

"Kalau begitu, a-aku akan menaruh kembali foto-foto ini." Yoona hendak berjalan namun Taeyeon menahannya.

"Tunggu sebentar. Menurutmu, apa aku harus menyingkirkan foto itu atau tetap menyimpannya?" Yoona melihat kembali foto-fotonya.

"Dia masa lalumu dan sekarang dia sudah menikah. T-tentu saja kau harus emh... Kau harus menyingkirkannya, ya benar demi kebaikanmu singkirkan foto-foto ini." Taeyeon tertawa.

"Sepertinya itu jawaban yang bijak. Alright." Taeyeon merampas semua fotonya.

Eh... Dia mematuhi perintahku?

Yoona menggaruk kepalanya dan Taeyeon melempar semua fotonya ke dalam gudang.

"Sudah aku singkirkan. Kembalilah ke kamarku, kau kedinginan bukan?" Seketika Yoona kembali menggigil.

"Aku sampai lupa aku sedang kedinginan." Taeyeon tertawa kecil lalu Yoona kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Haaah... Aneh rasanya aku membuangnya tanpa berpikir panjang." Taeyeon pun menyusulnya dan menaruh tehnya di samping tempat tidur.

"Minumlah selagi hangat, aku akan beres-beres sebentar." 

"Gomawo." Taeyeon berjalan menuju lemari pakaiannya dan membukanya. Dia mengambil sebuah seragam rumah sakit dan memandangnya sejenak dengan tatapan kerinduan.

Walau aku membenci pemilik rumah sakit itu, aku tetap merasa senang karena memiliki kesempatan untuk menganakanmu kembali dan menolong nyawa seseorang. Welcome back Dr. Kim.

Taeyeon tersenyum lebar lalu mengemasi seragamnya dan beberapa pakaian lainnya.

"Taeyeon-ssi?"

"Apa sayang?"

"Apa kau tidak merasa kedinginan? Aku begitu menggigil tapi kau terlihat biasa saja sedari tadi."

"Aku sudah terbiasa, bahkan saat menjadi tentara aku berlatih di tengah hujan salju dengan berpakaian tipis. Kau pasti bisa membayangkan betapa dinginnya itu jika kau ada di posisiku."

"Aigoo... Dunia tentara memang keras. Tidak heran kau terlihat kuat dan keren." Taeyeon menatap Yoona dengan senyuman idiotnya.

"Kalimat terakhir tadi, kau bilang apa?"

"Kau terlihat kuat dan keren, wae?" Taeyeon kembali tersenyum idiot.

"Aku hanya merasa senang mendengarnya." Taeyeon kembali mengemasi pakaiannya lalu dia bergabung bersama Yoona.

"Berbaringlah." Yoona mengerutkan keningnya.

"Untuk apa?"

"Aku akan menghangatkanmu." Yoona menggaruk kepalanya dan mematuhi apa yang di minta Taeyeon.

"Kau mau melakukan apa padaku?" 

"Miringkan tubuhmu, kau akan tau." Yoona kembali mematuhinya dan Taeyeon segera memeluknya dengan erat dari belakang.

"Eh ini..."

"Back hug! Kau merasa hangat sekarang?" Yoona menelan ludanya dan mulai gugup kembali.

"Y-ya tubuhmu terasa panas, a-aku jadi merasa hangat."

"Good. Aku tidak akan mengubah posisiku sampai jam sepuluh nanti."

"Maksudmu, kita akan terus seperti ini sampai jam sepuluh?"

"Hahahaha wae? Kau tidak suka?"

"Bukan begitu, hanya saja aku bisa mati gugup jika berpelukan seperti ini dalam keadaan sadar."

"Hahahaha Yoona... Yoona... Kau ini benar-benar polos." Yoona mempoutkan bibirnya.

"Baiklah jika kau ingin aku berhenti untuk memelukmu, aku akan melepas pelukannya."

"No no no, kau tetap peluk aku sampai jam sepuluh nanti." Taeyeon kembali tertawa.

"Dasar plin plan."

"Up to you." Mereka tersenyum konyol dan mencairkan suasana dengan mengobrol hal acak.

Di samping itu, Jessica yang baru saja tiba di rumah sakit langsung di sambut hangat oleh rekannya yang sudah menunggunya di ruangan pribadinya.

"Ada kabar baru tentang pasienku Hyuna?" Tanya Jessica kepada rekannya.

"Mengenai operasinya, sepertinya kita harus mempercepat operasinya. Aku baru saja memeriksa pasien itu dan kondisinya tidak memungkinkan jika kita menundanya sampai nanti malam."

