Chapter 5

IS THIS LOVE?

Pelukan tanpa permisi Taeyeon membuat Yoona menjerit dan segera melepaskan dirinya dengan panik. Namun kemudian rasa paniknya langsung menghilang setelah melihat siapa pelakunya.

"Surprise!"

"Taeyeon-ssi aish!" Yoona tidak segan-segan menendang buttnya hingga membuat Taeyeon tertawa keras.

"Aku mengejutkanmu?"

"Keuromyo, aku dalam keadaan melamun barusan." Taeyeon cekikikan dan kembali memeluknya dengan manja.

"I'm sorry pretty, pasti kau sedang memikirkanku hehe."

"That's right."

"Tunggu kau sungguh-sungguh memikirkanku?"

"Aku hanya bercanda. Bisa lepaskan aku sekarang? Pelukanmu membuatku gugup." Taeyeon kembali tertawa keras dan melepas pelukannya.

"Taeyeon-ssi, apa yang membuatmu datang kemari?" Taeyeon meraih salah satu tangan Yoona dan menggenggamnya dengan erat.

"Aku datang kemari untuk hidup bersamamu dan menjagamu." Yoona mengerutkan keningnya.

"Maksudmu?"

"Kakakmu tidak menceritakannya?" Yoona menggelengkan kepalanya.

"Aku pikir kau sudah tau."

"Wait, kau kenal kakakku?" Taeyeon mengangguk.

"B-bagaimana bisa dan sejak kapan?"

"Kami berteman dari sebelum kau lahir, Yuri tidak pernah menceritakannya?" Yoona sedikit menganga.

"Kalian sudah berteman sebelum aku lahir? Daebak dunia memang sempit. Yuri eonnie pernah menceritakan teman-teman dekatnya tapi dia tidak pernah menyebutkan namamu." 

"Tch kakak macam apa dia. Kaja kita temui kakakmu di rumah, kau pasti butuh penjelasan dengan maksud kedatanganku." Yoona mengangguk setuju lalu Taeyeon membawanya masuk ke dalam rumah tanpa melepaskan genggaman tangannya. 

"Yuri-ah!"

"I'm here." Mereka menghampiri Yuri yang baru saja merapihkan pakaiannya.

"Heh heh heh itu tangan!" Taeyeon melirik ke bawah dan dia malah sengaja memeluk Yoona.

"Yah jangan sentuh adikku aish!"

"Yoona akan menjadi tanggung jawabku dan itu berarti dia milikku sekarang." Yuri memutar bola matanya dan segera menarik adiknya dari pelukan Taeyeon.

"Jangan macam-macam dengan adikku, dia terlalu polos." Taeyeon hanya tertawa dan meneguk jus yang sudah tersedia di atas meja.

"Ahhh nikmatnya. Ngomong-ngomong di mana kamar yang akan aku tempati?" 

"Di ruangan sebelah kanan, kamarmu tepat di bawah kamar Yoona." 

"Kami tidur terpisah? Ah sayang sekali, padahal jauh lebih menyenangkan jika aku satu kamar bersamamu pretty girl." Taeyeon mencolek pinggang Yoona dengan tatapan genitnya dan Yuri langsung memelototinya.

"Kim Taeyeon!" 

"I see, aku akan pergi ke kamarku." Taeyeon pergi ke kamarnya sementara Yoona yang merasa bingung langsung menarik kakakaknya untuk duduk.

"Eonnie mengapa kau tidak pernah bercerita tenang dirinya? Aku terkejut kalian sudah berteman dari kecil dan aku tidak pernah tau itu." 

"Halah dia orang yang tidak penting untuk aku ceritakan." 

"Teman macam apa kau ini? Aku rasa dia akan menjadi orang yang penting bagiku." Yuri menyipitkan matanya.

"Kau jatuh cinta padanya sekarang?" Yoona sedikit melotot.

"A-aku hanya mengaguminya karena dia memiliki suara yang merdu." Yuri semakin menyipitkan matanya dengan senyuman nakalnya.

"Really? Kau bilang dia cantik, apa kau tidak menginginkannya?"

"Aku rasa tidak." Jawab Yoona dengan santainya.

"Good, dia gadis yang berbahaya untuk kau kencani." Yoona mengerutkan keningnya.

"Dia gadis yang imut dan aku rasa dia gadis baik-baik " Yuri tertawa meledek.

"Jangan tertipu dengan wajah imutnya, di balik tampang imutnya dia itu wanita yang buas seperti buaya darat pemangsa wanita hahaha."

"Jaga ucapanmu, kau sama buasnya seperti diriku." Sambung Taeyeon yang berdiri di ambang pintu.

"Damn tutup mulutmu oke, kau tidak boleh mengatakannya di hadapannya adikku." Sekarang giliran Taeyeon yang tertawa meledek.

