Chapter 10

IS THIS LOVE?

Satu bulan kemudian. 

Setelah menjalani hubungan palsu bersama Taeyeon, kini Yoona merasa berpuas diri karena dia sudah tau banyak mengenai kisah percintaan, pahit manisnya dalam sebuah hubungan dan sebagainya. Bahkan karena sudah merasa berpengalaman, dia perlahan mulai terobsesi dengan cinta. Tanpa sepengetahuan Taeyeon dia juga diam-diam membeli sebuah novel asmara dan sekarang dia sedang sibuk membacanya. Karena begitu asik membaca, dia sampai tidak sadar dengan waktu yang terus berjalan sampai dia mendengar derap langkah kaki seseorang mendekati kamarnya. Mendengar langkah seseorang mendekati kamarnya, Yoona segera menyembunyikan novelnya di bawah bantal. Tidak lama kemudian sosok Taeyeon pun muncul di balik pintu dengan gelengan kepalanya.

"Jam berapa ini, kau masih belum tidur?" Yoona melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam.

Astaga aku membaca novel sampai tidak sadar waktu.

"Tidurlah ini sudah malam." Taeyeon menarik selimutnya.

"Tidurlah bersamaku malam ini."

"Oke tapi aku akan menyusul nanti, kau tidur saja duluan."

"Ini sudah malam, seharusnya kau tidur juga." Taeyeon tertawa kecil.

"Aku sedang mengerjakan sesuatu di kamarku. Setelah selesai aku akan langsung kemari."

"Fine." Yoona merebahkan tubuhnya lalu Taeyeon menyelimuti tubuhnya.

"Emmh Taeyeon-ah!" 

"Hmm?" Yoona menatapnya dengan manja lalu Taeyeon dengan mengerti memberinya ciuman singkat di bibir.

"Goodnight sweetheart!" Taeyeon mengusap pipinya dan meninggalkan kamarnya. Yoona kemudian meraih novelnya dari bawah bantal dan menatapnya sejenak.

"Satu bulan telah berlalu. Kencan palsu yang kami jalani saat ini, semakin hari aku malah semakin merasa hubungan palsu ini terasa sangat nyata." Yoona mendesah panjang sembari menyentuh dadanya yang berdebar-debar.

"Bahkan aku sulit memahami perasaanku sekarang. Seandainya aku bebas menyimpulkan, apa ini cinta?" Yoona menggigit jemarinya.

"Seandainya itu memang cinta berarti aku dalam masalah sekarang. Ah ottoke?" Yoona mulai merasa frustasi dan menutupi wajahnya dengan selimut.

"Dia menawarkan dirinya karena ingin membantukku tidak lebih dari itu. Jika aku berharap lebih rasanya mustahil dia memiliki perasaan yang sama seperti aku arrrrrrgh!" Yoona menaruh kembali novelnya dan memutuskan untuk segera tidur sebelum pikirkannya benar-benar di hantui oleh kalimat cinta.

***


 

11:00AM

"Taeyeon-ah!" Panggil Yoona dengan suara lembutnya. Tidak ada respon dia mencoba memeriksanya di kamarnya dan tidak menemukan sosoknya.

"Dimana dia? Taeyeon-ah!" Yoona kembali memanggilnya sembari mencarinya ke sekeliling rumah dan dia gagal menemukannya.

"Aneh, tidak biasanya dia menghilang tanpa memberitahuku." Yoona menggigit bibirnya lalu dia mendengar seseorang menutup pintu rumah.

"Itu pasti dia." Yoona bergegas memeriksanya dan melihat Taeyeon tersenyum padanya.

"Kau habis dari mana?"

"Kau pasti mencariku. Aku hanya mengambil tiket nonton dari temanku." Yoona mengerutkan keningnya.

"Kapan kau pergi? Aku bahkan tidak mendengar suara motormu." Taeyeon terkekeh.

"Temanku menungguku di persimpangan jalan so, aku sedikit berjalan kaki." Yoona pun mengerti dan penasaran dengan tiket yang di genggam Taeyeon.

"Ngomong-ngomong, itu tiket film apa?"

