Stranger

8

“ Ini ! terima kasih sudah berkunjung !”

Changmin menyerahkan seikat bunga tulip yang terlihat begitu segar kepada salah seorang pelanggan wanita.

Pelanggan itu tampak tersenyum malu-malu menerima bunga itu yang membuat Changmin mengernyit. Changmin bahkan sempat kebingungan karena wanita itu masih saja berdiri ditempatnya padahal Changmin pikir ia sudha tidka ada urusan lagi. Changmin sudah mulai jengah tapi tentu saja ia tidak bisa kasar kepada pembeli. Tapi nyatanya wanita itu masih saja berada ditempatnya sambil tersenyum aneh. Changmin sudah hampir kehilangan kesabarannya hingga akhirnya wanita itu berbalik lalu pergi.

“ Astaga..” gumamnya pelan.

“ Aku rasa ia menyukaimu Changmin !” ucap Hyeri yang menghampiri Changmin.

“ Mwo ..?”

“ Ya, apa kau tidak menyadarinya ia hampir setiap hari selalu membeli bunga disini tapi baru kali ini akhirnya kau yang melayaninya. “

Changmin terkekeh sinis.

“ Kau mengamatinya ?”

“ Hei bukan mengamatinya tapi memang ia setiap hari ia muncul bagaimana bisa aku tidak menyadarinya.

“ Ahh,, aku tak peduli..” Ucap Changmin yang kembali menuju pekerjaannya tadi menggunting duri-duri mawar.

Hyeri tersenyum jahil.

“ Sayangnya kali ini kau tidak bisa tidak peduli Changmin”

Changmin menatap heran ponsel yang diletakkan Hyeri didepannya.

“ Sebuah pesanan baru saja datang. 200 Aster besok pagi sekali harus diantar. Kau lihat sendiri pelanggan itu baru saja mengirim alamatnya. Kau tau maksudnya pagi sekali bukan. Ini sudah hampir sore..”

“ Mwo ? Ah,, aku tidak mau. Seharian ini aku sudah sangat sibuk. Aku tidak mau mengambilnya. Lagipula kenapa harus Aster? Akhir-akhir ini pemesan selalu memesan bunga yang tidak kita sediakan menyebalkan sekali.”

“ Yak,, mana bisa begitu. Kau pikir kita bisa mengatur keinginan pembeli.”

“ Oh aku mohon Hyeri. Aku janji besok bahkan pagi-pagi seklai tak apa jika aku yang mengantarnya tapi jika sore ini aku harus ke kebun Tuan Ahn lagi mengurus bunga-bunga itu ahh,, aku tidak sanggup. Aku lelah sekali”

“ Tidak bisa ! aku juga tidak mau mengambilnya!”

“ Ya sudah suruh Jonghyun saja. Seharian ini aku tak melihatnya kemana dia? Aww…” Changmin hanya bisa mengaduh ketika ia merasakan Hyeri yang tiba-tiba menggeplak kepalanya.

“ Dasar bodoh bisa-bisanya kau. Jonghyun sedang sakit bukankah ia sudah memeberitahu kita bahwa ia akan izin hari ini..”

“ Astaga aku lupa..”

“ Biar aku saja ! Hyeri aku akan akan mengambilnya Cuma 200 bukan. Aku akan meminjam sepedamu dan akan mengikat bunga-bunga itu dibelakang,..”

“ Ahh,, benar ! oh,, kau memang baik sekali Kyu..” ucap Changmin yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaan berlebihannya yang baru saja seolah didatangi malaikat pelindung.

Sedangkan Kyuhyun hanya mendengus jengkel kearahnya.

Changmin terus melebarkan senyumnya menatap Kyuhyun yang akhirnya pergi dengan sepeda Hyeri.

“ Aku merasa aneh..” ucap hyeri tiba-tiba.

“ Mwo..”

“ Akhir-akhir ini Kyuhyun sering sekali menawarkan diri untuk ke kebun Tuan Ahn. Tidak seperti biasanya..”

“ Hei itu wajar ia kan baru saja mendapat izin dari sajangnim. Biasanya akan ia hanya dirumah dan sesekali dobolehkan keluar. Nanti lama-lama ia  juga akan bosan sendiri..”

“ Ahh benar juga..” ucap Hyeri akhirnya.

*

Kyuhyun menghentikan sepedanya. Ia selalu tersenyum dan membungkuk sopan ketika beberapa pekerja menyapanya. Ini sudah sore tapi masih banyak pekerja yang terlihat sibuk bekerja. Ahh ia lupa tuan pernah bilang bahwa kebunnya ini rencanya akan diperluas jadi mungkin akhir-akhir persiapan itu sedang dikerjakan.

“ Kyuhyun ?..”

“ Ahjussi..”