"Aigoo sepertinya Yoona tidak pernah tau seperti apa dirimu di luar sana hihihi." Yuri berdecak kesal dan memberinya kode dengan kepalan tinju. Sementara Yoona sendiri tampak tidak memperdulikan percakapan dua sahabat itu.

"Apa kau takut aku jujur di hadapan adikmu? Oh please, seorang pemangsa gadis-gadis seksi ternyata takut dengan adiknya sendiri." Goda Taeyeon dengan sengaja.

"Yah kemari kau." Taeyeon langsung melarikan diri karena Yuri mencoba menghajarnya.

"Aish gadis cebol itu... Awas saja kalau dia berani mengatakannya."

"Apa yang sebenarnya kalian bicarakan eonnie?" Tanya adiknya dengan penasaran.

"B-bukan apa-apa abaikan saja, dia hanya mengerjaiku." Yuri kembali duduk di samping adiknya. 

"Yoona mengenai Taeyeon maaf aku memberitahumu secara mendadak. Begini, aku akan pergi selama lima bulan dan selama aku pergi Taeyeon akan menggantikanku untuk menemanimu." 

"Kami akan hidup bersama maksudnya?" Yuri terkekeh.

"Ne dia akan tinggal bersamamu untuk sementara. Aku tau kau sudah terbiasa sendirian, tapi untuk kali ini aku tidak akan membiarkanmu sendirian karena aku tidak bisa menjengukmu nanti. Taeyeon terlihat menyukaimu dan sudah pasti kau akan baik-baik saja bersamanya" Yoona tersenyum lebar.

"Lima bulan tinggal bersamanya itu bukan sesuatu yang merugikan. Gomawo eonnie, kau sudah membawanya kemari untuk menemaniku."

"Sama-sama. Sepertinya kau sangat suka dengan kehadirannya." Yoona meresponnya dengan tersenyum malu dan dari luar mereka mendengar suara mobil berhenti di halaman rumah.

"Temanku sudah tiba. Yoong aku harus pergi ke asrama sekarang, jaga dirimu baik-baik oke?"

"Oke! Aku akan mengantarmu sampai depan." Yuri dan Yoona segera keluar dari rumahnya lalu di depan rumah mereka melihat Taeyeon sedang reuni dengan mantan anak buahnya.

"Ekhem reuninya sudah selesai?"

"Eh Yuri-ah, dia sombong sekali tidak pernah menemui kita. Bahkan aku terkejut dengan perubahannya, dia terlihat cantik dan lebih anggun sekarang." Taeyeon merasa tersipu dengan pujiannya.

"Dan semuanya karena seorang wanita. Taeyeon-ah aku menitipkan Yoona padamu tapi awas jangan berbuat macam-macam padanya." 

"Don’t worry, yang ada aku akan menyayanginya."

"Aku catat ucapanmu. Yoona aku berangkat dulu."

"Ne eonnie." Yuri memeluk adiknya dan berpamitan pergi bersama rekan militernya.

"Kehidupan baru sudah mulai." Gumam Taeyeon yang cukup terdengar di telinga Yoona.

"Kehidupan baru yang kau maksud apa itu tentang kita?" Taeyeon menatapnya dengan tertawa kecil.

"Kau mendengar gumamanku?"

"Keuromyo, telingaku cukup tajam tau hehehe." Taeyeon mengusap pangkal kepalanya dengan gemas.

"Kaja kita kembali ke rumah." Taeyeon merangkul Yoona dan membawanya masuk ke rumah.

***

 

18:00PM

Di dalam rumah mewahnya saat ini Tiffany sedang membereskan ruangan kerja Jessica yang sedikit berantakan. Karena lama menunggu Jessica yang sedang mandi, Tiffany akhirnya menyibukan dirinya dengan beres-beres di ruangan kerja istrinya. Hendak memasukan buku ke dalam rak, sesuatu terjatuh ke lantai dan menarik perhatiannya.

"Foto apa itu?" Tiffany memungutnya lalu dia menatap fotonya dengan tersenyum tipis.

"Ternyata ini foto Jessie saat masih bersama Taeyeon." 

"Apa yang kau lihat Tiff?" Tanya Jessica yang baru saja masuk ke ruangan kerjanya.

"Aku menemukan fotomu bersama Taeyeon." 

"What?" Jessica langsung menghampiri istrinya dan mengambil fotonya dengan sedikit panik.

"Mianhae babe kau jangan salah paham oke? Aku pikir aku sudah memusnahkan semua fotonya, tapi ternyata yang satu ini masih ada di ruanganku hehehe."

"Mengapa kau terlihat panik? Aku tidak ada masalah dengan foto itu."

"Aku hanya takut kau marah dan salah paham. Aku akan merobek fotonya sekarang juga."

"Tidak perlu." Jessica mengerutkan keningnya.

"Wae?" Tiffany merebut fotonya dan dia malah menyimpan fotonya ke dalam laci rak buku.