"Jadi maksudmu, kita harus mengoperasinya sekarang?"

"Tidak harus sekarang, minimal kita harus melakukannya sebelum jam sore. Lagi pula mana dokter ahli yang kau janjikan itu?" Jessica tersenyum lebar lalu dia melihat jam tangan dan mengambil ponselnya.

"Aku harus memberitahunya dan kita akan memulai rapat di jam dua belas siang." Jessica mengetik sebuah pesan dan mengirimnya.

"Nah aku sudah mengirim pesan padanya." Hyuna mencondongkan tubuhnya dengan penasaran.

"Jess, sebenarnya siapa dokter yang kau janjikan itu?" Jessica tertawa sembari memukul kepala sahabatnya.

"Seharusnya kau sudah tau walau aku tidak menyebutkan namanya." Hyuna mengerutkan keningnya.

"Apa dia salah satu yang pernah bekerja bersama kita?" Jessica meresponnya dengan anggukan.

"OH MY GOD!" Hyuna langsung menunjuk Jessica dengan ekspresi lucunya.

"What?"

"Is that Taeyeon?" Jessica kembali tersenyum lebar.

"Dokter bedah terbaik yang dulu kita miliki hanya Taeyeon. Tidak salah lagi itu pasti Taeyeon benar?"

"Yeah it's her. Kau pasti terkejut bukan?" 

"Hahaha aku tidak tau harus bereaksi seperti apa. Yah bagaimana bisa kau membujuknya untuk kembali?"

"Tidak ada yang tidak bisa di lakukan oleh seorang Jessica Jung. Dan yang pasti hari ini dia akan menginjakan kakinya di rumah sakit ini, aku benar-benar lega sekarang." Hyuna pun mendadak tersenyum idiot sembari membayangkan wajah cantik Taeyeon yang selama ini dia rindukan. Tanpa sadar senyumannya itu juga di sadari oleh Jessica.

"Aku tau kau pasti sedang memikirkannya."

"Huh? Kau bilang apa barusan?" Jessica menatapnya dengan nakal.

"Kau pikir selama ini aku tidak tau huh. Kau menginginkan Taeyeon bukan? Bahkan saat masih berhubungan denganku, ketika aku sibuk kau diam-diam selalu mencuri kesempatan agar kau bisa berduaan dengannya." Hyuna pun menelan ludahnya dan memalingkah wajahnya dengan tertawa canggung.

"Aduduh perutku sakit... A-aku permisi ke toilet!" Hyuna langsung melarikan diri dan membuat Jessica tertawa terbahak-bahak. Setelah berlari cukup jauh, Hyuna menghentikan langkahnya dan menyentuh dadanya dengan tersenyum idiot lagi.

"Pujaan hatiku Kim Taeyeon, akhirnya kita akan bertemu kembali dan dengan statusmu sebagai single sekarang aku jadi... Aku jadi... Kyaaaaaaa!" Hyuna tidak mampu menahan keidiotannya hingga dia tidak sadar menjadi perhatian orang-orang di sekitarnya.

TBC

 

*Maaf banget lama hiatus dan baru update. Coz saya ada kesibukan pribadi dan ga sempet nulis sama sekali :D

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Snsd138
#1
Chapter 11: 2021 pls update
Yoongie02
#2
Chapter 10: Taeng pembawa sesat nih hahaha
Hayo loh yoona mulai ada perasaan >_<
yy_101
#3
Chapter 9: Yoona polos bgt si hehe lanjut thor
Yoongie02
#4
Chapter 9: OMG OMG OMG!!! Yoontae first kiss kyaaaa.. Kenapa ga beneran aja pacarannya sih, lanjutin thor :D
deer_yoongie_
#5
Chapter 9: awww... aawwwwww....... semoga mereka benar2 perpacaran dalam waktu dekat!!! wkwk thank you for the update author-nim :D
deer_yoongie_
#6
Chapter 8: wooaahhhhh akhirnyaa berlanjut..... dan tidak sabar menunggu chapter berikutnya!! gomawo author-nim. yooontae all the way... yeahhhhh love u thor :-)
yokoparu
#7
Hahaha sorry sorry abis keluar dri goa sy wkwk
deer_yoongie_
#8
Chapter 7: welcome back author!!! terima kasihhhh lanjutan ceritanya... wahhhh yoontae so sweet bgt :D
Yoongie02
#9
Chapter 7: Uuuuhhh taeng sweet banget sih jadi senyum sendiri kan :D tapi d penghujung muncul hyuna, gawat ni bakal jdi saingan yoona :D