“ Ahh,, kali ini bunga apa lagi yang mereka lupakan ?” kyuhyun hanya tertawa mendengarnya. Changmin memang terkenal suka ceroboh. Ia sering kali melupakan jenis-jenis bunga tertentu hingga menyebabkan ia harus kembali ke kebun sekali lagi. Kyuhyun melangkah mengikuti salah satu ahjussi pekerja dikebun itu yang mengantarnya menuju kebun bunga Aster.

“ Tapi akhir-akhir ini aku lihat  kau lebih sering mengambilnya. Kau lebih sering ke kebun ini. Biasanya kau hanya sesekali ikut mereka mengambil bunga-bunga disini.” Ucap ahjussi itu yang perlahan mulai membantu Kyuhyun memetikkan bunga-bunga Aster.

Kyuhyun terdiam ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia awalnya tidak diizinkan sajangnimnya bukan. Tentu saja ia snagat malu jiak semua orang tau kalau ia terkadang masih diperlakukan bak anak kecil. Pandangan Kyuhyun tiba-tiba mengarah kearah villa  yang berada tepat disamping villa tuan Ahn.

“ Aku,, aku hanya menyukainya ahjussi. Bersepeda didesa rasanya tidak buruk dan cukup menyenangkan..” ucap Kyuhyun.

“ Begitu rupanya,, ahh,, tubuhku rasanya lelah sekali beruntung besok sudah akhir pekan karena akhir pekan ini kebetulan aku tidak bekerja,,,”

“  Aku lumayan sibuk jadi aku hanya bisa mengunjungi villa ini diakhir pekan.. “

Kyuhyun masih menatap villa yang tampak sunyi itu. Benar ini sudah hari jum’at dan itu berarti besok adalah akhir pekan. Kyuhyun berpikir benarkah alasannya hanya karena sajangnimnya yang kini sudah mengizinkannya? Ataukah ada hal lainnya..

“ Ah ini dia 40 tangkai kalau tidak salah.. ”

Kyuhyun menyambut bunga-bunga itu untuk dikumpulkan. Dengan perlahan Kyuhyun menaruhnya ia berniat kembali menghitungnya. 200 bunga dan itu lumayan banyak.

“ 170,, Ahjussi masih 30 tangkai lagi !” teriaknya lantang.

Kyuhyun kemudian bangkit berniat kembali menghampiri ahjussi itu ketika tiba-tiba ia mendengar suara mobil yang berhenti. Kyuhyun menolehkan kepalanya. Sebuah mobil mewah hitam berhenti tepat dihalaman villa sebelah. Kyuhyun entah kenapa merasakan jantungnya yang berdebar kencang.

Tak lama ia bisa melihat sosok seorang pria keluar dari mobil itu. Sosok pria yang bahkan masih dnegan pakaian kantornya. Sosok pria yang langsung menatapnya. Menatap tepat kedalam matanya. Menatapnya dnegan sebuah sneyuman. Sebuah senyuman yang teras asing sekaligus terasa familiar.

*

“ Kau akan membawanya seorang diri ?” tanya Dongahe sambil matanya menatap lekat sebuah sepeda yang berada dihalaman villanya. Sebuah sepeda dengan penuh bunga Aster dibelakangnya.

“ Uhm..”

Donghae menoleh menatap sosok pemuda yang tak jauh berada disampinya yang hanya mengangguk pelan sambil bergumam.

“ Ok,, kalau begitu aku akan menemanimu !” putusnya yang membuat Kyuhyun mengangkat kepalanya.

“ Mwo ?.”

Kyuhyun menatap Donghae yang terlihat melepas jas kantornya lalu melemparnya asal ke dalam mobilnya sendiri.

“ Tapi..?”

“ Tapi kenapa ? hei, aku hanya ingin menemanimu apa itu salah. Lagipula kebetulan aku juga ingin mencoba mengenal dan menikmati suasana desa ini bagaimana?.”

“ Tapi kau kan baru saja sampai apa..”

“ Aku tidak lelah sama sekali. Lagipula aku sudah terbiasa. Asal kau tau saja masih ada hari yang lebih melelahkan menurutku..”

Donghae masih setia menunggu Kyuhyun yang terlihat begitu berpikir yang membuatnya jengah. Ia pun berjalan mendekati sepeda Kyuhyun lalu bersiap menuntunnya. Kyuhyun kaget ia pun berjalan cepat dan mengambil alih sepeda itu dari Donghae. Donghae hanya terkekeh kecil ia pun mengukuti langkah lebar Kyuhyun.

*

“ Pasti melelahkan sekali bukan ?”

“ Apanya ?”

“ Kau ! bekerja hingga sore seperti ini. Apakah kau mendapatkan gaji yang sangat besar?”

Kyuhyun menghentikan langkahnya yang juga diikuti Donghae.

“ Apa maksudmu ?”

“ Bukankah kau bekerja di toko bunga itu ?” tanya Donghae bingung. Sedangkan Kyuhyun hanya tertawa kecil. Ia kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuntun sepeda penuh bunganya.

“ Enak saja, siapa bilang aku bekerja. Toko itu m