"The handmaiden. Temanku bilang film ini sedang booming dan baru tayang seminggu di bisokop. Temanku juga bilang film ini bercerita tentang percintaan sesama gadis so, aku penasaran ingin menonton hehehe."

"Apa kau membeli untukku juga?"

"Keuromyo, aku harus menonton ini bersamamu. Aku mengambil tiket jam satu, segera persiapkan dirimu."

"Ne."

"Oh iya kau sudah memakan semua masakanku kan?"

"Silahkan periksa meja makannya, semuanya sudah ludes hahahaha."

"Good girl, kau semakin terlihat berisi sekarang."

"Ya berkatmu, gomawo." Tanpa permisi Yoona mencium pipi Taeyeon dan melarikan diri ke kamarnya.

"That girl... Sudah saatnya dia memiliki kekasih sungguhan." Taeyeon tersenyum tipis dan menyusulnya ke kamar.

 

BIOSKOP

Selama film berlangsung, Taeyeon merasa panas dingin karena tidak menyangka akan ada adegan ranjang yang begitu panas. Bahkan karena adegan ranjangnya nyata, dia berkali-kali melirik Yoona dengan perasaan khawatirnya dan Yoona sendiri tampak tenang menontonnya. Rasa bersalah pun menghantui Taeyeon hingga akhirnya film selesai dan mereka segera keluar dari bioskop.

"Gawat ini benar-benar gawat!" Seru Taeyeon dengan memukuli kepalanya sendiri.

"Gawat kenapa?" Taeyeon langsung menjatuhkan lututnya.

"Gadis manisku tidak polos lagi, ottoke?" Yoona berusaha menahan tawanya dan berjongkok di hadapan Taeyeon.

"Kau yang mengajakku menonton film itu so itu salahmu hahaha."

"Ya ini memang salahku. Temanku juga ikut salah karena dia tidak memberitahuku mengenai adegan itu. Yoona anggaplah kau tidak pernah melihat adegan itu, aku benar-benar merasa berdosa sekarang."

"Percuma aku sudah terlanjur melihatnya dan aku cukup menikmatinya juga hehehe." Taeyeon melemas dan kini dia menjatuhkan tubuhnya dengan seenaknya.

"Ini benar-benar salahku. Yuri-ah kau pantas membunuhku karena aku telah mengotori mata adikmu yang masih suci." Yoona hanya tertawa dan menarik Taeyeon untuk bangun.

"Semua orang menatapmu sekarang, ayo bangun." Taeyeon pun mematuhi perintahnya. 

"Kita akan kemana lagi sekarang?" Taeyeon mendesah kecil.

"Sebaiknya kita pulang saja. Gara-gara film itu moodku jadi buruk sekarang." 

"Hahaha payah." Mereka akhirnya pulang. Sesampainya di halaman rumah, mereka di kejutkan dengan kehadiran Tiffany yang sudah menunggu kepulangan mereka.

"Fany-ah kau sedang apa di sini? Bukan kah hari ini kau libur mengajar?"

"Aku sengaja kemari karena bosan di rumah, tidak apa-apa kan?" Taeyeon terkekeh.

"Keuromyo. Maaf kami baru pulang, kau pasti sudah menunggu lama kan?"

"Sekitar lima belas menit mungkin ada."

"Owh itu belum lama. Mari masuk dan Yoona, tolong kau temani gurumu, aku akan beristirahat di kamar sejenak."

"Ne arraseo." Taeyeon begegas pergi ke kamarnya dan mencari sesuatu.

"Di mana charger ponselku ya?" Taeyeon mencoba mengingatnya lalu dia memeriksanya di kamar Yoona.

"Ternyata kau di sini." Taeyeon meraih chargernya lalu matanya tidak sengaja melihat sebuah buku di bawah bantal. Dengan penasaran dia mengambilnya dan kerutan muncul keningnya.

"Love is coming. Ini kan novel." Taeyeon kembali mengerutkan keningnya.

"Sepertinya dia mulai terobsesi dengan percintaan. Aku jadi ingin membacanya hihihi." Taeyeon akhirnya duduk di tengah jendela dan mulai membaca isi novelnya dengan serius.