"Membuang kenangan yang sudah kau alami aku rasa itu bukan hal yang perlu. Bagiku kenang-kenangan itu seperti bubur yang tidak mungkin bisa kembali lagi menjadi nasi. Seandainya kau memusnahkannya dan suatu hari menyesalinya kau tidak akan bisa kembali lagi ke masa kenang-kenangan itu, you understand?" Jessica menganga dengan perasaan tidak percayanya.

"Awas nanti ada lalat masuk hehehe." Jessica langsung merapatkan mulutnya dan menatap Tiffany dengan heran.

"Terbuat dari apa hatimu itu Ms. Hwang? Kau terlalu sabar dan baik hati. Jika aku menjadi dirimu aku pasti salah sangka, marah dan langsung merobek foto itu."

"Entahlah, aku hanya tidak bisa marah karena aku mencintaimu Jessie."

"Gadis dingin dan kasar di pertemukan dengan gadis hangat yang setia dan penyabar. Aku mengerti sekarang mengapa kita di persatukan dalam ikatan pernikahan. Kau memang takdir yang sempurna untuk mendampingiku." Tiffany merasa tersipu.

"Kau juga sayang. Apa kau sudah menghubunginya?" Jessica sedikit mendesah karena dia harus menghubungi Taeyeon secepatnya.

"Menurutmu apa dia akan mengangkatnya? Dia pasti membenciku dan tidak mau mengangkat panggilanku."

"Dia akan mengangkatnya, trust me." Jessica menarik napasnya.

"Fine." Jessica meraih ponselnya lalu mencoba menghubungi Taeyeon. 

Aku mohon angkat Taeng.

Jessica menggigit bibirnya dan tidak lama dia mendengar Taeyeon mengangkat panggilannya.

"Ada perlu apa gunung es?"

"Aku pikir kau tidak akan mengangkatnya. I need you doctor Kim."

"For what?"

"Ini darurat, kumohon temui aku di cafe favorite kita, right now." Jessica memutuskan panggilannya dan kembali menghampiri istrinya.

"Cantik aku meminta izin untuk bertemu dengan Taeyeon."

"Silahkan nyonya, semoga dia setuju."

"Semoga saja. Aku langsung pergi sekarang, tolong siapkan makan malam untukku." Tiffany mengangguk lalu Jessica meninggalkan rumahnya. Sementara itu setelah mendapat panggilan dari mantan kekasihnya, Taeyeon sekarang merasa bimbang memikirkan untuk pergi atau tidak. 

"Ottokke? Kenangan indah bersamanya pasti akan muncul kembali di dalam otakku jika aku menemuinya." Taeyeon memijat pelipisnya.

"Doctor Kim? Sudah lama aku tidak mendengarnya. Dia tiba-tiba menghubungiku dan pertemuan yang dia inginkan pasti berhubungan dengan dunia kedokteran. Apa aku benar-benar harus menemuinya?" Taeyeon berpikir sejenak dan akhirnya dia memutuskan untuk menemuinya.

"Yoona aku akan pergi keluar sebentar."

"Kemana?"

"Hanya pergi ke cafe untuk menemui teman lamaku." Taeyeon meraih kunci motornya dan sebelum pergi dia memeluk tubuh Yoona dengan erat.

"Taeyeon-ssi mengapa kau memelukku?" Taeyeon melepas pelukannya.

"Aku hanya membutuhkan energi. Dengan memelukmu aku pasti bisa menghadapinya hehehe. Sampai jumpa nanti malam pretty girl." Taeyeon pun meninggalkan Yoona yang merasa bingung.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Snsd138
#1
Chapter 11: 2021 pls update
Yoongie02
#2
Chapter 10: Taeng pembawa sesat nih hahaha
Hayo loh yoona mulai ada perasaan >_<
yy_101
#3
Chapter 9: Yoona polos bgt si hehe lanjut thor
Yoongie02
#4
Chapter 9: OMG OMG OMG!!! Yoontae first kiss kyaaaa.. Kenapa ga beneran aja pacarannya sih, lanjutin thor :D
deer_yoongie_
#5
Chapter 9: awww... aawwwwww....... semoga mereka benar2 perpacaran dalam waktu dekat!!! wkwk thank you for the update author-nim :D
deer_yoongie_
#6
Chapter 8: wooaahhhhh akhirnyaa berlanjut..... dan tidak sabar menunggu chapter berikutnya!! gomawo author-nim. yooontae all the way... yeahhhhh love u thor :-)
yokoparu
#7
Hahaha sorry sorry abis keluar dri goa sy wkwk
deer_yoongie_
#8
Chapter 7: welcome back author!!! terima kasihhhh lanjutan ceritanya... wahhhh yoontae so sweet bgt :D
Yoongie02
#9
Chapter 7: Uuuuhhh taeng sweet banget sih jadi senyum sendiri kan :D tapi d penghujung muncul hyuna, gawat ni bakal jdi saingan yoona :D