Sementara itu di ruangan tamu.

"Istrimu pasti sangat sibuk akhir-akhir ini." 

"Ya namanya juga seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit. Oh iya, sebelum kesini aku ingin membeli makanan tapi aku tidak tau kau ingin memakan apa sekarang. Dan karena kau di hadapanku, aku akan memesan makanannya sekarang."

"Tidak usah repot-repot, biasanya juga kita memasak bersama hehehe."

"Kali ini aku tidak ingin memasak dan aku tidak merasa kerepotan. Aku ingin makan-makan bersama kalian, serius hehehe."

"Kalian?" Tiffany tertawa kecil.

"Aku tidak melupakan Taeyeon. Menjadi akrab dengannya membuatku merasa senang." Yoona tertawa polos.

"Memangnya dulu kalian tidak akrab?" 

"Bisa di bilang begitu, dulu hubungan kami sedikit bermasalah. Emh aku ingin memesan tteokbokki pedas, kau ingin memesan apa?" 

"Aku ingin tteokbokki pedas juga."

"Okay. Bisa tolong tanyakan kepada Taeyeon dia ingin makan apa?"

"Wait a minute." Yoona segera berlari menuju kamar Taeyeon namun dia tidak menemukannya.

"Kemana lagi dia?" Yoona naik ke kamarnya lalu melihat pintu kamarnya terbuka.

"Apa dia beristirahat di kamarku?"

Dia kemudian memeriksanya dan melihat Taeyeon sedang duduk di tengah jendela dengan membelakanginya.

"Kau sedang apa di kamarku?" Taeyeon sedikit terkejut lalu menengok ke belakang.

"Kau mengagetkan saja." 

"Hahaha kau sedang apa?" Dengan tersenyum nakal Taeyeon berputar badan dan menunjukan novelnya.

"Y-yah ba-bagaimana kau bisa menemukan itu?" 

"Pabo! Kau menaruhnya di bawah bantal dan siapa pun bisa menemukannya."

"A-ah masuk akal." Yoona mendadak malu sekarang. Taeyeon kemudian mendekatinya dan berdiri di hadapannya dengan tatapan seriusnya.

"Setelah membaca beberapa halaman novel ini, aku jadi mengkhawatirkan sesuatu. Jika aku menanyakan hal ini tolong jawab dengan jujur oke?"

"Memangnya kau mau bertanya apa?" Taeyeon menarik napasnya.

"Selama menjalani kencan palsu kita, apa kau merasakan sesuatu?" Yoona menatapnya dengan bingung.

"Semacam apa kira-kira"

"Seperti judul novel ini, love is coming. Kau tidak merasakannya kan selama melakukan kencan palsu denganku?" Pertanyaan itu sontak membuat Yoona terlihat gugup.

Ottoke, aku harus mengatakan apa padanya?

"Yoona?"

"A-ah soal itu, te-tentu saja tidak hehehe."

"Are you sure?" Yoona menelan ludahnya.

"I'm s-sure ya aku benar-benar yakin tentang itu. Kau tidak perlu khawatir, aku tidak mengambil serius dengan hubungan palsu yang kita jalani." Taeyeon menyipitkan matanya.

"Bagaimana jika aku tidak percaya? Ekspresi wajahmu tidak meyakinkan tau." Yoona kembali menelan ludahnya.

Itu sudah jelas karena aku berbohong padamu.

"M-maka aku akan... Run!" Yoona langsung melarikan diri.

"LIM YOONA!" Yoona hanya tertawa di balik kepanikannya dan dia kembali ke ruangan tamu untuk menghampiri Tiffany.

"Taeyeon mau memesan apa?" Yoona menepuk keningnya.

"Aku lupa memberitahunya."

"Memberitahu apa?" 

"KYAAAA!" Yoona menjerit kaget karena Taeyeon tiba-tiba ada di belakangnya.

"Hahaha kau seperti melihat hantu saja."

"Ya dan hantu itu adalah kau."

"Tch aku bertanya serius tapi kau malah melarikan diri."

"Bukankah jawabanku sudah jelas?"
"Aku masih ragu." Yoona mendesah panjang.

"Taeyeon-ssi sepertinya anda terlalu percaya diri." 

"Terlalu percaya diri katamu?" 

"Ya karena kau terlalu percaya diri itu jadi menimbulkan kegeeran, bleeee!" Godanya dan membuat Taeyeon menatapnya dengan tidak percaya.

"Kau membuatku mati kutu sekarang." Yoona tertawa sementara Tiffany yang merasa bingung dengan percakapan mereka menyelanya dengan deheman.

"Apa terjadi sesuatu di antara kalian?"

"Tidak, abaikan saja. Ah tadi aku lupa menyampaikan sesuatu padamu. Kau ingin makan apa? Tiffany-ssi akan memesan makanan untuk kita." 

"Kalian berdua ingin makan apa?"

"Kami akan memesan tteokbokki pedas."

"Aku pesan yang original. Kau yang mentraktir kan Fany-ah?" 

"Keuromyo."

"Kalau begitu aku memesan dua porsi hahaha."

"Dasar rakus. Oke aku akan memesannya sekarang." Tiffany segera memesannya dan tidak lama mereka mendengar bel berbunyi.

"Biar aku yang membuka pintunya." Tiffany berlari dan membukakan pintunya.

"Surprise!" Kecupan mendarat di bibir Tiffany.

"Jessie! Bukankah kau sedang sibuk dengan pekerjaanmu?" 

"Pekerjaanku sudah ada yang mengurus jadi aku bisa mampir kemari hehehe." Tiffany tidak bisa menyembunyikan senyumannya.

"Ayo masuk." Tiffany membawa Jessica masuk.

"Halo apa aku boleh bergabung?" Taeyeon sedikit terkejut dengan kedatangannya.

"Sica!"

"Hi Taeng!"

"Yoona apa dia boleh bergabung?"

"Tentu saja boleh."

"Pemilik rumah mengijinkanmu jadi duduklah." Jessica hanya tertawa dan duduk di hadapan mereka.

"Mana makanannya Tiff? Kau bilang ingin makan-makan bersama mereka."

"Aku baru saja memsannya. Taeyeon-ah, sepertinya jatahmu harus di bagi dua hahaha."

"Aigoo aku tidak jadi memakan dua porsi begitu?"

"Hahaha tidak apa-apa kan? Lagi pula aku tidak bisa memesannya dua kali."

"That’s alright. Kalau begitu sembari menunggu aku ingin berjalan-jalan sebentar." Taeyeon bergegas pergi lalu Jessica menyenggol istrinya.

"Boleh kan?" Tiffany yang mengerti menganggukan kepalanya. 

"Aku tidak akan lama." Jessica akhirnya menyusul Taeyeon sementara Tiffany hanya membicarakan masalah pelajar bersama Yoona.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Snsd138
#1
Chapter 11: 2021 pls update
Yoongie02
#2
Chapter 10: Taeng pembawa sesat nih hahaha
Hayo loh yoona mulai ada perasaan >_<
yy_101
#3
Chapter 9: Yoona polos bgt si hehe lanjut thor
Yoongie02
#4
Chapter 9: OMG OMG OMG!!! Yoontae first kiss kyaaaa.. Kenapa ga beneran aja pacarannya sih, lanjutin thor :D
deer_yoongie_
#5
Chapter 9: awww... aawwwwww....... semoga mereka benar2 perpacaran dalam waktu dekat!!! wkwk thank you for the update author-nim :D
deer_yoongie_
#6
Chapter 8: wooaahhhhh akhirnyaa berlanjut..... dan tidak sabar menunggu chapter berikutnya!! gomawo author-nim. yooontae all the way... yeahhhhh love u thor :-)
yokoparu
#7
Hahaha sorry sorry abis keluar dri goa sy wkwk
deer_yoongie_
#8
Chapter 7: welcome back author!!! terima kasihhhh lanjutan ceritanya... wahhhh yoontae so sweet bgt :D
Yoongie02
#9
Chapter 7: Uuuuhhh taeng sweet banget sih jadi senyum sendiri kan :D tapi d penghujung muncul hyuna, gawat ni bakal jdi saingan yoona :D